TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
disempurnakan oleh Becker, dkk 1970 dan 1980.Sejak tahun 1974, teori
HBM telah menjadi perhatian para peneliti. Model teori ini merupakan
mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat (Janz & Becker, 1984).
juga respon perilaku untuk pengobatan pasien dengan penyakit akut dan
7
8
yang sudah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa HBM adalah model
perilaku sehat maupun usaha untuk menuju sehat atau penyembuhan suatu
penyakit.
d. Perceived barriers atau hambatan yang dirasakan untuk berubah, atau apabila
khawatir tidak cocok, tidak senang, gugup), yang mungkin berperan sebagai
gender, kelas sosial ekonomi. Individu yang berasal dari kelas sosial
tentang faktor yang menjadi penyebab suatu penyakit (Hossack & Leff,
b. Edukasi
c. Psikololgis
Faktor-faktor
Kerentanan yang
demografis: usia,
dirasakan
gender, status Pengobatan
social-ekonomi, Motivasi sehat atau melalui
dan lain-lain sembuh
medis
Keuntungan yang
Faktor-faktor maupun non
dirasakan
psikologis: medis
tekanan rekan (alternatif)
sebaya, gaya Penghambat yang
kepribadian dan dirasakan
lain-lain.
Gambar 2.1 Gambaran Health Belief Model (Janz dan Backer, 1984)
11
2.2.1 Pengertian
a. Endometriosis
1) Pembagian klinik
a) Endometriosis ringan
b) Endometriosis sedang
c) Endometriosis berat
3) Terapi endometriosis
pembagian kliniknya
a) Endometriosis ringan
tanpa hormonal
13
b) Endmetriosis sedang
hormonal.
c) Endometriosis berat
b. Mioma uteri
hingga merah jambu pucat, bersifat jinak dan terdiri dari otot polos
Sebanyak 95% mioma uteri berasal dari corpus uteri dan lagi 5%
berasal dari serviks. Mioma uteri juga adalah tumor pelvis yang sering
1) Pembagian Klinik
tindakan
a) Konservatif
b) Miomektomi
c) Histerektomi
2) Gejala Klinik
c) Komplikasi
c. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dan non
terutama yang bersifat non neoplastik, seperti kista retensi yang berasal
1) Pembagian Klinik
tindakan
a) Konservatif
atau kurang dari 5 cm, tidak terlalu banyak keluhan bisa nyeri atau
tidak.
b) Laparaskopi
c) Laparotomi
2) Gejala Klinik
d. Kanker Serviks
1) Pembagian Stadium
Obstetrics):
a) Stadium 0
b) Stadium I
diabaikan)
c) Stadium Ia
d) Stadium Ia1
e) Stadium Ia2
Invasi stroma lebih dari 3,0 mm dan tidak lebih dari 5,0mm dengan
f) Stadium Ib
g) Stadium Ib1
cm atau kurang
h) Stadium Ib2
dari 4,0 cm
i) Stadium II
j) Stadium IIa
k) Stadium IIa1
cm atau kurang
18
l) Stadium IIa2
dari 4,0 cm
m) Stadium IIb
n) Stadium III
o) Stadium IIIa
panggul
p) Stadium IIIb
q) Stadium IVa
r) Stadium IVb
a) Stadium dini
irregular
2.3.1 Pengertian
kondisi klien atau pasien kefasilitas pelayanan yang lebih memadai (tenaga
a. Rujukan medik
atas satu kasus yang timbul baik secara vertika maupun horizontal
(Endang, 2015)
b. Rujukan Kesehatan
bahan atau specimen kefasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini
21
2015)
sebaik-baiknya
laboratorium dari unit yang kurang lengkap keunit yang lebih lengkap
fasilitasnya.
knowlage and skill) melalui pendidikan dan pelatihan antara pusat dan
daerah.
termasuk posyandu.
maupun milik swasta yang sekala dengan RSU kelas D, C dan B non
(PONEK).
Meliputi: Rumah Sakit yang setara dengan rumah sakit umum dan
maupun swasta.
fasilitas kesehatan.
24
Faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlambatan
(FIGO) :
1. Terlambat mengenal tanda
bahaya
2. Terlambat mengambil
keputusan
3. Terlambat mencapai fasilitas 4 Dimensi Health
kesehatan Belife Model yang
4. Terlambat mendapatkan mempengaruhi :
pertolongan di fasilitas
kesehatan a. Kerentanan yang
dirasakan
b. Bahaya sakit yang
dirasakan
Kasus Ginekologi
c. Motivasi sehat atau
yang dikatakan Keterlambatan
sembuh
terlambat yang kasus ginekologi
d. Penghambat yang
memiliki kategori
dirasakan
penyakit berat
Dampak keterlambatan
meliputi :
a. Kecacatan
b. Penurunan Kualitas
hidup
c. Kematian
Keteterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
2.5 Hipotesis
kasus ginekologi.