Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga

lempeng tektonik yang bergerak satu sama lain. Berdasarkan teori tektonik

lempeng, wilayah Indonesia terbentuk sebagai akibat dari adanya konvergensi tiga

buah lempeng besar didunia, yaitu lempeng benua Eurasia, lempeng samudra

Indo-Australia dan lempeng samudra Pasifik (Hamilton, 1979). Zona Kendeng

merupakan jalur lipatan dan sesar naik akibat dari subduksi Neogen Lempeng

Indo-Australia (Pulunggono dan Martodjojo, 1994). Zona Kendeng juga

merupakan zona yang menarik untuk dilakukan penelitian geologi karena daerah

ini mempunyai kondisi geologi yang cukup kompleks.

Zona Kendeng merupakan zona yang membentang dari Provinsi Jawa

Tengah bagian Timur hingga Provinsi Jawa Timur. Zona ini juga merupakan

deposenter utama endapan Eosen – Miosen serta mengandung sekuen yang tebal

sedimen volkanogenik dan pelagik. Bagian barat Zona Kendeng dicirikan oleh

kandungan material volkanik yang tinggi dan struktur geologi yang rumit. Di

bagian tengah, material piroklastik berkurang ke arah utara namun struktur masih

komplek, sedangkan pada bagian timur material volkanik berkurang dan mulai

didominasi oleh material laut dan arah struktur bergeser ke arah utara (De

Genevraye dan Samuel, 1972).

Usulan Tugas Akhir


Topyana (410014019) 1
Daerah penelitian yang terletak di daerah Napis dan sekitarnya, Kecamatan

Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, merupakan bagian

dari Zona Kendeng. Zona ini juga memisahkan antara Zona Rembang di bagian

utara dan Zona Gunung Api Kuarter di bagian selatan.

Geologi daerah Napis dan sekitarnya dipilih sebagai daerah pemetaan

geologi karena daerah penelitian tersebut secara geologi cukup menarik untuk

dilakukan penelitian. Hal ini dikarenakan terdapat kelurusan sungai yang

mengindikasikan adanya suatu struktur geologi dan pola-pola pengaliaran yang

menunjukan adanya indikasi struktur geologi berupa lipatan. Daerah penelitian

mempunyai suatu tatanan geologi yang kompleks baik secara stratigrafi, struktur

geologi, tektonika, maupun morfogenesa serta proses – proses geologi yang

memberikan ketertarikan tersendiri untuk dipelajari dan sekaligus dapat

menerapkan ilmu-ilmu geologi berdasarkan hukum-hukum dan konsep-konsep

geologi yang berlaku. Penelitian geologi meliputi geomorfologi, stratigrafi,

struktur geologi, sejarah geologi, dan geologi lingkungan serta proses - proses

geologi yang masih berkembang sampai sekarang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan kajian data sekunder dan pemetaan pendahuluan maka

permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi serta berapa jumlah satuan bentang alam apabila dibagi

secara morfometri dan morfogenesis daerah penelitian?

2. Bagaimana kondisi stratigrafi daerah penelitian jika dibagi menggunakan

konsep litostratigrafi dan korelasinya dengan geologi regional?

Usulan Tugas Akhir


Topyana (410014019) 2
3. Jenis struktur geologi apa saja yang berkembang di daerah penelitian, serta

bagaimana analisis kinematikanya?

4. Bagaimana terbentuknya sejarah geologi daerah penelitian?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah pada tugas akhir ini yaitu bagaimana kondisi geologi

lokasi penelitian yang berada pada zona Kendeng bagian tengah atau bagian timur

dari sungai Bengawan Solo. Dimana pada penelitian ini diharapkan dapat

memahami tentang zona Kendeng meliputi litologi yang menyusun dan

persebaran batuan serta struktur geologi yang berkembang. Pada daerah penelitian

tata guna lahan dan sumber daya alam yang dimanfaatkan kaitannya dengan

kondisi geologi daerah tersebut. Dimana dengan melakukan pemetaan geologi

permukaan ini untuk dapat mengetahui kondisi geologinya yaitu dengan

melakukan pengamatan singkapan batuan dan bentang alam daerah telitian

sehingga dapat menginterpretasikan kondisi geomorfologi, stratigrafi, struktur

geologi dan geologi lingkungan.

Selain itu peneliti mencoba memberikan gambaran secara umum tentang

perbedaan asosiasi batuan terkandung pada, formasi Kalibeng, formasi Klitik,

formasi Sonde dan formasi Mundu yang ada di daerah penelitian berdasarkan data

- data sekunder yang sudah ada dan penulis batasi pada ciri deskriptif interpretatif

litologi serta genesa berdasarkan konsep litostratigrafi.

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dari usulan tugas akhir ini untuk melakukan pemetaan geologi

pendahuluan dengan (skala 1 : 25.000) berdasarkan data geologi permukaan di

Usulan Tugas Akhir


Topyana (410014019) 3
daerah penelitian, meliputi keragaman dan penyebaran satuan batuan,

geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi, serta lingkungan pengendapan yang

berdasarkan data singkapan batuan yang tersingkap di permukaan bumi dengan

didukung data primer, dan data sekunder dari peneliti sebelumnya.

Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi aspek-aspek geologi yang

meliputi pembagian satuan batuan dengan ketentuan minimal 2 satuan batuan dan

1 endapan, aspek geologi lingkungan dan perkembangan geologi daerah penelitian

yang meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan sejarah

geologi serta keberadaan sumberdaya alam non hayati yang ada di daerah

penelitian. Selanjutnya hasil akhir dari penelitian ini akan disajikan dalam bentuk

peta lokasi pengamatan, peta geologi dan peta geomorfologi dengan skala peta

1:25.000, serta naskah tertulis yang berupa laporan akhir.

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pemahaman dalam

khasanah ilmu kebumian juga sebagai acuan pengembangan tataguna lahan bagi

masyarakat setempat atau pihak yang memiliki kewenangan.

1.5. Lokasi Penelitian

Secara administratif daerah penelitian termasuk kedalam Wilayah Desa

Napis dan desa-desa sekitarnya. Daerah penelitian termasuk kedalam dua

kecamatan, satu kabupaten dan satu provinsi yaitu kecamatan Tambakrejo dan

kecamatan Ngraho, kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Secara

geografis daerah penelitian terletak pada koordinat 111° 34' 34.9408" BT - 111°

37' 51.0163" BT dan 7° 15' 76.7043" LS - 7° 20' 29.5390" LS (meridian 0 o dari

Greenwich) dengan luas daerah penelitian + 54 km2 dengan panjang 9 km dan

Usulan Tugas Akhir


Topyana (410014019) 4
lebar 6 km, membujur dengan arah utara - selatan dengan petunjuk letak Peta

Rupa Bumi Indonesia Lembar Tambakrejo nomor 1507-513 dan Ngambon nomor

1507-514 berskala 1 : 25.000. di bawah ini adalah lokasi daerah penelitian

(Gambar 1.1).

Gambar 1.1. Peta Lokasi daerah Penelitian

1.6. Kesampaian Daerah Penelitian

Daerah penelitian dapat ditempuh dari Yogyakarta menggunakan

kendaraan transportasi darat baik kendaraan bermotor roda empat atau roda dua

dengan jarak tempuh ±210 km. Dari Yogyakarta untuk mencapai daerah

penelitian dapat melewati jalur lintas Yogyakarta – Solo – Sragen – Ngawi -

Bojonegoro dengan jarak tempuh selama ±5 jam perjalanan. Kondisi medan

daerah penelitian bervariasi dari dataran hingga perbukitan dengan kondisi jalan

relatif masih cukup baik sehingga masih dimungkinkan menggunakan kendaraan

untuk menempuhnya, tetapi untuk lokasi-lokasi tertentu khususnya di wilayah

perhutani hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Usulan Tugas Akhir


Topyana (410014019) 5

Anda mungkin juga menyukai