JURUSAN S1 KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGY
GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan, yang mana atas berkat rahmat, nikmat
dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa pula sholawat serta salam
kita ucapkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang mana beliau telah membawa
umatnya dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang benderang dan penuh ilmu
pengetahuan.
Penulis menyusun makalah yang berjudul “ Penyakit Urethritis “ ini karena ada sangkut
pautnya antara ilmu keperawatan dengan Ilmu Keperawatan khususnya pada Sistem
Perkemihan. Penulis berharap makalah “ Penyakit Urethritis “ ini akan sangat berguna dalam
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di bidang Ilmu Keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari akan segala kekurangan dan
kemampuan yang sangat terbatas dimiliki oleh penulis, sehingga dalam penulisan, penyusunan
kalimat dan dalam mencari sumber buku serta internet masih kurang dan teramat sulit. Namun
penulis sudah berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini dapat diselesaikan untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pembimbing dan berusaha untuk menjadikan
yang terbaik.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini. Dan penulis berharap semoga makalah
ini dapat memenuhi harapan kita semua.
Kelompok II
DAFTAR ISI
Halaman Sampul....................................................................................................................................
i
Kata Pengantar........................................................................................................................................
ii
Daftar Isi.................................................................................................................................................
iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................
2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................
2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................................
3
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Penyakit Urethritis.....................................................................................................
4
2.2 Klasifikasi Penyakit Urethritis.....................................................................................................
5
2.3 Etiologi Penyakit Urethritis.........................................................................................................
7
2.4 Manifestasi Klinis Penyakit Urethritis........................................................................................
9
2.5 Patofisiologi dan Web of Caution Penyakit Urethritis................................................................
9
2.6 Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Urethritis...............................................................................
11
2.7 Penatalaksanaan Penyakit Urethritis...........................................................................................
11
2.8 Komplikasi Penyakit Urethritis...................................................................................................
12
2.9 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Penyakit Urethritis........................................................12
BAB IV Penutup
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................................
28
5.2 Saran............................................................................................................................................
28
Daftar Pustaka........................................................................................................................................
29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak zaman dahulu, penyakit urethritis sudah dikenal di kalangan dunia medis sebagai
penyakit infeksi di saluran perkemihan akibat invasi oleh bakteri baik yang bersifat menular atau
tidak menular. Menurut The Center For Deseases Control and Prevention (CDC) di Atlanta
mengatakan Chlamyda adalah infeksi sexual yang paling sering terjadi di Amerika (diperkirakan 3
juta orang Amerka mengidap penyakit ini setiap tahun dan sebagian besar berumur 15 dan 24
tahun). Chlamydia disebabkan melalui hubungan seksual, tetapi bukan sebagai virus, seperti
kebanyakan penyakit akibat hubungan seksual lain. Ini disebabkan oleh suatu bakteri yang disebut
Chlamydia.
Di Indonesia Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk
mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto,
2001).Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur
baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin
ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5 – 15 %.
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan oleh
bakteri terutama E. coli. Resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks
vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen uretral baru
dan septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998).
Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal
dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara
uretra dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari
infeksi traktus urinarius.
Dengan demikian, penulis berusaha menemukan hal – hal yang baru terutama tentang hal
yang berkaitan dengan penatalaksanaan penyakit urethritis dan hal yang lain yang berkaitan dengan
penyakit urethritis.
Dari makalah yang berjudul tentang “ Penyakit Urethritis “ rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut :
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Uretritis Akut
a) Penyakit ini disebabkan asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate
mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita kaum pria.
b) Tanda dan gejalanya misalnya mukosa merah udematus, terdapat cairan eksudat yang
purulent, Ada ulserasi pada uretra. Jika dilihat secara mikroskopisterlihat infiltrasi
leukosit sel – sel plasma dan sel – sel limfosit, ada rasa gatal yang menggelitik, gejala
khas pada uretritis gonorhea yaitu morning sickness, pada pria diakibatkan pembuluh
darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok pus tetapi pada wanita jarang
diketemukan.
c) Diagnosa diferential seperti urethritis gonorhea, amicrobic pyuhria, urethritis karena
trichomonas dan prostatitis non spesifik.
d) Pemeriksaan diagnostik biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap secret uretra untuk
mengetahui kuman penyebab.
e) Tindakan pengobatan diberikan antibiotika. Bila terjadi striktuka, lakukan dilatasi
uretra dengan menggunakan bougil.
f) Komplikasi yang mungkin terjadi adalah prostatitis, periuretral abses yang dapat
sembuh, kemudian meninbulkan striktura atau urine fistula.
b. Uretritis kronis
a) Penyebabnya adalah pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut, prostatitis
kronis dan striktura uretra.
b) Tanda dan gejalanya mukosa terlihat granuler dan merah, jika dilihat secara
mikroskopis tampak infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit, fibroblast
bertambah, getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum bak pertama, uretra
iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, dan cystitis.
c) Prognosanya bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung
kemih, ureter, ataupun ginjal.
d) Tindakan pengobatan berupa pemberian antibiotika sesuai dengan bakteri
penyebabnya dan berikanlah banyak minum.
e) Komplikasinya dapat terjadi peradangan yang dapat menjalar ke prostate.
c. Uretritis gonokokus
a) Penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorhoeoe (gonokokus).
b) Tanda dan gejalalanya mukosa merah udematus, terdapat cairan eksudat yang
purulent, Ada ulserasi pada uretra. Jika dilihat secara mikroskopisterlihat infiltrasi
leukosit sel – sel plasma dan sel – sel limfosit, ada rasa gatal yang menggelitik, gejala
khas pada uretritis gonorhea yaitu morning sickness.
c) Prognosanya infeksi ini dapat menyebar ke proksimal uretra.
d) Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah infeksi yang menyebar ke proksimal
uretra menyebabkan peningkatan frekuensi kencing. Gonokokus dapat menebus
mukosa uretra yang utuh, mengakibatkan terjadi infeksi submukosa yang meluas ke
korpus spongiosum. Infeksi yang menyebabkan kerusakan kelenjar peri uretra akan
menyebabkan terjadinya fibrosis yang dalam beberapa tahun kemudian
mengakibatkan striktura uretra. (underwood,1999)
d. Uretritis non gonokokus (non spesifik)
a) Uretritis non gonokokus (sinonim dengan uretritis non spesifik) merupakan penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual yang paling sering diketemukan. Pada pria,
lender uretra yang mukopurulen dan disuria terjadi dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu setelah melakukan hubungan kelamin dengan wanita yang
terinfeksi. Lendir mengandung sel nanah tetapi gonokokus tidak dapat di deteksi
secara mikroskopis atau kultur (Underwood,1999).
b) Jumlah insidennya masih merupakan penyakit yang sering terjadi pada banyak bagian
dunia, insiden berhubungan langsung dengan promiskuitas dari populasi
c) Penyebab dari infeksi ini hampir selalu didapat selama hubungan seksual. Gonokokus
membelah diri pada mukosa yang utuh dari uretra anterior dan setelah itu menginvasi
kelenjar peri uretral, dengan akibat terjadinya bakteremia dan keterlibatan limfatik.
d) Jika diamati secara makroskopik terjadi peradangan akut dari mukosa uretra, dengan
eksudat yang purulenta pada permukaan dan dapat terjadi ulserasi dari mukosa.
e) Perjalanan penyakit ini dapat mengalami resolusi dalam 2 – 4 minggu, sebagai akibat
pengobatan atau kadang – kadang spontan dan jika tidak dilakukan penatalaksanaan
dengan benar akan menjadi kronik.
f) Faktor penyulit proses penyembuhan jika terjadi Uretritis posterior, prostatitis,
vesikulitis, epididimitis, sistitis, abses peri uretral dan penyebaran sistemik (A.D
Thomson,1997).
Pada pria, uretritis biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari uretra. Jika
penyebabnya adalah gonokokus maka cairan ini akan mengandung nanah. Jika
penyebabnya adalah jasad renik yang lainnya, maka cairan ini mengandung lendir. Gejala
lainnya adalah nyeri pada saat berkemih dan penderita sering mengalami desakan untuk
berkemih. Jika uretritis karena gonokokus tidak diobati secara adekuat, maka pada
akhirnya akan terbentuk penyempitan uretra (striktur).
Striktur ini akan meningkatkan resiko terjadinya uretritis pada uretra yang lebih tinggi dan
kadang menyebabkan terbentuknya abses di sekitar uretra.
Abses bisa membentuk kantong pada dinding uretra (divertikulum uretra), yang juga bisa
mengalami infeksi. Jika abses menyebabkan terjadinya perforasi kulit, maka air kemih bisa
mengalir melalui saluran baru (fistula uretra).
A.PENGKAJIAN
1.Identitas pasien
Nama :
Umur :
Tempat/tanggal lahir :
Status perkawinan :
Agama :
Suku/bangsa :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Diagnose medis :
Tanggal pengkajian :
Penanggung jawab
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
2.Riwayat kesehatan
a.keluhan utama
klien masuk rumah sakit dengan keluhan sulit untuk buang air kecil
e.Riwayat alergi
3.Hasil laboratorium
4.Terapi
5.Analisa Data
GCS : E = 4, V = 5, M = 6
TTV :
- TD : 130/90
- N = 80x/mnt
- R = 20x/mnt
- S = 36,40 C
- TB = 160 cm
- BB = 60 kg
2 Ds. Gejala penyakit Gangguan rasa nyaman
- Pasien mengatakan sakit pada
bagian kepala
Do.
- pasien Nampak meringis
- tekanan darah pasien
meningkat
GCS : E = 4, V=5, M=6
TTV :
- TD : 130/90
- N = 80x/mnt
- R = 20x/mnt
- S = 36,40 C
- TB = 160 cm
- BB = 60 kg
GCS: E=4,V=5,M=6
TTV:
- TD : 130/90
- N = 80x/mnt
- R = 20x/mnt
- S = 36,40 C
- TB = 160 cm
- BB = 60 kg
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
C.INTERVENSI
Edukasi:
Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberian
obat supositoria
uretra,jika perlu
D.IMPLEMENTASI
NO DIAGNOSE KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(IMPLEMNTASI)
1 Nyeri akut berubungan Observasi :
dengan agen pencedera
1) mengidentifikasi lokasi dan durasi nyeri
fisiologis
2) mengidentifikasi skala nyeri
3) mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
4) mengidentifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
Teraupetik :
1) memberikan terapi nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2) mempertimbangkan jenis dan sumbe nyeri
dalam pemilihan strategi untuk meredakan
nyeri
Edukasi
1) menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri
2) menjelaskan strategi meredakan nyeri
Terapeutik:
4) mencatat waktu-waktu dan haluaran
berkemih
5) membatasi asupan cairan,jika perlu
6) mengambil sampel urin tengah (mitstream)
atau kuitur
Edukasi:
Kolaborasi:
2) Kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra,jika perlu
E.EVALUASI
GCS : E = 4, V = 5, M = 6
TTV :
- TD : 130/90
- N = 80x/mnt
- R = 20x/mnt
- S = 36,40 C
- TB = 160 cm
- BB = 60 kg
A : masalah belum teratasi
P : lanjut intervensi
Gangguan rasa nyaman S: Pasien mengatakan sakit pada bagian kepala
TTV :
- TD : 130/90
- N = 80x/mnt
- R = 20x/mnt
- S = 36,40 C
- TB = 160 cm
- BB = 60 kg
A : masalah belum teratasi
P : lanjut intervensi
TTV:
- TD : 130/90
- N = 80x/mnt
- R = 20x/mnt
- S = 36,40 C
- TB = 160 cm
- BB = 60 kg
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Urehtritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang menyebar naik
yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal. Urethritis dapat
dikategorikan menjadi urethritis akut, urethritis kronis, urethritis gonococus dan urethritis
non gonococus. Secara umum penyebab penyakit urethritis adalah kuman gonorhea,
kuman non gonorhea, tindakan invasif di saluran kemih, iritasi batu ginjal, trihomonas
vaginalis dan golongan bakteri gram negative.
Tanda dan gejala dari penyakit urethritis adalah mukosa memerah dan edema ,
terdapat cairan exudat yang purulent, ada ulserasi pada uretra , adanya rasa gatal yang
menggelitik, adanya pus pada awal miksi, nyeri pada saat miksi, kesulitan untuk memulai
miksi dan nyeri pada abdomen bagian bawah. Pengobatan yang dianjurkan pada
penderita penyakit urethritis adalah antibiotik. Jenis antibiotik yang sering digunakan
misalnya cefixime 400 mg oral, ceftriaxone 250 mg IM, ciprofloraxacin 500 mg oral, dan
ofloxacin 400 mg oral.
Komplikasi yang dapat terjadi pada pria berupa prostatitis, vesikulitis,
epididimitis, dan striktur urethra. Sedangkan pada wanita komplikasi dapat berupa
Borthlinitis, praktitis, salpingitis, dan sistitits.
1.2 Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami tentang “ Penyakit Urethritis “ beserta
hal – hal yang berkaitan dengan penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta selatan,
Dewan Pengurus Pusat Pemersatu Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019, Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Jakarta selatan, Dewan
Pengurus Pusat Pemersatu Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Jakarta selatan,
Dewan Pengurus Pusat Pemersatu Perawat Nasional Indonesia.