1243-Article Text-1744-1-10-20161213
1243-Article Text-1744-1-10-20161213
Witono Basuki
Abstract
Mikroorganism has capability to degrade used engine oil was isolated from
soil sample contaminated with used engine oil. One of the selected strain
TCP C 2.1 was identified by 16s rDNA as Lycinibacillus sphaericus. The
microorganism can use hydrocarbon in used engine oil as the sole carbon
source and energy, also it significantly degraded almost all hydrocarbon
compounds in used engine oil. With its ability the microorganism has potency
to be used as a single microbe for bioremediation of soil polluted by engine oil.
1. PENDAHULUAN
Biodegradasi Limbah Oli Bekas,... J.Tek. Ling. 12 (2): 111 - 119 111
lingkungan adalah dengan bioremediasi, tersebut menghasilkan pengayaan secara
yaitu biodegradasi senyawa pencemar alami dengan tumbuhnya berbagai jenis
menjadi produk-produk yang lebih sederhana bakteri.
dan tidak berbahaya.6) Secara umum, biodegradasi atau
Biodegradasi oli bekas pada suatu penguraian senyawa organik oleh mikroba
lokasi dapat terjadi karena bantuan berbagai dapat terjadi bila terjadi transformasi
kelompok mikroorganisme, terutama struktur di dalam senyawa sehingga terjadi
bakteri yang berasal lokasi yang tercemar. perubahan integritas molekularnya. Proses
Mikro-organisme kelompok ini yang juga ini berupa rangkaian reaksi kimia enzimatik
dikenal sebagai kelompok petrofil mampu yang memerlukan kondisi lingkungan sesuai
mendegra-dasi kisaran luas target yang ada dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan
pada cemaran berminyak7). Mikroorganisme mikroba11).
yang mampu mendegradasi hidrokarbon Biodegradasi senyawa hidrokarbon
minyak bumi, antara lain adalah: Yokenella terbukti memerlukan keberadaan suatu
spp., Alca-ligenes spp., Roseomonas spp., komunitas mikroba yang terdiri dari beberapa
Stenotropho-monas spp., Acinetobacter jenis mikroba. Penerapan metoda pengayaan
spp., Flavobacter spp., Corynebacterium telah menghasilkan isolasi berbagai tipe
spp., Streptococcus spp., Providencia spp., komunitas pendegradasi minyak dan telah
Sphingobacterium spp., Capnocytophaga memungkinkan penelitian mengenai interaksi
spp., Moraxella spp., dan Bacillus spp.8). antara organisme yang berbeda. Interaksi
Organisma lain seperti jamur juga mampu mikroba petrofil memberi peran penting
mendegradasi hidrokarbon dalam oli mesin dalam biodegradasi minyak bumi di alam.
sampai tingkat tertentu, tetapi memerlukan Interaksi itu bisa berupa mutualisme, yaitu
waktu yang lebih lama untuk tumbuh semua anggota di dalam kultur campuran
dibandingkan dengan bakteri9). memperoleh keuntungan dari anggota
Mekanisme bioremediasi pada lainnya, atau berupa komensalisme, yaitu
prinsipnya adalah proses penguraian salah satu anggota komunitas memperoleh
bahan organik di biosfer yang dilakukan oleh keuntungan dengan adanya populasi
kelompok mikroba perombak (heterotrofik). kedua, sedangkan populasi kedua itu tidak
Mikroba heterotrofik memiliki kemampuan memperoleh keuntungan atau kerugian dari
memanfaatkan senyawa organik, dalam hal populasi pertama.
ini minyak bumi sebagai substrat. Penguraian
minyak bumi akan menghasilkan CO2, CH4, 1.2. Tujuan Penelitian
air, biomassa mikroba, serta hasil samping
berupa senyawa yang lebih sederhana10). Penelitian ini dimaksudkan untuk
Mikroba petrofil yang ada dalam biosfer menguji mikroorganisme yang mampu
dapat diisolasi dan dimurnikan dalam bentuk mendegrasai limbah oli bekas yang banyak
isolat. Dari isolat yang dikoleksi dapat terbuang secara ilegal di lokasi-lokasi yang
dipilih galur mikroba perombak yang paling tidak ditujukan untuk pembuangan oli bekas.
kuat atau yang spesifik untuk merombak
hidrokarbon yang terkandung padaoli bekas. 2. METODOLOGI
Pada umumnya isolasi bakteri petrofil
menggunakan medium yang diperkaya 2.1. Bahan.
dengan senyawa-senyawa hidrokarbon murni
atau campuran hidrokarbon seperti minyak Sampel tanah yag terkontaminasi
mentah. Lokasi isolasi dapat dipilih dari oli bekas diperoleh dari tanah yang
tempat yang telah lama terkontaminasi oleh terkontaminasi oli bekas di Kawasan
oli bekas. Adanya hidrokarbon di lingkungan Tangerang, Banten. Sampel tanah secara
Biodegradasi Limbah Oli Bekas,... J.Tek. Ling. 12 (2): 111 - 119 113
18 ml chloroform-methanol (3:1 v/v) untuk 280oC; suhu kolom oven 50oC, tekanan 90.7,
mengekstrak oli bekas yang tersisa. temperatur kolom dijaga pada 50oC selama 3
Campuran solven dan kultur divortek, menit, kemudian ditingkatkan menjadi 260oC
dan didiamkan selama 2 jam pada temperatur selama 10 menit.
kamar, untuk memisahkan solven yang
mengandung oli bekas dan air. Air yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
terpisah kemudian dibuang, sedang solven
yang mengandung oli bekas dipindahkan 3.1. Isolasi Bakteri Pendegradasi Oli
ke tabung sentrifuge dan disentrifuge pada Bekas dan kemampuan konsumsi
6.000 x g, selama 10 menit pada temperatur oli bekas
kamar. Pelet yang terbentuk dipisahkan dari
oli bekas dalam solven. Solven kemudian Bakteri diisolasi berdasarkan
diuapkan dalam lemari asam selama 3 hari, kemampuannya tumbuh pada media
sedang oli bekas yang tertinggal ditimbang. Bushnell Hass yang mengandung oli bekas
Persentase oli bekas yang dikonsumsi oleh sebagai sumber karbon. Dari 35 isolat
mikroba dihitung secara gravimetri sebagai yan tumbuh pada media Bushnell Hass,
berikut: sebanyak 10 isolat menunjukkan mampu
mengkonsumsi oli bekas sebagai sumber
berat oli awal – berat oli akhir karbon, isolat TCP C 2.1 dipilih sebagai salah
Konsumsi (%) = -------------------x 100 % satu isolat terunggul16).
berat oli awal
3.2. Karakterisasi dan Identifikasi Isolat
2.6. Analisa Gas Khromatografi Biodegra- TCP C 2.1
dasi Oli Bekas
Hasil pengamatan mikroskopis dan uji
Analisa gas khromatografi dilakukan pewarnaan gram menunjukkan bahwa isolat
dengan Shimadzu GC-MS QP 2010 TCP C 2.1 merupakan bakteri berbentuk
dilengkapi dengan flame ionization detector batang (rod) dan termasuk bakteri gram
(FID) dengan kolom kapiler Rtx-1MS 100% negatif. Sementara hasil sekuen I6S rDNA
dimethyl polysiloxane (30 m x 0.25 mm), J isolat TCP C 2.1 mirip (99%) dengan
& W Scientific, SA,USA. Helium digunakan Lycinibacillus sphaericus. Oleh karena itu
sebagai pembawa gas dan kecepatan isolat TCP C 2.1 kemudian diidentifikasi
alir dijaga pada 1.54 ml/menit. Satu ml sebagai Lycinibacillus sphaericus TCP C 2.1
diinjeksikan dengan suhu injection port
Berat (Gram)
% Oli bekas yang
Waktu inkubasi Berat oli bekas Berat oli bekas Oli bekas yang dikonsumsi
awal akhir dikonsumsi
1 hari 0.3960 0.3690 0.0000 0.00
7 hari 0.3958 0.3924 0.0034 0.86
14 hari 0.3951 0.3752 0.0199 5.04
Biodegradasi Limbah Oli Bekas,... J.Tek. Ling. 12 (2): 111 - 119 115
3.4. Analisa Gas Khromtografi Biodegradasi Oli Bekas
Analisa komponen oli bekas dengan menunjukkan bahwa komponen oli bekas
gas kromatografi (GC) ditujukan untuk terdiri 47 senyawa. Senyawa-senyawa
mengetahui perubahan komposisi yang terse-but ditunjukkan oleh puncak-puncak
terjadi pada senyawa hidrokarbon penyusun nomor 1 sampai dengan nomor 47 yang
oli bekas yang diakibatkan oleh aktivitas muncul pada waktu retensi menit ke-3
biodegradasi Lycinibacillus sphaericus TCP hingga menit ke-29. Senyawa-senyawa
C 2.1. tersebut terdiri hidrokarbon rantai pendek
Seperti ditujukkan pada Gambar 1, hasil (≤ C9), hidrokarbon rantai sedang (C 10 -
analisa GC oli bekas sebelum biodegradasi C 24), dan hidrokarbon rantai panjang (≥
Biodegradasi Limbah Oli Bekas,... J.Tek. Ling. 12 (2): 111 - 119 117
C 25) dalam bentuk linier maupun siklik. yang dapat mendegradasi hidrokarbon yang
Secara lengkap hasil analisa GC komponen memiliki percabangan atau struktur cincin,
senyawa hidrokarbon oli bekas sebelum karena hidrokarbon semacam itu sukar untuk
biodegradasi oli bekas dapat dilihat pada masuk ke dalam sel.
tabel 2. Gambar 2, menunjukkan hasil Selain terbentuk hidrokarbon rantai
analisa GC oli bekas setelah biodegradasi sedang, pada hari ke-14 juga terbentuk
Lycinibacillus sphaericus TCP C 2.1. berlang- asam oleat. Terbentuknya asam organik
sung selama 14 hari. ini diduga disebabkan karena terjadinya
Pada hari ke-14 (Gambar 4.9) tampak pemecahan hidrokarbon rantai pendek.
terjadi penurunan jumlah puncak senyawa Menurut Cookson20), rantai pendek lebih
hidrokarbon secara signifikan dibandingkan sulit didegradasi kecuali metana. Untuk
dengan hari ke-1 (Gambar 3). Hidrokarbon mendegradasi rantai pendek tersebut,
rantai panjang (≥ C 25) dan hidrokarbon metana digunakan sebagai primary substrat
rantai pendek (≤ C9) yang terdeteksi pada dan mengoksidasi etana, propana, butana
hari ke-0 (Gambar 1) hilang secara nyata sebagai secondary substrat membentuk
pada hari ke-14. Senyawa hidrokarbon yang alkohol, aldehid dan asam karboksilat. Asam
ditunjukkan oleh puncak nomor 1 hingga organik jenis lain tidak terdeteksi pada hari
36 dan puncak nomor 38 sampai 47 pada ke-14, hal ini dapat disebabkan karena
Gambar 4.8 tidak ditemukan lagi pada hari terjadinya proses peng-uapan pada asam-
ke-14 (Gambar 2). Satu-satunya komponen asam organik rendah.
hidrokarbon lama yang masih tersisa dalam
jumlah lebih rendah adalah n-Oktadekana. 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Hal ini menunjukkan bahwa Lycinibacillus
sphaericus TCP C 2.1. dapat mendegradasi 4.1. Kesimpulan
hidrokarbon rantai panjang dan rantai
pendek secara nyata. Dari uraian tersebut diatas dapat
Sesuai dengan hasil gas khroma- disimpulkan bahwa Lycinibacillus sphaericus
togram oli bekas setelah biodegradasi TCP C 2.1 merupakan mikroba yang secara
pada hari ke-14 (Gambar 2), tampak tunggal potensial untuk mendegradasi
puncak-puncak kecil senyawa baru pada limbah oli bekas.
waktu retensi 7 sampai 21 menit yang
sebelumnya tidak terdeteksi pada oli bekas 4.2. Saran
sebelum biodegra-dasi pada hari ke-1.
Munculnya senyawa-senyawa baru tersebut Disarankan untuk melakukan peneli-tian
diduga merupakan hasil degradasi senyawa lebih lanjut tentang optimasi biodegradasi,
berberat molekul tinggi yang tidak terdeteksi peningkatan kemampuan strain, dan uji
oleh kromatografi gas atau merupakan biodegradasi Lycinibacillus sphaericus TCP
kumpulan fraksi hasil degradasi senyawa- C 2.1 di lapangan
senyawa yang mengalami penurunan luas
area puncak17).
Menurut Horowitz18), senyawa-senyawa DAFTAR PUSTAKA
tersebut memiliki berat molekul rendah
karena muncul pada waktu tambat yang 1. Hagwell, I.S., L.M. Delfino, J.J.
lebih awal dan merupakan isomer-isomer Rao. 1992. Partitioning of Polycyclic
alkana bercabang. Secara umum semua Aroma¬tic Hydrocarbons from oil into
hidrokarbon rantai sedang, mulai dari water. Environ. Sci. Technol. 26: 2104-
C10 hingga C17 kelimpahannya menurun. 2110.
Menurut Atlas19), hanya sedikit jenis bakteri
Biodegradasi Limbah Oli Bekas,... J.Tek. Ling. 12 (2): 111 - 119 119