rgan reproduksi wanita merupakan sekelompok organ yang terlibat dalam sistem reproduksi,
O dalam hal ini untuk mempersiapkan kehamilan hingga kelahiran. Setiap organ reproduksi
dirancang dengan fungsinya masing-masing. Organ-organ ini dimiliki wanita sejak lahir,
namun kemampuan reproduksinya baru akan mulai setelah masa pubertas.
Keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan kelua dari vagina. Keputihan
merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kelembaban organ wania. Cairan yang di produksi
kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel mati dan bakteri, sehingga vagina tetap
terlindungi dari infeksi.
Gejala Keputihan
Keputihan yang tergolong normal akan terlihat dari cairan yang
keluar dengan tanda sebagai berikut:
menyengat.
celana dalam.
• Cairan keputihan berbeda warna, bau, • Keluar darah setelah berhubungan seksual
atau tekstur dari biasanya. atau di luar jadwal haid.
• Cairan keputihan keluar lebih banyak dari
biasanya.
Keputihan yang abnormal ini dapat disertai dengan keluhan:
• Nyeri di panggul atau ketika buang air • Rasa terbakar di sekitar vagina.
K warna dan tekstur cairan. Keputihan normal terjadi setidaknya 6 bulan sebelum seorang wanita
mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon
di dalam tubuh.
Selain karena perubahan hormon, keputihan juga akan normal keluar saat wanita
mendapatkan rangsangan seksual, sedang menyusui, atau stres. Sementara itu, keputihan yang
tergolong tidak normal disebabkan oleh vulvovaginitis, infeksi, baik karena jamur, bakteri (vaginosis
bakterialis, gonore, chlamydia), atau parasit (trikomoniasis). Selain infeksi, keputihan juga dapat
menjadi tanda dari kanker rahim atau leher rahim.
Ada beberapa faktor yang membuat seorang wanita rentan mengalami infeksi vagina dan
menimbulkan keputihan, antara lain:
• Bersihkan vagina dengan sabun dan air hangat setelah buang air kecil atau besar, kemudian
keringkan. Cara ini dilakukan untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dari dubur.
• Hindari menyiram atau membersihkan vagina dengan semprotan air. Cara ini berisiko
menghilangkan bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi.
• Gunakan celana dalam berbahan katun untuk menjaga kelembapan pada area kewanitaan.
Hindari menggunakan celana dalam yang terlalu ketat.
• Hindari menggunakan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung parfum, karena dapat
mengganggu keseimbangan bakteri baik pada vagina.
• Jagalah kebersihan vagina selama menstruasi dengan mengganti pembalut setidaknya setiap
3-5 jam sekali.
• Tidak berganti pasangan seksual atau menggunakan kondom agar terhindar dari risiko infeksi
menular seksual.
• Lakukan pemeriksaan kesehatan vagina secara rutin kepada dokter kandungan.