Anda di halaman 1dari 1

4

benda-bendanya yang ada diatasnya, misalnya mengenai janji pencatuman title

eksekutorial, pelaksanaan eksekusi dan lain sebagainya, sehingga peraturan

perundang-undangan tersebut dirasa kurang memberi jaminan kepastian hokum

dalam kegiatan pinjam meminjam.

Atas dasar kenyataan tersebut pada tanggal 9 April 1996 diterbitkan hak

jaminan yang barn berdasarkan Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak

Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang berkaitan dengan tanah

(selanjutnya disingkat UUHT). Dalam UUHT dinyatakan bahwa pembebanan Hak

Tanggungan Atas Tanah meliputi bangunan, tanaman, dan basil karya. Bangunan,

tanaman, hasil karya misalnya candi, patting, gapura, relief yang merupakan satu

kesatuan dengan tanah yang bersangkutan. Bangunan, tanaman, hasil karya yang

ikut dijadikan jaminan itu tidak terbatas pada yang dimiliki oleh pemegang hak

atas tanah yang bersangkutan, melainkan dapat juga meliputi yang dimiliki pihak

lain. Dalam praktek lembaga jaminan seperti itu telah pula dilaksanakan dan

kreditur maupun debitur juga selalu menghendaki agar tanah dapat dijadikan

jaminan kredit atau pinjaman dalam satu kesatuan.

Hak tanggungan menurut sifatnya merupakan perjanjian tambahan atau

accesoir pada suatu piutang tertentu, yang didasarkan pada suatu perjanjian utang -

piutang atau perjanjian lain, maka kelahiran dan keberadaannya oleh adanya utang

yang dijaminkan pelunasannya. Sehubungan dengan itu pada sertifikat flak

Tanggungan, yang ada irah-irah "DEMI KEADILAN BERDASARKAN

KETUI IANAN YANG MAHA ESA", adalah mempunyai kekuatan eksekutorial

yang mempunyai kekuatan yang sama dengan putusan pengadilan yang sudah

Anda mungkin juga menyukai