Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1


Dosen: Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si
Widya Sari Wendry, S.E., M.Si

“AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR KEUANGAN”

OLEH:
ALYSSA YASMINE
C1C019114

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan anugerah-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Akuntansi Menengah dan Standar Akuntansi” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, Saya secara terbuka menerima kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan Saya semoga makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan kepada semua
pihak dan bermanfaat bagi Saya dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
dan berguna pula bagi pembaca umumnya.

Jambi, 25 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG .........................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................................1
1.3. TUJUAN ..............................................................................................................................1
BAB II ISI ...................................................................................................................................2
2.1. LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN ........................................2
2.2. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ...........................................................................3
2.3. PIHAK-PIHAK YANG MENYUSUN STANDAR AKUNTANSI ..................................5
2.4. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM .....................................9
2.5. TANTANGAN YANG DI HAPADI DALAM PELAPORAN KEUANGAN...............11
2.6. ISU-ISU DALAM PELAPORAN .....................................................................................12
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pada era informasi dan tekhnologi sekarang ini, peran dunia usaha dan masyarakat
sudah semakin kompleks sehingga menuntut terus akan terjadinya perubahan dan
perkembangan dalam berbagai disiplin ilmu termasuk didalamnya adalah akuntansi.
Akuntansi dikatakan juga sebagai language business karena mempunyai peranan penting
dalam bidang ekonomi dan sosial dan proses pengambilan keputusan yang bersifat
finansial dengan berdasarkan pada infornasi keuangan.
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan
lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan,organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai
"bahasa bisnis". Pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi dikenal dengan
istilah pembukuan. Praktisi akuntansi dikenal sebagaiakuntan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Beberapa rumusan masalah yang bisa saya jabarkan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa itu Akuntansi Keuangan?
2. Perbedaan antar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajer
3. Bagaimana Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan?
4. Bagaimana standar yang ada pada Akuntansi Keuangan
5. Tantangan yang akan di hadapi pada Akuntansi Keuangan

1.3. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah, agar pembaca bisa menambah
pengetahuan tentang apa itu akuntansi keuangan, laporan dan pelaporan keuangan,
standar yang di tetapkan untuk membuat laporan keuangan, organisasi mana saja yang
dapat menetapkan standar akuntansi tersebut.

1
BAB II

ISI

2.1. LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

Akuntansi berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan yaitu tentang entitas


ekonomi yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan diantara berbagai
alternatif yang tersedia. Akuntansi merupakan proses yang akan menghasilkan laporan
keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan dan akan
dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkentingan.Berdasarkan definisinya, maka
akuntansi itu didasarkan pada dua aspek yaitu.
a. Aspek fungsinya yaitu menghasilkan informasi keuangan. Pada aspek ini dapat
diartikan sebagai disiplin ilmu yang menyajikan informasi keuangan yang penting
dengan menenkankan prinsip efisiensi atas penggunaan sumber daya yang ada pada
perusahaan.
b. Aspek aktivitas atas orang yang melaksanakan proses akuntansi tersebut, yang
terdiri dari mengindetifikasi data yang relevan, mengikhtisarkan dan menganalisis
data yang relevan, mengubah data tersebut menjadi informasi yang digunakan
dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi keuangan, menurut American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) berdasarkan hasil rapat Committee on Terminologi pada tahun 1941
mendefinisikan Akuntansi sebagai suatu keahlian seni dalam mencatat,
mengelompokkan, dan menjabarkan secara tepat dan dinyatakan dengan nilai jumlah
uang, transaksi bisnis, dan kejadian yang sebagian sekurang-kurangnya bersifat keuangan
dan mengintepretasikan hasil yang diperoleh suatu entitas tertentu.

Sementara pada tahun 1965, sebuah studi dan riset yang didanai oleh AICPA
foundation di Amerika Serikat berdasarkan Accounting research study No. 7, yang
dikerkjakan oleh Prof. Paul Grady dkk. (Inventory of Generally Accepted principles for
Business Enterprises) mendefinisikan Akuntansi sebagai suatu proses mengidentifikasi,
mengukur, dan menghubungkan informasi ekonomi agar dengan informasi tersebut,
dapat diambil keputusan dalam bisnis.

Akuntansi Keuangan Berbeda dengan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajerial


(Managerial Accounting) adalah serangkaian proses pengidentifikasian, pengukuran,

2
penganalisaan, dan pengkomunikasian sebuah informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
pihak manajemen dalam kegiatan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi sebuah
organisasi atau perusahaan.

Laporan keuangan adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada


pihak-pihak eksternal. Laporan keuangan biasanya menyajikan sejarah berdirinya
perusahaan, neraca (Statement of Financial Position), laporan laba rugi (Income
Statement), laporan arus kas (Statement of Cash Flows), laporan perubahan modal
(Retained Earnings Statement), dan dilengkapi catatan atas laporan keuangan atau
penjelasan mengenai laporan keuangan yang disajikan. Tujuan dari pembuatan laporan
keuangan sendiri adalah menyajikan informasi yang :

1. Memiliki nilai guna bagi investor dan kreditor saat ini atau yang potensial di masa
mendatang dan para pengguna lainnya untuk mengambil keputusan dalam
investasi, kredit, dan keputusan lainnya secara rasional. Informasi yang disajikan
harus menyeluruh dan menjelaskan secara rinci mengenai kegiatan ekonomi dan
bisnis.
2. Membantu investor dan kreditor saat ini atau yang potensial di masa mendatang dan
para pengguna lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian
penerimaan kas dari pembagian dividen atau bunga dan hasil penjualan, penebusan,
atau tanggal jatuh tempo sekuritas atau pinjaman.
3. Menggambarkan dengan jelas sumbee daya ekonomi yang potensial dari sebuah
perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan pengaruh dari transaksi,
kejadian, serta situasi yang dapat mengubah sumber daya perusahaan terkait dan
klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut.

2.2. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan biasanya akan digunakan
sebagai pemenuhan kebutuhan bagi para penggunanya. Berdasarkan hal tersebut, dalam
menyusun laporan keuangan tentunya harus mempunyai standar. Standar tersebut
berfungsi sebagai acuan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan sehingga
laporan keuangan antar entitas menjadi seragam.

3
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur
pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan
keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite
Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi
Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standard
akuntansi yang ada seperti, IAS, IFRS, ETAP, GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah
dan juga SAP.

Salah satu bidang spesialisasi akuntansi tersebut adalah akuntansi keuangan,


adapun tujuan standar akuntansi keuangan yang baku adalah:

1. Memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, prestasi dan kegiatan


perusahaan, informasi yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang umum dan
diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya dan dapat
diperbandingkan.
2. Memberikan pedoman dan peraturan kerja bagi akuntan publik agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen dan dapat mengabdikan
keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah
melalui pemeriksaan akuntan.
3. Memberikan database pada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan, dan
pengaturan ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan makro lainnya.
4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi dibidang teori dan prinsip akuntansi

Di Indonesia terdapat 4 standar akuntansi yang berlaku, yaitu:


a. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
SAK berfungsi untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas yang
terdaftar atau proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (menggunakan dana
masyarakat). Pada tahun 2012 Standar Akuntansi Keuangan sudah mulai mengadopsi
IFRS
b. Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
SAK ETAP umumnya digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik yang signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum
maksudnya adalah perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek, bukan perusahaan

4
bank,bukan perusahaan dana pensiun,bukan perusahaan bank investasi. Standar ini telah
mengadopsi IFRS untuk Small Medium Enterprise (SME) dengan melakukan beberapa
penyederhanaan.
c. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
SAK Syariah merupakan standar yang digunakan untuk entitas/ perusahaan yang
memiliki transaksi berbasis syariah. Standar satu ini memiliki kerangka penyusunan dan
penjurnalan laporan, penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi
berdasarkan konsep syariah seperti murabahah, mudharabah, ijarah, serta istisha.
d. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
SAP merupakan standar yang dipergunakan untuk menyusun laporan keuangan
pada instansi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. SAP ini ditetapkan sebagai
PP (Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entetitas pemerintah dalam menyusun
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD)

2.3. PIHAK-PIHAK YANG MENYUSUN STANDAR AKUNTANSI


Laporan Akuntansi keuangan memiliki kebutuhan yang beragam terhadap berbagai
jenis informasi. Untuk memenuhi kebutuhan yang dimaksud, maka dibutuhkan sebuah
laporan keuangan bertujuan umum (general-purpose financial statement). Laporan
tersebut bertujuan agar penyajian laporan operasi keuangan perusahaan wajar, jelas, dan
lengkap. Oleh karena itu di perlukan pula pihak-pihak yang menyusun standar akuntansi
agar tidak ada keselahan di setiap perusahaan atau organisasi dalam melaporkan
keuangan mereka. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan standar akuntansi
adalah:

1) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan badan yang menyusun
standar akuntansi keuangan di Indonesia. Pengembangan standar akuntansi keuangan
sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini pengembangan standar akuntansi ini
dilakukan secara terus-menerus, pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-
bahan dan Struktur GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) dan GAAS

5
(Generally Accepted Auditing Standards). Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar
akuntansi keuangan sebagai berikut:

a.Pada tahun 1973 pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI). Penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia
pada tahun 1973.

b.Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan PAI
1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap PAI
1973.

c.Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan sejak itu
mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. Pengernbangan standar
akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi
akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan
internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar
akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC

2) Financial Accounting Standar Board (FASB)

Financial Accounting Standar Board (FASB) sebagai standar akuntansi dan


pelaporan keuangan yang telah lengkap dan memadai. Sejak timbulnya skandal yang
melibatkan perusahaan-perusahaan besar seperti Enron, Adelpgia, dan lain sebagainya
mengindikasikan lemahnya standar akuntansi dan pelaporan keuangan di Amerika
Serikat, sehingga para ahli berkesimpulan bahwa US-GAAP terdapat banyak masalah
karena terlalu rule based.

AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan publik di Amerika yang didirikan
pada tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan yang memiliki peran penting dalam
pengembangan dan pembentukan standar akuntansi, termasuk penyiapan ujian sertifikasi
dan pendidikan berkelanjutan bagi para akuntan publik. Pada tahun 1959, AICPA
mendirikan Accounting Principle Boards ( APB ) yang tugas utamanya adalah
mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktik
akutansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan - perbedaan yang ada serta

6
ketidak konsistenan yang terjadi dalam praktik akuntansi saat itu. Namun, APB dianggap
kurang produktif dan gagal bertindak cepat dalam menangani kasus - kasus
penyimpangan akuntansi.

APB dibubarkan dan digantikan oleh FASB, AICPA membentuk Accounting


Standars Executive Comitte sebagai komite yang berwenang berbicara atas nama AICPA
di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan. Berbagai ketetapan yang dihasilkan oleh
komite ini adalah Pedoman Audit dan Akuntansi Industri, Statement of Position ( SOP ),
dan Buletin Praktik Pedoman Audit dan Akuntansi Industri mengikhtisarkan praktik-
praktik akuntansi dari industri tertentu dan menyediakan pedoman khusus menyangkut
masalah-masalah yang tidak ditangani. SOP menyediakan pedoman atas topik-topik
pelaporan keuangan sampai FASB menetapkan standar atas topik tersebut. FASB adalah
organisasi pada sektor swasta yang bertanggung jawab dalam pembentukkan standar
akuntansi di Amerika pada saat ini. Menyadari kebutuhan untuk reformasi APB, pemimin
dalam profesi akuntansi menunjuk Kelompok Studi Pembentukkan Prinsip Akuntansi
untuk membubarkan AB dan struktur standar pengaturan baru diciptakan. FASB
menggantikan APB didirikan pada tahun 1973, yang anggotanya berasal dari berbagai
latar belakang (audit, akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi). Fungsi
utamanya adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan standar
akuntansi. FSAB menerbitkan Statement of Financial Accounting Concepts yang
memberikan kerangka kerja konseptual yang memungkinkan untuk dikembangkannya
standar akuntansi khusus.

Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai


prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam menetapkan standar akuntansi
keuangan, FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari seluruh komunitas dan
menetapkan secara transparan di depan publik yang dilakukan dengan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya secara adil kepada semua komunitas terkait untuk
mengungkapkan pendapat sebelum standar yang baru diterbitkan dan diberlakukan.
Standar tersebut penting untuk fungsi efisien dari ekonomi karena keputusan tentang
alokasi sumber daya sangat bergantung pada kredibel, ringkas, dan informasi keuangan
yang dimengerti. Sekitar tahun 2008, FASB mengelurakan Standar Akuntansi FASB
Kodifikasi yang menata ulang ribuan GAAP pernyataan Amerika ke sekitar 90 topik

7
akuntansi FASB di dalam standar akuntansi keuangannya mengeluarkan 3 ketetapan,
yaitu :

a.Standar, Interpretasi, dan Posisi Staf


Standar akuntansi keuangan FASB dipandang sebagai prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima umum. Selain itu interpretasi yang dikeluarkan FASB memiliki
otoritas yang setara dengan standard an memerlukan suara yang sama dengan suara
yang dibutuhkan untuk menerbitkan sebuah standar akuntansi. FASB juga
mengeluarkan posisi staf yang memberikan pedoman dan juga perubahan kecil
terhadap standar dan interpretasi. Dan posisi staf juga memiliki otoritas yang sama
seperti standar dan interpretasi.

b.Konsep Akuntansi Keuangan


FASB menerbitkan Konsep Akuntansi Keuangan (Statementsof Financial
Concepts) dalam upaya jangka panjang untuk menghindari pendekatan masalah per
masalah. Konsep ini menetapkan tujuan fundamental yang digunakan FASB dalam
mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa mendatang.
Konsep ini juga berfungsi sebagai seperangkay pemecahan masalah yang ada dan
yang akan muncul secara konsisten.

c.Pernyataan EITF (Emerging Issues Task Force Statements)


Tujuan pembentukan EITF oleh FASB adalah untuk menciptakan konsensus
tentang bagaimana memperlakukan transaksi keuangan baru dan tidak biasa yang
bepotensi menimbulkan praktek-praktek pelaporan keuangan yang berbeda. Peran
EITF sangat penting. Dalam satu tahun EITF telah mengkaji lebih dari 60 kasus
pelaporan keuangan baru dan berhasil mendapatkan konsensus sebesar 75% dari
isu-isu tersebut. EITF telah membantu FASB dalam banyak hal. Seperti,
mengidentifikasi masalah-masalah akuntansi yang kontroversi dan menentukan
perlu atau tidaknya FASB turun tangan dalam pemecahan masalah tersebut apabila
tidak dapat ditangani oleh pihan EITF. Sehingga dalam arti lain, EITF adalah alat
penyaring masalah bagi FASB.

8
3) International Accounting Standard Board (IASB)

Di wilayah Eropa, badan pembuat standar akuntansi yaitu International Accounting


Standard Board (IASB) dimana standar ini dibuat sebelum tahun 1990 belum diminati
oleh didunia karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan
perkembangan bisnis dunia. International Accounting Standards (IAS) adalah produknya
yang kemudian berubah menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS).

Standar Akuntansi Internasional International Accounting Standards Board (IASB)


telah didahului oleh Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional International
Accounting Standards Committee (IASC) yang beroperasi dari tahun 1973 sampai tahun
2001. IASC didirikan pada bulan Juni 1973 sebagai hasil dari perjanjian badan akuntansi
di Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, dan
Amerika Serikat. Pada tahun 1977, kegiatan profesional internasional akuntansi berada
dibawah Federasi Akuntan Internasional ( IFAC ) yang memiliki otonomi penuh dan
lengkap dalam menetapkan stadar akuntansi internasional dan dalam penerbitan dokumen
diskusi tentang isu akuntansi internasional.

Pada tahun 2001, IASB dibentuk sebagai pengganti dari IASC untuk melakukan
konvergensi ke Standar Akuntansi Publik dengan kualitas Single Set dan High Quality,
Transparant dan komparabel laporan keuangan, dan berguna bagi pemain pasar modal.
IASB menggantikan IASC dengan mengambil tanggung jawab per tanggal 1 April 2001.
Standar IASB disebut Standar Pelaporan Keuangan Internasional ( IFRS ).

2.4. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM


Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum dalam hal ini GAAP memiliki
dukungan otoritas yang substansial dari berbagai pihak seperti Code of Professional
Conduct yang merupakan bagian dari AICPA yang mewajibkan anggotanya membuat
laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP. FASB menyusun sebuah standar yang
mendefinisikan arti dari prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum yang merupakan
sumber utama dari GAAP seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu, standar,
interpretasi, posisi staf, APB opinions dan Accounting Research Bulletins AICPA. Akan
tetapi, seringkali suatu transaksi akuntansi yang telah terjadi belum mencakup salah satu
dokumen di atas. Sehingga digunakanlah literature otoritas yang lain seperti metode

9
AcSEC yang telah dijelaskan sebelumnya. Dan apabila ketetapan tersebut masih
dipandang kurang lengkap, sumber lain yang dapat digunakan meliputi FASB Concept
Statements, Standar Akuntansi Internasional, dan artikel akuntansi lainnya.

Agar informasi akuntansi dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang


memerlukannya, maka informasi keuangan tersebut harus disusun dalam bentuk yang
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Untuk itu dibutuhkan
pengetahuan tentang prinsip dasar yang mendasari seluruh standar akuntansi. Adapun
prinsip dasar akuntansi terdapat lima prinsip yang digunakan dalam mencatat transaksi,
diantaranya:

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Dalam prinsip ini menghendaki penggunaan harga perolehan dalam mencatat


aktiva, hutang, biaya dan modal. Semisal, saat kita membeli baju grosiran, kita
ditawari harga Rp250.000,00, setalah melakukan tawar menawar jatuhlah harga
baju grosiran tersebut seharga Rp 200.000,00. Dari kondisi itu maka pencatatan
yang kita lakukan adalah angka Rp200.000,00

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Menjadi persoalan yang sangat penting bagi perusahaan tentang kapan pendapatan
sudah harus diakui. Pendapatan dapat dikatakan terealisasi apabila suatu produk
sudah dipertukarkan dengan kas dan diakui saat penjualan. Dasar yang digunakan
untuk mengukur besarnya suatu pendapatan ialah dari jumlah kas maupun
ekuivalennya yang diterima dari hasil transaksi penjualan. Harga jual merupakan
pengukuran objektif dari jumlah pendapatan yang diakui.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Prinsip matcing adalah mempertemukan biaya dengan hasil pendapatan yang


muncul karena biaya yang telah dikeluarkan. Prinsip ini digunakan untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih dari setiap periodenya. Biasanya prinsip
ini digunakan saat pembuatan jurnal penyesuaian. Adanya prinsip ini
mengharuskan kita untuk menghitung berapa besar biaya yang dikeluarkan dan
berapa banyak pendapatan yang akan diperoleh.

10
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Agar supaya laporan keuangan bisa kita bandingkan dari tahun ke tahun, maka
metode dan prosedur yang kita gunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahunnya. Sehingga jika nanti terdapat perbedaan,
maka kita bisa segera mengetahuinya bahwa perbedaan itu bukanlah selisih akibat
dari penggunaan metode yang berbeda. Bukan berarti konsistensi dimaksudkan
sebagai larangan dalam mengganti metode, tapi masih ada kemungkinan untuk
melakukan perubahan metode yang sudah dipakai.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)

Prinsip pengungkapan ialah menyajikan sebuah informasi lengkap dalam sebuah


laporan keuangan. Prinsip ini sangat diperlukan karena hanya melalui laporan
keuanganlah kita bisa tahu kondisi dari suatu perusahaan dan mengambil suatu
keputusan dari perusahaan tersebut. Jika informasi yang disajikan tidak lengkap,
maka hal tersebut akan dapat menyesatkan pemakainya.

2.5. TANTANGAN YANG DI HAPADI DALAM PELAPORAN


KEUANGAN
Dalam membuat sebuah laporan keuangan terdapat beberapa hambatan atau
tantangan yang sering dihadapi oleh seorang Akuntan. Beberapa tantangannya
diantaranya adalah,

• Pengukuran Non-Keuangan. Laporan keuangan tidak menyajikan ukuran kinerja


yang biasanya dipakai oleh manajemen, seperti tingkat kepuasan pelanggan dan
lainnya.
• Informasi yang berorientasi ke depan. Informasi yang berorientasi ke depan yang
dibutuhkan oleh para investor maupun kreditor saat ini ataupun di masa depan tidak
disajikan oleh laporan keuangan.
• Harta tak berwujud. Laporan keuangan berfokus pada harta berwujud seperti
bangunan pabrik dan persediaan barang dagang, tetapi tidak menyajikan informasi
untuk harta tak berwujud seperti hak paten dan goodwill.

11
• Ketepatan waktu. Laporan keuangan disajikan secara kuartalan dan laporan
keuangan yang diaudit hanya disediakan satu kali dalam satu tahun. Tidak banyak
laporan keuangan real-time yang tersedia.

Tantangan-tantangan di atas harus ditangani agar profesi akuntansi dapat terus


menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan proses alokasi modal
seefektif dan seefisien mungkin,

2.6. ISU-ISU DALAM PELAPORAN


Implementasi standar akuntansi menimbulkan banyak perdebatan mengenai
berbagai kepentingan yang dialami beberapa pihak. Berikut adalah beberapa isu-isu
dalam pelaporan laporan keuangan yang sering terjadi.

1. Penetapan standar dalam lingkungan politik

Kekuatan terbesar yang mempengaruhi kecepatan perkembangan standar akuntansi


adalah para penggunanya sendiri, yang terdiri dari pihak-pihak yang memiliki
kepentingan masing-masing. Standar akuntansi adalah produk dari sebuah tindakan
politik. Maksudnya pengguna standar akuntansi menginginkan suatu kejadian ekonomi
tertentu yang dilaporkan dan diperlakukan dengan cara tertentu. Mereka mengetahui
bahwa cara yang paling efektif untuk mempengaruhi standar sesuai yang mereka inginkan
adalah dengan cara berpartisipasi dalam penetapan standar akuntansi terkait. Oleh karena
itu, FASB tidak menerbitkan ketetapan yang semata-mata bermotif politik. Selain harus
memperhatikan para pemilihnya, FASB juga mendasarkan standarnya pada riset yang
komprehensif dan kerangka kerja konseptual yang berlandaskan realita ekonomi.

2. Kesenjangan Ekspektasi

Kesenjangan ekspektasi atau dikenal dengan Expectations Gap terjadi karena


kurangnya manajemen komunikasi yang baik antara publik dan profesi akuntan yang
dimana publik sudah tidak mempercayai akuntan yang menurut mereka kurang
menjunjung tinggi nilai transparansi dalam menyajikan laporan keuangan. Pada akhirnya
masyarakat yang dirugikan. Mungkin kecurangan menjadi faktor utama dalam masalah
ini. Namun seringkali kesalahan dilakukan oleh diri para akuntan sendiri atau biasan
disebut human eror. Tentunya hal semacam ini tidak perlu terjadi apabila perusahaan atau

12
instansi manapun menerapkan sistem baik dari sisi standar akuntansi yang diterapkan,
maupun dari manajemen sumber daya manusianya. Para karyawan harus mendapatkan
pelatihan yang intens agar siap cakap ketika melakukan tugasnya. Terlebih lagi
perusahaan harus menerapkan kode etik dalam pengungkapan laporan keuangan yang
transparan.

3. Standar Akuntansi Internasional

Saat ini terdapat dua standar yang dapat diterima untuk digunakan secara
internasional, yaitu GAAP dan IFRS. Perusahaan AS yang terdaftar di pasar saham
Negara lain masih diperbolehkan menggunakan US GAAP dan sebaliknya, perusahaan
asing yan terdaftar di pasar modal AS diwajibkan merekonsiliasi informasi keuangannya
dengan US GAAP dikarenakan US GAAP lebih ekstensif dan rinci dibandingkan standar
yang di tetapkan IASB. Dan saat ini FASB dan IASB masih gencar dalam menggerakkan
sosialisai konvergensi antara US GAAP dan IFRS untuk diterapkan dalam standar
akuntansi internasional.

4. Etika dalam lingkungan akuntansi keuangan

Seringkali profesi yang terlibat langsung di dalam dunia ekonomi dan bisnis,
khususnya akuntansi terlena denga banyaknya peluang untuk melakukan tindakan yang
tidak etis seperti tindakan fraud ataupun korupsi dan sebagainya. Hal tersebut harus
dicegah sedini mungkin. Seorang sarjana muda pasti masih memiliki sifat idealis yang
masih sangat tinggi. Permasalahannya adalah bagaimana cara manajemen menjaga sifat
tersebut agar dalam prakteknya mereka dapat menjalankan tugas dengan jujur dan bersih.
Dan yang terpenting adalah manajemen harus menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif serta mendukung para karyawannya dalam menegakkan kode etik prefesi
akuntansi yang seharusnya.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan, mengukur,
mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang
menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang digunakan
dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi untuk menguhubungkan data ekonomi
ke dalam bermacam-macam bentuk perusahaan baik perseorangan maupun lembaga.
Dari suatu laporan akuntansi kita dapat melihat keuangan dari perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Dari pembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat menyimpulkan bahwa
akuntansi sangat penting baik diperusahaan, dan banyak sekali pihak-pihak yang
berkempentingan dengan akuntansi. Selain itu laporang keuangan sangat penting juga
untuk perusahaan karena berisi catatan keuangan dari suatu perusahaan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. BPFE-Yogyakarta.
Ikatan
Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2002. Akuntansi
Intermediate. Edisi kesepuluh. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2007. Akuntansi
Intermediate. Edisi keduabelas. Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

CITATION Bel07 \l 1057 : , (Belkaoui & Riahi, 2007),


CITATION Dam03 \l 1057 : , (Damanhuri, 2003),
CITATION Win13 \l 1057 : , (Winston, 2013),
Wey95 \l 1057 : , (Weygandt & Wibowo, 1995),
CITATION Hei90 \l 1057 : , (Heintz & Fess, 1990),
CITATION Mil85 \l 1057 : , (Miller, Searfoss, & A., 1985),
CITATION Zam11 \l 1057 : , (Zamzani, 2011),
CITATION Suy14 \l 1057 : , (Suyatmini & FN, 2014),

15

Anda mungkin juga menyukai