Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A .Latar Belakang

B . Definisi Istilah

BAB II Pelayanan Pastoral Kepada Orang Yang Berselingkuh

A. Faktor-faktor penyebab perselingkuhan


B. Dampak-yang terjadi akibat perselingkuhan
C. Cara-cara melayani orang yang melakukan perselingkuhan

BAB III Solusi Alkitabiah

BAB IV Penutup

A . Kesimpulan

B . Saran

C . Aplikasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ada banyak rumah tangga yang hancur akibat adanya pengkhianatan dalam
keluarga atau yang disebut dengan perselingkuhan. Ada banyak laki-laki atau suami
yang mengkhianati istrinya ataupun sebaliknya ada banyak istri yang mengkhianati
suami. Jika seorang suami selingkuh, istrinya hampir hampir selalu menduga bahwa itu
terjadi karena kesalahannya. Ia mulai menyalahkan dirinya sendiri dan berpikir bahwa
memang ada kekurangan yang mendasar dalam dirinya sendiri. Namun, kerap kali yang
terjadi, seorang laki-laki melakukan perselingkuhan karena merasa bahwa mempunyai
kekasih gelap adalah hak asasinya sebagai laki-laki, dan ini sama sekali tidak
berhubungan dengan perasaannya terhadap istrinya. Cukup banyak laki-laki yang
berpikir bahwa mereka bukanlah laki-laki yang “sejati” jika tidak mempunyai hubungan
gelap dengan perempuan lain.
Perselingkuhan merupakan isu yang kontroversial karena berhubungan dengan
perasaan orang banyak. Jika dibandingkan dengan waktu-waktu yang lalu,
perselingkuhan saat ini telah menjadi sesuatu yang umum dan yang biasa. Namun
demikian, hal itu tidak menjadi perselingkuhan sebagai sesuatu yang dapat dibenarkan
terjadi dalam sebuah pernikahan.

B. DEFINISI
Perselingkuhan, pertama-tama dan terutama, merupakan suatu pelanggaran terhadap
eksklusivitas hubungan seks antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah
menikah. Perselingkuhan terjadi ketika seseorang yang telah menikah melakukan
hubungan seks dengan seseorang yang bukan pasangannya. Banyak orang membuat
definisi sendiri mengenai perselingkuhan. Seorang laki-laki berpendapat bahwa sebuah
hubungan baru dapat dinamakan perselingkuhan jika didalamnya terjadi hubungan yang
intim yang terus-menerus dengan seorang perempuan yang bukan istrinya. Laki-laki
yang lain menjelaskan bahwa berhubungan seks dengan seorang pelacur tidaklah
termasuk dalam penyelewengan. Banyak laki-laki yang menolak pandangan bahwa
perselingkuhan termasuk juga melakukan kencan satu malam (one night stand) dengan
seorang perempuan ditempat yang jauh dari rumah. Bagi para laki-laki seperti itu,
perselingkuhan berarti keterlibatan bukan sekedar berhubungan seks dengan perempuan
lain. Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan memberikan definisi yang paling tegas
tentang perselingkuhan. Beberapa perempuan menjelaskan bahwa ketika seorang laki-
laki memberi perhatian lebih banyak kepada perempuan lain dibandingkan dengan yang
diberikannya kepada istrinya, laki-laki itu telah berselingkuh. Bagi kaum perempuan,
laki-laki tidak hanya melakukan hubungan seks dengan perempuan lain yang bukan
istrinya untuk memperoleh sebutan seorang penyeleweng, tapi membedakan perhatian
yang lebih saja kepada perempuan lain itu sudah termasuk selingkuh.1

BAB II
PELAYANAN PASTORAL KEPADA ORANG YANG
BERSELINGKUH

A. Faktor-faktor penyebab terjadinya Perselingkuhan


Mempunyai kehidupan rumah tangga yang harmonis merupakan impian setiap
orang. Namun layaknya sebuah cita-cita, keinginan luhur ini pun harus disertai dengan
kerja keras, kesabaran, serta komitmen besar yang harus dimiliki oleh masing-masing
pihak. Karena pada kenyataannya, akan banyak sekali ujian dan rintangan yang nantinya
akan menerpa bahtera rumah tangga setiap orang di sepanjang usia pernikahan mereka
sehingga harus bisa menjaga rumah tangga yang baik.

Perselingkuhan merupakan salah satu permasalahan yang kerap kali menjadi


penyebab retaknya rumah tangga seseorang. Meski tidak selalu berakhir dengan
perceraian, perselingkuhan dapat dipastikan tetap akan merugikan pihak-pihak yang
dikecewakan. Entah berkurangnya kepercayaan, penyebab rasa cinta berkurang, dan
sebagainya yang akan mengurangi keharmonisan rumah tangga.

1
Debbie Then, Jika suami anda berselingkuh(Jakarta : Gunung Mulia, 2002) hal 17-18
Lalu apa yang menyebabkan masalah perselingkuhan ini mudah sekali terjadi?
Berikut akan kami bahas mengenai  penyebab perselingkuhan dalam rumah tangga :

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor dari dalam yang mendorong terjadinya


perselingkuhan dalam hubungan rumah tangga yang bisa menyebabkan perceraian
sekalipun dan memang sangat harus dihindari.

Berikut adalah penjelasan mengenai faktor internal penyebab perselingkuhan


dalam rumah tangga :

1. Tipisnya nilai agama


Agama telah mengatur berbagai sisi kehidupan manusia. Termasuk di dalamnya
urusan rumah tangga. Apa saja yang diperintahkan serta apa saja yang dilarang
semestinya akan ditaati oleh mereka yang memiliki kadar keimanan tinggi. Dalam
agama apa pun, perselingkuhan adalah hal yang dilarang sehingga bagi mereka yang
memegang teguh nilai agama tidak akan melakukannya dan sebaiknya memiliki cara
menjaga rumah tangga yang baik. Sebaliknya, jika seseorang tidak mempunyai pondasi
agama yang kuat, maka akan semakin mudah baginya untuk berlaku selingkuh.

2. Miskin komitmen
Komitmen menjadi salah satu modal utama dalam membangun sebuah hubungan atau
pun pernikahan. Meski tidak memiliki pengetahuan agama yang tinggi, seseorang
dengan komitmen besar akan tetap setia terhadap pasangannya apapun yang terjadi.
Sedangkan bagi mereka yang miskin komitmen, bertahan dengan sesuatu yang tidak
menguntungkan baginya bukanlah pilihan terbaik.

3. Munculnya kebosanan
Timbulnya perasaan bosan merupakan sifat yang wajar ada dalam diri manusia.
Termasuk juga munculnya kejenuhan terhadap pasangan. Hal ini hampir dipastikan tidak
akan dapat dihindari terjadi dalam hubungan suami-istri dan sebaiknya ada yang
mengalah dan mencari cara menjaga hubungan masing-masing.

4. Tidak atau berkurangnya rasa cinta kepada pasangan


Perasaan memang suatu hal yang tidak dapat dikendalikan. Tanpa perlu adanya
alasan, hati seseorang akan mudah sekali terbolak-balik.

5. Merasa pasangan tidak sesuai harapan


Bagi mereka yang menikah dengan jalan perjodohan maupun yang tidak begitu
mengenal dengan baik ketika masa penjajakan, maka hal ini akan rentan sekali terjadi.
Perasaan kecewa yang berlebihan mengenai kekurangan pasangan yang baru
diketahuinya ini membuat ia merasa dibohongi. Sehingga seringkali mereka mencari
pelarian dengan berselingkuh.

a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang akan menjadi penyebab
perselingkuhan dalam rumah tangga dan sangat lebih rentan karena banyak sekali
pengaruh dari luar yang menjadi penyebab perselingkuhan yang harus dihindari.

Berikut adalah beberapa faktor eksternal yang menjadi penyebab perselingkuhan dalam
rumah tangga :

1. Sering menghabiskan waktu dengan patner kerja lawan jenis


Tresno jalaran soko kulino. Pepatah jawa satu ini seringkali terjadi pada dua orang
muda-mudi yang sering berinteraksi atau menjalin kebersamaan dalam waktu yang lama.
Bahkan tidak menutup kemungkinan meski ia telah bersuami atau beristri.

2. Adanya godaaan wanita atau pria lain


Bagi Anda yang memiliki pasangan yang rupawan, terlebih dengan karir yang baik.
Maka akan lebih baik jika lebih menjalin keterbukaan serta melakukan pengawasan.
Karena meski pasangan Anda termasuk orang yang setia dan berkomitmen, tetapi tetap
saja tidak jarang menjadi sasaran wanita atau pria lain untuk berusaha mendapatkannya.
Mereka bisa melakukan berbagai cara agar pasangan Anda menjadi miliknya.

3. Perbedaan prinsip hidup


Prinsip menentukan bagaimana seseorang memandang dan menyelesaikan masalah.
Sehingga perbedaan prinsip hidup -termasuk di dalamnya agama, keyakinan, adat
istiadat dan sebagainya- jika tidak disertai dengan rasa toleransi yang tinggi akan
membuat seseorang merasa tidak cocok dengan pasangannya. Hal ini juga membuat
seseorang cenderung mendatangi orang lain meski untuk sekedar bertukar fikiran, dan
bisa jadi ia tertarik dengan wanita atau pria lain yang sepaham dengannya.

4. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi juga seringkali menjadi penyebab terjadinya perselingkuhan. Ketika
dalam rumah tangga terjadi kesulitan ekonomi, maka bagi mereka yang tidak memiliki
pondasi moral yang baik, maka dapat menjadi salah satu penyebab terjerumus dalam
perselingkuhan. Mereka akan berusaha mencari orang lain yang dapat memberinya uang
meski harus dengan berselingkuh.
Selain dipicu oleh kesulitan ekonomi, perselingkuhan ternyata juga banyak dilakukan
oleh orang yang sudah sangat sejahtera dalam finansial. Dengan memiliki harta
berlimpah, maka godaan untuk memenuhi segala apa yang ia kehendaki akan semakin
besar, termasuk berselingkuh.

5. Adanya kekerasan
Meski kekerasan dalam rumah tangga sudah dilarang dan dapat dipidanakan. Namun
masih banyak juga pihak-pihak yang masih saja mempraktikkannya. Misalnya seorang
istri yang sering mendapatkan kekerasan dari suaminya, maka ia akan berusaha mencari
perlindungan atau sekedar mencari teman curhat kepada orang lain. Dalam hal ini
berselingkuh bisa menjadi pilihannya.
6. Permasalahan keturunan
Memiliki anak yang baik serta berbakti kepada orang tuanya adalah salah satu tujuan
membangun rumah tangga. Namun sayangnya, banyak juga pasangan yang meski telah
lama menikah belum juga dikaruniai seorang anak. Entah karena kemandulan, adanya
penyakit tertentu, atau memang belum diizinkan Tuhan untuk mempunyai anak. Jika
permasalahan ini tidak disertai dengan kesabaran bagi masing-masing pasangan dengan
mencari cara menghadapi masalah dalam keluarga maka selingkuh atau terang-terangan
bermaksud menikah lagi bisa saja menjadi jalan pintas untuk mempunyai keturunan.

7. Hubungan tidak harmonis


Karena kesibukan masing-masing, seringkali menyebabkan berkurangnya perhatian
dari seorang suami kepada istrinya atau sebaliknya. Komunikasi pun terkadang menjadi
tidak lancar, sehingga keterbukaan menjadi berkurang. Jika hal ini dibiarkan, maka akan
membuat pasangan menjadi tidak nyaman dan mencari orang lain yang dapat
memberinya perhatian dan bisa menjadi penyebab pria selingkuh dari istrinya.
8. Permasalahan seksual
Selain memang menjadi kebutuhan manusia, dalam kehidupan rumah tangga,
kepuasan dalam hubungan seksual juga menjadi salah satu kunci keharmonisan rumah
tangga seseorang. Sehingga jika dalam faktor seksual terjadi permasalahan, baik akibat
hilangnya keperawanan, terjadinya kejenuhan, maupun adanya kelainan seksual, maka
ketika hal ini tidak segera diselesaikan bisa jadi akan menimbulkan niat melakukan
perselingkuhan.
9. Hadirnya mantan
Meski sudah berstatus menikah, tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk
merasa jatuh cinta kembali kepada mantan pacarnya atau orang yang dahulu pernah ia
cintai. Terlebih jika orang yang ia suka kembali muncul ketika ia sedang mengalami
permasalahan dengan pasangannya. Pada saat-saat seperti ini biasanya ia akan kembali
mengingat dan merindukan kenangan-kenangan lama serta membandingkan dengan
kekurangan pasangannya, sehingga muncul keinginan untuk sekedar bertemu yang dapat
berlanjut menjalin hubungan khusus.
10. Hubungan jarak jauh
Pekerjaan seringkali membuat sepasang suami-istri bersedia untuk berpisah tempat
tinggal dan mempercayakan hubungan jarak jauh atau di sebut dengan hubungan LDR.
Pada orang-orang yang tidak mempunyai komitmen serta keimanan yang kuat, maka hal
ini sangat beresiko untuk melakukan perselingkuhan karena tidak adanya pengawasan
langsung dari pasangan. Bisa jadi karena ia merasa kesepian, butuh teman curhat, haus
perhatian, atau terdorong kebutuhan seksual.
10. Balas dendam
Setelah mengetahui pasangannya berselingkuh, maka akan berbeda-beda respon dari
seseorang untuk menyelesaikannya. Mulai dari langsung melabrak sang selingkuhan,
meluapkan kekecewaan kepada pasangan, mengajukan perceraian, membicarakannya
baik-baik, bahkan ada juga yang sengaja mencari selingkuhan untuk membalas.2

B. Dampak-dampak dari perselingkuhan


Selingkuh. Satu kata yang paling tidak disukai setiap orang yang menginginkan
kehidupan yang harmonis dengan pasangannya. Tidak ada seorang pun yang ketika
melangsungkan pernikahan berniat untuk menyelingkuhi atau pun di selingkuhi. Dalam
pandangan agama pun, selingkuh dianggap sebuah perbuatan dosa. Sebab dilakukan
dengan sadar dan biasa berakibat buruk bagi keberlangsungan sebuah mahligai rumah
tangga.
Setiap orang yang mencintai pasangannya akan berharap pasangannya tersebut untuk
setia. Sebab hanya dengan setialah, sebuah kebahagiaan dalam rumah tangga bisa
teraih. Jadi ketika salah satu pihak dalam sebuah pernikahan melakukan hal selingkuh,
maka pihak yang lainnya akan merasakan dampak negatif, yaitu:  
1. Menimbulkan konflik.
Ketika seorang pasangan memergoki pasangannya berselingkuh, maka hal tersebut
dapat menyebabkan munculnya pertengkaran. Pertengkaran dapat terjadi bila sang

2
emakpintar.org/content/7883/akibat-selingkuh-dalam-rumah-tangga.htm.tgl 23 maret 2018
pelaku memang terbukti melakukan perselingkuhan dan tidak mau mengakhiri
perbuatannya tersebut.
2.   Menghilangkan rasa percaya.
Ketika salah satu pihak dari suami istri berselingkuh, maka hal tersebut dapat
menyebabkan hilangnya rasa kepercayaan di antara keduanya. Banyak yang malah
membalas perbuatan pasangannya dengan melakukan selingkuh juga. Banyak yang
mengaku bisa memaafkan namun menjadi lebih posesif dan mudah cemburu. Yang
terburuk adalah, ketika keduanya malah kemudian sama-sama melakukan
perselingkuhan.
3.   Merusak jalinan kasih sayang.
Ketika seorang suami berselingkuh, maka dia telah merusak jalinan kasih sayang di
dalam rumah tangganya. Dia bukan hanya menyakiti istrinya, namun juga menyakiti
anak-anaknya. Sebab bukan tidak mungkin sang istri akan melampiaskan kemarahannya
kepada sang anak. Suasana rumah akan penuh dengan amarah dan angkara murka. Tidak
ada lagi kedamaian, apalagi ketentraman.
4.   Berdosa.
Selingkuh adalah perbuatan dosa. Sebab sudah berlaku curang kepada pasangannya,
apalagi bagi yang sudah menikah. Bila seseorang yang sudah menikah berselingkuh,
maka ikatan pernikahan sudah tidak berguna lagi baginya. Sebab bukankah seharusnya
pernikahan mampu menjaga pandangan dan hawa nafsu seseorang dalam melakukan
perbuatan yang tidak disukai oleh Tuhan Yang MahaEsa?
5. Menyebabkan perceraian.
Dari tahun ketahun angka perceraian semakin meningkat akibat tingkat
perselingkuhan yang makin meningkat. Seseorang yang melakukan perselingkuhan
biasanya sangat sulit untuk melepaskan keinginannya untuk mengulangi perbuatannya
tersebut. Atau pasangan yang diselingkuhi sudah tidak bias menolerir perbuatan
selingkuh sehingga daripada hidup tersiksa, mereka memilih untuk bercerai saja.
Meski selingkuh lebih banyak menimbulkan dampak negatif, namun tetap saja banyak
orang yang sengaja atau pun terjebak melakukannya tanpa di sadari. Oleh karena itu
untuk menangkalnya, setiap orang harus untuk meng-up grade lagi kadar keimanannya
dan memperbaharui lagi pemahamannya tentang makna dan hakikat pernikahan. Supaya
angka perselingkuhan dapat ditekan atau bahkan hilang sama sekali.

BAB III
CARA-CARA YANG DILAKUKAN UNTUK MELAYANI ORANG YANG
BERSELINGKUH

A. STRATEGI BIMBINGAN
1. Penghiburan sangat diperlukan
Orang yang kita bimbing mungkin merasa dibuang, kehilangan harga diri. Ini
biasa pada orang yang berselingkuh. Dia merasa bahwa dia diasingkan karena
melakukan hal yang tidak baik.
2. Tunjukkan sikap mendukung dan menguatkan.
Dengarkan baik-baik dengan pengertian. Jangan menghakimi, jangan berpihak.
Kadang-kadang orang yang kita layani, ada dipihak yang salah.
3. Berusahalah menemukan penyebabnya perselingkuhan dan masalahnya.
Jika perlu, bertanyalah dan bila perlu usahakan sebaik mungkin agar dia berani
mengungkapkan semuanya.
4. Tanyakan hubungannya dengan Yesus Kristus
Sudahkah dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya.
Jika belum, jelaskan “ damai dengan Allah”. Walaupun dia merasa terbuang,terasing
dn hancur, tegaskan bahwa Allah dapat menjadikan segala sesuatu menjadi baru.
Perselingkuhan yang sudah terjadi, mungkin tak dapat dibatalkan. Dia harus memulai
dari mana dia berada, diatas dasar yang baru. Dasar itu ialah Yesus Kristus.
5. Kalau orang yang melakukan perselingkuhan itu bukan orang Kristen,
kitaberikan pemahaman kepada dia bahwa dia tidak akan mampu menyelesaikan
masalahnya dengan sendiri tanpa ada bantuan. Dan hanya Tuhan sajalah yang mampu
menolong atau memberikan jalan keluar baginya. Ajak dia atau bawa dia untuk
menerima Tuhan sebagai sang juruselamat baginya dan yang mampu menyelesaikan
masalahnya.
6. Usulkan dia untuk mencari suatu gereja yang mementingkan Firman
Tuhan yang didalamnya dia dapat bersekutu, menyembah dan melayani.
Mungkin dia perlu waktu untuk membangun pengertian dan hubungan-hubungan
pribadi yang baru.
7. Berdoalah dengannya agar dia mengalami kesembuhan emosi, damai
dihati, pemulihan keyakinan, kekuatan dan pengertian rohani.
8. Ajak dia untuk kembali ke komitmen awal mereka sebagaimana waktu mereka
melakukan pernikahan ataupun sewaktu dalam pacaran.
9. Arahkan dia agar mau memperbaiki rumah tangganya dengan cara saling
menerima satu dengan yang lain tanpa ada pengkhianatan lagi.
10. Bimbing dan arahkan dia agar boleh sungguh-sungguh untuk
memperbaiki hubungannya serta mengakui segala apa yang diperbuatnya baik itu
mengakuinya dihadapan istri atau suami terlebih mengakuinya dihadapan Tuhan.3

Pernikahan adalah sebuah ikatan janji kudus yang diucapkan seorang pria dan
perempuan di hadapan Tuhan dan manusia. Sebegitu seriusnya, Alkitab bahkan
menuliskan bahwa apa yang sudah disatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan oleh
manusia.

1. Amsal 12:4
penyakit yang membusukkan tulang suaminya.
2. Amsal 19:14

Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi
adalah karunia TUHAN.

3
Billy Graham, Buku Pegangan Pelayanan, (Persekutuan Pembaca Alitab 1986), 200-205
3. Amsal 20:6-7 istri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat
malu adalah seperti

Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah
menemukannya? Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya.

4. Amsal 31:10

Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya.

5. Efesus 5:22-23

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah
kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan
tubuh.

6. Ibrani 13:4-5

Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi
Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang
ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan
engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

7. Markus 10:6-8

Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.

BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan
Setelah penulis membahas makalah tentang perselingkuhan ini, maka ada
banyak hal yang penulis dapatkan. Dalam membina satu rumah tangga bukanlah
satu hal yang mudah atau bukan menjadi satu hal yang dijalankan karena adanya
pernikahan, tetapi didalam membina satu rumah tangga perlu ada yang namanya
komitmen. Komitmen yang dibuat bukan menjadi satu alasan biasa tetapi benar-
benar komitmen yang berasal atau bersumber dari hati dan berdasarkan pada
kehendak Tuhan. Harmonisnya satu rumah tangga atau rukunnya satu keluarga
akan terjadi apabila keluarga tersebut saling terbuka,saling menerima dan saling
memahami serta adanya kejujuran. Perselingkuhan terjadi dalam satu keluarga
atau rusaknya satu rumah tangga adalah karena hadirnya mantan, kurangnya
keharmonisan, tidak ada keturunan, hubungan seksual ataupun karena hal-hal
lain yang menjadi alasan untuk berselingkuh.
b. Saran
Sebagai orang yang sudah percaya atau yang sudah mengenal kebenaran,
kita harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, jangan menyimpang dari apa
yang yang telah ditetapkan Tuhan dan jangan jangan berzinah. Dan sebagai
hamba-hamba Tuhan kita harus peka melihat jiwa yang jatuh kedalam hal
perselingkuhan. Kita harus melayani mereka dan membawa mereka kembali
kepada jalan Tuhan agar mereka selamat dan tidak binasa.

Notes: orang yang paling dapat melukai hati kita adalah orang yang paling kita cintai.
Yang paling menyakitkan dari segalanya, pengkhianatan oleh salah satu pihak dalam
ikatan perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai