Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

BATU METAMORF

MINGGU KE - 6

Agung Mulyana

119370124

Asisten :

1. Aditia YH (118150067)
2. Anggrenita Sesilia Pasaribu (118150094)

Kelompok :

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2020
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari hari, manusia memerlukan peralatan atau pun perlengkapan yang bahan awalnya
pertama kali berasal dari alam, seperti rumah yang berfungsi sebagai tempat berlindung, jalan dan
jembatan fasilitas umum untuk manusia dan hiasan hiasan atau dekorasi dalam rumah Peralatan ataupun
fasilitas manusia yang berupa rumah, jalan atau jembatan itu dibentuk menggunakan batuan ataupun
fragmen batuan yang berasal dari alam, yang kemudian diambil dengan metode penambangan. Bahan
tambang yang sering digunakan dalam kehidupan manusia ialah marmer, marmer dapat digunakan
sebagai lantai, dekorasi bangunan, dan batu nisan Marmer itu sendiri merupakan batuan metamorf, yaitu
batuan yang terbentuk dikarenakan adanya perubahan suhu dan tekanan yang tinggi, selain marmer
terdapat batuan batuan sedimen lainnya antara lain batu sabak, batu gness, batu sekis, batu kuarsit, batu
milonit dan lain sebagainya

Tujuan:

1. Untuk dapat mengetahui acuan dalam mendeskripsikan batuan metamorf

2. Untuk mengetahui proses keterbentukan batuan metamorf

3. Untuk mengetahui ciri khas dari batuan metamorf


TINJAUAN PUSTAKA

metamorfisme adalah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh
terhadap proses fisika dan kimia dalam kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan
sebelumnya, proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa

Sehingga dapat disimpulkan batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami pembentukan ulang
dari bentuk struktur, dan mineralnya yang tidak termasuk pelapukan dan diagenesa, pembentukan
batuan metamorf disebabkan oleh perubahan tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. Batuan
metamorf terbentuk dari batuan induk lain yang dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, mapun
batuan metamorf itu sendiri. Proses metamorfosa terjadi dalam fase padat dan pada suhu 200 C – 650
C.

Proses Pembentukan Batuan Metamorf


Dalam keterentukannya batuan metamorf di pengaruhi oleh perubahan perubahan kondisi dari
lingkungan batuan induk seperti :

1. Perubahan temperatur

2. Perubahan tekanan

3. Aktivitas kimia

Sumber : Anonym, 2016

Proses Pembentukan Batuan Metamorf

Ciri dan Karakteristik Batuan Metamorf


Dalam pendeskripsiannya batuan metamorf dapat dicirikan seperti warna, tekstur, struktur, dan
komposisi mineral :

Warna Batuan Metamorf


Warna pada batuan metamorf sangat bergagam, tergantung terhadap batuan induknya serta
proses terbentuknya, warna pada batuan metamorf antara lain :
a. Kuarsa, Putih bening atau putih susu, tidak memiliki belahan

b. Mika, memiliki belahan, saat berwarna putih muskovit, hitam biotit

c. Feldspar, memiliki belahan dan ciri tertentu, merah daging ortoklas, putih atau abu abu
disebut plagiokas

Tekstur Batuan Metamorf


ekstur batuan metamorf berhubungan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral
batuan tersebut, tekstur batuan metamorf antara lain :

a. Kristaloblastik, yaitu saat batuan asal mengalami pengkristalan kemudian terjadi lagi proses
kristalisasi sampai menjadi batuan metamorf
b. Relik, yaitu masih terlihatnya tekstur batuan sebelumnya
Struktur Batuan Metamorf
a. Berfoliasi, yaitu terlihat lapisan lapisan mineralnya
b. Non foliasi, yaitu tidak mepunyai lapisan sehingga tidak terlihat lapisan mineralnya
Komposisi Mineral Batuan Metamorf
Dalam penyusunannya batuan metamorf memiliki mineral mineral yang disebut sebagai mineral
metamorfik, mineral ini hanya terbentuk pada saat tekanan dan suhu yang tinggi. Yang termasuk
mineral metamorfik antara lain :

a. Silimanit
b. Kyanit
c. Stauroli
d. Andalesi

Bentuk Kristal Metamorf


a. Euhedral, jika kristal berbentuk sempurna, batas antar kristal jelas
b. Subhedral, batas antar kristal kurang jelas
c. Anhedral, Kristalnya dibatasi oleh bidang yang tidak teratur

Klasifikasi Batuan Metamorf


Dalam pengklasifiksiannya batuan metamorf dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan
metamorfismenya dan jenisnya, yang antara lain :

Berdasarkan Jenisnya
a. Batu pualam, terbentuk karena batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan yang
tinggi
Sumber : Aha, 2017

Gambar 3.3

Batu Pualam

b. Batu sabak
Batu sabak terbentuk ketika batu serpih mengalami perubahan suhu dan tekanan yang
tinggi

Sumber : Wahyu, 2017

Gambar 2.4

Batu Sabak

c. Batu gneiss
Batu gneissterbentuk karena tekanan yang tinggi

Sumber : koetai, 2010


Gambar 2.5

Batu Gneiss

d. Batu sekis
Terbentuk saat mengalami memiliki genesa metamorfisme regional

Sumber : dika, 2012

Gambar 2.6

Batu Sekis

e. Batu kuarsit
Terbentuk saat batu pasir mengalami metamorfosa

Sumber : dika, 2012

Gambar 2.7

Batu Kuarsit

f. Batu milonit
Terbentuk saat metamorfisme dinamo

Sumber : dika, 2012


Gambar 2.8

Batu Milonit

2.4.2 Berdasarkan Metamorfismenya


a. Batuan metamorfisme kontak yaitu langsung bersentuhan dengan magma atau sumber
panas lainnya
b. Batuan metamorfisme dinamo, terbentuk karena tekanan yang sangat tinggi dari tenaga
endogen dalam waktu yang sangat lama
c. Batuan metamorfisme katklastik, terbentuk karena deformasi mekanis, yaitu karena
gesekan antara dua lempeng
d. Batuan metamorfisme tindihan, terbentuk pada kedalaman beberapa ratus meter dari
permukaan
e. Batuan metamorfisme hidrotermal, terbentuk pada suhu tinggi dengan tekanan sedang
karena cairan hidro thermal
LABORATORIUM GEOSAINS
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

LEMBAR DESKRIPSI PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


Nomor Sampel : BM- 25 / SEKIS MIKA Tangga : 18- Desember 2020
l

Nama Pendeskripsi : Agung Mulyana

NIM : 119370124

GAMBAR: DESKRIPSI BATUAN:


Warna hitam, abu-abu, ukuran
butir 0,3-0,5cm, struktur foliasi,
dan komponen penyusun
muskovit 20%, Kuarsa 30%,
hornblede 30%, amphibole 20%

DESKRIPSI MINERAL:
1. Muskovit , putih, vitrous, sempurna , anhedral, tidak transparan, ukuran
butirnya 0,1-0,2 cm
2. Kuarsa , putih, vitrous,sempurna, anhedral, transparan, ukuran butirnya 0,25-
0,3cm
3. Hornblende, hijau, vitrous, sempurna, anhedral, transparan, ukuran butirnya
0,3-0,5cm
4. Amphibole, hitam, dull, sempurna, anhedral,tidak transparan, ukuran butirnya
0,3-0,5 cm
KESIMPULAN

1. Dalam pendeskripisian batuan metamorf terdapat beberapa acuan untuk dapat


menentukan nama dari batuan tersebut, seperti kode, warna, struktur, komposisi
mineral, proses metamorfisme, nama batuan, dan sketsa yang bertujuan untuk dapat
menentukan kembali batuan pada saat mendeskripsikan batuan yang sama

2. Dalam proses keterbentukanya batuan metamorf tebentuk dari proses metamorfisme


yaitu proses yang terbentuk karena adanya perubahan suhu dan tekanan yang tinggi, dan
dalam proses metamorfismenya terbagi menjadi tiga yaitu prose metamorfisme kontak,
regional, dan dinamo

3. Ciri khas dari batuan metamorf sendiri yaitu apabila metamorfismenya kontak memiliki
burn effect , bila metamorfismenya regional memiliki burn effect dan strukturnya berfoliasi
dan bila dinamo memiliki struktur yang berfoliasi

Anda mungkin juga menyukai