Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

Pada hari ini ………….. , ……………………………. , kami yang bertanda tangan di bawah ini setuju
mengadakan Perjanjian Hutang Piutang, yaitu :
Nama :
NIK :
Pekerjaan :
Alamat :
Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama :
NIK :
Pekerjaan :
Alamat :
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Maka melalui surat perjanjian ini disetujui oleh Kedua Belah Pihak ketentuan-ketentuan sebagaimana
tercantum di bawah ini :
1. Pokok pinjaman Perjanjian Utang Piutang ini disepakati sebesar Rp. ............ (...........), yang
penyerahannya akan/telah dilakukan pada tanggal ......... oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA, dan dengan ini PIHAK PERTAMA menyatakan menerima penyerahan uang tersebut
dari PIHAK KEDUA. (Untuk selanjutnya disebut: pinjaman). Penerimaan uang mana akan diberikan
kuitansi tersendiri.
2. Atas pinjaman tersebut, PIHAK PERTAMA bersedia membayar bunga dari pinjaman dengan rasio
12 - 18% selama total 12 bulan, atau sebesar Rp……….. (…………) sampai Rp………. (………..),
yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada tanggal ………… (12
bulan setelah mulai pinjaman). Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang,
atau sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
3. Apabila di kemudian hari PIHAK KEDUA meminta pengembalian dana pinjaman sebelum yaitu 12
bulan, sejak tanggal ........ (diisi tanggal mulai peminjaman) atau sebelum tanggal ....... (diisi 12 bulan
setelah tanggal peminjaman), maka bunga yang dijanjian akan diberikan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA, yaitu sebesar 12-18% per tahun tidak berlaku lagi, dan besarnya bunga
pinjaman akan ditentukan kemudian berdasarkan kesepakatan Kedua Belah Pihak.
4. Apabila nantinya di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat membayar hutang
tersebut beserta dengan bunga, ataupun terjadinya kesalah pahaman dan terjadi salah penafsiran
maka para pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat. Bilamana
musyawarah yang dimaksud tidak menghasilkan kata mufakat, maka para pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut secara hukum melalui Pengadilan Negeri di Wilayah Hukum
Indonesia. Yaitu di kepaniteraan Pengadilan Negeri ........ (tempat PIHAK PERTAMA atau PIHAK
KEDUA tinggal)
5. Surat Perjanjian dibuat dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak secara sadar dan tanpa tekanan
dari Pihak manapun di ……………….. pada hari, tanggal dan bulan seperti tersebut di atas.
6. Apabila salah satu Pihak meninggal dunia, maka perjanjian Pengikatan Jual Beli ini tidak batal demi
hukum, akan tetapi temurun dan harus dilaksanakan oleh ahli waris yang meninggal dunia.

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap dan disepakati serta ditandatangani diatas
kertas bermaterai cukup oleh PIHAK PERTAMA dan oleh PIHAK KEDUA serta disaksikan oleh para saksi
dari KEDUA BELAH PIHAK dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta untuk dilaksanakan
oleh masing-masing PIHAK.

………………………….. , ……………………………

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

(Materai Rp.6000,-)

………………………… …………………………

Saksi-saksi :
1. ( )

2. ( )

3. ( )

4. ( )

Anda mungkin juga menyukai