Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

SEMESTER GANJIL 2020/2021


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
_______________________________________________________________________
MATA KULIAH : BIROKRASI
KELAS :F
DOSEN : Moh Said, Dr., S.Sos., M.AP
SIFAT : Terbuka
WAKTU : 180 Menit
TANGGAL UJIAN: 22 Desember 2020
__________________________________________________________________

SOAL:
1. Jelaskan lima dari delapan area perubahan dan hasil yang diharapkan dalam
reformasi birokrasi nasional!
a. Pola pikir (mindset) dan budaya kerja aparatur
b. Peraturan perundang-undangan
c. Organisasi/kelembagaan
d. Tatalaksana/governance
e. SDM aparatur
f. Akutabilitas kinerja
g. Pengawasan
h. Pelayanan publik.
2. Transformasi kelembagaan bertujuan untuk merevitalisasi struktur organisasi,
mereakurasi fungsi-fungsi Lembaga, memperbaiki proses pengeloaan kinerja dan
meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur. Melalui transformasi diharapkan
kinerja birokrasi menjadi optimal. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan transformasi tersebut yaitu harus dipahami sebagai sebuah proses dan
harus didukung oleh kontribusi seluruh elemen birokrasi. Jelaskan kedua hal
tersebut disertai dengan contoh!
3. Caiden mengkritik atau lebih tepatnya menambahkan penjelasan tentang peluang
terjadinya patologi dari prinsip Weberian apabila melampaui titik optimal kinerja
birokrasi. Jelaskan kekuatan dan kelemahan prinsip Weberian sebelum dan sesudah
melampaui titik optimal kinerja bikrokrasi pada empat hal berikut!
a. Hierarki
b. Impersonalitas
c. Formalisasi
d. Spesialisasi.
4. Berikan opini anda terkait dengan dinamika capaian kinerja reformasi birokrasi di
Indonesia. Selaras pelaksanaan reformasi sebagaimana dirumuskan dalam roadmap
reformasi birokrasi, masih terus bermunculan bukti-bukti patologi birokrasi yang
menciderai semangat perubahan untuk Indonesia menjadi lebih baik. Apakah yang
salah, apakah roadmap reformasinya atau ada faktor penghambat lainnya sehingga
terkesan reformasi birokrasi sulit dilakukan di Indonesia?

*** Selamat Mengerjakan ***


Nama : Kurnia Nur’Aini
NIM : 185030101111085
Matkul : Birokrasi (F)
Jawaban :
1. a. Pola pikir (mindset) dan budaya kerja aparatur, yaitu reformasi bertujuan untuk
mengubah sistem, pola piker dan budaya kerja menjadi lebih baik yang sesuai
dengan tujuan dan sasaran Roadmap Birokrasi
b.Peraturan perundang-undangan, yaitu reformasi birokrasi nasional ditujukan
untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan uang
dikeluarkan atau diterbitkan oleh BPS
c.Organisasi/kelembagaan, yaitu reformasi birokrasi nasional dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi BPS secara proporsional sesuai
dengan kebutuhan, sehingga organisasi BPS menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran
(rightsizing)
d.Tatalaksana/governance, yaitu reformasi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas sistem, proses dan prosedur kerja
e.SDM aparatur, yaitu reformasi birokrasi nasional dilakukan dengan maksud untuk
meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur BPS yang didukung
oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi, transparan
serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan
2. Dua hal yang harus diperhatikan dalam melakukan transformasi tersebut yaitu harus
dipahami sebagai sebuah proses dan harus didukung oleh kontribusi seluruh elemen
birokrasi.
1.) Pertama, tranformasi sebagai sebuah proses yaitu tranformasi tidak bisa
dilakukan secara terburu-buru atau tergesa, transformasi juga tidak bisa dilakukan
secara lambat. Jadi, transformasi harus direncanakan dengan matang dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Contoh untuk merespon perubahan zaman,
khususnya seiring dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dan
komunikasi, maka Kemenkeu RI melakukan transformasi untuk menyesuaikan
dengan jaman. Untuk melakukan transformasi tersebut tentunya Kemenkeu harus
melalui beberapa tahapan. Beberapa tahapan tersebut terdiri dari 5 tahap, yaitu
tahap 1 dilakukan dengan pembaharuan reformasi pengelolaan keuangan negara dan
modernisasi administrasi perpajakan, tahapan 2 dilakukan dengan melalui tiga pilar,
tahapan 3 dilakukan dengan penetapan dan implementasi cetak biru reformasi
birokrasi dan transformasi kelembagaan, tahapan 4 dilakukan dilakukan dengan
mengadakan perubahan mendasar terhadap rumusan inisiatif strategis RBTK,
terakhir tahapan 5 kemenkeu mulai mengintegrasikan inisiatif transformasi ke
dalam konteks yang lebih modern dengan aspek digitalisasi.
2.) Kedua, harus didukung oleh kontribusi seluruh elemen birokrasi. Transformasi
tidak akan berhasil tanpa adanya kontribusi dari unit kecil yang ingin
bertransformasi. Jadi, semua elemen dari unit yang bersagkutan harus saling bekerja
sama dan berkontribusi untuk dapat melakukan transformasi. Contoh, dalam
transformasi Kemenkeu RI untuk menyesuaikan dengan zaman, tentunya dalam unit
tersebut harus dibantu oleh elemen elemen yang ada dalam unit tersebut agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai
3. a. Hierarki
Kelebihan :
Memberikan batas kewenangan, memfasilitasi pimpinan dalam supervise dan
koordinasi, mempermudah koordinasi dan memperjelas saluran komunikasi
(vertical) dan pertanggung jawaban.
Kelemahan :
Menimbulkan ketergantungan kepada atasan, membatasi diskresi, dan terjadi
fragmentasi dalam pengambilan keputusan dan melembagakan budaya paternalism
dan ABS menimbulkan distorsi dalam komunikasi
b. Impersonalitas
Kelebihan :
Aparat bertindak adil, obyektif dan nonpartisan dalam pelayanan
Kelemahan :
Hilangnya sense of human being
c. Formalisasi
Kelebihan :
Membantu penyelenggara maupun pengguna layanan, standardisasi prosedur dan
proses kerja dan meningkatkan kepastian layanan
Kekurangan :
Menghambat munculnya perubahan, kreativitas dan inovasi dalam layanan, serta
menciptakan proses kerja yang rigid, rutin dan tidak responsive
d.Spesialisasi
Kelebihan :
Menyederhanakan proses kerja untuk efisiensi, menjadi basis pengembangan
keahlian dan profesionalisme
Kekurangan :
Terjadi fragmentasi birokrasi, proses kerja berbelit-belit, lambat dan inefisiensi,
menimbulkan egoism pekerja, menciptakan ketergantungan antar bagian dan sering
terjadi ketidakpastian dalam pekerjaan.
4. Menurut pendapat saya, roadmap reformasi birokrasi sebenarnya sudah baik,
roadmap reformasi birokrasi sudah terdapat 3 sasaran, yaitu : birokrasi yang bersih
da akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien dan birokrasi yang memiliki
pelayanan publik yang berkualitas. Namun dalam pengimplementasiannya masih
belum signifikan itu disebabkan oleh faktor penghambat lain, seperti :
1.) Masih rendahnya komitmen dari pimpinan instansi baik di tingkat pemerintah
pusat maupun ditingkat pemerintah daerah dalam upaya untuk melakukan
pencegahan dan pemberantasan korupsi
2.)Penyelenggaraan pemerintahan masih belum mencerminkan penyelenggaraan
pemerintah yang bebas dari KKN
3.) Manajemen kinerja pemerintah belum dilaksanakan secara maksimal
4.) Penataan kelembagaan yang masih belum efektif
5.) Penerapan tata kelola pemerintahan yang belum sepenuhnya diterapkan
6.) Inefisiensi anggaran atau rendahnya budaya kerja dalam melakukan efisiensi
anggaran
7.) Manajemen pelayanan publik yang kurang maksimal dan masih banyak praktek
pungutan liar.
8.) Manajemen sumberdaya manusia yang belum berjalan dengan baik
Aspek sumberdaya manusia menjadi aspek yang paling sulit untuk berubah,
karena pemikiran yang sudah terbentuk dari lama, sehingga sulit untuk menerima
perubahan. Oleh sebab itu, pendekatan reformasi birokrasi memerlukan pendekatan
untuk memberbaiki perilaku dan kinerja pelayanan birokrat di Indonesia yang
mencakup unsur pengetahuan, ketrampilan, minset SDM aparatur yang harus
mengedepankan kepentigan publik dibandingkan kepentingan pribadi, struktur
birokrasi, budaya birokrasi, sarana dan prasarana birokrasi. Selain itu, perlunya
menata ulang struktur birokrasi yang terlalu besar yang dapat menyebabkan
anggaran birokrasi besar dan kinerja lambat.

Anda mungkin juga menyukai