TUBUH
OLEH
KELOMPOK TECNOPRENEUR
A. DEFENISI
Menurut WHO definisi anak adalah dihitung sejak seseorang di dalam
kandungan sampai dengan usia 19 tahun. Menurut Undang - Undang Republik
Indonesia nomor 23 tahun 2002 pasal 1 ayat 1 tentang perlindungan anak, anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk juga yang masih di
dalam kandungan. Anak merupakan aset bangsa yang akan meneruskan
perjuangan suatu bangsa, sehingga harus diperhatikan pertumbuhan dan
perkembangannya (Depkes RI, 2014)
Faktor ini bisa diawali dengan adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke
dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak
sel mukosa intestina yang dapat menurunkan daerah permukaan intestinal
sehingga terjadinya perubahan kapasitas dari intestinal yang akhirnya
mengakibatkan gangguan fungsi intestinal dalam absorpsi cairan elektrolit.
Referensi:
Wahyudi Irfan, 2018. Panduan Tata Laksana Inkontinensia Urine pada Anak.
Noverita, dkk, 2011. Perbedaan Frekunsi Defekasi dan Konsistensi Tinja Byi
Sehat Usia 0-4 Bulan yang Mendapat Asi Eksklusif, Non Eksklusif, dan Susu
Formula.
Gambar. Bifidobacteria
Inulin adalah jenis serat larut air sehingga tidak bisa dicerna tubuh, yang terdapat
pada bawang putih,bawang merah, daun bawang, asparagus, pisang dan
gandum.fungsinya dapat meningkatkan bakteri baik dan menjaga keseimbangan
bakteri baik dalam usus besar.
Oligofructose bentuk serat makanan yang terdapat pada susu.
Coliform : adalah indicator untuk menentukan suatu sumber air terkontaminasi
patogen atau tidak, Coliform biasa terdapat pada tinja, atu feses.
Gambar. Coliform
organisme aerobic : organisme yang melakukan metabolisme dengan bantuan
oksigen, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat untuk memperoleh
energi.
pada campuran makanan tambahan bayi umur 4-6 bulan dalam dosis harian 4,5 g
selama 6 minggu berhasil meningkatkan persentase feses Bifidobacteria. pada
bayi yang menerima inulin sampai 12 bulan secara signifikan menurunkan
episode infeksi saluran pencernaan dan pernapasan, dan juga meningkatkan
konsentrasi immunoglobulin.
Inulin dan oligofructose juga telah dibuktikan dapat berperan mempromosikan
efek positif seperti yang diindikasikan oleh kejadian episode demam yang lebih
rendah pada bayi
Infeksi Amoeba : di mana gejalanya buang air besar berdarah atau lender, sakit
perut, hilangnya seleramakan, turunnya berat badan, demma, yang berlangsung
lebih dari 10 kali. amoeba yang hidup dalam rongga usus besar, yaitu Entamoeba
histolytica, Entamoeba coli, Entamoeba hartmanni, Jodamoeba butschlii,
Dientamoeba fragilis, Endolimax nana, dan satu spesies amoeba yang hidup di
dalam mulut, yaitu Entamoeba gingivalis
Patogenesis Stadium tropozoit (bakteri) memasuki mukosa usus besar yang utuh
(invasif) dan mengeluarkan enzim hemolisin yang dapat menghancurkan jaringan
(lisis). Kemudian memasuki submukosa dengan menembus lapisan muskularis
mukosa, bersarang di submukosa dan membuat kerusakan yang lebih luas.
Dengan aliran darah, stadium tropozoit dapat tersebar ke hati, paru, dan otak.
Stadium tropozoit ditemukan dalam jumlah besar di dasar dan dinding ulkus.
Dengan peristaltik usus, stadium tropozoit ini dikeluarkan bersama isi ulkus ke
rongga usus kemudian menyerang lagi mukosa usus yang sehat atau dikeluarkan
bersama tinja. Tinja ini disebut tinja disentri yaitu tinja yang bercampur lendir dan
darah.
Pen
yakit cacingan pada anak
Manusia terinfeksi bila menelan telur infektif, telur akan menetas di dalam
usus (daerah Sekam), dan kemudian akan berkembang menjadi dewasa.
Cacing betina mungkin memerlukan waktu kira-kira satu bulan untuk
menjadi matang dan mulai untuk produksi telurnya. setelah membuahi
cacing betina, cacing jantan biasanya mati dan mungkin akan keluar
bersama tinja. Didalam cacing betina yang gravid, hampir seluruh
tubuhnya dipenuhi oleh telur. Pada saat ini bentuk betina akan turun ke
bagian bawah kolon dan keluar melalui anus, telur-telur akan diletakkan
diperianal di kulit perineum.
gejala pada anak : - Anak menjadi rewel (karena rasa gatal dan tidur
malamnya terganggu)
2. Imunisasi Polio
Adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yg bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak. Untuk
imunisasi dasar (polio 1,2 dan 3) vaksin diberikan 2 tetes peroral dengan
interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan 1
tahun sejak imunisasi polio 4, selanjutnya saat masuk sekolah (5-6 tahun).
Usia pemberian imunisasi polio yaitu 2,4,dan 6 bulan, pemberian
imunisasi berikutnya bisa dilakukan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Efek
samping imunisasi polio biasanya pada beberapa anak akan mengalami
pusing, diare ringan, dan sakit otot kasusnya tergolong sangat jarang.
Efektivitas imunisasi polio terbilang cukup tinggi, yaitu mampu mencekal
terjangkitnya hingga 90%. Vaksin polio tidak dapat diberikan kepada anak
yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 38c), muntah atau
diare, penyakit kanker, HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan steroid
dan pengobatan radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan
tubuh yg terganggu (fida,2017).
3. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT ( dipteri, pertussis, dan tetanus) ialah imunisasi yg
diberikan untuk mencegah terjangkitnya penyakit difteri, pertussis, dan
tetanus. DPT merupakan vaksin yg mengandung racun kuman difteri yg
telah dihilangkan sifat racunnya, namun masih dapat merangsang
pembentukan zan anti (toksoid). DPT diberikan sebanyak 5 kali dan
dilakukan secara bertahap, DPT diberikan pertama kali sejak anak umur 2
bulan dengan interval 4-6 minggu DPT1 diberikan saat anak berusia 2-4
bulan, DPT 2 umur 3-5 bulan, dan DPT 3 saat usianya memasuki 4-6
bulan pemberian vaksin selanjutnya DPT 4 diberikan 1 tahun setelah DPT
3 yaitu pada umur 18-24 bulan sedangkan DPT 5 diberikan ketika anak
usia 5-7 tahun. DPT biasanya disuntikan di paha kiri sebanyak 0,5 ml. efek
samping pemberian imunisasi DPT biasanya anak akan mengalami
demam. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan pada anak yang mengalami
kejang yg disebabkan oleh suatu penyakit seperti epilepsi, anak seperti itu
hanya boleh menerima imunisasi DT tanpa P, karena antigen P inilah yg
menyebabkan panas (fida,2017).
4. Imunisasi campak
Campak termasuk salah satu penyakit menular, imunisasi campak
mengandung vaksin dan virus yang telah dilemahkan. Imunisasi campak
diberikan dengan cara penyuntikan pada otot paha atau lengan bagian atas
sebanyak 0,5 ml, vaksin campak diberikan sebanyak 2 kali yaitu ketika
anak berusia 9 bulan kemudian saat ia memasuki usia 6 tahun pemberian
imunisasi pertama sangat dianjurkan sesuai jadwal sebab antibody dari ibu
sudah menurun ketika anak memasuki usia 9 bulan dan penyakit campak
umumnya menyerang anak pada usia balita.imunisasi campak tidak
memiliki efek samping dan relative aman diberikan tetapi pada bebrapa
anak vaksin campak bisa menyebabkan demam dan diare, biasanya
demam berlangsung sekitar 1 minggu (fida,2017).
5. Vitamin A
Kadar vitamin A pada anak balita yaitu 11,4 %, ada dua jenis vitamin
berwarna biru berjumlah 100.000 iu untuk bayi berusia 6-11 bulan dan
yang merah 200.000 iu untuk usia sampai 59 bulan. Kekurangan vitamin
pada balita akan menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang,
penurunan respon imunitas, resiko tinggi terjadinya xerophtalmia dan
kebutaan (Fitrah, 2013).
Zink adalah salah satu mineral yang penting bagi tubuh karena merupakan
unsur pokok dalam beberapa enzim yang mengaktalitis reaksi kimia dalam
tubuh. Zink juga berperan dalam sintesis protein dan sel, Sumber zink dari
makanan biasanya berhubungan dengan makanan yang mengandung protein,
misalnya kadar zink tinggi dalam telur, daging unggas, daging sapi, tiram,
kepiting, dan kacang-kacangan.
Absorbsi zink sangat bervariasi dan tergantung dari kandungan zink dalam
makanan dan bioavaibilitas zink. Zink yang berasal dari hewani lebih mudah
diserap, sedangkan dari nabati tergantung dari kandungan zink dari tanah, dan
absorbsinya di usus dihambat oleh fitat. Faktor lain yang dapat mempengaruhi
absorbsi zink adalah inhibisi kompetitif antara besi, zink, dan tembaga. ASI
mengandung sedikit zink, tetapi bioavaibilitasnya tinggi sehingga dapat
mencukupi kebutuhan sampai bayi berumur 6 bulan. Susu formula
mengandung zink yang tinggi, tetapi yang bisa diserap hanya sedikit (Bakri,
2003). Zink dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai seng dan dalam
bahasa kimia dilambangkan Zn. Zink merupakan mineral penting yang terdapat
dalam semua sel tubuh mahluk hidup termasuk tubuh manusia, lebih dari 300
macam enzim didalam tubuh manusia memerlukan zinc sebagai kofaktor untuk
menjamin optimasi fungsinya, tanpa zinc semua ensim tersebut akan berhenti
kerja,dapat dibayangkan apa yang terjadi jika pengurangan besar-besaran
pasukan enzim tersebut benar-benar terjadi.
a. Fungsi zink
Dalam hal ini zink berperan menjaga integritas mukosa usus melalui
regenerasi dan stabilisasi membran sel. Dari beberapa penelitian telah
melaporkan hubungan antara diare dan kadar zink yang abnormal, termasuk di
dalamnya adalah meningkatnya kehilangan zink karena keluar bersama tinja,
kekurangan zink, dan berkurangnya kadar zink dalam jaringan. Defisiensi zink
yang parah bisa ditimbulkan oleh diare karena zink ikut keluar bersama tinja,
akan tetapi defisiensi zink yang ringan dapat menimbulkan diare sehingga
penambahan suplemen zink pada diare dapat memperbaiki outcome diare
tersebut.
Tetapi pemberian zink yang terlalu banyak juga berbahaya karena akan
mengganggu metabolisme dan absorbsi mineral penting lainnya, misalnya
absorbsi besi, magnesium dan tembaga, juga dapat menurunkan fungsi imun
tubuh. Selain tersebut diatas, efek samping zink meliputi mual, rasa panas di
perut, muntah, sedangkan efek samping yang jarang terjadi antara lain demam,
nyeri tenggorok, dan merasa mudah lelah.
d. Sumber-sumber zink
Bahan makanan sumber zink yang berasal dari bahan makanan hewani
antara lain adalah Tiram, Kepiting, Lobster, Ikan Salmo, Cumi - cumi,
Unggas, Daging Sapi, Kalkun, Domba. Sedangkan Bahan makanana
sumber Zink Jenis Sayur adalah Bayam, Kemangi, Brokoli, Wortel, Jamur.
Bahan makanan sumber Zink Jenis Kacang – kacangan seperti Kacang
Kedelai, Kacang Mete, Kacang polong, Kacang merah, Kacang Hijau.
3. Kalori
Kebutuhan kalori manusia bervariasi sesuai tahap
perkembangannya. Pada tahun pertama anak membutuhkan kalori 2 kali
dibanding orang dewasa dengan aktivitas sedang.
4. Kalsium
Pada anak-anak yg sedang bertumbuh sekitar 180 mg kalsium
ditambahkan pada tulang setiap hari, meningkat 400 mg saat remaja. Fluor
dibutuhkan untuk pembentukan enamel gigi yg sempurna, fosfor
merupakan komponen enzim, metabolic lain, material genetic (DNA),
membrane sel, dan tulang yg digunakan dalam mineralisasi tulang. Sekitar
85% dari fosfor tubuh berada dalam tulang.
5. Besi
Besi dibutuhkan untuk menghasilkan hemoglobin, konsumsi besi menurun
pada makanan diet untuk penurunan berat badan sehingga terjadi anemia
defesiensi besi. Infestasi parasite seperti cacing mempengaruhi
pertumbuhan karena menyebabkan berkurangnya darah dan protein dari
dinding usus.
Sumber : ( atikah properawati, SKM.,MPH. buku ajar gizi untuk kebidanan tahun
2018), (fida, pengantar ilmu kesehatan anak. 2017), ( anik maryunani, ilmu
kesehatan anak. Tahun 2010).
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan lingkungan yang kurang baik akan
menghambatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi
lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan
(faktor pranatal) dan lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
setelah lahir (faktor postnatal).
Rumus Mencari BB : 8 + 2N kg
Ket : n = jumlah umur dalam tahun
Berat badan Umur : 1 tahun = 3 x BB Lahir
2,5 tahun = 4 x BB lahir
6 tahun = 2 x BB lahir
(IKA,jilid 1,1985)
Rumus Mencari TB : 80 + 5n cm
1 tahun = 1,5 x panjang lahir
4 tahun = 2 x panjang lahir
6 tahun = 1,5 x panjang lahir 1 tahun
13 tahun = 3 x panjang lahir
Dewasa = 2 x panjang umur 2 tahun
a. Sistem Pernafasan
Kuncup paru – paru (Lung
buds) janin mula – mula terbentuk
pada minggu ke 4 kehamilan.
Perkembangan kuncup ( budding )
dan pembentukan cabang
( Branching ) membentuk batang
uatam lobulus bronkopulmonal.
Pembentukan cabang terus
berlangsung sampai awal masa
kanak – kanak, meskipun
percabangan tersebut kurang proliferatif. Dari bulan ke-6, lobulus berkembang
menjadi duktus alveolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus alveolus, yang
menjadi alveoli sebenarnya pada bulan ke 2 kehidupan postnatal.
Selama minggu terakhir kehamilan, paru – paru mengeluarkan surfaktan
yang mencegah sakus alveolus kolaps selama ekspirasi, menyebabkan atelektasis
diantara gangguan – gangguan lain. Saat lahir, paru – paru berisi cairan. Cairan ini
dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru – paru terisi udara. Struktur
tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak bundar. Secara bertahap
diameter transversal bertambah sampai menjadi bentuk elips seperti dada orang
dewasa, kira – kira umur 6 tahun. Struktur tulang toraks bayi juga agak lunak,
yang memungkinkan kerangka dada tertarik selama pernapasan yang memerlukan
usaha besar ( Labored breathing ). Bayi mempunyai sedikit jaringan dan kartilago
pada trakea dan bronkus yang memungkinkan struktur ini lebih mudah kolaps.
Jalan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna vertebra. Pada bayi
bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra torakal ke 4. Bayi hanya bernapas
melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih sempit. Pernapasan kurang
ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau 7 tahun, jenis
pernapasan adalah pernapasan diagfragma atau pernapasan abdomen.volume
oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak – anak lebih besar daripada yang di
ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun anak mempunyai 9x jumlah
alveoli dibandingkan ketika lahir.
a. Sistem Kardiovaskuler
kardio merupakan tuba lurus. Antara minggu ke 2 dan ke 10 kehamilan
jantung mengalami serangkaian perubahan menjadi organ yang mempunyai 4
ruangan. kardio mulai berdenyut pada minggu ke 3 kehamilan. kardio adalah
besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi. Jantung terletak agak
horizontal dan menempati sebagian besar cavum thoraks. Perkembangan
pulmonal menyebabkan kardio terdesak ke posisi yang lebih rendah dan pada
umur 7 tahun kardio dianggap seperti posisi jantung orang dewasa yang lebih
oblik dan lebih rendah. Ukuran jantung meningkat pada remaja karena
pertumbuhan yang cepat.
Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen dan nutrient
yang disuplai melalui plasenta. Paru – paru janin di pintas oleh foramen ovale
yang ada selama kehidupan janin. Pada saat lahir foramen ovale ini mulai
menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal turun. Tahanan pembuluh
darah kira – kira sama dengan orang dewasa pada umur 6 minggu. Tahanan
pembuluh darah pulmonal relatif lebih tinggi pada bulan pertama kehidupan bayi
b. Sistem Integument
f. Sistem Endokrin
a. Hormon Somatoprin (Growth Hormon) berpengaruh pada
pertumbuhan tinggi badan, karena menstimulasi terjadinya
poliferasi sel, kartilago dan skleta.
b. Hormon Tiroid
Mempunyai fungsi untuk menstimulasi metabolism fungsi tubuh,
yaitu metabolism protein, karbohidrat, dan lemak.
c. Hormon Gonadotropin (seks)
Peranan penting dalam fertilitas dan reproduksi, hormone ini
menstimulasi pertumbuhan interstisial dari testis untuk
memproduksi testosterone dan ovarium untuk memproduksi
esterogen.