Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman pala merupakan salah satu tanaman Indonesia yang mengandung

minyak atrisi, yang sering disebut minyak pala (nutmeg Oil). Minyak atsiri atau

minyak menguap adalah masa yang berbau khas, yang berasal dari tanaman,

mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami penguraian.

Minyak pala dapat diperoleh dari biji fuli maupun daging buah. Secara umum kandungan minyak atsiri
pada tanaman pala berkisar 5-16%.Minyak pala umumnya tidak berwarna ataupun berwarna
kekuningan dengan aroma yang khas.

Penggunaan minyak pala cukup luas antara lain dalam industri pembuatan parfum, sabun, bahan
pengolah gula, bahan baku industri makanan dan minuman, obat-obatan, dan kosmetik.

Pemanfaatan lainnya adalah sebagai bahan campuran pada minuman ringan dan antimikroba.

Buah pala mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, karena selain digunakan sebagai rempah-
rempah yaitu bijinya, daging buahnya dapat pula dimanfaatkan untuk dijadikan manisan, pudding,
maupun sirup. Manisan buah pala merupakan salah satu jenis makanan ringan yang sudah sangat
dikenal dan digemari masyarakat luas.

Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula Pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada
manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya 8
mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam
dan air kapur untuk mempertahankan tekstur serta menghilangkan rasa getir yang terdapat pada buah.

Ada 2 macam pengolahan manisan buah, termasuk manisan buah pala yakni buah pala basah dan buah
pala kering. Manisan buah pala basah diperoleh dari penirisan buah dari larutan gula, sedangkan
manisan pala kering diperoleh dari manisan pala basah yang dikeringkan

Daging buah pala segar, meskipun dalam jumlah kecil masih mengandung minyak atsiri sebesar 1,1%,
dengan komponen diantaranya α-pinen, β-pinen, dan 4-terpineol Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
melakukan pemeriksaan minyak atsiri yang masih terkandung pada daging buah pala yang sudah
dijadikan manisan, dimana pada proses pembuatan manisan pala terdapat perlakuan-perlakuan yang
memungkinkan minyak atsiri menguap, sehingga minyak atsiri dari manisan pala berkurang kadarnya.
Peneliti menggunakan alat Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) pada analisis komponen
minyak atsiri karena alat GC-MS digunakan untuk menganilis senyawa-senyawa yang mudah menguap
Alat ini juga sudah secaraluas digunakan untuk pemeriksaan komponen minyak atisri dengan
memberikan hasil yang baik serta tidak memerlukan waktu lama dan Hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan untuk dapat mengembangkan penelitian tentang buah pala yang
tersebar luas di Indonesia, dan dapat memberikan informasi komponen minyak atsiri dari manisan buah
pala kering yang diproduksi dari Desa Klambir Lima Hamparan Perak.
BAB 2

 Langkah-langkah pembuuatan manisan pala :


Bahan-bahan :
1. Buah palah setengah matang
2. Gula pasir
3. Garam

Alat :

1. Pisau
2. Baskom/panic
3. Wadah tertutup atau toples

 Cara pembuatan:
1. Buah pala yang masi mudah di kupas kemudian dipotong-potong.
2. Lalu dilakukan perendaman dalam larutan garam selama 12 jam
3. Ditiriskan dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan gula selama 24 jam
4. Setelah perendaman dalam larutan gula buah ditiriskan dan dimasukkan ke dalam
wadah yg tertutup.
5. Manisan pala siap di pasarkan.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai