Anda di halaman 1dari 11

Sejarah dan Teori Arsitektur Kelas A6

Eksplorasi Desain
AMI(Arsitek Muda Indonesia)

Nama Kelompok A6 :
1. 195060501111053 Amalia Devy Agustin
2. 195060500111004 Muhammad Denara Mahiibul Abyan
3. 195060500111022 Viska Salsabilla
4. 195060501111008 Nurul Fauziyah Ramadhan
Latar Belakang
Adanya beberapa persamaan pandangan antara para
arsitek muda pada saat itu, yaitu ketika mereka melihat
kondisi dunia arsitektur di Indonesia pada saat itu
'tidakmenarik', 'monoton' dan 'tidak berkarakter',

Arsitek arsitek muda merasa ada ketertutupan antara seorang


arsitek terhadap karya karyanya karena ada beberapa kemungkinan
alasan mereka bersikap seperti itu. Pertama, para arsitek kita begitu
"low profile" untuk meng-ekspose atau mempublikasikan karya-
karyanya kepada orang lain, atau mungkin juga karena takut ditiru
karyanya.

Pendidikan arsitektur di Indonesia berjalan dan


berkembang dengan sangat lambat dibandingkan
perkembangan arsitektur di dunia, hal tersebut
dikarenakan oleh adanya kurikulum yang selalu berubah,
dan kecenderungan untuk mendoktrin benar atau salah.
Isi dan Dampak Manifesto pada Arsitektur di
Indonesia

Isi Manifesto yang dikeluarkan AMI Dampak


"Perjalanan arsitektur kita (indonesia) telah tiba dipersimpangan. Dari manifesto tersebut
Arsitek muda indonesia bertanggung jawab sebagai tulang punggung tersirat bahwa dunia
penciptaan lingkungan binaan dimasa depan terpanggil untuk
Arsitektur di Indonesia
menyuarakan hati nuraninya sebagai awal perjuangan meraih
idealisme. Idealisme bagi kemeriahan iklim didunia arsitektur, yang
tidak kondusif karena
memberikan pengakuan pada arsitek sebagai pencipta. Bagi kami sebagai berikut :
(Arsitek Muda Indonesia), arsitek adalah wujud penjelajahan desain. a. Lunturnya pengakuan
Penjelajahan desain yang dibekali oleh kepekaan yang tinggi arsitek sebagai pencipta
terhadap situasi kondisi masyarakat dan lingkungan Indonesia dan b. Pencipta desain yang
bagi kami dasar penjelajahan itu adalah keakraban dialog antara
tak lagi peka terhadap
arsitek dengan masyarakat seebagai keterpaduan gagasan dan
kenyataan” (Manifesto Kelompok Arsitektur Muda nIdonesia dalam kondisi masyarakat dan
Pameran Arsitektur Prospektif, 1990) lingkungan
disekitarnya.
Kepribadian Ideal
Yang Dimiliki AMI

Semangat Keterbukaan
Kritis
A. PAMERAN
Untuk menggambarkan proses dan
semangat eksplorasi oleh AMI

B. DISKUSI
Berbagi pengalaman baik seputar perjalanan
pendidikan maupun karya karya arsitektural

Usaha Yang dilakukan


AMI untuk Mencapai C. OPEN HOUSE

Visi dan Misi Pertanggung jawaban arsitek terhadap


karyanya, serta sebagai pembelajaran
langsung dilapangan.

D. PENJUALAN BUKU
AMI membukukan baik karya arsitektur dan
tulisan dalam sebuah buku. Maka peristiwa ini
menjadi sebuah "Sejarah". Sehingga sangat
penting membuktikan kehadiran buku ini
sebagai bahan studi Sejarah Arsitektur untuk
memajukan seni Arsitektur
Tokoh Tokoh AMI

Andra Matin Irianto Purnama Hadi Marco Kusuma Wijaya


Tahun 1990, Marco berhasil
Andra Matin bernama asli Isandra Pada tahun 1977, Irianto Purnomo Hadi
menyelesaikan pendidikan
Matin Ahmad merupakan seorang telah lulus S1 Arsitektur di Universitas
pascasarjana-nya di Catholic University
arsitek Indonesia yang telah meraih Indonesia dan langsung memulai karir
nya sebagai Arsitek di PT. Armekon of Leuven, Belgia. Yang mana
berbagai penghargaan. Saat ini, beliau
Reka Tantra sejak tahun 1987-1990. sebelumnya ia mengenyam pendidikan
memiliki biro sendiri yaitu
Kemudian melanjutkan di PT. PAI sejak di Universitas Katolik Parahyangan dan
Andramatin Architects dimana beliau
1990-1996. Kemudian karirnya lulus tahun 1986. Ia mendalami studi
selalu memprioritaskan inovasi dan
meningkat sejak 1996-2003 menjadi perkotaan, kesenian, bahasa, pusaka-
konsistensi sehingga beliau selalu
Associate Director. Pada tahun 2001 ia budaya, aktivisme sosial, transisi
beralih ke hal baru sebagai
mendirikan dan memimpin biro ekologis, dan kelestarian lingkungan.
pendekatan dalam pengerjaan
arsiteknya sendiri yang bernama Antara Saat ini beliau menjabat sebagai directur
proyeknya.
hingga saat ini. lembaga RCUS.
Tokoh Tokoh AMI

Yori Antar Sonny Sutanto Sardjono Sani


Sardjono Sani adalah seorang arsitek
Gregorius Antar Awal merupakan Pada tahun 1986, Sonny Sutanto berhasil
menyelesaikan S1 Arsitektur Universitas
modernis di Indonesia dengan
nama lengkap dari seorang arsitek pengalaman lebih dari 20 tahun. Pada
Parahyangan. Kemudian ia aktif di kelompok
yang dijuluki pendekar arsitektur AMI. Sonny Sutanto sempat bekerja di Atelier 6 tahun 1990 ia berhasil meraih gelar
nusantara yaitu Yori Antar. Lahir sebelum melanjutkan pendidikan S2 di Magister Arsitektur dari University of
pada tanggal 14 Mei 1962. Lulus dari University of California Los Angeles (UCLA).Ia
Colorado di Denver. Saat ini ia
sarjana Arsitektur Universitas adalah creator sekaligus pembina Yayasan
Professor Gunawan Tjahjono. Ia berfokus pada menjabat sebagai Direktur PT. Bias
Indonesia, ia bergabung dengan biro
pendokumentasian, penelitian, serta Tekno-Art Kreasindo dan desainer
yang dibuat oleh Ayahnya, Han Awal pengembangan pengetahuan tentang arsitektur arsitektur utama. Penghargaan yang
and Partners, lalu mendirikan Rumah vernakular di Indonesia. Sonny Sutanto juga
baru saja ia raih ialah Citation Award
Asuh pada 2008. Dilanjutkan bersama merupakan bagian dari anggota dewan
teman-temannya membentuk pengawas Yayasan Museum Arsitektur dari Asosiasi Arsitektur Indonesia.
kelmpok AMI. Indonesia.
RUMAH BAJA
Material yang dipilih sebagai material struktur dan lembaran metal untuk dinding adalah material
baja. Hal ini bertujuan untuk menyiasati pembiayaan pembangunan rumah. Untuk menghindari
tukang batu yang mahal, material bangunan menggunakan baja dan lembaran metal. Karena bila
menggunakan struktur beton dan dinding bata membuat waktu tunggu pengerasan semen yang lama
serta dimensi struktur yang relatif lebih besar. Sehingga dengan menggunakan bahan metal
membuat prmbangunan rumah relatif lebih murah, efisien dan cepat karena mudah didapat, tahan
cuaca, tahan karat, dan ringan.

RUMAH DI RAGUNAN
arsitek merancang hunian dengan bentuk memanjang pada area yang tersisa dan ruang-ruang disiasati Karya Karya AMI
dengan bukaan maksimal ke arah ruang terbuka. Penutup bidang dinding bagian depan dibuat dengan
pintu-pintu panel kaca berlipat. Sehingga ruang makan, dapur dan servis yang merupakan lantai dasar
dapat meluas atau melebar sampai teras dan menghasilkan lebar nyaris dua kali lipatnya. Tempat
pembuangan sampah terletak di sekitar garasi menjauhi inti rumah. Kemudian ditutupi dengan pohon-
pohon sebagai buffer bau-bauan. Rumah ini dirancang berdasarkan manifesto AMI tahun 1990 berupa
penciptaan desain yang peka dan kondusif terhadap lingkungan sekitar.

RUMAH WIRYAWAN
Pada tahun 1999 Rumah ini dibangun saat situasi perekonomian sedang sulit karena pada masa itu
Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi. Hal ini yang menjadi proses perancangan dituntut untuk
lebih efesien dan hemat biaya. Sehingga dinding bermaterial concreate block , atap menggunakan
material metal agar pemasangannya cepat dan pemasangan daun pintu dengan cara ditempel tanpa
kusen serta lantai didesain menggunakan plat beton yang diplester halus tanpa memerlukan proses
finishing seperti keramik.
SALON KAT
Arsitek yang menangani proyek tersebut adalah jeffry Sandy dan Sukendro Priyoso.
Pada rancangannya, mereka menerapkan seni modern yang sederhana dan
fungsional. Meskipun begitu, sebagian besar material yang digunakan berasal dari
lokal dan meminimalisir menggunakan material fabrikan untuk bangunan tersebut.

PABRIK GARMEN BATARA WAHAMAS


Pabrik ini dirancang oleh Tan Tik Lam dengan memadukan antara sentuhan estetika dan Karya Karya AMI
atmosfer kerja yang nyaman meskipun dibatasi ketat dalam penggunaan anggaran.
Penekankan dalam efesiensi waktu maupun dana, selain efesiensi produk, alat dan pekerja
sangat diprioritaskan untuk desain bangunan pabrik ini. Dengan demikian, material atap
utama bangunan adalah baja. Material baja itu difinishing dengan cat warna warni

MASJID ARRAYAN
Masjid Arrayan dirancang dengan desain yang sederhana, karena difungsikan supaya dapat
menampung 40 orang jemaah untuk shalat, mihrab sebagai tempat yang penting untuk imam, dan
tentunya posisi makmum supaya menghadap ke kiblat. Masjid Arrayan berlokasi di kawasan
perumahan baru di Surabaya yang mana warganya menginginkan masjid modern dengan
mengoptimalkan fungsinya, namun tidak biasa dan tetap agung. Sehingga, Masjid Arrayan
dirancang dengan bentuk asitektur kotak yang simpel beserta kolom-kolom vertikal dan atap datar.
Kesimpulan

Kelompok Arsitektur Muda Indonesia (AMI)


menginginkan arsitek Indonesia memiliki karakternya
masing-masing dan lebih memedulikan lingkungan
sekitar dalam merancang. Setelah banyak diskusi yang
dilakukan, keinginan tersebut tertuang dalam
manifesto arsitektur oleh AMI. Kemudian beberapa
tahun berikutnya terwujud dalam berbagai rancangan
para arsitek Indonesia.
Daftar Pustaka

Akmal, Imelda.2002. Karya-karya arsitek muda Indonesia 1997-2002


Works and projects of young Indonesian architects 1997-2002. Jakarta.Gramedia

Eryudhawan, Bambang eds. 1996. Arsitek Muda Indonesia: Penjelajahan


1990-1995. Jakarta: Subur

Pusat Dokumentasi Arsitektur. 2012. Tegang Bentang: Seratus Tahun Perspektif


Arsitektural di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Tjahjono, Gunawan.2002. Indonesian Herritage, Seni Arsitektur. Jakarta : Buku antar


Bangsa

Anda mungkin juga menyukai