(JURNAL)
Oleh :
SITI USWATUN HASANAH
ABSTRAK
This research was aimed to examine about the geographycal observation toward
the existence of hearth industry and its sustainability in Rejosari village in 2015.
This research used descriptive method with the population were about 12
industrialist. Data collecting technique used observation technique, structured
interview, and documentation. Data analysis used tabulation and percentage as
the basic interpretation and description in finishing the result of this research.
The result of this research showed that: 1) All the industrialists needed the
materials for a month was about 168 m3 of clay 2) All the industrialist said that it
was not hard to recruite the employes. 3) The average of capital financial which
was owned by all the industrialists was about Rp. 841.667. 4) Transportation
needs of every entrepreneur always be fulfilled by means of renting. 5) Most of
industrialists said that the process of production was fast enough. It was about
14,70% which had not been sold yet for each month.
Keterangan :
1
Mahasiswa Pendidikan Geografi
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
2
PENDAHULUAN
Keberadaan penduduk indonesia masyarakat.Dalam kegiatan industri
sebagian besar tinggal di wilayah ini, tingkat pendapatan menjadi
pedesaan, dan bidang pertanian pertimbangan utama setiap
merupakan sektor utama sebagai pengusaha, untuk dapat menjadikan
aktifitasmasyarakat di pedesaan. pertumbuhan ekonominya yang terus
Namun, dengan melihat keberadaan meningkat, dan mengakibatkan
dan kenyataannya sekarang, tampak sektor penjualan hasil produksi yang
sangat sulit untuk dapat diharapkan diusahakan menjadi semakin penting
bisa sepenuhnya memenuhi bagi dalam menjaga kelestarian industri
kehidupan setiap keluarga petani yang dikembangkan.
(kecil), untuk dapat mencapai
kemakmurannya. Kondisi yang Dalam pendirian suatu industri,
demikian, dimungkinkan karena unsur geografi fisis maupun sosial
bertambahnya jumlah penduduk yang mendukung keberadaan dan
yang semakin pesat, pemilikan lahan perkembangan industri dalam proses
setiap usaha tani yang semakin produksi adalah lokasi, bahan
sempit akibat budaya warisan tanah mentah atau bahan baku,
yang masih kuat pada kehidupan ketersediaan tenaga kerja,
para petani, dan kehidupan transportasi dan pemasaran. Namun,
masyarakat yang tinggal di pedesaan pada kenyataannya di lapangan
Indonesia pada umumnya. bahwa tidak sepenuhnya faktor-
faktor tersebut dapat tersedia di
Hal yang demikian tersebut, lokasi industri berlangsung, dan pada
nampaksecara jelas pada kehidupan akhir-akhir ini industri tungku
masyarakat desa, bahkan dewasa ini mendapat saingan, seperti adanya
semakin sulit untuk mendapatkan kompor gas. Oleh karena itu industri
kesempatan kerja di luar pertanian, tungku yang telah berlangsung itu
walau hasilnya tidak cukup layak dimungkinkan akan mengalami
untuk menghidupi/memenuhi kemacetan, sehingga penghasilan
kebutuhan keluarganya.Oleh karena yang di peroleh akan berkurang yang
itu, tampak muncul industri-industri selama ini dijadikan untuk menopang
kerajinan rumah tangga yang hidup para petani kecil di pedesaan.
dilakukan para petani kecil di
pedesaan. Berdasarkan hal tersebut, maka akan
dilakukan penelitian untuk
Menurut Bintarto (1977:87), industri mengetahui Tinjauan Geografis
adalah setiap usaha yang merupakan Terhadap Keberadaaan Industri
unit produksi yang membuat suatu Tungku Dan Keberlanjutannya Di
barang atau mengerjakan suatu Desa Rejosari Kecamatan Pringsewu
barang (bahan) di suatu tempat Kabupaten Pringsewu Tahun 2015.
tertentu untuk keperluan
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam (2008:129), metode deskriptif
penelitian ini adalah metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah
deskriptif. Menurut Husaini Usman untuk mengartikan dan melukiskan
3
Karakter utama tanah Ultisol adalah industri tungku yang ada di Desa
memiliki horizon A yang tipis, Rejosari ini, karena merupakan
akumulasi lempung pada horizon B bahan baku utama dalam proses
dan bersifat agak lembab dengan produksi tersebut.
kadar lengas tinggi.
Penduduk adalah sekelompok orang
Dengan jenis tanah yang demikian yang bertempat tinggal di suatu
kurang subur namun di Desa wilayah (Ida Bagoes Mantra,
Rejosari ini tetap dapat dimanfaatkan 2003:3). Penduduk Desa Rejosari
dengan baik sebagai bahan baku pada tahun 2014 berjumlah 3.308
pembuatan tungku. Hal ini jiwa dengan jumlah penduduk laki-
dikarenakan tekstur jenis tanah ini laki sebanyak 1.697 jiwa dan jumlah
cocok dalam pembuatan tungku, perempuan sebanyak 1.611 jiwa,
sehingga menghasilkan produk yang dengan jumlah kepala keluarga
baik. Jenis tanah ini sangat sebanyak 912 KK.
berpengaruh terhadap keberlanjutan
1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk kali dalam sebulan, pembelian bahan
proses produksi pada industri tungku baku bervariasi jumlahnya,
adalah berupa tanah liat. Pembelian tergantung kebutuhan pada setiap
bahan baku dilakukan sebanyak 1-2 produksi.
7
2. Tenaga Kerja
berasal dari daerah setempat dan dari juga yang memakai tenaga kerja dari
setiap tenaga kerja itu barasal dari tetangga sekitar.
anggota keluarga sendiri dan ada
3. Modal
Modal awal dari responden industri modal yang besar akan
tungku sebanyak 7 (58,3%) orang memanfaatkannya untuk
pengusaha tungku berasal dari memproduksi tungku dalam jumlah
tabungan pribadi sedangkan 5 yang banyak, begitu juga sebaliknya
(41,7%) pengusaha tungku berasal jika jumlah modal sedikit pengusaha
dari pinjaman bank. Melalui jumlah tentu tidak akan mampu
modal maka pengrajin akan mampu memproduksi tungku dalam jumlah
menentukan bagaimana dan seberapa yang banyak.
banyak jumlah produksi tungku ini.
Pengusaha yang memiliki jumlah
5. Kemudahan Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses membeli atau memesan hasil industri
akhir dari sistem produksi.Hal ini (tungku) mereka, dan ada juga
menunjukkan bahwa pemasaran pada dilakukan dengan cara dipasarkan
industri tungku di Desa Rejosari ini kerumah-rumah atau berkeliling
menjadi sangat penting bagi menawarkan langsung ke konsumen
kelangsungan kegiatan industri (door to door). Selain itu, cara lain
tersebut.Berdasarkan hasil yang dilakukan dalam memasarkan
wawancara dengan pengusaha dapat hasil produksi tungku adalah dengan
diperoleh informasi bahwa cara cara di jual kepada para pedagang-
memasarkan hasil produksi pedagang/pengecer untuk dijual lagi
tungkunya adalah konsumen datang kepada para konsumen.
langsung ke lokasi industri untuk
9
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan 1. Seluruh pengusaha tungku selalu
mengenai tinjauan geografis terhadap terpenuhi kebutuhan bahan
keberadaaan industri tungku dan bakunya dengan total kebutuhan
keberlanjutannya di Desa Rejosari bahan baku perbulannya 168 M3
Kecamatan Pringsewu Kabupaten tanah liat, yang berasal dari Desa
Pringsewu Tahun 2015, dapat Rejosari dan Bumiarum.
disimpulkan bahwa: 2. Seluruh pengusaha mudah
mendapatkan tenaga kerja, Total
10
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk mulai mempersiapkan
peneliti memberikan saran-saran bahan baku pengganti seperti
sebagai berikut : semen demi keberlanjutan indutri
1. Diharapkan kepada pengusaha tungku ini.
industri tungku di Desa Rejosari 3. Diharapkan kepada koperindag
agar lebih memperluas daerah tingkat kabupaten dapat
pemasaran khususnya di daerah- membantu kegiatan industri
daerah pedesaan, agar hasil dari rumah tangga yang ada di Desa
industri terjual dengan mudah Rejosari, baik dalam pemasaran
sehingga usaha industri tungku maupun permodalan karena itu
tersebut dapat terus bertahan. merupakan penghasilan utama
2. Diharapkan kepada pengusaha para pengusaha tungku di Desa
industri tungku di Desa Rejosari Rejosari
Daftar Pustaka