Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“CARA PEMBERIAN OBAT”

DI SUSUN
O
L
E
H

NAMA : MELINDA H. DUKALANG


KELAS : B KEPERAWATAN 2019
NIM : C01419059

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
T/A : 2019 – 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Obat merupakan sebuah subastansi yang diberikan kepada manusia atau
binatang sebagai perawatan atau pengobatan, bahkan pencegahan terhadap
berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya. Seorang perawat yang akan
bekerja secara langsung dalam pemenuhan asuhan keperawatan sangat
membutuhkan keterampilan dalam tindakan medis berupa pengobatan. Obat
merupakan sebuah subastansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan atau pengobatan, bahkan pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya. Seorang perawat yang akan bekerja
secara langsung dalam pemenuhan asuhan keperawatan sangat membutuhkan
keterampilan dalam tindakan medis berupa pengobatan.
B.Tujuan
1. Untuk mengetahui mengetahui teknik pemberian obat secara intramuscular
2. Untuk mengetahui mengetahui teknik pemberian obat secara intravena
3. Untuk mengetahui mengetahui teknik pemberian obat secara subcutan
4. Untuk mengetahui mengetahui teknik pemberian obat secara intracutan
5. Untuk mengetahui mengetahui teknik pemberian obat secara oral

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh
semua mahluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan
dan menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2006). Obat adalah zat aktif alami
maupun sintesis dalam bentuk sediaan seperti pil, tablet, kapsul, sirup, suspensi,
supositoria, salep dan lain-lain dengan dosis atau kadar tertentu dapat
dipergunakan untuk preventif (profilaksis), rehabilitasi, terapi, diagnosa
terhadap suatu keadaan penyakit pada manusia maupun hewan.
a). Oral
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang di masukkan melalui
mulut
b). Injeksi Subcutan
Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area
bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis
c). Injeksi Intrakutan
Pemberian obat dengan cara intracutan adalah pemberian obat dengan
caramemasukkan obat kedalam permukaan kulit.
d). Injeksi Intravena
. Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan
obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan spuit.
e). Injeksi Intramuscular
Injeksi intramuscular adalah memasukkan atau memberikan obat masuk pada
otot skeletal.

2
B. Tujuan Pemberian Obat
a). Oral:
Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat
tersebut dapat segera di atasi
b). Injeksi Subcutan:

Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan (contoh: Injeksi
Insulin)
c). Injeksi Intracutan:
-Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan
dokter.
-Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu
(misalnya tuberculiktes).
- Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( skin test).
d). Injeksi Intravena:
-Mendapat reaksi yang lebih cepat, sehingga sering di gunakan pada pasien
yang sedang gawat darurat.
-Menghindari kerusakan jaringan
-Memasukan obat dalam volume yang lebih besar
e). Injeksi Intramuscular:
Pemberian obat kedalam otot sesuai dengan program pengobatan.

C. Persiapan Pasien
a.  Persiapan Klien
· Memperkenalkan diri
· Menjelaskan tujuan pemberian obat, langkah-langkah yang akan dilakukan
dan waktu pemberian obat
·  Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar
  b. Persiapan Lingkungan
· Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien
 Meletakkan alat sedemikian rupa sehingga mudah bekerja

3
D. Persiapan Alat
a. Oral
- Bak yang berisi obat
- Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
- Pemotong obat (bila diperlukan)
- Martil dan lumpang penggerus
- Gelas pengukur
- Gelas dan air minum
- Sendok
- Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak

b. Injeksi Subcutan:
- Spuit sesuai ukuran (contoh : spuit Insulin 1cc)
- Obat sesuai kebutuhan
- Sarung tangan sekali pakai
- Kapas alkohol
- Kasa steril
- Plester
- Bak steril
- Baki
- Bengkok
- Buku catatan pemberian obat

c. Injeksi Intracutan
- Spuit sesuai ukuran (spuit : Insulin 1cc)
- Obat sesuai kebutuhan
- Kapas alkohol
- Sarung tangan sekali pakai
- Pulpen atau spidol
- Bak spuit
- Baki obat

4
- Kasa steril
- Bengkok
- Buku catatan pemberian obat
d. Injeksi Intravena
- Spuit sesuai ukuran (Spuit : 2cc-5cc)
- Obat sesuai kebutuhan
- Pembendung vena (torniquet)
- Sarung tangan sekali pakai
- Kapas alkohol atau Kasa steril
- Plester
- Perlak pengalas
- Bak steril
- Baki obat
- Bengkok
- Buku catatan pemberian obat
e. Injeksi Intramuscular
- Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan (Spuit :3cc)
- Obat sesuai program terapi
- Handscoon
- Bak Instrumen
- Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
- Perlak dan pengalas
- Plester
- Kasa steril
- Bengkok

E. Cara Kerja
a. Oral
1.    Cuci tangan dan pakai handscoone (sarung tangan)
2.    Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual,
muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan
lambung dll)
3.    Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat,
waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian

5
pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau
dokter yang meminta.
4.    Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil
obat yang diperlukan)
5.    Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai
dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik
aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
1.        Tablet atau kapsul
a)    Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa
menyentuh obat.
b)   Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai
dengan dosis yang diperlukan.
c)    Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan
menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena
beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.
2.        Obat dalam bentuk cair
a)    Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum
dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.
b)   Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari
kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
c)    Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan
tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat
tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
d)   Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.
e)    Sebelum menutup botol usap bagian tutup botol dengan menggunakan
kertas tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang
mengering pada tutup botol.
f)    Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka
gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol.
6.    Untuk obat yang sangat asam misalnya aspirin tawarkan makanan kecil
tanpa lemak, misal biskuit.

6
7.    Temani klien sampai semua obat ditelan. Apabila anda ragu apakah obat
telah ditelan minta klien membuka mulutnya.
8.    Setelah selesai pasien dirapikan dan bantu pasien kembali ke posisi yang
nyaman
9.    Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ketempatnya
10.    Kembalikan kartu, format obat atau huruf cetak nama obat ke arsip yang
tepat untuk pemberian obat selanjutnya.
b. Injeksi Subcutan:
 Verifikasi data (menghindari kesalahan pemberian obat
pada pasien)
- Menyiapkan obat dengan benar
- Menempatkan obat dan peralatan didekat klien dengan benar
- Identifikasi klien
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Cuci tangan
- Atur posisi klien dan pilih area penusukan
- Bebaskan daerah yang akan dilakukan injeksi. Bebaskan daerah
suntikan bila pasien menggunakan pakaian berlengan
- Pakai sarung tangan
- Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol
- Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan
- Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan dengan ujung jarum menghadap ke atas dan menggunakan
tangan dominan,masukkan jarum dengan sudut 450 atau 900 .
- Lepaskan tarikan tangan non dominan
- Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit.
- Jika tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan. Jika ada darah
tarik kembali jarum dari kulit tekan tempat penusukan selama 2
menit,dan observasi adanya memar, jika perlu berikan plester,
siapkan obat yang baru.
- Cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukan,
sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.
- Jika ada perdarahan, tekan area itu dengan menggunakan kasa
steril sampai perdarahan berhenti.
- Kembalikan posisi klien
- Buka sarung tangan

7
- Letakkan alat yang sudah dipakai kedalam bengkok.
- Tanyakan perasaan klien setelah mendapatkan injeksi .
- Cuci tangan dan Benarkan peralatan yang telah digunakan dan
berpamitan dengan klien
- Lakukan pendokumentasian
c. Injeksi Intracutan:
 Verifikasi data (menghindari kesalahan pemberian obat
pada pasien)
- Menyiapkan obat dengan benar
- Menempatkan obat dan peralatan didekat klien dengan benar
- Identifikasi klien
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Cuci tangan
- Atur klien pada posisi yang nyaman
- Pilih area penusukan
- Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan
baju lengan panjang buka dan ke ataskan.
- Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang disuntik.
- Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan
aquades (cairan pelarut) kemudian ambil 0,1 cc dan encerkan lagi
sampai kurang lebih 1 cc, dan siapkan pada bak injeksi atau steril.
- Pakai sarung tangan
- Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan
dilakukan suntikan.
- Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik.
- Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan
sudut 50 – 200 dengan permukaan kulit.
- Semprotkan obat hingga terjadi gelembung atau sekitar 0,1 cc.
- Setelah obat telah masuk semua, cabut jarum dengan cepat. Usap
perlahan area penusukan dengan kapas alkohol (bila imunisasi,
gunakan kapas hangat/steril. Jangan gunakan kapas alkohol).
- Jangan massage daerah injeksi
- Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik, lakukan
penandaan pada area penyutikan dengan melingkari area
penyuntikan dengan diameter kira- kira 1inchi atau diameter 2,5cm.
- Buang spuit pada tempatnya dalam kondisi jarum tertutup.
- Buka sarung tangan, cuci tangan dan bereskan alat.
- Lakukan pendokumentasian

8
d. Injeksi Intravena:
Verifikasi data (menghindari kesalahan pemberian obat pada
pasien)
- Menyiapkan obat yang dibutuhkan
- Menempatkan obat dan peralatan didekat klien dengan benar
- Identifikasi klien
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Cuci tangan
- Atur posisi klien dan pilih area penusukan
- Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah
yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan apabila tertutup
buka atau ke ataskan.
- Ambil obat dalam tepatnya dengan spuit sesuai dengan
takaran/dosis yang akan di berikan. Bila obat dalam sediaan bubuk
maka larutkan dengan cairan pelarut (aquadest steril). Tempatkan
obat yang telah diambil pada bak instrumen.
- Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan
penyuntikan.
- Pakai sarung tangan
- Desinfeksi dengan kapas alkohol.
- Lakukan pengikatan dengan karet pembendung ( torniquet) pada
bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau
tegangkan dengan tangan/minta bantuan atau membendung di atas
vena yang akan dilakukan penyuntikan.
- Ambil spuit yang berisi obat.
- Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas
dengan memasukkan ke pembuluh darah dengan sudut
penyuntikan 150 - 300
- Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet
pembendung dan langsung semprotkan obat hingga habis.
- Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan
penekanan pada daerah penusukkan dengan kapas, dan
spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam bengkok.
- Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke bengkok
- Tanyakan perasaan klien setelah mendapatkan injeksi intravena.
- Cuci tangan, bereskan peralatan yang telah digunakan dan
berpamitan dengan klien
- Lakukan pendokumentasian Dokumentasi Catat hasil pemberian obat/ test
obat, tanggal waktu dan jenis obat serta reaksinya setelah penyuntikan (jika ada)
e. Injeksi Intramuscular:

9
 Verifikasi data (menghindari kesalahan pemberian obat pada
pasien)
- Menyiapkan obat yang dibutuhkan
- Menempatkan obat dan peralatan didekat klien dengan benar
- Identifikasi klien
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Pasang sampiran terutama pada daerah injeksi yang bersifat privasi
- Cuci tangan
- Atur posisi klien dan pilih area penusukan
- Memasang perlak
- Pakai handscoon
-Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar
dari arah dalam ke luar diameter ±5cm)
- Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit
- Memasukkan spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk 2/3
- Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
- Memasukkan obat yang telah disiapkan dan dimasukkan dalam bak
instrumen
- Mencabut jarum dari tempat penusukan
- Menekan daerah tusukan dengan kasa steril atau kapas
- Membuang spuit ke dalam bengkok
- Melepaskan handcoon dan memasukkan ke bengkok
- Tanyakan perasaan klien setelah mendapatkan injeksi IM
- Cuci tangan dan bereskan peralatan yang telah digunakan dan
berpamitan dengan klien
- Lakukan pendokumentasian

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawat Sebagai bagian pelayanan kesehatan yang profesional harus mampu
menjalankan peran dan tanggung jawabnya. Tindakan perawatan dalam
pemberian obat baik secara Intra vena, intramuscular, subcutan, intracutan
maupun intraosseous tidak hanya mampu melakukan tindakan esuaidengan
standar operasional prosedur tetapijuga prinsip yang mendasari pemberian
tindakan seperti prinsi 12 benar obat. Perawat dalam tindakannya dituntut
berpikir kritis yaitu dengan mempertimbangkan tujuan dari tindakan serta
indikasi dan kontraindikasi dari tindakan yang dilakukan.
B. Saran
Sebaiknya perawat dalam menjalankan fungsinya memperhatikan fungsi dan
perannya dengan terus memperhatikan standar dalam setiap tindakan perawat
serta mampu berpikir kritis untum memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal

11
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz.H. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta: Salemba Medika


County of San Mateo. (2009). Intraosseous Infusion Adult and Pediatric- EZIO.
(Online),
(http://www.smchealth.org/sites/default/files/pictures/EMS/EMS_Proc_8_IO_3
_29_ 2012.pdf, diakses pada 11 Oktober 2015)
Faradila, W. (2014). Laporan Pendahuluan Injeksi Intramuscular. Nganjuk :
Akbid
Wiyata Mitra Husada
Kusnanto. (2004). Pengantar profesi dan praktik keperawatan profesional.
Jakarta :
EGC
Sanders et al., (2012). Mosby’s paramedic text book. USA : Ascend Learning
Company.
Syamsuni. (2006). Farmasetika dasar dan hitungan farmasi. Jakarta : EGC

12

Anda mungkin juga menyukai