CHF
Konsep Dasar Teori
A. Definisi CHF
WHO (2010) menyebutkan bahwa salah satu penyakit yang ada pada
kondisi perkotaan adalah penyakit degeneratif seperti penyakit
kardiovaskuler (gagal jantung kongestif, CAD, dan AF). Gagal jantung
adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi (Smletzer,
2002) .
Congestive Heart Failure (CHF) adalah gangguan multisistem yang
terjadi apabila jantung tidak lagi mampu menyemprotkan darah yang
mengalir ke dalamnya melalui sistem vena. (Robbins, 2007).
Menurut J. Charles Reeves (2001) dalam Wijaya & Yessi (2013), CHF
adalah kondisi dimana fungsi jantung sebagai pemompa untuk
mengantarkan darah yang kaya oksigen ke tubuh tidak cukup untuk
memenuhi keperluan-keperluan tubuh.
Menurut Smeltzert & Bare (2013) CHF adalah ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh jaringan.
CHF merupakan suatu keadaan patologis di mana kelainan fungsi jantung
menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan jaringan, atau hanya dapat memenuhi kebutuhan jaringan
dengan meningkatkan tekanan pengisian (Muttaqin,2012).
B. Etiologi CHF atau Gagal jantung
Menurut Hudak dan Gallo (2000) penyebab kegagalan jantung yaitu:
1. Disritmia, seperti: brakikardi, takikardi dan kontraksi premature
yang sering dapat menurunkan curah jantung.
2. Malfungsi katub dapat menimbulkan kegagalan pompa baik oleh
kelebihan beban tekanan (obstruksi pada pengaliran keluar dari
F. Manifestasi klinis
Menurut Hudak dan Gallo (2000), Gejala yang muncul sesuai dengan gejala
gagal jantung kiri diikuti gagal jantung kanan dan terjadinya di dada karena
peningkatan kebutuhan oksigen. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda –
tanda gejala gagal jantung kongestif biasanya terdapat bunyi derap dan
bising akibat regurgitasi mitral. Gagal Jantung Kiri
a. Gelisah dan cemas
b. Kongesti vaskuler pulmonal
c. Edema
d. Penurunan curah jantung
e. Bunyi nafas mengi
f. Pulsus alternans
g. Pernafasan cheyne-stokes
h. Bukti-bukti radiologi tentang kongesti pulmonal
i. Dyspneu
j. Batuk
k. Mudah lelah
Gagal Jantung Kanan
a. Peningkatan JVP
b. Edema
c. Curah jantung rendah
d. Disritmia
e. Hiperresonan pada perkusi
f. Kelemahan
G. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
3) Hidung
4) Mulut
5) Wajah
6) Leher
7) Sistem Pernafasan
(1). Dispnea saat beraktivitas atau tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal.
(2). Batuk dengan atau tanpa sputum
8) Jantung
Katup)
(5). Takikardia
9) Abdomen
10) Eliminasi
11) Ekstremitas
H. Pemeriksaan Diagnostik
1) Elektrokardiografi (EKG)
(9). Mikrovoltase
(1). Kardiomegali
I. PENATALAKSANAAN
Menurut Mansjoer (2001) prinsip penatalaksanaan CHF adalah:
3. Oksigen
Pemenuhan oksigen akan mengurangi demand miokard dan membantu
memenuhi oksigen
tubuh
5. Digitalis
Digitalis memperlambat frekuensi ventrikel dan meningkatkan kekuatan
kontraksi peningkatan efisiensi jantung. Saat curah jantung meningkat, volume
cairan lebih besar dikirim ke ginjal untuk filtrasi, eksresi dan volume
intravaskuler menurun.
6. Inotropik Positif
Dobutamin meningkatkan kekuatan kontraksi jantung (efek inotropik positif)
dan meningkatkan denyut jantung (efek kronotropik positif)
7. Sedatif
Pemberian sedative bertujuan mengistirahatkan dan memberi relaksasi pada
klien.
J. KOMPLIKASI
Menurut Smeltzer (2002), komplikasi dari CHF adalah : 1. Edema pulmoner
akut
a. Identitas Klien
Meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin,
agama pendidikan, pekerjaan, alamat, No MR, dan diagnosa medis.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan utama
e. Pemeriksaan Fisik
13) Mata
14) Hidung
15) Mulut
16) Wajah
(1). Dispnea saat beraktivitas atau tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal.
(2). Batuk dengan atau tanpa sputum
19) Jantung
Katup)
(5). Takikardia
20) Abdomen
21) Eliminasi
22) Ekstremitas
f. Pemeriksaan Diagnostik
1) Elektrokardiografi (EKG)
(9). Mikrovoltase
(1). Kardiomegali
g. Pemeriksaan Laboratrium
peningkatan COP2
penurunan protein.
B. Diagnosa Keperawatan
ventrikel kiri.
istirahat Heart
Failure
9) Tidak dispnea ketika
6) Monitor abdomen
latihan
sebagai indicator
adanya adanya
penurunan fungsi
PaCO2)
dalam b. Vital Sign Monitoring
rentang normal Aktivitas :
atelektasis status O2
b. Oxygen Therapy
b. Respiratory : Airway
Aktivitas :
Patency
1) Pertahankan kepatenan
Indikator :
jalan nafas
1) Respiratory rate
dalam rentang 2) Atur peralatan
normal. oksigen
3) Monitor aliran
2) Pasien tidak cemas
oksigen
3) Menunjukkan jalan
nafas yang paten 4) Pertahankan posisi
pasien
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur and Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
EGC
Jakarta
Kardiology. Erlangga
ECG
Kardiovaskuler. Jakarta:
Salemba Medika
EGC.Jakarta