DiSusun Oleh :
LINDAWATI BR PARDOSI (1911080)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Salam sejaterah
Puji dan syukur penulis ucapkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmatnya dan lindungannya Penulis dapat menyelesaikan Makalah beserta Askep dengan
Tepat waktu dan sesuai Harapan. Makalah ini dibuat penulis untuk salah satu Syarat untuk
Melaksanakan Ujian Praktek Keperawatan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Selain
itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang WSD bagi para pembaca
dan bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih Kepada bapak ibu Dosen selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan saya kepercayaan untuk membuat makalah ini, sehingga menambah
pengetahuan dan wawasan. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna . oleh karena it, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Lindawati br Pardosi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................
1.2 TUJUAN..................................................................................................................
1.3 RUMUSAN MASALAH..........................................................................................
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA.....................................................................................................................
2.1 DEFENISI................................................................................................................
2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEMUAN NUTRUSI ........................
2.3 MASALAH YANG TIMBUL DALAM PENEMUAN KEBUTUHAN NUTRISI
2.4 PROSEDUR TINDAKAN PENEMUAN KEBUTUHAN NUTRISI ...................
BAB IV PENUTUP........................................................................................................
4.1 KESIMPULAN..........................................................................................................
4.2 SARAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat
berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua
makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari
selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari.
Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi
dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu
kita harus memperbanyak nutrisi.
1.2 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebihan.
Tanda klinis :
o Berat badan lebih dari 10% berat ideal
o Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
o Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
o Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton
o Kemungkinan penyebab :
o Perubahan pola makan
o Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori
dan penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan
asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa,
konjungtiva dan lain- lain.
e. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
f. Prosedur Kerja:
1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk
plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leherdan juga ukuran selang NGT.
2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan
jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT.
3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika
perawat saat memasang NGT berda di sebelah kanan pasien.
4. Pakai handscoon kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi.
5. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah.
6. Letakkan bengkok di dekat pasien.
7. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari
telinga tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster
untuk batas selang yang akan dimasukkan.
8. Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien
untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester
cek apakah selang sudah benar2 masuk dengan pen light jika ternyata masih di
mulut tarik kembali selang dan pasang lagi.
9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau
trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian
dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk
lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi.
10.Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi
11.Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher.
Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
12.Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.
b) Prosedur Kerja
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi depan
Pasang pengalas
Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum berdoa
Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi
sedikit dan berikan minum sesudah makan.
Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.
Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan
Cuci tangan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN pada KLIEN dengan
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
3.1 PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny D
Umur : 35 th
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jln Dr. Sitanala No. 42
Tanggal masuk : 17/10/2014, pukul 15:00 WIB
Tanggal pengkajian : 18/10/2014, pukul 16:00 WIB
No. Register : 13 241 21
Diagnosa Medis : Thypoid Fever
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan Umum Sedang, Kesadaran Umum Compos Mentis
2. Tanda-Tanda Vital
• Tekanan Darah : 90/70 mmHg
• Nadi : 80x Permenit
• Suhu : 40ºC
• RR : 24x Permenit
3. Antropometri
• Tinggi Badan : 164cm
• BB : 44kg
• Indeks Masa Tubuh : BB = 46 = 17,1 TB² (1,64)²
4. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, distribusi
rambut merata, tidak rontok, tidak mudah dicabut, tidak ada benjolan, tidak
ada keluhan.
5. Mata
Letak bola mata simetris, gerakan bola mata simetris, kelopak mata tidak
ada oedema, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, Tekanan Intra Okuler
(TIO) sama, pupil dan refleks cahaya normal, ketajaman mata normal OD =
2/5 OS 3/5, mata tampak sayu, terdapat kantong mata.
6. Telinga
Kebersihan telinga bersih, tidak ada oedema dan secret, letak telinga
simetris, fungsi pendengaran baik
7. Hidung
Kebersihan lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak
hidung simetris, tidak ada peradangan membran mukosa hidung, tidak terdapat
polip, funsi penciuman baik.
8. Mulut dan Faring
• Mulut tampak kotor, ada bau mulut, terdapat mukosa pada mulut
• Bibir : Warna pucat, ada stomatitis, tidak ada kelainan bentuk
• Gusi : Warna merah muda pucat, tidak ada gingivitis
• Gigi : Jumlah gigi 33, ada caries gigi pada gigi molar, tidak ada
perdarahan, abses, dan benda asing (gigi palsu)
• Lidah : Warna putih pucat, kotor, dan pergerakan lidah normal
• Faring : Warna merah muda, tidak ada peradangan, tidak ada
eksudat, tonsil tidak ada pembesaran
9. Leher
Bentuk leher normal, tidak ada oedema dan jaringan parut, tidak ada
tekanan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
limfe, tidak ada kaku kuduk dan mobilitas leher normal.
10. Thorax dan Dada
• Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang, ada retraksi
intercostal, tidak ada oedema dan jaringan parut, vocal premitus
normal
• Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada
suara tambahan
• Pada jantung ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung
normal
• Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal,
warna aerola coklat, puting susu tidak ada ulcus dan pembengkakan,
tidak ada secret.
11. Abdomen
Bentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak
ada oedema, bising usus 9x permenit, terdapat nyeri tekan.
12. Ekstremitas atas
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, refleks biceps dan trisep +
13. Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, tidak ada varices, dan refleks babinski +
4. DATA BIOLOGIS
1. Pola Nutrisi
Makan
a. Frekuensi : 3x Sehari
Minum
b. Jumlah : ± 8 Gelas
2. Pola Eliminasi
Buang Air Besar (BAB)
Klien mengatakan BAB tidak teratur
Buang Air Kecil (BAK)
a. Input : 480cc
b. Output : 300cc
3. Pola Istirahat/Tidur
a. Tidur Siang : ± 2 jam
4. Personal Hygiene
a. Mandi : 1x Sehari
5. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Perkawinan : Menikah
e. Konsep Diri :
6. DATA SOSIAL
Klien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar
7. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan selalu solat 5 waktu dan menjalankan kewajibannya sebagai
umat muslim.
8. THERAPHY
a) RL 20 tts/mnt mempunyai fungsi untuk mengatasi kehilangan cairan
ektraseluler abnormal yang akut
9. DATA PENUNJANG
a) Pemeriksaan darah rutin
b) Urinalisa
c) Kimia klinik
d) Tes tubex = +5
DS:
Klien mengatakan badannya panas selama 4 hari.
Klien mengatakan mual, muntah
Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Klien mengatakan lemas.
DO:
Suhu tubuh: 40⁰C
Klien tampak lemas
Dilakukanteswidaldenganhasil 1/320
Dilakukantestubexdenganhasilpositif 5
Klien tidak menghabiskan makanannya
IMT 17,1
BB sebelum sakit 55kg, BB saat sakit 46kg
TD: 90/70mmHg
Nadi: 80x/menit
RR: 25x permenit
B. Masalah
Hipertermi
Ketidakseimbangan nutrisi
C. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan
badan teraba panas, kondisi lemas, dan suhu tubuh menigkat.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi
makanan karena faktor biologis, psikologi ditandai dengan mual,
muntah dan tidak nafsu makan
4.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan
dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
4.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa makan setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba
Medika
Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien,
Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi
2. Jakarta: Salemba Medika