Anda di halaman 1dari 3

Ciri-ciri Teks Eksplanasi

1. Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, serta interpretasi.

2. Informasi yang dimuat dengan berdasarkan fakta (faktual).

3. Faktual tersebut memuat informasi yang sifatanya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains.

4. Sifatnya informatif serta tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk bisa percaya terhadap
hal yang dibahas.

5. Memiliki/menggunakan sequence markers. Contohnya pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya.


Bisa juga dengan menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.

Struktur Teks Eksplanasi

Pernyataan umum: berisikan pernyataan umum mengenai/tentang topik yang akan dijelaskan pada
proses proses terjadinya/proses keberadaan.

Urutan sebab akibat: berisi penjelasan mengenai proses terjadinya fenomena yang disajikan secara
urut atau bertahap dari yang paling awal sampai akhir.

Interpretasi: berisi kesimpulan dari topik yang telah dijelaskan.

Kaidah Kebahasaan dan Langkah-langkah Menyusun


Teks Eksplanasi

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

- Fokus pada hal umum (generic), bukan berfokus partisipan manusia (nonhuman participants).
Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta udara.

- Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah. Lebih banyak menggunakan verba material serta
verba relasional (kata kerja aktif).

- Menggunakan konjungsi waktu dan kausalitas. Contohnya: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum,
dan kemudian.

- Menggunakan kalimat pasif.

- Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan dengan secara kausal
itu benar adanya.
 

Langkah-langkah Menyusun Teks Eksplanasi

1. Menentukan topik yang menarik

Tentukan fenomena alam, sosial, atau budaya yang ingin disajikan. Misalnya, proses terjadinya
pasang surut air laut.

2. Membuat rancangan kerangka teks

Buatlah kerangka karangan berdasarkan struktur teks eksplanasi, yaitu identifikasi fenomena,
penggambaran rangkaian kejadian, dan ulasan.

3. Mengumpulkan referensi

Cantumkan fakta dan data yang kamu kumpulkan pada bagian penggambaran rangkaian kejadian.

4. Mengembangkan teks

Kembangkan kerangka karangan hingga menjadi teks eksplanasi yang utuh.

5. Menyunting teks

Contoh 1

Penularan Covid-19 Covid-19 begitu cepat menular dari satu manusia ke manusia lainnya. Jumlah
korban dan angka kasus kian meningkat. Hingga tulisan ini dibuat, jumlah kasus mencapai lebih dari
502 ribu kasus di Indonesia. Sedangkan di dunia mencapai lebih dari 58,7 juta kasus. Covid-19
ditularkan dari seseorang yang terkena virus SARS-CoV-2 ke orang lainnya. Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet atau tetesan air dari hidung, mulut, atau bagian lain dari tubuh manusia.
Penularannya dapat terjadi pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Seseorang juga dapat terinfeksi
Covid-19 bila tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Ini alasan mengapa penting untuk
menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang lain. Droplet juga dapat melekat atau jatuh
pada benda di sekitarnya, kemudian menularkan penyakit pada orang lain yang menyentuh benda
yang sudah terkontaminasi droplet penderita. Bila tangan kita yang terkontaminasi menyentuh mata,
hidung, atau mulut, maka kita dapat terinfeksi Covid-19. Ini adalah alasan pentingnya mencuci
tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer.

Contoh

Lansia Rentan Mengalami Sakit Lebih Parah Bila Terkena Covid-19 Seperti yang kita tahu,
penularan Covid-19 tidak mengenal batasan usia. Siapa saja bisa terinfeksi. Namun orang tua lanjut
usia (lansia) lebih rentan untuk menderita sakit parah. Terutama orang-orang dengan kondisi medis
yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi.
Lansia menjadi kelompok rentan sebab menurunnya sistem kekebalan tubuh seiring usia. Sejalan
dengan pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan.
Hampir semua fungsi organ dan gerak menurun. Diikuti dengan menurunnya imunitas sebagai
pelindung tubuh yang tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah sebabnya mengapa orang
lansia rentan terserang berbagai penyakit, termasuk Covid-19. Sistem imun yang lemah, belum lagi
ditambah penyakit yang diderita sebelumnya, dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19
pada lansia semakin tinggi. B

Contoh 3

Rajin Mencuci Tangan dan Memakai Masker Selama pandemi, Satuan Tugas Percepatan
Penanganan Pandemi terus mengingatkan warga untuk selalu cuci tangan dan memakai masker.
Cuci tangan mengurangi penyebaran Covid-19 karena mencegah rantai penularan melalui droplet
yang menempel di tangan. Droplet merupakan cairan dari tubuh manusia, seperti dari hidung dan
mulut. Droplet tersebut dapat menempel pada berbagai macam benda sehingga orang lain yang
sebelumnya tidak terinfeksi, jadi tertular akibat droplet penderita. Itu sebabnya, mencuci tangan
adalah hal yang penting dilakukan selama pandemi. Sementara memakai masker dapat
menghindari penularan Covid-19 melalui droplet yang menyebar melalui udara. Ketika seseorang
penderita bersin atau batuk, droplet dapat menyebar melalui udara, sehingga orang lain di
sekitarnya akan menyebar. Kementerian Kesehatan menemukan beberapa kasus penderita tanpa
gejala. Hal ini berbahaya karena penderita tampak sehat dan tidak dapat dideteksi kecuali
menggunakan tes swab. Ini sebabnya warga dianjurkan mengenakan masker saat keluar rumah.

Contoh 4

Nasib Pedagang Kaki Lima Selama Pandemi Covid-19 menyebabkan kerugian pada berbagai
sektor. Mulai dari wisata, transportasi, perekonomian negara, sampai pedagang kaki lima. Semenjak
aturan karantina atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), semua warga dianjurkan untuk
membatasi intensitas keluar rumah. Oleh sebab warga jarang keluar rumah, pedagang kaki lima
sepi pelanggan. Bahkan beberapa dari mereka tidak dapat berjualan karena dilarang oleh
pemerintah setempat. Sementara, pedagang kaki lima yang masih boleh berjualan di beberapa
daerah menanggung risiko besar ketika membuka lapaknya. Pedagang kaki lima berbeda dengan
warung atau rumah makan yang memiliki bangunan khusus untuk berjualan. Mereka harus
berkeliling atau menetap di sudut-sudut ramai kota. Pandemi menyebabkan penghasilan mereka
berkurang secara drastis.

Anda mungkin juga menyukai