Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH GENETIKA DAN BIOREPRODUKSI


PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN
NEONATUS DARI INTRAUTERIN KE EKSTRAUTERIN
MELALUI SISTEM SIRKUASI

Dosen : Ervi Husni, S.Kep., Ns., M.Kes.

Oleh :
Kelompok 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI ALIH JENJANG D4 KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2020
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH GENETIKA DAN BIOREPRODUKSI
PERKEMBANGAN DAN PERSIAPAN KEHIDUPAN
NEONATUS DARI INTRAUTERIN KE EKSTRAUTERIN
MELALUI SISTEM SIRKUASI

Dosen : Ervi Husni, S.Kep., Ns., M.Kes.

Oleh :

Kelompok 2

Anggota :

Nama NIM
Aprilia Gatot P P27824420009
Ardian Septyaris P27824420010
Arin Firdalina P27824420011
Arsyanty Amelinda P P27824420012
Aulya Ernika P P27824420013
Aurora Ratih Indah A P27824420014
Belinda Anindita P27824420015
Binty Nur Laili P27824420016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI ALIH JENJANG D4 KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik dan tepat waktunya dengan judul “Perkembangan Dan
Persiapan Kehidupan Neonatus Dari Intrauterin Ke Ekstrauterin Melalui Sistem
Sirkuasi”. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat untuk
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Genetika dan Bioreproduksi Prodi Sarjana Terapa
Kebidanan Kelas Alih Jenjang Jurusan Kebidanan Politeknik Kementrian Kemenkes
Surabaya. Penulisan makalah ini didasarkan pada referensi yang ada baik dari buku
maupun sumber lainnya yang terkait, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa telah
mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dorongan, serta doa dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Dwi Purwanti, S.Kp, SST., M.Kes. selaku Ketua Program Studi D4
Kebidanan Soetomo
2. Ibu Ervi Husni, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Genetika dan
Bioreproduksi sekaligus dosen pembimbing pembuatan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini masih banyak
kekurangan dalam teknik penelitian, penyajian, maupun dalam tata penulisan. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sebagai koreksi untuk perbaikan membuat makalah yang lebih baik kedepannya.
Terimaksih.
Surabaya, 29 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................
D. Manfaat Penulisan...................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian Neonatus................................................................................
B. Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus dari Intrauterin ke
Ekstrauterin : Sistem Sirkulasi..............................................................

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir atau neonatus merupakan generasi penerus bangsa yang
berperan penting dalam kemajuan bangsa Indonesia, bayi yang sehat akan
menjadi penerus bangsa yang kuat dan berkualitas dimasa yang akan datang.
Neonatus adalah bayi baru lahir yang menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam
uterus ke kehidupan di luar uterus (Tando, 2016).Periode neonatal merupakan
masa yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi karena
pada periode ini terjadi transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke
kehidupan di luar kandungan. Proses transisi ini menuntut perubahan fisiologis
yang bermakna dan efektif oleh bayi, guna memastikan kemampuan bertahan
hidup.. Janin meninggalkan lingkungan dalam kandungan yang selama ini
sepenuhnya memelihara kebutuhan hidup (Saputra, 2014).
Neonatus memerlukan perawatan khusus serta berkesinambungan, untuk
membantu melewati masa transisi dengan baik.Periode setelah bayi baru lahir
yaitu adaptasi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine.Peran bidan sangat
dibutuhkan pada masa ini, untuk ikut serta dalam upaya kelangsungan hidup,
perkembangan serta kualitas hidup anak.Upaya yang dapat dilakukan yaitu
dengan meningkatkan pelayanan kesehatan neonatus secara komprehensif serta
sesuai dengan standart yang ada.Standart asuhan pada neonatus yaitu 3 kali
kunjungan baik ke fasilitas kesehatan atau kunjungan rumah pada neonatus umur
1-28 hari. Upaya ini diharapkan mampu mendeteksi adanya permasalahan pada
neonatus, sehingga mampu menurunkan angka kematian ataupun kesakitan pada
neonatus (PWS-KIA, 2010).
Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga
dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri
yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang
mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal
dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.
Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai
rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan
perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus
digestivus.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin memaparkan tentang perkembangan
system sirkulasi pada neonatus dari masa intauterin ke ekstrauterin.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterin ke
ekstra uterin?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterin dan
ekstra uterin
D. Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari
segi sistem sirkulasi.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Neonatus
Neonatus adalah bayi baru lahir yang menyesuaikan diri dari kehidupan di
dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Tando,2016).
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine.
Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga
faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses persalinan mempunyai
peranan penting dalam mordibitas dan mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada
bayi baru lahir yang paling dramatis dan paling cepat berlangsung adalah system
pernapasan, sirkulasi, kemampuan menghasilkan sumber glukosa (Rukiyah dan
Lia Yulianti, 2012).
B. Perkembangan Dan Persiapan Kehidupan Neonatus dari Intrauterin ke
Ekstrauterin : Sistem Sirkulasi
Saat paru-paru berkembang, tekanan O2 dalam vebtrikel kiri meningkat,
sebaliknya Co2 menurun. Hal tersebut menimbulkan resistansi pembuluh-
pembuluh darah paru, sehingga aliran darah kea lat tersebut meningkat, ini
menyebabkan darah dari arteri polmunalis mengalir ke paru-paru dan duktus
arteriosus menutup, dengan menutup dan menciutnya vena umbilikalis dan
kemudian di potong ali pusatnya, aliran darah dari plasenta melalui vena cava
inferior dan foramen oval eke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah
oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi
daripada di atrium kanan, ini menyebabkan foramen ovale menutup. Sirkulasi
janin berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar tubuh ibu. (Sumiaty,
2011).
Pengalihan arah aliran darah setelah terhentinya aliran darah yang tinggi
melalui arteri umbilikalis untuk memberikan perfusi ke villi plasenta, dan volume
darah yang besar yang kembali melalui vena umbulikalis dan vena kava.
Tekanan vena di vena kava menurun sehingga duktus venosus menutup. Paru
mengembang pada saat pernapasan pertama dan tekanan vaskular paru turun
secara tiba-tiba. Dalam waktu yang sama, tekanan darah sistemik bayi sedikit
meningkat. Ini mengakibatkan pembangkitan arah aliran sementara melalui
duktus arteriosus. Ketika bayi bernapas, tegangan oksigen ini di dalam darah
meningkat dan dinding muskular duktus ini berkontraksi, sehingga aliran darah
yang melaluinya berhenti. Pada saat yang sama, tekanan di dalam atrium kanan
menurun. Terjadi peningkatan serentak aliran darah di seluruh paru. Darah
masuk ke dalam atrium dan mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam atrium
kiri. (Liewellyn, D dan Jones, 2002).
Dengan kata lain, menciutnya arteria dan vena umbilikalis dan kemudian
dipotongnya tali pusat, maka aliran darah dari plasenta terhenti. Tekanan di
ventrikel kanan dan atrium kanan menurun sebagai akibat meningkatnya aliran
darah dari ventrikel kanan ke paru melewati arteria pulmonalis. Sementara itu
aliran balik ke atrium kiri meningkat yang menyebabkan tekanan di atrium kiri
meningkat. Peningkatan tekanan atrium kiri dan penurunan tekanan atrium kanan
menyebabkan menutupnya foramen ovale. Sementara itu, oksigen menyebabkan
menutupnya duktus arteriosus. Ini merupakan perubahan sirkulasi fetal ke
sirkulasi dewasa (Siswosudarmo, R dan OvaEmilia, 2008).
1. Intra Uterin
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta,
melalui vena umbikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah
tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior
pula. Di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara
fisiologik ke atrium sinistra, melalui foramen yang terletak diantara atrium
dekstra dan atrium sinista. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir
ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil
dari darah atrium kanan mengatur ke ventrikel kanan bersama-sama dan
darah yang berasal dari paru-paru yang belum berkembang, sebagian besar
darah dari ventrikel kanan ini, yang seyogyanya megnalir melalui arteria
pulmoralis darah di aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi
nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh darah dari sel-sel tubuh yang miskin
oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagainya akan
dialirkan ke plasenta melalui 2 arteria umbilikalis. Seterusnya diteruskan ke
peredaran darah di koteledon dan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena
umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya sirkulasi janin ini berlangsung
ketika janin berada di dalamuterus.
Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat.
Dengan dengan demikian, paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam
paru-paru mengecil dan seolah- olah darah terisap ke dalam paru-paru.
Dengan demikian, duktus botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula, karena
tekanan dalam atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga
foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi. Dengan dipotong dan
diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus vengsus arantii akan
mengalami obiliterasi dengan demikian, setelah bayi lahir maka kebutuhan
oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi
dipenuhi oleh makanan yang dicerna sistem pencernaan sendiri. Dewasa ini,
dapat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan di tali pusat.
a. Karakteristik sirkulasi janin secara rinci adalah sebagai berikut:(Sumiaty,
2011)

1) Terdapat pirau (shunt) intra kardial (foramen ovale) maupun ekstra


kardial (duktus arteriosus danvenosus).

2) Ventrikel kanan dan ventrikel kiri bergerak secaraserentak.

3) Ventrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan yang lebih


tinggi dari ventrikelkiri.
4) Darah yang dipompa ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta
melalui duktus arteriosus dan hanya sebagian kecil menujuparu-
paru.

5) Paru-paru mengambil O2 dari darah , bukan sebaliknya dan darah


memperoleh O2 dari plasenta.

6) Paru-paru secara terus menerus mensekresi cairan ke dalam


salurannafas.

7) Hati sebagai organ pertama yang menerima bahan makanan (O 2,


glukosa, asamamino).

8) Plasenta sebaga tempat utama pertukaran gas. Makanan/ bahan


esensial janin dan ekskresi.

9) Plasenta menjamin berjalannya sirkulasi pertahananrendah.


b. Perjalan sirkulasi darah janin(Sumiaty, 2011)

Sirkulasi janin dimulai dari plasenta, menukar hasil metabolism (O2,


glukosa, asam amino, asam lemak, cairan dan elektrolit) bahkan
makan di ambil dari vena umbilikalis ke janin. 50% aliran darah
masuk ke parenkim hati., kemudian melalui vena hepatica ke vena
cava inferior, sebagian lainnya melalui duktus venosus langsung ke
vena cava inferior.

Pemantauan darah ke hati diatur oleh vasokontriksi dan dilatasi duktus


venosus. Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan, 2/3
meunju ke artim kiri melalui foramen ovale, selanjutnya dari ventrikel
kiri menuju ke aorta dan sisa 1/3 darah mengalir ke ventrikel kanan
dan dipompakan ke arteri pulmonalis.
Sebagian berasal darah dari bagian atas tubuh masuk ke atrium kanan
melalui vena cava suferior dan sebagian besar terus ke ventrikel kanan
dan arteri pulmonalis, dari vebtrikel kanan sebagian darah menuju paru
dan sebagian besar menyebrang melalui duktus arteriosus menuju
aorta.

2. Ekstra uterin(Sumiaty, 2011)


a. Dua kejadian besar segera setelah bayilahir:
1) Terjadi pernafasan pertamakali
2) Terputus hubuungan denganplasenta
b. Segera setelah lahir terjadi perubahan sebagaiberikut:
1) Tahanan vaskuler paru menurun sehingga aliran parumeningkat
2) Tahanan sistematikmeningkat
3) Duktus arteriosusmenutup
4) Foramen ovale menutup
5) Duktus venosusmenutup
Kejadian ini merupakan perubahan sirkulasi neonatus secara drastic yang
berbeda dengan dewasa sehingga disebut “Sirkulasi Neonatus” atau
“Sirkulasi Transisi
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah lahir, neonatus mengalami beberapa perubahan fisiologis sehingga
dapat beradaptasi dari kehidupan intrauteri yang bersifat parasitik ke ekstrauteri
yang bersifat mandiri. Setelah tali pusat dipotong tidak ada lagi aliran darah yang
mengandung oksigen dan nutrien dari ibu ke bayinya. Pada janin yang normal
dapat melalui masa transisi ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.
Selama proses persalinan dan segera setelah lahir bayi menerima berbagai
rangsang seperti termal, mekanik, kimiawi.dengan kehidupan di luar uterus. Dan
perubahan utama mempengaruhi fungsi pernafasan, kardiovaskular dan traktus
digestivus.
B. Saran
Dalam pelayanan kebidanan, sangat penting bagi seorang bidan untuk
mengetahui perkembangan dan persiapan kehidupan pada neonatus dari segi
sistem respirasi, sirkulasi dan traktus digestivus. Hal ini berguna agar bidan
dapat membedakan normal atau tidaknya keadaan pada neonatus baik intra
maupun ekstrauterus.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2010. PedomanPemantauan Wilayah


SetempatKesehatanIbudanAnak (PWS-KIA). Jakarta. Kemenkes RI
Liewellyn, D danJones. 2002. Dasar-DasarOBstetri dan Ginekologi(terjemahan).
Jakarta: Penerbit Hipokates
Rukiyah, A.Y. danLia .Y. 2012.AsuhanNeonatusBayidanAnakBalita. Jakarta. Trans
Info Media
Saputra, L. 2014. CatatanRingkasAsuhanNeonatus, BayidanBalita. Tangerang.Bina
rupa Aksara

Siswosudarmo, R dan Ova Emilia. 2008. Obstetri Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka


Cendikia
Tando, N.M. 2016. AsuhanKebidananNeonatus, Bayi&AnakBalita. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai