Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK ENTERPRENEURSHIP

Nama : Sriulina Kaloko

Florentina Bella

Monica Barus

Nurul Syamsiah

Sartika

PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MITRA HUSADA MEDAN

T.A 2021
K

Anatomi Fisiologi pada Ibu Hamil

Trimester I
Uterus
Terjadi pembesaran uterus karena hipertrofi otot – otot polos dan peningkatan
panjang serabut-serabut otot yang mencapi 15 kali lipat, pembuluh darah
arteri pada uterus mengalami hipertrofi. Perubahan terjadi akibat peningkatan
hormone esterogen dan progesterone (Cuningham, 2006).
Peningkatan yang pesat pada sel-sel myometrium ini menyebabkan
ukuran uterus meningkat dari yang semula 50-60 gram sebelum kehamilan
menjadi 1000 gram saat aterm (Holmes,2011).
Ukuran panjang uterus 7,5 cm, lebar 5 cm dan kedalaman 2,5 menjadi
30 cm panjang, lebar 23 cm dan kedalaman menjadi 20 cm pada saat aterm
(Betty R. Sweet, 1998 ).
Volume total uterus sampai aterm berkisaran sampai 5 liter, tetapi
dapat mencapai 20 liter, sehingga pada akhir kehamilan kapasitas uterus dapat
mencapai 500 kali lebih besar dibandingkan saat tidak hamil.
Pada saat wanita hamil tidur terlentang uterus akan jatuh kebelakang
dan bersandar pada columnar vertebrali, serta pembuluh besar yaitu vena cafa
interior dan aorta, sedangkan jika wanita hamil berdiri, sumbu longitudinal
uterus sejajar dengan sumbu pintu atas panggul. Dinding abdomen
menyokong uterus dan memepertahankan sumbu panjang uterus dan sumbu
PAP.
Hcg tidak dapat dideteksi dalam plasma ibu atau urine sebelum
implantasi terjadi. Test kehamilan dilakukan pada hari pertama terlambat haid.
HCG disekresi ke dalam sirkulasi darah ibu sehingga terdapat di dalam
plasma darah dan di eskresi melalui urine.
Konsepsi dan Tumbuh Kembang Janin Trimester I
Fertilisasi terjadi pada 24 – 30 jam pertama setelah 3 hari jumlah sel
semakin banyak yang di sebut morula, morula masuk kedalam uterus,
kemudian menjadi balstokel ( saluran yang terdiri atas cairan ) dan terjadi
pembagian sel primitive menjadi Endoderm (menghasilkan epitelium sistem
pencernaan dan sistem pernapasan, dan organ yang terkait dengan sistem
pencernaan, seperti hati dan pankreas), Mesoderm (menghasilkan banyak tipe
sel seperti otot, tulang, dan jaringan ikat), dan Ektoderm
(menghasilkan epidermis, sistem saraf, dan bumbung neural pada vertebrata )

Blastokista berkembang selama 2-3 hari dan kurang lebih 6 hari


setelah fertilisasi, blastokis menjadi embrio dan berimplantasi pada dinding
uterus pada hari ke 6-8 dan pada hari ke 8-9 terjadi nidasi.
Perkembangan Hari ke 11-12
Kini blastokista hanya sedikit menonjol kedalam rongga Rahim, pada
saat yang sama sel-sel sinsitiotrofoblas menembus lebih dalam ke stroma dan
merusak lapisan endotel pembuluh – pembuluh kapiler ibu. Pembuluh ini
tersumbat dan melebar disebut synosoid, lakuna synsitium dan sinusoid
kemudian terhubung dan darah ibu memasuki system lakuna, karena trofoblas
terus merusak sinusoid, maka darah ibu mengalir melalui sitem trofoblas
sehingga terjadilah sirkulasi utero-plasenta.
Perkembangan minggu ke 3

Terjadi pembentukan mesoderm, endoderm embrional, dan ectoderm

1. Mesoderm :
a. (paraksikal) otot kepala, lurik, pada tulang rangka, tulang rangka
kecuali tengkorak, dermis, dan jaringan penyambung.
b. (Intermediat) membentuk system urogenital
c. (Lateral) otot visera, membrane serosa pada pleura, pericardium, dan
peritoneum, jantung primitive, sel-sel darah dan sel limfe, dan korteks
suprarenal.
2. Endoderm : saluran pernafasan,parenkim tiroid, kelenjar paratiroid,
saluran cerna, saluran kemih, dan uretra, hati dan pancreas, lapisan
epitel kavum dan timpani.
3. Ektoderm
a. Permukaaan : kulit, rambut, kuku, kelenjar mamae, kelenjar
keringat, kelenjar hipofisis bagian anterior, email gigi, telinga
bagian dalam dan lensa mata.
b. Neuroektoderm : saraf kranial dan ganglia sensoris, medula pada
kelenjar supra renal atau adrenal, sel sel pigmen, mesenkim kepala
dan jaringan penyambung, area kerucut dan bulat pada jantung.
Pembentuk system saraf pusat, retina mata, badan pineal, dan
kelenjar hipofisis posterior.
Perkembangan Minggu ke 4

Jantung mulai berdetak pada awal minggu ke 4 pasca fertilisasi. Selama


minggu ke empat ini terjadi perkembangan yang pesat dan terbentuk lapisan lempeng
embrional longitudinal dan transversal. Lapisan longitudinal meliputi lapisan kepala
dan lapisan ekor yang mengubah embrio dari bentuk lurus menjadi bentuk yang
memiliki lekuk.. lapisan transfersal kiri dan kanan yang melipat ke arah garis tengah
dan mengubah embrio dari bentuk datar menjadi bentuk silindris. Panjang puncak
kepala bokong umur kehamilan 5 minggu (5-8 mm), 6 minggu (10-14 mm), 7 minggu
(17-22 mm) dan 8 minggu (28-30 mm). pembentukan kepala yang lebih besar,
pembentukan anggota badan, muka, hidung, dan mata.

Perkembangan Minggu ke 5

Pada minggu ke 5 terbentuk cikal bakal otak, jantung, tangan, kaki, serta calon mata,
telinga meskipun ukuran saat ini masih sebesar kacang. Pada minggu ke 5 belum
memiliki saluran pencernaan, tetapi lipatan- lapisan sel yang memproduksi kepala,
ekor, dan jantung memulai pembentukan usus. Awalnya usus depan masuk ke rongga
amniotik sehingga terbentuk mulut. Dan dari usus terbentuk lubang anus.

Perkembangan Minggu ke 6 -7

Panjang embrio 10-14 mm dan sirkulasi darah sudah berjalan dan jantung sudah
mulai berdetak kuat dan bentuk tubuh mulai dapat dikenali, mata, lobang hidung,
yang berada di sisi kepala mulai bergerak kedepan dan kelopak mata masih tertutup
hingga minggu ke 25-26, telinga sudah terbentuk namun belum sempurna, usus halus
mulai herniasi kebagian belakang tali pusat dan leher serta otot – otot bandanya mulai
berkontraksi secara spontan.

Perkembangan Minggu ke 8
Panjang embrio 28-30 mm, wajah mulai terbentuk, mata lebih besar, dan terletak
dibagian depan muka, pembuluh air mata juga terbentuk pada minggu ke 8, telinga
telah bergerak kea rah kepala, pergelangan kaki dan tangan terbentuk, jari jari telah
terbentuk meskipun diliputi selaput tipis, urogenital mulai terbentuk namun belum
berdeferensiasi. Di akhir minggu ke 8 plasenta primitive mulai menyekresi esterogen,
progesterone, dan relaksin. Sebelumnya hormone ini dihasilkan oleh korpus luteum
yang keberadaan korpus ini diprtahankan oleh hormone HCG yang disekresi dalam
jumlah yang terus meningkat sampai akhir trimester kehamilan, selanjutnya terus
menurun seiring dengan terbentuknya plasenta.

Perkembangan Minggu ke 10

Perekembangan minggu ke-10 panjang fetus 6 cm, kepala mulai membulat dan tetap
fleksi kedada, kelopak mata mulai terbentuk, gerakan aktif, kuku tangan dan kaki
mulai terbentuk.

Perkembangan Minggu ke 12

Panjang fetus 8 cm hormone plasenta sudah bekerja maksimal dan tali pusat
menghubung kefetus, kantong amnion berisi 100 ml cairan amnion, gerakan fetus
meningkat, tetapi belum dapat dirabah oleh ibu nya. Kepala fetus membulat, leher
dan wajahnya telah terbentuk dan telinga sudah berada pada tempat yang tepat. Telah
mampu menelan dan menggerakkan bibir atasnya, sebagian besar cairan amnion
ditelan dan diserap dan mulai menghasilkan urine steril, kini bagian luar kelamin
sudah cukup berkembang sehingga jenis kelamin sudah dapat ditetapkan.
Konsepsi dan Tumbuh Kembang Janin Trimester II

Minggu ke 13- 16

Panjang fetus 9-14 cm dengan berat 60-400 gram pada minggu ke-14 struktur
plasenta berkembang dengan penuh, dan menempel disepertiga dinding uterus,
kelopak mata mengalami fusi dan kepala berkembang lambat dan mandibularis
terbentuk, pada minggu ke 16 terjadi perkembangan pesat pada tulang , tubuh janin
di tumbuhi bulu halus (lanugo), tumbuh bulu alis, dan bibir.

Minggu ke 17-24

Kepala janin lebih tegak, dan ukurannya separuh panjang badan, panjang janin kira-
kira 20,3 cm dengan berat 625 gram. Seluruh tubuh janin dilapisi lanugo, alis, bulu
mata, rambut kepala mulai muncul, tangan mulai berbentuk kepala dan pegangan
mulai terbentuk lemak coklat, sumber energi, dan memproduksi panas serta
pengaturan panas pada bayi baru lahir.

Konsepsi dan Tumbuh Kembang Janin Trimester III

Minggu ke 25-28

Panjang janin 35 cm yang beratnya kira-kira 1,1 kg, janin dapat bernafas, menelan,
dan mengatur suhu, terbentuk surfaktan dalam paru . jika terlahir pada usia ini janin
sudah dapat menagis lemah dan bernafas dengan susah. Antara minggu ke 26 dan 29
kelopak matanya terbuka alis dan bulu mata sudah tumbuh rambut dikepala sudah
panjang, lanugo mulai menghilang dan warna kulit berubah menjadi warna kulit
manusia pada umumnya. Pada minggu ke 28 testis mulai turun ke scrotum,.

Minggu ke 29-32

Panjang 37 cm dengan berat 1,46 kg dan berat plasenta 450 gram cairan amnion 1
liter, denyut jantung teratur dan jelas, rambut kepala terus tumbuh dan lanugo banyak
sekali, kecuali pada area wajah. Kuku jari tangan sudah mecpai ujungnya , kuku kaki
sudah mulai tumbuh, tetapi belum mencapai ujungnya.

Minggu ke 33-36

Panjang 34 cm dan berat 2,5 kg ginjal telah sempurna, demikian dengan paru sudah
sempurna, proporsi kepala dan tubuhnya sudah seimbang dan lemak telah cukup
mengisi bawah kulit sehingga kulit menjadi halus tanpa kerutan, dan kuku tangan dan
kaki sudah terbentuk sempurna dan testis sebelah kiri telah turun ke skrotum.

Minggu ke 37-40

Panjang 48 cm dan beratnya 3,4 kg sampai dengan 4 kg diameter biparietal 9,5 cm


pertumbuhan kepala maksimal, lingkar kepala menjadi pusat terbesar dari seluruh
badan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi telah dicapai kedua testis telah
turun kedalam skrotum, dan lanugo telah menghilang pada hamper seluruh tubuh dan
kuku sudah mengeras melebihi kedua jari tangan dan kaki.

Ref : Kebidanan Teori dan Asuhan oleh Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia
Tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai