Factors of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Challenges of Yamaha Motor Sales Marketing Mix in Bandar Lampung
Factors of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Challenges of Yamaha Motor Sales Marketing Mix in Bandar Lampung
Factors of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Challenges of Yamaha Motor Sales Marketing Mix in Bandar Lampung
Susi Indriyani
Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Lampung
susiidri@umitra.ac.id
ABSTRAK
ABSTRACT
automatically creates lots of variants of motorcycles started with engine speed and
motorcycle body models varied. Development of motorcycle matic happening now
is pretty fierce competition level, requires that companies are able to compete with
products from other matic motorcycle. The purpose of this research is to know the
strength weakness opportunity and challenge to the marketing mix strategy
motorcycles Yamaha MIO performed by PT Lautan Teduh Interniaga Bandar
Lampung. Technique of data analysis, descriptive analysis was done by using SWOT
analysis. Matrix analysis of the growth of the market and the market to know the
growth rate of the market and the relative market share of the company’s products,
and product life cycle analysis to know the stages of life of a product and develop
alternate strategies. The results of the SWOT, research products Yamaha MIO scored
5866.08, his closest competitor, namely Honda Beat gain value of 6332.7 and
Suzuki Skydrive scored 5532.78. This value indicates that the marketing strategy
undertaken by PT Lautan Teduh Interniaga is not yet integrated, results analysis
matrix growth part of the market show that the growth rate of the market products
Yamaha MIO is 1.8% belonged to low due to less than 10% and with the relative
market share of the company’s products 0, 49 x, this indicates that the sales of
the company’s products 0, 49 x from competitors. Based on the results of the
calculations then the Yamaha MIO products contained on the position of the Dog
or the position is weak. Whereas, in the analysis of the life cycle of the product, the
product of Yamaha MIO is at a stage of decline (decline).
Tabel 1. Hasil perhitungan fomulir SWOT pada Honda Beat, Yamaha MIO,
Suzuki Skydrive
Berdasarkan analisis daur hidup produk, Langkah ini dilakukan untuk mencari
maka terlihat bahwa pada saat ini pelanggan baru dan mempertahankan
perusahaan berada pada tahap pelanggan yang telah menggunakan
kemunduran (Decline). Pada tahap ini motor MIO untuk tetap menggunakan.
perusahaan perlu mencari strategi yang Strategi ini meliputi perbaikan
tepat untuk mempertahkan unit bisnis performa mesin dan daya tahan
MIO suku cadang, dengan menggunakan
penyempurnaan dan peninjauan
Strategi yang dapat dilakukan : kembali komponen yang digunakan.
1. Modifikasi Produk Selain itu, strategi ini juga menambahkan
Susi Indriyani 949
desain baru pada produk yang telah tahap ini sebaiknya perusahaan harus
dikeluarkan, seperti penambahan warna, dapat melakukan modifikasi produk (
striping dan aksesoris lainnya. perbaikan mutu, daya tahan suku cadang,
desain produk yang dinamis serta
2. Modifikasi Pasar mengikuti perkembangan jaman, kinerja
Strategi ini dilakukan untuk mencari performa mesin ), harga ( memberikan
segmen pasar baru PT. Lautan Teduh potongan uang kembali, undian berhadiah,
Interniaga harus memperluas pasar untuk hadiah langsung sehingga calon
produk MIO. Hal ini dilakukan dengan konsumen merasa puas dengan harga
mencari pasar yang selama ini belum yang telah ditetapkan oleh perusahaan ),
dimasuki oleh PT. Lautan Teduh promosi ( dimedia elektronik dengan
Interniaga tetapi potensial dengan menggunakan model yang menarik
menambah penyalur secara terencana. konsumen untuk ingat akan Icon produk
perusahaan dan media cetak lebih
ditingkatkan lagi ), saluran distribusi ( lebih
KESIMPULAN ditingkatkan lagi dalam memasarkan
produk ). Ancaman dari produk sejenis
Kesimpulan yang cukup besar, maka perusahaan perlu
Berdasarkan hasil penelitian dan senantiasa mengevaluasi strategi
pembahasan yang dilakukan terhadap pemasaran yang diterapkan oleh
strategi yang digunakan oleh PT. Lautan perusahaan. Agar pengambilan keputusan
Teduh Interniaga bahwa hipotesis yang tentang strategi pemasaran dapat lebih
dikemukakan yaitu strategi pemasaran baik.
yang diterapkan oleh PT. Lautan Teduh
Interniaga belum tepat untuk dapat Saran
diterima. Hal ini didasarkan oleh : Berdasarkan kesimpulan dan
Dari hasil pembahasan penelitian analisis pembahasan, maka penulis memberikan
SWOT, Matrik Pertumbuhan Pasar dan beberapa saran kepada perusahaan untuk
Daur Hidup Produk, maka dapat memperbaiki strategi pemasarannya
diketahui bahwa : Perusahaan masih dimasa yang akan datang :
belum dapat memanfaatkan kekuatan Bila perusahaan ingin mempertahankan
dan peluang yang ada dalam produk Yamaha MIO, maka perusahaan
meningkatkan volume penjualan, selain itu harus dapat tetap mempertahankan
juga perusahaan belum dapat mengatasi kekuatan yang ada dan mengembangkan
kelemahan yang sudah ada dan ancaman kekuatan tersebut agar dapat
dari perusahaan pesaing, dari hasil berkembang lebih baik, selain itu
perhitungan matrik pertumbuhan pasar memanfaatkan peluang yang ada guna
dengan nilai 2.9 % dan tingkat besarnya mengatasi ancaman dan kelemahan yang
pasar relatif yang sebesar 0.49x, yang selama ini dihadapi oleh perusahaan
berarti unit bisnis dari PT. Lautan Teduh dalam memasarkan produk Yamaha
Interniaga berada pada posisi Dog atau MIO. Dengan kekuatan yang dimiliki
posisi lemah. Dengan demikian produk Yamaha MIO Z maka sebaiknya
perusahaan memerlukan investasi dan perusahaan perlu melakukan investasi
usaha yang keras untuk terus dengan memadukan bauran pemasaran
meningkatkan volume penjualan dan agar dalam pertumbuhan pasar berada
meningkatkan pangsa pasar, sedangkan pada posisi yang lebih baik. Hasil analisis
dari hasil analisis daur hidup produk, dapat matrik pertumbuhan pasar menunjukan
disimpulkan bahwa penjualan perusahaan bahwa produk Yamaha MIO Z berada
tepatnya pada tahun 2008 berada pada pada tahap rendah yaitu 2.9 % dan
tahap kemunduruan ( Decline ). Pada dengan pangsa pasar relatif sebesar
950 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2017