Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Praktikum Rangkaian Listrik 1

7 Pengukuran Daya AC

I. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan pengukuran
daya AC menggunakan wattmeter serta dapat mengetahui perbedaan pengaruh pemasangan
kapasitor melalui pengukuran arus pada masing-masing cabang.
II. Dasar Teori Penunjang
Daya AC terdiri dari 3 jenis daya aktif, yaitu daya aktif (daya nyata dengan satuan watt),
daya reaktif (daya buta dengan satuan volt ampere reaktif), dan daya semu (daya dengan satuan
volt ampere). Telah diketahui bahwa ada 3 metode yang dapat digunakan untuk pengukuran daya
AC yaitu :
• Metode dengan Wattmeter
• Metode dengan Amperemeter
• Metode dengan Voltmeter
Dasar AC atau daya aktif terpakai pada suatu rangkaian dan dinyatakan sebagai berikut :

𝑃 = 𝑉𝐼 cos 𝜙. Dimana V dan I adalah harga efektif dari tegangan dan arus pada terminal

input suatu rangkaian dan ϕ adalah perbedaan fase antara V dan I. Cos ϕ disebut dengan factor
daya, dengan kata lain kita dapat mendefinisikan daya reaktif dan daya yang nyata sekalipun
keduanya tidak menyatakan daya yang sebenarnya

𝑉𝐼 sin 𝜙 (𝑣𝑎𝑟)

𝑆 = √𝑃2 + 𝑄 2
Ada tiga cara untuk mengukur daya AC, tetapi kita hanya akan menggunakan metode
wattmeter pada percobaan kali ini. Prinsip kerja dari wattmeter harus dipelajari pada materi

pengukuran listrik dan instrumentasi 𝑇 = 𝐾 × 𝑖𝑚 × 𝑖𝑓 . Dimana K adalah konstanta, im

dan if adalah arus pada kumparan yang bergerak tetap.


Teori diksi seimbang dengan reaksi pegas, oleh karena itu sudut pemnyimpangan ϕ
sebanding dengan perkalian im dan if. Bila im dan if adalah arus AC. Penyimpangan ϕ yang
sebenarnya ditentukan oleh harga rata-rata dari hasil perkalian im dan if. Jika im sesuai dengan
arus yang masuk kedalam rangkaian yang diukur dan if sesuai dengan arus yang mana
sebanding dengan tegangan pada terminal input, maka penyimpangan ϕ akan sebanding dengan
daya pada rangkaian, sebab rata-rata dari hasil perkalian antara arus dan tegangan menyatakan
daya.
III. Alat dan bahan
1. Power supply AC
2. Variac
3. Wattmeter = W
4. Voltemetr AC = V
5. Amperemeter AC = A
6. Lampu TL = TL
7. Kapasitor = C
8. Saklar = S0, S1
9. Kabel penghubung

IV. Rangkaian Percobaan

V. Prosedur Percobaan
Walaupun ada 3 metode namun pada percobaan kali ini menggunakan metode wattmeter
1. Membuat rangkaian seperti pada gambar yang dibuat
2. Hati-hati saat memasang wattmeter pada rangkaian, cek rangkaian sebelum S0 (sakalrar)
dihidupkan
3. Pertama percobaan dilakukan pada kondisi saklar S1 terbuka
4. Atur Variac sampai voltmeter menunjukkan 220V
5. Lampu TL harus menyala, jika tidak OFF kan rangkaian dan cek kembali
6. Jika lampu TL menyala, ukur arus I dengan amperemeter I1 dan I2 dengan A2, I3
dengan A3 ukur juga daya PC dengan voltmeter
𝑃𝑐
7. Hitung factor daya cos 𝜙2 menggunakan persamaan cos 𝜙 =
𝑉×𝐼1
8. Bandingkan antara P dengan Pc dengan cara menghitung persen error dengan
𝑃−𝑃𝑐
menggunakan rumus : %𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | | × 100%
𝑃
SIMULASI
1. Buka aplikasi Livewire

2. Pilih semua alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan kemudian drag kepada
lembar rangkaian

3. Rangkai semua komponen sesuai dengan contoh gambar dan jangan lupa nilai seetiap
komponen
4. Klik run simulator dan catat hasil pengukurannya

VI. Data Percobaan


Untuk S1 OFF (tanpa kapasitor)
No Volt (V) I = I1 (A) Watt (P) Cos ϕ1
1 220V 9,14A 2watt 0,944
2 200V 5,77A 1watt 0,866
3 180V 5,29A 1watt 1,050
4 160V 5,30A 0,966watt 1,139
5 140V 4,04A 0,644watt 1,1386
6 120V 2,84A 0,389watt 1,14

Untuk S1 ON (dengan kapasitor)


No Volt (V) I (A) I1 (mA) I2 (A) Watt (P) Cos ϕ1
1 220V 152,13 15,61 136,94 40watt 1,195
2 200V 138,30 14,19 124,49 33watt 1,193
3 180V 124,47 12,77 112,04 26watt 1,160
4 160V 110,64 11,35 99,59 21watt 1,186
5 140V 96,81 9,93 87,14 16watt 1,180
6 120V 82,98 8,52 74,70 11watt 1,10

Grafik Percobaan

S1 OFF tanpa C
2,5

1,5

0,5

0
9,14A 5,77A 5,29A 5,30A 4,04A 2,84A
220V 200V 180V 160V 140V 120V

Watt (P) Cos ϕ1


S1 ON dengan C
160
140
120
100
80
60
40
20
0
220V 200V 180V 160V 140V 120V

I (A) I1 (mA) I2 (A) Watt (P) Cos ϕ1

VII. Analisa Data


Pada percoban pengukuran daya AC bertujuan agar mahasiswa dapat menggamabarkan
tempat daya AC menggunakan wattmeter serta dapat mengethaui perbedaan pengaruh
pemasangan kapsitor melalui pengukuran arus pada masing-masing cabang. Pada percobaan ini
dilakukan 2 kali pengukuran yaitu dengan S1 OFF tanpa kapsitor dan S1 ON dengan kapasitor
Pada percobaan pertama rangkaian S1 OFF tanpa kapasitor digunakan lampu TL
memasang wattme6ter dan terdapat inductor serta kapasitor. Atur variac sampai voltmeter
menunujukkan 220V, selanjutnya lampu TL dinyalakan dan ukur arus I dengan amperemeter I1
dan I2 dengan A2 I3 dengan A3.
Pada percobaan kedua rangkaian S1 ON dengan kapsitor sebesar 10mH. Sama seperti
percobaan yang pertama namun fitambahkan kapasitor.

VIII. Kesimpulan
Dari percobaan pengukuran daya AC yang sudah dilakukan dapat disimpulkan:
𝑃
i. Menghitung nilai cos ϕ : cos 𝜙 =
𝑉×𝐼

ii. Mencari nilai daya (P) menggunakan rumus 𝑃 = 𝑉 × 𝐼 × cos 𝜙


𝑃−𝑃𝑐
iii. Mencari nilai error menggunakan rumus %𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 =| | × 100%
𝑃
Percobaan 7
Judul : Pengukuran Daya AC
Nama : Rossi Ahmad Syahputra 2320500021
Dosen : Ir. Suryono. MT
Asisten : Ismail
Tanggal : 31 Desember 2020

Alat dan Bahan


1. Power supply AC
2. Variac
3. Wattmeter
4. Voltemetr AC
5. Amperemeter AC
6. Lampu TL
7. Kapasitor
8. Saklar =
9. Kabel penghubung

Gambar rangkaian beserta data percobaan

Untuk S1 OFF (tanpa kapasitor)


No Volt (V) I = I1 (A) Watt (P) Cos ϕ1
1 220V 9,14A 2watt 0,944
2 200V 5,77A 1watt 0,866
3 180V 5,29A 1watt 1,050
4 160V 5,30A 0,966watt 1,139
5 140V 4,04A 0,644watt 1,1386
6 120V 2,84A 0,389watt 1,14

Untuk S1 ON (dengan kapasitor)


No Volt (V) I (A) I1 (mA) I2 (A) Watt (P) Cos ϕ1
1 220V 152,13 15,61 136,94 40watt 1,195
2 200V 138,30 14,19 124,49 33watt 1,193
3 180V 124,47 12,77 112,04 26watt 1,160
4 160V 110,64 11,35 99,59 21watt 1,186
5 140V 96,81 9,93 87,14 16watt 1,180
6 120V 82,98 8,52 74,70 11watt 1,10

S1 OFF tanpa C
2,5

1,5

0,5

0
9,14A 5,77A 5,29A 5,30A 4,04A 2,84A
220V 200V 180V 160V 140V 120V

Watt (P) Cos ϕ1

S1 ON dengan C
160
140
120
100
80
60
40
20
0
220V 200V 180V 160V 140V 120V

I (A) I1 (mA) I2 (A) Watt (P) Cos ϕ1

Anda mungkin juga menyukai