8.1 Kompetensi
Setelah melaksanakan percobaan ini, mahasiswa dapat:
Menunjukkan bahwa penetapan kadar besi merupakan titrasi oksidasi-reduksi
Menentukan kadar besi dalam larutan. secara permanganometri.
Keringkan natrium oksalat dalam oven pada suhu 105 – 110 °C selama 2 jam
Timbang 300 mg Na-oksalat dan masukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL
Tambahkan 15 mL larutan asam sulfat 0,5 M dan encerkan dengan akuades hingga 50
mL, dinginkan sampai 24 °C (suhu kamar).
Titrasi dengan larutan kalium permanganat yang telah dibuat sampai volume titran ± 36
ml (penambahan tidak mesti 36 tergantung kepekatan KMnO4 ).
Panaskan sampai 55 – 60 °C, hingga warna larutan pudar.
Lanjutkan titrasi secara perlahan-lahan sampai setetes larutan kalium permanganat
menyebabkan warna merah muda.
Lakukan standardisasi sebanyak tiga kali.
3.Penentuan kadar besi dalam larutan
Timbang 2,0 gram cuplikan (Fe2+), larutkan dengan 10 mL air demineral dan
tambahkan 2 tetes H2SO4 pekat, kemudian encerkan hingga volume 100 mL dalam labu
ukur.
Pipetkan 25 mL larutan tersebut ke dalam erlenmeyer 250 mL dan tambahkan 25 mL
larutan asam sulfat 0,5 M
Panaskan sampai 55-60⁰C
Titrasi dengan larutan standar kalium permanganat sampai warna merah muda.
Lakukan penentukan sebanyak tiga kali.
Kerjakan tugas pendahuluan di buku laporan dan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai
(tuliskan sumber literatur yang anda gunakan disetiap jawaban).
1. Tuliskan definisi titrasi redoks!
2. Apa yang dimaksud dengan autoindikator dan berikan contohnya?
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada masing masing titrasi yang akan anda lakukan pada
praktikum!
4. Sebutkan pasangan baku primer dan baku sekunder yang akan dilakukan pada titrasi ini!
5. Apa fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi ini?
6. Apa fungsi pemanasan sebelum titrasi?
Perhitungan:
massa Na-oksalat
Normalitas lar. KMnO4 = BE Na-oksalat x vol K-permanganat 𝑥 𝐹𝑃
𝑉 Na−oksalat (dalam cuplikan)
FP adalah Faktor Pengenceran yaitu FP = 𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑎−𝑜𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡
8.9 Pembahasan
1. Setelah menuliskan reaksi yang terjadi pada penentuan kadar besi, dan melakukan
pengamatan, buktikan bahwa teaksi tersebut merupakan reaksi reduksi-oksidasi sesuai
dengan teori!
2. Tanyakan kepada teknisi kadar sampel yang sebenarnya, kemudian hitung % kesalahan
yang anda buat!
2. Jika digunakan sampel dari senyawa murni, hitunglah % recovery/ % perolehan kembali!
massa besi hasil percobaan
% recovery= ×100
massa besi teoritis
3. Bahaslah penyebab terjadinya % kesalahan (jika % kesalahan besar).