Anda di halaman 1dari 2

Apakah selalu menggunakan strategi yang berbeda?

Strategi yang digunakan oleh guru tentunya menyesuaikan dengan kondisi kelas secara keseluruhan dan
individu peserta didik. Pelaksanaan strategi pembelajaran pada saat sekolah offline (sebelum pandemi)
dan Online (saat pandemi) diusahakan sama dan disesuaikan dengan apa yang menjadi target siswa.
Srategi offline dan online yang tetap sama dilakukan adalah dalam hal melakukan diskusi. Dimana guru
akan membagi siswa menjadi kelompok kecil yang bersifat homogen maupun heterogen yang
berdasarkan karakter, interest, serta kesiapan (level of readiness) siswa.

Apakah membuat peserta didik aktif.

Dengan berusaha menampilkan strategi yang berbeda, harapan guru adalah agar siswa bisa lebih
bersemangat mengikuti pembelajaran online saat ini. Kelompok kecil ini memiliki keuntungan dimana
guru bisa memantau langsung siswa satu per satu dibandingkan dengan kelompok besar. Siswa yang
dipetakan berdasarkan level kesiapan mereka tentunya dapat dengan leluasa mengutarakan pendapat
dan bertanya kepada guru. Disisi lain guru juga dimudahkan dalam mengatur jalannya diskusi karena
siswa dikelompokkan sudah berdasarkan kemampuannya.

Apakah memunculkan kreativitas dan inovasi

Langkah guru dalam memunculkan inovasi dan kreativitas memang tidak bisa dilakukan dalam sekejap.
Guru tentunya memberikan pancingan yang sesuai secara rutin dan konsisten kepada siswa. Sumber
belajar yang berbeda juga dapat memunculkan kreativitas dan inovasi. Belajar langsung dari
sumber/ahlinya dengan mengundang pembicara tamu (guest speaker) merupakan salah satu cara
menumbuhkan inovasi dan kreativitas. Jenis bacaan yang beragampun bisa menumbuhkan rasa kreatif
dan berinovasi. Cara-cara ini tidak hanya dilakukan hanya pada saat jam pelajaran saja, guru berusaha
memanfaatkan waktu luang kapan saja untuk bisa meningkatkan rasa ingin tau siswa dan selalu berpikir
kreatif untuk menciptakan suatu inovasi.

Apakah guru2 memanfaatkan sumber daya yang tersedia?

Sumber daya yang digunakan tidak hanya berasal dari buku. Siswa juga belajar banyak dari lingkungan
sekitar, baik yang bersifat riil dan abstrak. Guru berusaha mengkaitkan topik pembelajaran dengan
segala hal yang terjadi di sekitar siswa (phenomenon-based). Siswa belajar dari masalah/kasus yang ada
di sekitar mereka (sedang terjadi di negara Indonesia contohnya). Siswa juga didorong oleh guru untuk
dapat menggunakan benda sekitar sebagai sumber belajar. Di tengah pandemic ini, siswa terpaksa
belajar dari rumah, tentunya tidak menyurutkan usaha guru untuk membantu siswa mengindentifikasi
benda sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Apakah peserta didik aktif mengikuti pembelajaran.

Peserta didik pada jaman sekolah online memang menghadapi masalah yang pelik. Belum penuh
perhatian yang harus mereka curahkan terhadap sekolah online, suasana belajar di rumahpun juga
menjadi kendala. Sebagian siswa aktif mengikuti pembelajaran secara online. Sebagian lain memang
masih berusaha untuk terbiasa dengan kondisi yang tidak bisa melakukan tatap muka. Disini peran guru
memang harus extra. Guru mulai memetakan ulang siswa tidak hanya terhadap level kesiapan siswa
tetapi juga suasana belajar di rumah dan seperti apa support (dukungan) orang dewasa di rumahnya
dalam hal ini orang tua siswa. Kolaborasi antara guru, siswa dan orang tua (rumah) semakin
ditingkatkan, tidak jarang guru melakukan pertemuan dengan orang tua (via telfon, g-meet/conference)
selepas jam mengajar guru. Dalam pembelajaran online, tidak membuat tanggungjawab mengajar
menjadi berpindah ke orang dewasa di rumah. Guru kami berusaha untuk tetap ter-update oleh
perkembangan siswa baik secara akademis maupun kebisaan sehari-hari siswa.

Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dipengaruhi oleh beberapa factor. Disini guru
diminta untuk terus berkreasi berinovasi Menyusun strategi pembelajaran yang sesuai untuk siswa.
Factor untama siswa menjadi tidk aktif adalah terkendala koneksi internet, kemudian siswa tidak
menyalakan web cam dan tidak merespon saat mengikuti pembelajaran, kendala nomer 2 tentunya
menjadi momok terbesar bagi Sebagian guru.

Guru mulai memanfaatkan beberapa aplikasi untuk membuat siswa aktif berdiskusi walau dengan web
cam yang tidak menyala, mengaktifkan fungsi chat/comment, menggunakan aplikasi board dan
aejenisnya sehingga siswa bisa berdiskusi dengan cara memanfaatkan fitur sticky note untuk
menampilkan pendapat mereka lewat tulisan dan didiskusikan Bersama dengan siswa lain.

Kendala tersebut hamper terjadi di setiap kelas. Sehingga setiap jumat kami sediakan waktu untuk para
guru bertukar informasi dan strategi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai