Eksplorasi Desain
AMI(Arsitek Muda Indonesia)
Nama Kelompok A6 :
1. 195060501111053 Amalia Devy Agustin
2. 195060500111004 Muhammad Denara Mahiibul Abyan
3. 195060500111022 Viska Salsabilla
4. 195060501111008 Nurul Fauziyah Ramadhan
Latar Belakang
Adanya beberapa persamaan pandangan antara para
arsitek muda pada saat itu, yaitu ketika mereka melihat
kondisi dunia arsitektur di Indonesia pada saat itu
'tidakmenarik', 'monoton' dan 'tidak berkarakter',
Semangat Keterbukaan
Kritis
A. PAMERAN
Untuk menggambarkan proses dan
semangat eksplorasi oleh AMI
B. DISKUSI
Berbagi pengalaman baik seputar perjalanan
pendidikan maupun karya karya arsitektural
D. PENJUALAN BUKU
AMI membukukan baik karya arsitektur dan
tulisan dalam sebuah buku. Maka peristiwa ini
menjadi sebuah "Sejarah". Sehingga sangat
penting membuktikan kehadiran buku ini
sebagai bahan studi Sejarah Arsitektur untuk
memajukan seni Arsitektur
Tokoh Tokoh AMI
RUMAH DI RAGUNAN
arsitek merancang hunian dengan bentuk memanjang pada area yang tersisa dan ruang-ruang disiasati Karya Karya AMI
dengan bukaan maksimal ke arah ruang terbuka. Penutup bidang dinding bagian depan dibuat dengan
pintu-pintu panel kaca berlipat. Sehingga ruang makan, dapur dan servis yang merupakan lantai dasar
dapat meluas atau melebar sampai teras dan menghasilkan lebar nyaris dua kali lipatnya. Tempat
pembuangan sampah terletak di sekitar garasi menjauhi inti rumah. Kemudian ditutupi dengan pohon-
pohon sebagai buffer bau-bauan. Rumah ini dirancang berdasarkan manifesto AMI tahun 1990 berupa
penciptaan desain yang peka dan kondusif terhadap lingkungan sekitar.
RUMAH WIRYAWAN
Pada tahun 1999 Rumah ini dibangun saat situasi perekonomian sedang sulit karena pada masa itu
Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi. Hal ini yang menjadi proses perancangan dituntut untuk
lebih efesien dan hemat biaya. Sehingga dinding bermaterial concreate block , atap menggunakan
material metal agar pemasangannya cepat dan pemasangan daun pintu dengan cara ditempel tanpa
kusen serta lantai didesain menggunakan plat beton yang diplester halus tanpa memerlukan proses
finishing seperti keramik.
SALON KAT
Arsitek yang menangani proyek tersebut adalah jeffry Sandy dan Sukendro Priyoso.
Pada rancangannya, mereka menerapkan seni modern yang sederhana dan
fungsional. Meskipun begitu, sebagian besar material yang digunakan berasal dari
lokal dan meminimalisir menggunakan material fabrikan untuk bangunan tersebut.
MASJID ARRAYAN
Masjid Arrayan dirancang dengan desain yang sederhana, karena difungsikan supaya dapat
menampung 40 orang jemaah untuk shalat, mihrab sebagai tempat yang penting untuk imam, dan
tentunya posisi makmum supaya menghadap ke kiblat. Masjid Arrayan berlokasi di kawasan
perumahan baru di Surabaya yang mana warganya menginginkan masjid modern dengan
mengoptimalkan fungsinya, namun tidak biasa dan tetap agung. Sehingga, Masjid Arrayan
dirancang dengan bentuk asitektur kotak yang simpel beserta kolom-kolom vertikal dan atap datar.
Kesimpulan