Anda di halaman 1dari 5

ANJAS KARTIKO HARIYANTO PUTRO

1901051

TD 2.18

04

ANALISIS KELAYAKAN PROYEK TRANSPORTASI

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Dikarenakan bagi pemerintah aspek sosial dan ekonomi itu dapat menjadi
penggerak bagi Kawasan yang sedang atau akan dibangun proyek, hal itu dapat
menjadikan perekonomian daerah tersebut lebih maju dikarenakan aksesebilitas
transportasinya yang lebih baik akan menunjang kegiatan perekonomian masyarakat
seperti supply barang dan ekspor-impor,. Untuk aspek sosial, dari pembangunan
proyek tersebut dapat mendatangkan orang-orang dari daerah luar sehingga dapat
membuka potensi dari wilayah tersebut dan juga dapat memperbesar lowongan
pekerjaan.
Karena pemerintah dalam aspek ekonomi dan social lebih mementikan karena
persebaran perekonomian Negara dan mensejahterkan masyarakat luas dengan proyek
membantu kenaikan devisa dan memperbesar lowongan pekerjaan
Sedangkan untuk pemilik proyek atau swasta itu berorientasi pada
keuntungan, jika IRR proyek tersebut dibawah 5% maka proyek tersebut dianggap tak
layak karena pemilik proyek tersebut dapat mendapatkan keuntungan yang sama
dengan aman, dengan cara menaruh deposito di bank.

2. Aspek pasar dan pemasaran adalah aspek yang berkaitan dengan


memanajemen produk hasil dari pengerjaan dengan beberapa metode agar proyek
tersebut dapat diketahui dan digunakan oleh konsumen/pengguna dengan srategi
pemasaran dan potensi pasar yang baik dan tepat. Tujuan dari aspek pemasaran
adalah bersaing dari segi penjual produk, memperkenalkan produk, memenuhin
kebutuhan pasar atau masyarakat dengan produk yang ditawarkan
Aspek teknis dan tekhnologi adalah aspek yang berakitan dengan
pembangunan proyek berupa luas lahan, pengoperasian peralatan proyek, harga jual
tanah dan lokasi pembangunan proyek.
Tujuan dari aspek teknis dan tekhnologi adalah menghitung kesiapan perlatan proyek,
menganalisa penagruhnya jalan usaha, dan estimasi kegiatan kegiatan yang dapat
menyebabkan permasalahan dalam proyek. Ruang lingkupnya pada saat pengerjaan
proyek.
3. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan
dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat,
juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.
Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk mengetahui apakah lingkungan setempat
sesuai dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan untuk mengetahui apakah manfaat
bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan dampak negatifnya.
Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan sesuai dengan
kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan manfaat yang lebih
besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut. Aspek lingkungan dalam
studi kelayakan bertujuan untuk:
1) Menganalisis kondisi lingkungan operasional
2) Menganalisis kondisi lingkungan industri
3) Menganalisis lingkungan ekonomi
4) Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
5) Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif bisnis terhadap lingkungan.

4. Jawab :
KAS KAS KAS ARUS
TH DF (15%) KAS MASUK KELUAR MASUK KELUAR KAS AKUMULASI
(BENEFIT) (COST) PV PV BERSIH ARUS KAS BERSIH
-
0 1 7.000,00 - 7.000,00 7.000,00 - 7.000,00

1 0,869565217 1.000,00 507,00 869,57 440,87 428,70 - 6.571,30

2 0,756143667 3.000,00 535,50 2.268,43 404,91 1.863,52 - 4.707,79

3 0,657516232 5.000,00 549,00 3.287,58 360,98 2.926,60 - 1.781,18

4 0,571753246 6.000,00 577,00 3.430,52 329,90 3.100,62 1.319,43

5 0,497176735 6.000,00 600,50 2.983,06 298,55 2.684,51 4.003,94

JUMLAH 21.000,00 2.769,00 12.839,16 1.835,22


2. Menentukan PP
PP = 3 + (|-1.781,18|)/( -1.781,18-1.319,43) PP = 3 + (1.781,18/3.100,62)
PP = 3 + 0,574460838
= 0,574460838 x 365 = 209,67
= 209,67/30 = 6,98

PP = 3 + 6,98 TH = 3 Tahun 7 bulan


Proyek diterima karena belum sampai umur investasi, modal telah kambali
pada tahun ke 3 bulan ke-7

2. NPV =
Total Kas masuk nilai sekarang = Rp 12.839,16
Total kas keluar nilai sekarang = Rp 1.835,22
_
NPV = Rp 11.003,94 Proyek
layak karena > 0

3. BC RATIO = B/C
Rp 12.839,16 / Rp 1.835,22 = 6,9 Proyek layak karena 1> (satu)

4. IRR
KAS KAS KAS
TH DF (38%) KAS MASUK KELUAR MASUK KELUAR NPV
(BENEFIT) (COST) PV PV
-
0 1 6000 - 6.000,00 6.000,00

1 0,724637681 1.000,00 500,5 724,64 362,68 361,96

2 0,525099769 3.000,00 539,6 1.575,30 283,34 1.291,96

3 0,380507079 5.000,00 574,2 1.902,54 218,49 1.684,05

4 0,275729767 6.000,00 617,3 1.654,38 170,21 1.484,17

5 0,199804179 6.000,00 666 1.198,83 133,07 1.065,76


-
JUM 21.000,00 8.897,60 7.055,68 7.167,79 112,11
KAS KAS KAS
TH DF (37%) KAS MASUK KELUAR MASUK KELUAR NPV
(BENEFIT) (COST) PV PV
-
0 1 6000 - 6.000,00 6.000,00

1 0,729927007 1.000,00 500,5 729,93 365,33 364,60

2 0,532793436 3.000,00 539,6 1.598,38 287,50 1.310,88

3 0,388900318 5.000,00 574,2 1.944,50 223,31 1.721,20

4 0,283868845 6.000,00 617,3 1.703,21 175,23 1.527,98

5 0,207203537 6.000,00 666 1.243,22 138,00 1.105,22

JUM 21.000,00 8.897,60 7.219,24 7.189,36 29,88


Maka :

IRR NPV

37% 29,88
X=? 0
-
38% 112,11

X-27/28-27 = 147,16/-25,28-147,16
X= 27+(147,16/-172,44)

IRR = 37% + 0,21%


IRR = 37,21% > 15% maka proyek layak

5. KPBU didefinisikan sebagai kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha


dalam Penyediaan Infrastruktur bertujuan untuk kepentingan umum dengan mengacu
pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya
menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko
diantara para pihak. Keterbatasan APBN dalam pembiayaan pembangunan
infrastruktur yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 menyebabkan adanya selisih
pendanaan (funding gap) yang harus dipenuhi.Untuk mengatasi itu, Pemerintah
dituntut untuk menggunakan beberpa alternatif pendanaan, salah satunya mengunakan
skema kerjasama pembangunan yang melibatkan pihak swasta atau dikenal sebagai
KPBU.Skema KPBU mengedepankan beberapa prinsip utama,salah satunya
sebagaimana disebutkan pada Perpres KPBU Pasal 4 adalah prinsip bersaing, yakni
pengadaan mitra kerjasama Badan Usaha dilakukan melalui tahapan pemilihan yang
adil, terbuka dan transparan, serta memperhatikan prinsip persaingan usaha yang
sehat.

Anda mungkin juga menyukai