LAPRAK BINTIL AKAR - Khoiruna Arifah - 18308141073 - Biologi F
LAPRAK BINTIL AKAR - Khoiruna Arifah - 18308141073 - Biologi F
Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Bernadetta Octavia M.Si.
Disusun Oleh :
A. Judul
Simbiosis Bintil Akar Tanaman Legum
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
Untuk mengetahui symbiosis yang terjadi pada bintil akar tanaman legum
C. Abstrak
Bakteri bintil akar atau rhizobia merupakan bakteri rizosfir yang mampu
melakukan penambatan nitrogen udara melalui simbiosis dengan tanaman
kacang-kacangan, dan secara genetik sangat beragam dan secara fisiologi
merupakan kelompok mikroorganisme yang heterogen, oleh karena itu
diklasifikasikan sesuai kemampuannya membentuk bintil akar pada sekelompok
tanaman dari famili Leguminosae. Klasifikasi ini mengacu pada kelompok
”inokulasi silang”, dimana satu spesies Rhizobium dapat membentuk bintil akar
pada semua jenis legum dalam satu kelompok legum. Bintil akar berfungsi
untuk mengikat unsur nitrogen bebas. Selain itu juga dapat menyuburkan tanah
karena dapat menghemat penggunaan Nh3 yang tersedia ditanah dan penyediaan
unsur nitrogen ke tanah. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
symbiosis yang terjadi pada bintil akar tanaman legume. Dan pada praktikum ini
menggunakan Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica) dan tanaman orok-orok
(Crotalaria juncea). Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah bahwa
terdapat symbiosis bakteri______________ pada akar tanaman
Kata Kunci : tanaman legume, Rhizobium, symbiosis, putri malu dan orok-orok.
D. Kajian Pustaka
Bakteri merupakan mikroba uniseluler, pada umumnya tidak mempunyai
klorofil. Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi aseksual dengan
pembelahan sel. Bakteri umumnya berukuran kecil dengan karakteristik dimensi
sekitar 1 µm. Sel dapat tunggal ataupun rantaian. Beberapa kelompok memiliki
flagella dan dapat bergerak aktif. Bakteri memiliki berat jenis 1,05-1,1 g cm -3
dan berat sekitar 10-12 g sebagai partikel kering, bentuknya ada bulat (cocci),
batang (bacil) dan lengkung. Bentuk bakteri dipengaruhi oleh umur dan syarat
pertumbuhan tertentu. Bakteri dikenal dengan bentuk yang disebut involusi,
yaitu perubahan bentuk yang disebabkan karena faktor-faktor keadaan sekitar
yang tidak menguntungkan seperti faktor makanan, suhu dan hal lain yang
kurang menguntungkan bagi bakteri. Selain bentuk involusi dikenal pula
pleomorfi, yaitu bentuk yang bermacam-macam dan teratur yang terdapat pada
suatu bakteri meskipun ditumbuhkan pada syarat-syarat pertumbuhan yang
sesuai (Hidayat et al., 2006).
Rhizobium merupakan bakteri yang mampu bersimbiosis dengan
tanaman leguminosa. Akar tanaman akan mengeluarkan suatu zat yang
merangsang aktifitas bakteri Rhizobium. Apabila bakteri sudah bersinggungan
dengan akar rambut, akar rambut akan mengeriting. Setelah memasuki akar,
bakteri berkembang biak ditandai dengan pembengkakan akar. Pembengkakan
akar akan semakin besar dan akhirnya terbentuklah bintil akar (Hidayat et al.,
2006).
Nitrogen adalah salah satu unsur yang diperlukan oleh semua jasad hidup
untuk sintesis protein. Mikroba membutuhkan nitrogen baik nitrogen anorganik
maupun organik. Menurut Puspitasari dan Sidik (2009) nitrogen anorganik biasa
didapat dari ammonium sulfat (NH4)2 SO4, ammonium nitrat (NH4NO3),
diammonium phospat (NH4)2 HPO4 dan urea (NH2)2CO. Pertumbuhan
mikroba membebaskan enzim proteolitik yang dapat merubah senyawa-senyawa
protein menjadi asam amino. Sejumlah nitrogen sangat dibutuhkan dalam
pertumbuhan, karena nitrogen tersebut terkandung dalam protein dan asam
nukleat.
Menurut Sumarsih (2003) mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam
bentuk ammonium, nitrat, asam amino, protein dan sebagainya. Beberapa
mikroba dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk gas N2 (zat lemas) udara.
Mikroba ini disebut mikrobia penambat nitrogen.
Tanaman orok-orok atau Crotalaria juncea L adalah tanaman leguminosa
yang termasuk ke dalam keluarga perdu dan semak yang dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak dan berpotensi sebagai pupuk hijau. Crotalaria juncea L
merupakan spesies yang tinggi nilainya, karena menghasilkan produksi serat
yang mempunyai peranan penting untuk dipakai sebagai industri pakan.
Crotalaria juncea L termasuk tanaman leguminosa yang mampu mengikat N
secara bebas dari udara, dapat menghasilkan biomassa dengan cepat, tinggi
kandungan air dan N dan memiliki perakaran yang dalam sehingga dapat
memompa unsur hara ke permukaan tanah. Di berbagai negara tropika Crotalaria
juncea L, di tanam dalam rotasi tanaman dengan padi, jagung, tembakau, kapas,
nanas, kopi dan digunakan sebagai tanaman penutup tanah dalam perkebunan.
Tanaman ini dapat menjadi sumber N yang berasal dari bagian vegetatif
tanaman dan hasil fiksasi N2 udara maupun N dalam tanah oleh bintil akar
tanaman yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp sehingga diharapkan
mampu menambah kandungan N dalam tanah (Bang, 1990; Julianto et al.,
2011).
Tumbuhan putri malu memiliki akar tunggang berwarna putih
kekuningan. Diameter akar tidak labih dari 1 - 5 mm. Akar mimosa memiliki
bau yang khas yakni menyerupai buah jengkol (Dalimartha, 2008). Putri malu
memiliki batang berbentuk bulat, berbulu, dan berduri tajam. Bagian batang
putri malu terdapat bulu halus dan tipis berwarna putih dengan panjang sekitar 1
- 2 mm. Batang muda berwarna hijau mencolok dan batang tua berwarna merah
(Dalimartha, 2008). Bentuk daun menyirip dan bertepi rata. Daun berbentuk
kecil tersusun secara majemuk, berbentuk lonjong serta letak daun berhadapan.
Warna daun hijau namun ada juga yang berwarna kemerah-merahan. Bunga
berbentuk bulat seperti bola, warnanya merah muda dan bertangkai serta bentuk
bunga berambut. Putik berwarna kuning dan tangkai bunga berbulu halus. Pada
saat matahari tenggelam, bunga akan menutup seakan layu dan mati, tapi jika
terkena sinar matahari lagi maka bunga itu akan kembali mekar (Dalimartha,
2008). Buah dari putri malu menyerupai buah kedelai dalam ukuran kecil. Pada
buah putri malu, terdapat bulu-bulu halus berwarna merah, namun hanya
terdapat pada bagian tertentu saja. Tangkai buah memiliki panjang tangkai
sekitar 3 - 4 cm dengan diameter 1 - 2 mm.
E. Metode Penelitian
Penelitian observasi ini dilakukan pada :
Hari, tanggal : Kamis, 29 September 2020 dan 08 Oktober 2020
Pukul : 16:30 – 17:00 WIB
Tempat : Dsn. Bandung RT 30, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
2. Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan, maka kesimpualn yang dapat
diambil adalah sebagai berikut:
1. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan
yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau
bintil-bintil akar. Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu
mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang
dapat diserap oleh tumbuhan. Berkat kemampuannya mengikat nitrogen di udara,
bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.
Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis.
2. Rhizobium merupakan bakteri yang mampu bersimbiosis dengan tanaman
leguminosa. Akar tanaman akan mengeluarkan suatu zat yang merangsang aktifitas
bakteri Rhizobium. Apabila bakteri sudah bersinggungan dengan akar rambut, akar
rambut akan mengeriting. Setelah memasuki akar, bakteri berkembang biak ditandai
dengan pembengkakan akar. Pembengkakan akar akan semakin besar dan akhirnya
terbentuklah bintil akar (Hidayat et al., 2006)
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M. 2009. Studi Isolasi bakteri Rhizobium yang diinokulasikan ke dalam Dolomit
Adisarwanto, T. dan R. Wudianto. 1999. Peningkatan Hasil Panen Kedelai di Lahan Sawah
Kering Pasang Surut. Penebar Swadaya: Jakarta. p. 4-10
Armiadi. 2009. Penambatan nitrogen secara Biologis pada Tanaman Leguminosa. Jurnal
Wartazoa 19(1): 23-30.
Budiman, S dan Saraswati, D. 2007. Kesuburan Tanah Masyarakat Badui karena Mikoriza
V-A terjaga. Penerbit Niaga Swadaya. Bandung
Jumini dan R. Hayati.2010. Kajian Biokomplek Trico-G dan Inokulasi Rhizobium pada
Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jurnal Floratek 5: 23-30.
Musfati, A dkk. 2006. Modifikasi Sistem Pertanian Organik dengan Cendawan Mikoriza
Arbuskular (CMA). Universitas Lampung . Lampung.
Noor, Z. 2006. Produktivitas dan Mutu Jagung terhadap Mikoriza diDesa Pare Kediri .
Institut Pertanian Bogor. Bogor.