Anda di halaman 1dari 7

Mara kuliah : psikologi olahraga

RESUME III
"Membahas tentang pembelajaran kooperatif"

Dosen pengampu : INDAH VERAWATI S.PSI.MA

DISUSUN OLEH :

Iga lestiana br sitepu. (6203111014)

Kelas : Pjkr2C

PENDIDIDKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021
1. Pengertian pembelajaran kooperatif

pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran efektif dengan cara


membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan bertukar
pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai
jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif


Tujuan model pembelajaran kooperatif ialah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa
dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.

 Hasil belajar akademik


Dalam pembelajaran kooperatif walaupun mencakup berbagai tujuan sosial, itu juga
meningkatkan prestasi siswa atau tugas akademik penting lainnya. Beberapa ahli
berpendapat bahwa model ini lebih unggul dalam membantu siswa memahami konsep
yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur hadiah
kooperatif telah mampu meningkatkan nilai siswa dalam pembelajaran akademik dan
perubahan norma yang terkait dengan hasil pembelajaran.

 Penerimaan perbedaan individu


Tujuan lain dari model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan luas orang yang
berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan kecacatan. Pembelajaran
kooperatif memberikan kesempatan bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi
untuk bekerja dengan saling ketergantungan pada tugas akademik dan melalui struktur
hadiah kooperatif akan belajar untuk saling menghormati.

 Pengembangan keterampilan sosial


Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan
keterampilan kolaborasi dan kolaborasi siswa. Keterampilan sosial penting bagi siswa
karena saat ini banyak orang muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

3. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif


Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok (siswa) memiliki bertanggung jawab atas semua yang
dilakukan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus tahu bahwa semua anggota kelompok memiliki
tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus berbagi tugas dan tanggung jawab yang sama di
antara anggota kelompok.

4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dievaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan


untuk belajar bersama selama proses pembelajaran.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta bertanggung jawab secara individual atas
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

4 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif


Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
 Siswa dalam kelompok secara kooperatif melengkapi materi pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang ingin dicapai.
 Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan berbeda, baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika memungkinkan anggota kelompok berasal
dari berbagai ras, budaya, suku dan memperhatikan kesetaraan gender.
 lebih ditekankan dalam kelompok daripada masing-masing individu.
 Setiap anggota memiliki peran.
 Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa.
 Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman
sekelompoknya.
 Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan personal kelompok.
 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

5 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

pelajaran dimulai yaitu guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa
untuk belajar. langkah ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan
daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini
diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama
mereka. Langkah terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja
kelompok atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan
terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu agar siswa dapat termotivasi dalam mengikuti
model pembelajaran kooperatif atau kerja kelompok. Jadi pembelajaran kooperatif sangat positif
dalam menumbuhkan kebersamaan dalam belajar pada setiap siswa sekaligus menuntut
kesadaran dari siswa untuk aktif dalam kelompok, karena jika ada siswa yang pasif dalam
kelompok maka hal itu dapat mempengaruhi kualitas pelaksanaan pembelajaran kooperatif
khususnya berkaitan dengan rendahnya kerjasama dalam kelompok

.6 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif


Ada unsur–unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan
tanpa pertimbangan. Pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif dengan benar akan
memungkinkan pendidik mengelolah kelas dengan lebih baik dan efektif. Menurut Roger dan
David Johnson dalam Lie (2004: 31) untuk mencapai hasil yang optimal, lima unsur model
pembelajaran gotong-royong harus diterapkan, yaitu:

1. saling ketergantungan positif,

2. tanggung jawab perseorangan,

3. tatap muka,

4. komunikasi antar anggota, dan

5. evaluasi proses kelompok.

7 Elemen-elemen Pembelajaran Kooperatif yaitu :

 Saling ketergantungan Positif

 Tanggung jawab perseorangan

 Tatap Muka

 komunikasi antar anggota, dan

 evaluasi proses kelompok.

2.8 Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif

8 Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif yaitu:

 Student Teams Achievement Division (STAD)


 Investigasi Kelompok

 Jigsaw

9 Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif yaitu :

1. Model Pembelajaran Berbasis Langsung (Direct Instruktion)

2. Model Pembelajaran Cooperative (Cooperative Learning)

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

4. Model Pembelajaran Kontekstual (Constextual Teaching And Learning)

10 Model Pembelajaran Kooperatif


Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu modelpembelajaran yang menempatkan siswa
sebagai subjek pembelajaran (student oriented). Dengan suasana kelas yang demokratis,
yangsaling membelajarkan memberi kesempatan peluang lebih besardalam memberdayakan
potensi siswa secara maksimal. Menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009:15) mengemukakan
pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus
dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses
pembelajaran.

2.11 Keunggulan Pembelajaran Kooperatif


Menurut Isjoni (2007:24) yang dikutip oleh Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag., terdapat beberapa
keunggulan dalam pembelajaran kooperatif, di antaranya yaitu:

 Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

 Memungkinkan siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi,


perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.

 Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen.

 Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.


 Menghilangkan sifat egois dan egosentris.

 Menghilangkan sifat keterasingan pada diri siswa.

 Membangun persahabatan.

 Berbagai keterampilan sosial yng diperlukan untuk memlihara hubungan saling


membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.

 Meningkatkan rasa percaya kepada sesama manusia.

 Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.

 Meningkatkan keyakinan terhadap ide atau gagasan sendiri.

 Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.

 Meningkatkan motivasi belajar.

 Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis


kelamin, cacat fisik, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas.

 Mengembangkan kesadaran bertanggung jawab dan saling menjaga perasaan.

 Meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong dan sikap tenggang rasa.

 Memberikan harapn yang lebih besar bagi terbentuknya manusia dewasa yang
mampu menjalin hubungan positif dengan sesamanya, baik di sekolah maupun dalam
kehidupan masyarakat.

12 Kelemahan Pembelajaran Kooperatif


Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor, yaitu
faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). yaitu sebagai berikut :
a. guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu
memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu;
b. agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan
fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai;
c. selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik
permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan, dan
d. saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini
e. mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Anda mungkin juga menyukai