Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang atas rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada, sehingga
dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Tujuan............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................5
A. Pengertian Kebidanan Komunitas.................................................................5
B. Riwayat Kebidanan Komunitas Di Indonesia...............................................5
C. Sasaran Bidan Di Komunitas.........................................................................7
D. Tujuan ...........................................................................................................7
E. Jarinan Kerja Bidan Di Komunitas................................................................8
F. Masalah Kebidanan Komunitas.....................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................16
A. Kesimpulan..................................................................................................16
B. Saran ...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh
bidan sesuai dengan kewenangan bidan yang diarahkan untuk mewujudkan
kesejahteraan keluarga terutama ibu dan anak sehingga terwujud keluarga bahagia,
sejahtera dan berkualitas.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang
berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan
berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya,
kapan dan dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu
standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang
diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu,keluarga, dan
masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan dan menambah wawasan mahasiswa tentang asuhan kebidanan di
komunitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Unsafe Abortion
Sebagian besar masih dilakukan secara sembunyi sehingga menimbulkan
berbagai bentuk komplikasi ringan sampai meninggal dunia. Sekalipun UU
kesehatan No. 23 tahun 1992 telah ada tetapi masih sulit untuk dapat memenuhi
syaratnya. Pelaksanaan gugur kandung yang lebih liberal akan dapat meningkatkan
sumber daya manusia karena setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan pada
saat yang optimal. Akibat beratnya syarat yang harus dipenuhi dari UU Kesehatan
No. 23 Tahun 1992, masyarakat yang memerlukan terminasi kehamilan akhirnya
mencari jalan pintas dengan minta bantuan dukun dengan risiko tidak bersih dan
tidak aman. Pertolongan terminasi kehamilan yang dilakukan secara
illegal/sembunyi dengan fasilitas terbatas, dan komplikasinya sangat besar (yaitu
perdarahan-infeksi-trauma) dan menimbulkan mortalitas yang tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan remaja dapat dilakukan upaya promotif dan
preventif dengan memberikan pendidikan seksual yang sehat, termasuk
menghindari kehamilan, menyediakan metode KB khusus untuk remaja,
memberikan penjelasan tentang KB darurat dan menyediakan sarana terminasi
kehamilan..
5. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
a. Pengertian
Istilah premature telah diganti menjadi Berat Badan Lahir Rendah oleh
WHO sejak 1960, hal ini dikarenakan tidak semua bayi dengan bera tkurang
dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi yang premature.
b. Klasifikasi
1) Prematuritas Murni: Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat
badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa
disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKB-SMK).
2) Dismaturitas: Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi
pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilannya
c. Penanganan Bayi Berat Lahir Rendah
1) Mempertahankan suhu dengan ketat
2) Bayi Berat Lahir Rendah mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu
suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
3) Mencegah infeksi dengan ketat
4) Dalam penanganan Bayi Berat Lahir Rendah harus memperhatikan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi karena sangat rentan. Salah satu cara
pencegahan infeksi yaitu dengan mencuci tangan sebelum memegang
bayi
5) Pengawasan nutrisi/ASI
6) Refleks menelan dari bayi dengan berat lahir rendah belum sempurna
oleh karena itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
7) Penimbangan ketat
8) Penimbangan berat badan harus dilakukan secara ketat karena
peningkatan berat badan merupakan salah satu kondisi gizi/nutrisi bayi
dan erat dengan daya tahan tubuh.
6. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Non Kesehatan
Dalam tatanan masyarakat yang masih memegang tradisi adat,dukun masih
memegang peranan yang sangat penting. Pertolongan persalinan oleh tenaga non
kesehatan yaitu proses persalinan yang dibantu oleh tenaga non kesehatan yang
biasa disebut dukun paraji. Adanya asumsi pada masyarakat kita bahwa melahirkan
di dukunmudah dan murah, merupakan salah satu penyebab terjadinya pertolongan
persalinan oleh tenaga non kesehatan.
Penurunan AKI dan AKB di daerah terpencil belum bisa seperti yang
diharapkan pemerintah, karena di masyarakat terpencil pada umumnya mereka
masih banyak yang belum bersalin di fasilitas kesehatan . beberapa faktor yang
menjadi penyebab masyarakat memilih bersalin di fasilitas non nakes yaitu
masyarakat terpencil yang merupakan daerah pegunungan dan jangkauan yang
sulit, latar belakang pendidikan yang rendah, sosial ekonomi yang lemah, dan
akses layanan kesehatan yang kurang baik, sehingga masih banyak ibu hamil yang
memilih bersalin di tenaga non kesehatan atau dukun.
Pemerintah membuat suatu upaya dalam mendukung tercapainya target
menurunkan AKI, diantaranya membuat beberapa kemudahan bagi masyarakat
dalam mencapai pelayanan fasilitas kesehatan dengancara menambah puskesmas
baru di daerah-daerah terpencil dan menetapkan tiap satu desa minimal satu bidan
yang bertempat tinggal di desa tersebut, sehingga MDGs persalinan oleh tenaga
kesehatan bisa tercapai 100 persen, yang pada akhirnya AKI dan AKB dapat
diturunkan.
7. Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual merupakan salah satu dari tiga tipe infeksi saluran
reproduksi (ISR), yaitu infeksi dan penyakit menular seksual, infeksi-infeksi
endogen vagina dan infeksi-infeksi yang berhubungan dengan saluran
reproduksi.Infeksi menular seksual berhubungan dengan keadaan akut, kronik dan
kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan kehamilan, seperti Gonore,
Chlamidya, Sifilis, Herpes kelamin, Hepatitis, Kutil HPV kelamin,
Trichomoniasis, HIV/AIDS.Infeksi endogen vagina meliputi Vaginosis bacterial
dan Candidiasis, keduanya merupakan hasil dari pertumbuhan berlebihan dari
organisme-organisme yang secara normal memang ada di vagina. Infeksi
berhubungan dengan prosedur dapat meliputi saluran reproduksi atas dan bawah,
serta dapat mengebabkan komplikasi-komplikasi jangka panjang karna infertile.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dan pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas
pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang di berikan ole bidan sesuai dengan
wewenang untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di keluarga maupun di
masyarakat. Dalam rangka pemberian kesehatan pelayanan pada ibu dan anak di
suatu wilaya tertentu.
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian
tertentu, kebidanan berasal dari kata “bidan” yang artinya adalah seorang yang
telah mengikuti pendidikan tersebut serta lulus dan terdaftar atau mendapat ijin
melakukan praktek kebidanan. Sedangkan bidan sendiri mencakup pengetauan
yang di miliki bidan dan kegiatan pelayanan yang di lakukan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi yang di lahirkan (J.H.Shalan 1996).
B. Saran
Akhir kata ”tiada gading yang tak retak”,demikian pula dengan
makalah ini, masi jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan kritik tetap kami
nantikan yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Syafrudin, dkk. 2017, Kebidanan komunitas.Jakarta: EGC
Anisa.Nur 2016. Modul Askeb Komunitas. Medan : Akademi Kebidanan Mitra Husada
Medan.
Maternity,Dainty,dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : CV Andi
Offset.
Jurnal Ipteks Terapan. 2015. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Perubahan
Berat Badan Lahir Rendah.
Jurnal STIKes Awal Bros Batam. 2020. Pentingnya Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.