Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO KLINIK

Hari ini, Rabu 20 Mei 2020, ketika kegiatan Posyandu digelar, seorang kader bercakap-cakap dengan
peserta Posyandu, seorang ibu dari Sari, seorang balita perempuan yang lahir pada 15 Februari 2018
dengan riwayat kelahiran prematur 35 minggu dan berat badan lahir 2600 gram.

Kader : Ibu, coba lihat ini, berdasarkan KMS di buku KIA ini, anak ibu sudah tidak naik berat
badannya selama 3 bulan berturut-turut. Kelihatannya anak ibu ini gagal tumbuh lho.
Gagal tumbuh bisa berbahaya, karena sering disertai keterlambatan perkembangan.
Bagaimana perkembangannya? Sudah bisa apa saja anak ibu sekarang ?
Ibu baita : Sudah bisa jalan, tapi belum kuat berlari atau naik tangga. Anaknya aktif, sudah bisa
melompat tapi kalau loncat jauh memang belum bisa. Anak saya paling suka nonton film
kartun di TV, bisa sampai seharian. Trus pintar juga main game di HP ayahnya, bisa kuat
berjam-jam. Nah kalau sudah asyik sekali begitu, sampai suka nggak nyahut dan malas
noleh kalau dipanggil....
Kader : Kalau bicaranya sudah bisa apa saja bu?
Ibu balita : Ehmmm... bisa kok panggil mama papa, kalau ditanya “mana mata?” biasanya dia bisa
tunjuk matanya dengan benar. Tapi kalau suruh nyebut “mata” belum bisa. Kalau tunjuk
atau sebut bagian tubuh lainnya belum bisa.
Kader : Hanya itu saja? Atau masih ada kata-kata lainnya yang sudah bisa?
Ibu balita : Belum sih. Baru itu saja. Kalau mau makan paling narik baju saya atau tunjuk
makanannya.
Kader : Sudah bisa membuka dan memakai baju sendiri? Makan minum sendiri?
Ibu balita : Membuka baju sudah bisa, kalau pakai baju masih saya bantu. Minum dari cangkir
sudah
bisa, pakai sendok garpu juga sudah bisa, tapi kalau nyuapin boneka belum bisa. Kalau
mau makan sudah bisa cuci tangan tapi masih dibantu, gosok gigi juga dibantu.
Kader : Nah, ibu. Coba tengok anak itu (menunjuk anak-anak lain yang seumuran). Umur segini
biasanya anak sudah bisa berjalan bahkan berlari, bicaranya sudah beberapa kata, sudah
bisa main menumpuk kubus 6 tingkat…
Ibu balita : (menoleh ke sekelilingnya dan memperhatikan anak-anak lain) Duh iya ya.. kok anak
saya beda ya sama anak bu Lastri yang lahirnya barengan dulu itu.. main kubus 2 tingkat
saja juga belum bisa
Kader : Mari kita bawa putrinya ibu menemui dokter. Putri ibu perlu dilakukan skrining
perkembangan dan terapi gizi oleh dokter puskesmas, kalau perlu bahkan dirujuk ke
klinik tumbuh kembang di kota.
Ibu balita : Saya ingin anak saya seperti anaknya bu Lastri itu, sehat, aktif, pintar ngomongnya...ayo
deh, ayo.... kapan kita pergi ke Puskesmas.. temani saya yaa.. !!
TUGAS
1. Apakah perkembangan anak pada saat ini sesuai usia?
Tentukan dengan mengisikan formulir Denver II yang
sesuai!
2. Tuliskan kesimpulan hasil skrining perkembangan dengan
Denver II!
3. Isilah test perilaku jika pada saat pengamatan dengan
Denver II didapatkan : bukan kondisi penyakit khusus, anak
selalu patuh, tanggap, tidak terlihat takut, namun lama
perhatian agak terganggu

Anda mungkin juga menyukai