2.1 Kompetensi
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
Semua gas pada umumnya dapat bercampur dengan sesamanya (misibel). Karena
itu semua campuran gas adalah larutan. Meskipun demikian campuran fase gas
jarak pisah antara molekul relatif jauh, sehingga tidak dapat saling tarik-menarik
secara efektif.
Sebagian besar larutan berfase cair, salah satu komponen penyusun larutan
semacam itu adalah suatu cairan sebelum campuran itu dibuat. Cairan ini disebut
medium pelarut atau solvent dan komponen lain yang dapat berbentuk padat, cair,
ataupun gas, dianggap sebagai zat yang masuk kedalam komponen pertama atau zat
terlarut yang juga disebut solute.
Faktor utama yang berpengaruh dalam kemampuan terjadi larutan adalah gaya
tarik-menarik antara partikel terlarut dan pelarut yang menghasilkan bentuk partikel
terlarut. Interaksi molekul-molekul pelarut dengan partikel zat terlarut dalam
bentuk gugusan disebut solvasi.
Banyak cara menentukan konsentrasi larutan yang semuanya menyatakan kuantitas
zat terlarut dalam kuantitas pelarut atau larutan. Dengan demikian, setiap sistem
konsentrasi harus menyatakan hal-hal sebagai berikut:
Dalam kegiatan ini mahasiswa diajak untuk belajar membuat larutan dengan
konsentrasi molar atau molaritas dan konsentrasi normal atau normalitas
menggunakan pelarut air.
Molaritas (M)
Molaritas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya jumlah mol zat
terlarut per liter larutan.
Jika zat terlarut berupa padatan dan hanya dapat diambil dalam jumlah dengan
satuan massa (gram), maka untuk mengambil sejumlah mol tertentu harus diketahui
bobot molekul/ massa molekul relatif (Mr) zat itu, serta derajat kemurniannya.
Jika zat terlarut berupa larutan pekat, harus diketahui data yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat menunjukkan kadar zat terlarut dalam larutan pekat
itu.
Contoh:
Dari massa jenis 1,2 gram/ml dapat dihitung volume 100 gram larutan itu
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
adalah: 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 83,33 mL
1,2
𝑚𝐿
0,9863 𝑚𝑜𝑙
Jadi konsentrasi larutan pekat itu adalah = = 11,836/L
83,33𝑚𝐿
Atau konsentrasi larutan pekat itu, M0, dapat dihitung dengan rumus
%
𝑀𝑅 %×𝜌
𝑀0 = 100 × 1000 = 10 × mol/L
𝑀𝑅
𝜌
36×1,2
=10 × = 11,836 mol/L
36,5
M0 × 𝑉0 = M1 × 𝑉1
𝑀1 × 𝑉1
𝑉0 = mL
𝑀0
1 × 500
𝑉0 =
11,836
𝑉0 = 42.245 mL
Alat Bahan
Neraca analitik
Spatula
Kaca arloji
Gelas kimia
Batang pengaduk Sesuai Lampiran 1
Labu ukur
Botol semprot/ akuades
Pipet ukur
Ball pipet