Anda di halaman 1dari 16

Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

ANALISIS RETORIKA BASUKI TJAHAJA PURNAMA


DALAM KAMPANYE RAKYAT PEMILIHAN KEPALA DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DI RUMAH LEMBANG 2017
(KAJIAN RETORIKA ARISTOTELES)

Moch. Ferdy Ardiansyah


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
mochardiansyah@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Retorika sangat berhubungan erat dengan kepiawaian seseorang dalam berbicara. Pemilihan Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2017 merupakan pesta demokrasi bagi warga Jakarta. Kegiatan tersebut
merupakan kesempatan emas untuk memperoleh simpatis di kalangan masyarakat dengan cara mereka
masing-masing seperti yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama. Penelitian ini meneliti bagaimana
retorika Basuki Tjahaja Purnama dalam kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota
Jakarta di Rumah Lembang Tahun 2017 dengan menggunakan teori lima hukum retorika dari Aristoteles
dan bagaimana dampak dari retorika Basuki Tjahaja Purnama dalam kampanye rakyat pemilihan Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang Tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak catat, sedangkan analisis data menggunakan
metode deskripsi analisis dengan menggunakan teknik analisis teks. Data-data dalam penelitian ini
dihimpun dari video Retorika Basuki Tjahaja Purnama saat kampanye rakyat di Rumah Lembang. Hasil
dari penelitian ini adalah (1) Retorika Basuki Tjahaja Purnama secara tidak sadar menggunakan lima
hukum retorika sebagai proses penciptaan materi pidato yang disampaikannya, (a) Inventio (Penemuan),
ditemukan kesamaan konsep dari tema kampanye pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Konsep yang ditemukan dalam keenam pidato tersebut menjelaskan tentang pendidikan, pembangunan
kota wisata, banjir dan penataan perumahan, keadilan sosial dan aksesnya, fungsi BUMD, dan kesenian
Jakarta. (b) Dispositio (Penyusunan) ditemukan sistematika susunan pidato yang digunakan oleh BTP,
antara lain pendahuluan, Isi (pernyataan, argumen dan pembuktian), dan epilog (penutup), (c) Elocutio
(Gaya), dalam pidato Basuki Tjahaja Purnama terdapat 11 gaya bahasa seperti Aliterasi, Asindeton,
Eufemismus, Litotes, pleonasme, tautologi, perifrasis, prolepsis, erotesis, koreksio dan hiperbola. Dalam
pidatonya didominasi oleh gaya bahasa erotesis sejumlah 25 data (d) Memoria (ingatan), Basuki Tjahaja
Purnama menjadikan pengalaman-pengalamannya sebagai ajang untuk menyampaikan program kerja dan
memperbaiki kembali program kerja yang dirasa kurang efisien di periode sebelumnya. (e) Pronountitio
(penyampaian), dalam berpidato Basuki Tjahaja Purnama menyampaikannya dengan tiga rukun yakni
memandang audiens, mengolah vokal, dan mengolah visual. Berdasarkan lima hukum retorika tersebut
pidato yang dikemukakan oleh Basuki Tjahaja Purnama mampu memberi dampak signifikan terhadap
kesuksesannya dalam memperoleh kepercayaan publik dan juga meningkatkan presentase kemenangan
dalam Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta putaran yang pertama.

Kata Kunci: Retorika, Lima Hukum Retorika (Inventio, Dispositio, Elocutio, Memoria,
Pronountitio), Pilkada DKI Jakarta 2017.

Abstract
Rhetoric is closely related to the expertise of a person in speaking. The election of Jakarta Capital City
Special Head of 2017 is a democratic party for Jakarta citizens. This activity is a golden opportunity to
gain sympathy among the people in their own way as did Basuki Tjahaja Purnama. This research
examines the rhetoric of Basuki Tjahaja Purnama in the campaign of Head of the Special Capital Region
of Jakarta election at Lembang House in 2017 using the theory of the five rhetorical laws of Aristotle and
how the impact of Basuki Tjahaja Purnama's rhetoric. This research is descriptive qualitative. The data
collection was conducted through taking note method, while the data analysis used was analyctical
description which is text analysis. The data in this research was collected from videos of Basuki Tjahaja
Purnama rhetorics during the election campaign at Rumah Lembang and supported by interview results
from respondent related to impact of rhetoric. The results of this study were (1) The rhetoric of Basuki
Purnama Tjahaja unconsciously used five legal rhetorics as the process of speech material production, (a)
inventio (invention) is found similar to the concept of the theme of the election campaign of the Head of
Jakarta Special Capital Region. The concepts found in six speeches explain about education, the
construction of a tourist city, the flood and the arrangement of housing, social justice and its access, the

1
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

functions of BUMD, and the arts of Jakarta. (B) Dispositio (Compilation) is found systematic
arrangement of speech used by BTP which are introduction, Content (statement, arguments and
evidence), and the epilogue (cover), (c) Elocutio (Style), there are 11 style languages found in Basuki
Purnama Tjahaja speeches such as Alliteration, Asyndeton, Eufemismus, litotes, redundancy, tautology,
perifrasis, prolepsis, erotesis, koreksio and hyperbole. The speeches were dominated by stylistic erotesis
which can be shown in 25 data (d) Memoria (memory), Basuki Purnama Tjahaja used his experiences as
media to explain his programs and to restore the inefficient program of the previous period. (E)
Pronountitio (delivery), in Basuki Purnama Tjahaja speeches, it is found that the communication was
done through three pillars wich are eyes contact to the audience, vocal management, and visual
management. Based on the five legal rhetoric of the speech presented by Basuki Purnama Tjahaja, it is
found that the speech are able to give a significant impact in gaining public trust and also increasing the
percentage of victory in the first round of the election of the Special Capital Region of Jakarta Head.

Keywords: Rhetoric, five rhetorical laws (Inventio, Dispositio, Elocutio, Memoria, Pronountitio), Pilkada
DKI Jakarta 2017.

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan sistem tanda bunyi ujaran berbicara baik, yang dipergunakan dalam proses
yang bersifat arbitrer atau sewenang-wenang Subroto komunikasi antarmanusia. Kesenian berbicara ini
dalam (Muhammad, 2011:40). Sejalan dengan bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa jalan pikiran
pendapat tersebut, bahwa bahasa merupakan sistem yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan
lambang bunyi arbitrer yang digunakan oleh para untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas,
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, padat, dan mengesankan.
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Muhammad, Dalam beretorika, seseorang harus memiliki
2011:40). Dapat disimpulkan bahwa secara substansi kemampuan berbicara yang harus diimbangi dengan
bahasa merupakan lambang bunyi yang dihasilkan oleh pengetahuan dan latihan. Sejalan dengan Keraf
alat ucap manusia untuk bersosialisasi. Dengan bahasa, (2010:3), retorika adalah suatu teknik pemakaian
manusia mampu berkomunikasi, sekaligus dapat bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis, yang
mengekspresikan jati diri manusia. didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik.
Bahasa memiliki peran penting dalam hal Retorika dan calon pemimpin memang
berkomunikasi. Tidak jarang seseorang dalam merupakan dua hal yang saling berkaitan. Retorika
menggunakan bahasa terkadang terlalu panjang dan yang dimaksud adalah ketika calon pemimpin
rumit, namun tidak sedikit pula seseorang yang menyampaikan pidato dan kebijakannya di depan
menggunakan bahasa dengan kosakata yang terbatas. masyarakat baik secara bahasa verbal maupun
Tidak tertutup kemungkinan bahwa bahasa sangat nonverbal hingga masyarakat menangkap gagasan
berperan penting dalam segala kegiatan masyarakat, tersebut logis menurut mereka.
seperti halnya keterampilan berbicara atau retorika. Dalam realitanya, retorika sangat berhubungan
Uraian sistematis retorika pertama diletakkan erat dengan politik. Sejak awal penggunaannya
oleh orang Syracuse, sebuah koloni Yunani yang digunakan sebagai alat propaganda politik dan
diperintah para tiran di Pulau Sicilia. Para tiran senang digunakan sebagai alat kampanye baik oleh partai,
menggusur tanah rakyat. Hal tersebut membuat rakyat organisasi, media, hingga negara. Kegiatan tersebut
harus berjuang untuk mendapatkan kembali haknya. sering dilakukan oleh para calon kandidat pilkada atau
Rakyat tidak pandai berbicara sehingga tidak dapat partai politik yang menaunginya. Ajang kampanye
meyakinkan mahkamah. Corax pun menulis makalah memang merupakan kesempatan emas bagi para calon
terkait retorika untuk membantu rakyat dalam kandidat guna menanamkan pengaruh dan simpati di
memenangkan haknya di pengadilan. Makalah tersebut kalangan masyarakat terkait program-program yang
diberi nama Techne logon (seni kata-kata). Makalah diusung bersama partai politik yang dinaunginya untuk
WHUVHEXW EHULVL WHQWDQJ ³WHNQLN NHPXQJNLQDQ´ &RUD[ menarik sebanyak-banyaknya simpati dari masyarakat
juga meletakkan dasar-dasar organisasi pesan. Ia melalui keterampilan mereka dalam beretorika.
membagi pidato pada lima bagian: pembukaan, uraian, Basuki Tjahaja Purnama atau seterusnya akan
argumen, penjelasan tambahan, dan kesimpulan dipanggil BTP merupakan satu di antara pemimpin
(Rahmat, 2012:03). yang mengedepankan demokrasi, lebih tepatnya
Hendrikus (1991:14) mengatakan bahwa seseorang yang menjabat sebagai Gubernur non aktif
dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk DKI Jakarta saat ini. Tahun 2017 ini dia mencoba
Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

kembali kemampuannya dalam beretorika di ajang dalam kampanye yang diusung oleh kandidat BTP.
kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah Khusus Peneliti mengambil dari video tertanggal 23 November
Ibukota Jakarta 2017 dengan menjadi satu di antara 2016, kedua video tertanggal 28 November 2016,
kandidat bersama rekannya Djarot. Basuki Tjahaja ketiga video tertanggal 29 November 2016, keempat
Purnama cukup ramai dibicarakan oleh masyarakat video tertanggal 5 Desember 2016, kelima video
karena memiliki retorika dan gaya kepemimpinan yang tertanggal 21 Desember 2016, keenam video tertanggal
berbeda dibandingkan pemimpin yang lain. Dia 23 Desember 2016)
dipandang sebagai pemimpin yang arogan, tempramen,
dan to the point. Rumusan Masalah
Teknik retorika yang efektif mulai Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
dikembangkan di Yunani oleh Aristoteles (384-322 sebelumnya, peneliti merumuskan permasalahan
SM). Aristoteles adalah seorang murid filsuf besar sebagai berikut.
Yunani yakni Plato (427-347), dalam pemikirannya,
Plato mengembangkan teknik dengan melakukan 1. Bagaimana retorika Basuki Tjahaja Purnama
retorika secara lebih efektif. Plato adalah murid dari dalam kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah
³EDSDN ILOVDIDW GXQLD´ \DLWX 6RFUDWHV -399 SM). Khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang Tahun
Dari sumber pengajaran Socrates inilah kemudian kita 2017?
PHQJHQDO WHRUL ³OLPD KXNXP UHWRULND´ \DQJ GLJDJDV (a) Bagaimana Inventio dalam retorika Basuki Tjahaja
oleh Aristoteles. Sehingga Aristoteles dan ahli retorika Purnama dalam kampanye rakyat pemilihan
klasik (Socrates dan Plato) memperoleh lima tahap Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta di Rumah
penyusunan pidato sebagai lima hukum retorika (The Lembang Tahun 2017?
Five Canons of Rhetoric) yaitu inventio (Penemuan), (b) Bagaimana Dispositio dalam retorika Basuki
dispositio (Penyusunan), elocutio (Gaya), memoria Tjahaja Purnama dalam kampanye rakyat
(Memori), dan pronuntitio (Penyampaian) (Rahmat, pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
2012:6). di Rumah Lembang Tahun 2017?
Peneliti menggunakan teori tersebut dikarenakan (c) Bagaimana Elocutio dalam retorika Basuki Tjahaja
penyajiannya yang sangat sistematis dan komperhensif. Purnama dalam kampanye rakyat pemilihan
Dimulai dari menemukan pemikiran ide dan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta di Rumah
permasalahan yang dianggap sebagai topik (inventio), Lembang Tahun 2017?
dari topik tersebut disusunlah menjadi sebuah (d) Bagaimana Memoria dalam retorika Basuki
pemikiran yang terkonsep khalayak materi (dispositio), Tjahaja Purnama dalam kampanye rakyat
menentukan/menemukan gaya yang akan disampaikan pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
baik itu menggunakan gaya bahasa dalam di Rumah Lembang Tahun 2017?
penyampaiannya (elocutio), mengingat dan melatih (e) Bagaimana Pronountitio dalam retorika Basuki
materi-materi yang ada maupun terkonsep dalam Tjahaja Purnama dalam kampanye rakyat
pikiran (memoria), dan kemudian dari semua tahap itu pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
akan disampaikan di depan publik, disinilah bentuk di Rumah Lembang Tahun 2017?
penyampaian dari pembicara (Pronuntitio).
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti Tujuan Penelitian
tertarik untuk mengkaji tentang retorika Basuki Tjahja Tujuan penelitian ini mendeskripsikan:
Purnama (Ahok) dengan Lima hukum Retorika (The (a) inventio dalam retorika Basuki Tjahaja Purnama
Five Canons of Rhetoric) yang dikemukakan oleh dalam kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah
Aristoteles, antara lain Penemuan (Inventio), Khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang Tahun
Penyusunan (Dispositio), gaya (Elocutio), Memori 2017;
(Memoria), dan penyampaian (Pronuntitio). (b) dispositio dalam retorika Basuki Tjahaja Purnama
dalam kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah
Batasan Masalah Khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang Tahun
Pemilihan Kepala Daerah khusus Ibukota 2017;
Jakarta merupakan satu di antara ajang dalam pesta (c) elocutio dalam retorika Basuki Tjahaja Purnama
demokrasi di negeri ini. Calon kandidat disibukkan dalam kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah
dengan jadwal kampanye yang begitu padat dan penuh, Khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang Tahun
sehingga latar penelitian dibatasi hanya pada Rumah 2017;
Lembang, karena tempat tersebut menjadi objek utama

3
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

(d) memoria dalam retorika Basuki Tjahaja Purnama yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon
dalam kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam
Khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang Tahun parlemen dan sebagainya untuk mendapat
2017; dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan
(e) pronountitio dalam retorika Basuki Tjahaja suara
Purnama dalam kampanye rakyat pemilihan c) Inventio (penemuan). Pada tahap ini pembicara
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta di Rumah menggali topik dan meneliti khalayak untuk
Lembang Tahun 2017. mengetahui metode persuasi yang paling tepat.
Menurut Aristoteles retorika tidak lain daripada
Manfaat Penelitian ³NHPDPSXDQ XQWXN PHQHQWXNDQ WRSLN GDODP
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kejadian tertentu, dengan menggunakan metode
bahan informasi baik untuk kepentingan teoritis SHUVXDVL \DQJ DGD´ $ULVWRWHOHV PHQ\HEXWNDQ WLJD
maupun praktis. cara untuk mempengaruhi manusia. Pertama,
Manfaat Teoretis pembicara harus sanggup memiliki pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yang luas, kepribadian yang terpercaya, dan status
dan menjadi bahan kajian penelitian yang relevan bagi yang terhormat (ethos). Kedua, pembicara harus
peneliti lain, baik yang berkaitan dengan penelitian menyentuh hati khalayak: perasaan, emosi, harapan,
retorika lanjutan yang bersifat mengembangkan kebencian dan kasih sayang mereka (pathos) atau
maupun penelitian sejenis yang bersifat memperluas bisa disebut imbauan emosional (emotional
sebagai pelengkap dalam landasan teori. appeals). Ketiga, pembicara meyakinkan khalayak
Manfaat praktis dengan mengajukan bukti atau kelihatan sebagai
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bukti dengan mendekati khalayak lewat otaknya
dapat memberi manfaat sebagai berikut. (logos); (Rahmat, 2012:7),
(1) Manfaat bagi mahasiswa d) Dispositio (Penyusunan), pidato yang tersusun dan
Mahasiswa yang mengambil penjurusan bahasa terorganisir dengan baik sehingga memiliki
dapat mendalami serta memahami lebih baik mengenai pembagian yang jelas, antara lain pengantar,
retorika, kemampuan dalam seni berbicara. Seperti pernyataan, argument, dan epilog. Aristoteles
diketahui bahwa berbicara termasuk dalam satu di menyebutkan pengantar berfungsi menarik
antara kemampuan berbahasa. perhatian dan menumbuhkan kreadibilitas serta
(2) Manfaat bagi dosen menjelaskan tujuan. (Rahmat, 2012:7),
Bagi dosen, dengan adanya penelitian ini dapat e) Elocutio (Gaya), pembicara memilih kata-kata dan
sebagai bahan informasi mengenai kajian linguistika. menggunakan bahasa yang tepat untuk mengemas
Selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk pesannya. Aristoteles menegaskan gunakan bahasa
memperluas dan meningkatkan kajian terkait yang tepat, benar, dan dapat diterima; pilih kata-
penjurusan bahasa. kata yang jelas dan langsung; sampaikan kalimat
(3) Manfaat bagi peneliti lain yang indah, mulia, dan hidup, dan sesuaikan bahasa
Dapat menjadi suatu gagasan dalam membangun dengan pesan, khalayak dan pembicara, (Rahmat,
paradigma terkait keterampilan berbahasa terutama 2012:8)
dalam keterampilan berbicara di lingkup masyarakat . f) Memoria (Memori), pembicara harus mengingat
apa yang ingin disampaikan dengan mengatur
Definisi Istilah bahan-bahan pembicaraannya. Aristoteles
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah menyarankan jembatan keledai untuk memudahkan
yang perlu didefinisikan agar memudahkan ingatan. (Rahmat, 2012:8),
pemahaman. Istilah-istilah tersebut ialah sebagai g) Pronontitio (Penyampaian), pembicara
berikut. menyampaikan pesan secara verbal atau lisan.
a) Retorika adalah suatu teknis pemakaian bahasa Pembicara harus memperhatikan suara dan gerakan-
sebagai seni, baik lisan maupun tertulis, gerakan anggota tubuh. (Rahmat, 2012:8),
yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang
tersusun baik. (Keraf, 2010:3)
b) Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Online, kampanye diartikan sebagai
gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan,
mengadakan aksi, dan sebagainya) atau kegiatan
Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

KAJIAN PUSTAKA mempengaruhi manusia. Pertama, pembicara harus


Retorika sanggup memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian
Retorika merupakan suatu istilah yang diberikan yang terpercaya, dan status yang terhormat (ethos).
pada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang Kedua, pembicara harus menyentuh hati khalayak:
didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih sayang
(Keraf, 2005:1). Menurut Hendrikus (1991:14), mereka (pathos) atau bisa disebut imbauan emosional
retorika ialah kesenian untuk berbicara baik, yang (emotional appeals). Ketiga, pembicara meyakinkan
dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. khalayak dengan mengajukan bukti atau kelihatan
Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara sebagai bukti dengan mendekati khalayak lewat
lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, otaknya (logos);
melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan Dispositio (Penyusunan), pidato yang tersusun
berpidato. dan terorganisir dengan baik sehingga memiliki
Menurut Hendrikus (1991:16), Retorika adalah pembagian yang jelas, antara lain pengantar,
bagian dari ilmu bahasa (Linguistik) khususnya ilmu pernyataan, argument, dan epilog. Aristoteles
bina bicara (Sprecherziehung). Retorika sebagai bagian menyebutkan pengantar berfungsi menarik perhatian
dari ilmu bina bicara ini mencakup: dan menumbuhkan kreadibilitas serta menjelaskan
a) Monologika tujuan;
Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara Elocutio (Gaya), pembicara memilih kata-kata
secara monolog, di mana hanya seorang yang dan menggunakan bahasa yang tepat untuk mengemas
berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam pesannya. Aristoteles menegaskan gunakan bahasa
monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, yang tepat, benar, dan dapat diterima; pilih kata-kata
makalah, ceramah dan deklamasi. yang jelas dan langsung; sampaikan kalimat yang
b) Dialogika indah, mulia, dan hidup, dan sesuaikan bahasa dengan
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara pesan, khalayak dan pembicara;
secaradialog, di mana dua orang atau lebih berbicara Memoria (Memori), pembicara harus mengingat
atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. apa yang ingin disampaikan dengan mengatur bahan-
Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, Tanya bahan pembicaraannya. Aristoteles menyarankan
jawab, perundingan, percakapan dan debat. jembatan keledai untuk memudahkan ingatan;
c) Pembinaan Teknik Bicara Pronontitio (Penyampaian), pembicara
Efektivitas monologika dan dialogika bergantung menyampaikan pesan secara verbal atau lisan.
juga pada teknik bicara. Teknik bicara merupakan Pembicara harus memperhatikan suara dan gerakan-
syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan teknik gerakan anggota tubuh.
bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika.
Dalam bagian ini perhatian lebih diarahkan pada Penggunaan retorika ini umum digunakan oleh
pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina semua elemen yang berkecimpung dalam dunia politik.
suara, teknik membaca dan bercerita. Negara menggunakan retorika sebagai alat untuk
menyampaikan dan mensosialisasikan program-
Selain itu ada pendapat tokoh Yunani kuno program politik. Para intelektual menggunakan retorika
Aristoteles (Hasannuddin, 1982:11), Rhetorika sebagai alat utama dalam menyampaikan ide atau
GLDUWLNDQ VHEDJDL ³7KH $UW RI 3HUVXDVLRQ´ PDNVXGQ\D gagasan dan penyadaran kepada masyarakat.
adalah ilmu kepandaian berpidato atau teknik dan seni Sedangkan masyarakat menggunakan retorika sebagai
berbicara di depan umum. Dari Aristoteles dan ahli alat untuk menyampaikan suara mereka kepada
retorika klasik (Socrates dan Plato) diperoleh lima penguasa.
tahap penyusunan pidato yang dikenal sebagai Lima Dari pola tersebut, tersusunlah istilah retorika
Hukum Retorika (The Five Canons of Rhetoric) yang menekankan pada bahasa secara persuasif untuk
(Rahmat, 2012:6), yaitu: menyampaikan ide-ide dan gagasan politik kepada
Inventio (penemuan). Pada tahap ini pembicara masyarakat dan semua pihak yang berkecimpung
menggali topik dan meneliti khalayak untuk dalam dunia politik. Penggunaan bahasa dilakukan
mengetahui metode persuasi yang paling tepat. dengan cara pemilihan kata secara khusus sehingga
Menurut Aristoteles retorika tidak lain daripada mampu menarik dan mempengaruhi pihak lain agar
³NHPDPSXDQ XQWXN PHQHQWXNDQ WRSLN GDODP NHMDGLDQ percaya, menerima, dan terpengaruh oleh ide-ide atau
tertentu, dengan menggunakan metode persuasi yang gagasan politik yang disampaikan oleh penutur.
DGD´ $ULVWRWHOHV PHQ\HEXWNDQ WLJD FDUD XQWXN

5
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

METODE PENELITIAN masalah penelitian. Berdasarkan proses simak,


Jenis dan Pendekatan Penelitian dicatatlah hal-hal yang berkaitan dengan masalah
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. penelitian dan tujuan penelitian, yakni terkait lima
Menurut Mahsun (2012:03), penelitian jenis deskriptif hukum retorika. Pencatatan dapat dilakukan pada kartu
merupakan penelitian yang benar-benar bersumber data yang telah disediakan atau akan disediakan.
pada fakta yang senyatanya digunakan oleh Setelah pencatatan dilakukan, peneliti melakuakn
penuturnya. klasifikasi dan pengelompokan (Muhammad, 2011:
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini 211).
ialah pendekatan kualitatif. Pendekatan Kualitatif yaitu Sesuai dengan teknik tersebut, maka tahap-tahap
penelitian yang bermaksud untuk memahmai fenomena yang digunakan adalah sebagai berikut.
yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan 1) Melakukan pengamatan/ menyimak secara
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan intensif dan berulang kali guna mendapatkan
bahasa, pada suatu konteks hubungan khusus yang pemahaman isi yang terkandung di dalam video
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode retorika BTP dalam kampanye rakyat Pemilihan
alamiah (Moleong, 2004: 6). Kepala Daerah khusus Ibukota Jakarta di Rumah
Dengan metode deskriptif kualitatif, penelitian Lembang 2017;
ini akan mendeskripsikan bagaimana Retorika BTP 2) Mentranskrip atau menulis kembali isi dari video
dalam kampanye rakyat Pemilihan Kepala Daerah retorika BTP dalam kampanye rakyat Pemilihan
khusus Ibukota Jakarta 2017 yang akan dianalisis Kepala Daerah khusus Ibukota Jakarta di Rumah
menggunakan lima hukum retorika dari Aristoteles dan Lembang 2017;
mendeskripsikan dampak retorika BTP dalam 3) Mengelompokkan data, data yang terkumpul
kampanye rakyat Pemilihan Kepala Daerah khusus dikelompokkan berdasarkan lima hukum retorika.
Ibukota Jakarta 2017. Hal tersebut dilakukan untuk menjawab
Sumber Data dan Data Penelitian masalah penelitian.
Sumber Data 4) Memberikan kode data, pengkodean data
Sumber data adalah dari mana sumber data dapat dilakukan agar data yang telah dikelompokkan
diperoleh (Arikunto, 2006:231). Sumber data dalam menjadi lebih tertata. Kode yang digunakan
penelitian ini yakni video kampanye Basuki Tjahja disesuaikan dengan rumusan masalah yang
Purnama yang berlokasi di Jalan Lembang 25 dan 27, pertama yakni tentang lima hukum retorika;
Menteng, Jakarta. Video tersebut diunduh dari youtube
dengan jumlah enam video yakni video tertanggal 23 a) Pada rumusan masalah poin pertama
November 2016, kedua video tertanggal 28 November Inventio, pengkodean dilakukan dengan
2016, ketiga video tertanggal 29 November 2016, menunjukkan kode pidato, kode poin rumusan
keempat video tertanggal 5 Desember 2016, kelima masalah, kode tanggal pidato, kode bulan pidato,
video tertanggal 21 Desember 2016, keenam video nomor urut data. Contoh: 001/P1/Inv/23/N
tertanggal 23 Desember 2016) Keterangan:
Data penelitian P1 : Pidato ke satu (terdapat enam pidato)
Data dalam penelitian ini berdasarkan rumusan Inv : Inventio (Penemuan)
masalah adalah kajian retorika Basuki Tjahaja Purnama 23 : data tanggal pidato
dalam kampanye pemilihan Kepala Daerah Khusus N : data bulan pidato
Ibukota Jakarta. Data diperoleh dalam kurun waktu dua D : data bulan desember
bulan, yakni November dan Desember 2017 karena 001 : nomor urut data
pada bulan tersebut diselenggarakan kampanye
masing-masing pasangan kandidat. b) Pada rumusan masalah poin kedua yakni
Dispositio, pengkodean dilakukan dengan
Teknik Pengumpulan Data menunjukkan kode pidato, kode poin rumusan
Pokok permasalahan penelitian ini yaitu inventio, masalah, kode sub poin rumusan masalah, kode
dispositio, elocutio. memoria, dan pronontitio yang ada tanggal pidato, kode bulan pidato, nomor urut
pada retorika BTP dalam kampanye pemilihan Kepala data.
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2017 . Pengumpulan Contoh: 001/P1/Disp/Pern/23/N.
data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Keterangan:
simak catat. Teknik ini digunakan untuk P1 : Pidato ke satu (terdapat enam pidato)
mengumpulkan fakta empirik yang terkait dengan Disp : Dispositio
Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

Pern : data bagian Pernyataan Keterangan:


Arg : Data bagian Argumen P1 : Pidato ke satu (terdapat enam pidato)
Pbk : Data bagian Pembuktian Pro : Pronountitio (Penyampaian)
23 : data tanggal pidato 23 : data tanggal pidato
N : data bulan pidato N : data bulan pidato
D : data bulan desember D : data bulan desember
001 : Nomor urut data. 001 : nomor urut data
c) Pada rumusan masalah poin ketiga Metode dan Teknik Analisis Data
yakni Elocutio, pengkodean dilakukan dengan Dalam analisis data, penulis menganalisis dengan
menunjukkan kode pidato, kode poin rumusan metode deskripsi analisis. Menurut Ratna (2013:53)
masalah, kode sub poin rumusan masalah, kode teknik deskriptif analisis ini dilakukan dengan cara
tanggal pidato, kode bulan pidato, nomor urut data. mendeskripsikan fakta-fakta yang ada dalam sumber
Contoh: 001/P1/Disp/Isi/23/N data, yang kemudian disusul dengan tahap analisis.
Keterangan:
P1 : Pidato ke satu (terdapat enam pidato) Teknik analisis data yang digunakan dalam
Elc : Elocutio penelitian ini adalah teknik analisis teks. Teknik
Al : Aliterasi tersebut merupakan teknik yang digunakan untuk
As : Asindeton mendeskripsikan retorika dalam kampanye rakyat
Euf : Eufemismus Pemilihan Kepala Daerah khusus Ibukota Jakarta di
Lit : Litotes Rumah Lembang 2017 dan mendeskripsikan dampak
Ple : Pleonasme retorika dalam kampanye rakyat Pemilihan Kepala
Tau : Tutologi Daerah khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang
Per : Perifrasis 2017.
Pro :Prolepsis Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data
Ero : Erotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Inv : Inventio (penemuan) 1) Menganalisis data
Kor :Koreksio Setelah dilaksanakan pengkodean data, langkah
Hip :Hiperbola selanjutnya yakni menganalisis data retorika dan
23 : data tanggal pidato dampak retorika BTP dalam kampanye rakyat
N : data bulan pidato Pemilihan Kepala Daerah khusus Ibukota Jakarta
D : data bulan desember di Rumah Lembang 2017;
001 : Nomor urut data. 2) Mendeskripsikan hasil klasifikasi data dalam
bentuk uraian yang bersifat deskriptif. Beberapa
d) Pada rumusan masalah poin keempat aspek seperti inventio, dispositio, elocutio.
Memoria, pengkodean dilakukan dengan memoria, dan pronontitio yang ada pada retorika
menunjukkan kode pidato, kode poin BTP dalam kampanye pemilihan Kepala Daerah
rumusan masalah, kode tanggal pidato, kode Khusus Ibukota Jakarta 2017 dideskripsikan dan
bulan pidato, nomor urut data. Contoh: dianalisis guna menjawab rumusan masalah dan
001/P1/Mem/23/N tujuan penelitian;
Keterangan: 3) Menyimpulkan hasil penelitian, setelah dianalisis,
P1 : Pidato ke satu (terdapat enam pidato) data kemudian disimpulkan. Simpulan dari
Mem : Memoria (Ingatan) analisis data tersebut menjadi hasil penelitian.
23 : data tanggal pidato
N : data bulan pidato
D : data bulan desember
001 : nomor urut data HASIL DAN PEMBAHASAN
Inventio (Penemuan)
e) Pada rumusan masalah poin kelima Satu di antara lima hukum retorika adalah
Pronountitio, pengkodean dilakukan dengan inventio yakni unsur pertama yang memilik fungsi sebagai
menunjukkan kode pidato, kode poin penggali tema atau topik. Tema yang dimaksud bukan
rumusan masalah, kode tanggal pidato, kode hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa.
bulan pidato, nomor urut data. Contoh: Dalam penelitian ini terdapat 6 video dan diambil saat
001/P1/Pro/23/N BTP berpidato dalam kampanyenya. Dalam pidato

7
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

tersebut ditemukan kesamaan tema yaitu kampanye pidato. Hal ini dapat dibuktikan pada teori inventio
pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Konsep (penemuan), menurut Aristoteles bahwa retorika tidak lain
keenam pidato tersebut menjelaskan pendidikan, GDULSDGD ³NHPDPSXDQ XQWXN PHQHQWXNDQ WRSLN GDODP
pembangunan kota wisata, banjir dan penataan kejadian tertentu dan situasi tertentu, dengan
perumahan, keadilan sosial dan aksesnya, fungsi BUMD, PHQJJXQDNDQ PHWRGH SHUVXDVL GDODP NHMDGLDQ WHUWHQWX´
dan kesenian Jakarta. BTP melalui pidatonya berupaya Dari pengalaman saat menjabat di periode sebelumnya
mengontrol pikiran dan tindakan pendukungnya. Kontrol merupakan modal utama BTP dalam mengemukakan
tersebut digunakan dengan cara mempengaruhi dan pidatonya saat kampanye pemilihan Kepala Daerah
meyakinkan kondisi mental pendukungnya seperti Khusus Ibukota Jakarta di Rumah Lembang terkait
keyakinan akan hasil dari kinerja periode sebelumnya dan beberapa konsep program kerja untuk Jakarta yang lebih
menjelaskan bukti nyata dari kinerjanya selama menjabat baik.
dengan cara menceritakan pengalaman-pengalamannya
dalam membuat program kerja secara efisien untuk ke Dispositio (Penyusunan)
depannya. Seringkali kita menemukan seseorang yang
Berdasarkan pengalaman BTP saat menjabat di berpidato panjang tanpa memperoleh apa-apa selain
periode sebelumnya, dia mampu membuat beberapa kelelahan dan kejenuhan. Ini disebabkan pembicara
konsep program kerja yang diusung dalam kampanye mempunyai bahan yang banyak namun tidak mampu
putaran pertama ini. Sesuai dengan konsep yang diusung mengorganisasikannya. Pidato yang tidak teratur pun
oleh BTP, bahwa pendidikan merupakan konsep pertama bukan saja menjenuhkan tetapi membingungkan
dalam programnya. Dari beberapa program kerja yang pembicara itu sendiri. Dalam berpidato dibutuhkan
diusung, BTP memiliki target tersendiri terutama dalam kemampuan untuk mengatur atau menyusun bahan-bahan
hal pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dan diukur dari yang akan disampaikan terutama dalam pengorganisasian
masa beliau menjabat di periode sebelumnya. Berikut teks yang baik sesuai dengan skema. Skema yang
kutipan dari pidato BTP terkait konsep pendidikan yang digunakan dalam teks pidato BTP ini adalah pengantar,
diusungnya. pernyataan, argumen, dan epilog. Aristoteles
³1DK GDUL VLWXODK DZDO VD\D WHUSHQJDUXK VRDO menyebutkan bahwa pengantar berfungsi menarik
pendidikan, jadi kalau saya jalan sama bapak saya, perhatian dan menumbuhkan kredibilitas serta
kalau saya liburan pula, liat anak SD keluar, menjelaskan tujuan di awal. Pernyataan dan argumen
bapak saya mesti ELODQJ NDPX FRED OLDW DQDN¶ 6'
merupakan suatu pembahasan yang disampaikan dalam
itu, ini keluar semua butuh kerjaan, jadi semua
EXWXK NHUMDDQ /DOX EDSDN VD\D ELODQJ ³EDQ\DN pidato, sedangkan epilog adalah penutup dari pidato itu
nggak anak SD ini nggak bisa lanjut SMP karna sendiri. Menurut Cicero (Hendrikus, 1991:63)
nggak mampu, SD pun putus, SMP pun putus, mengorganisasikan pidato terbagi atas tiga bagian yaitu,
SMP ke SMA banyak yang putus. Lalu Bapak cek pendahuluan, bagian utama (isi), dan penutup.
kamu liat jumlah SMA pasti lebih dikit dari SMP, Pendahuluan terdiri atas ucapan salam atau sapaan,
MXPODK 603 OHELK GLNLW GDUL SDGD 6' ´ LWX QGDN pembukaan dan penghantar ke dalam tema yang akan
masuk akal harusnya kalau SDnya juga anaknya
dibicarakan sedangkan bagian utama (isi) terdiri atas
seribu, SMP juga mesti seribu, SMA mesti
VHULEX ´ 3 ,QY 1 pernyataan, argumen dan pembuktian, serta untuk penutup
terdiri atas rangkuman, tindakan kongkret yang harus
Program kerja yang diusung BTP lebih terlihat dijalankan, tuntutan, dan harapan. Contoh kutipan pidato
dari hasil dia menjabat di periode sebelumnya, sehingga Basuki atau Ahok sebagai berikut:
pada kampanye kali ini BTP lebih dominan bercerita Pendahuluan
terkait pengalamannya, bahwa masih banyak anak di Pendahuluan terdiri atas salam pembuka (sapaan)
Jakarta yang putus sekolah, hal tersebut dikarenakan oleh dan kalimat pembuka.
berbagai faktor terutama dari faktor ekonomi. BTP dalam Bentuk contoh pendahuluan dari pidato BTP
kampanye kali ini memiliki target untuk meningkatkan dalam kampanyenya.
jumlah anak yang tidak sekolah atau putus sekolah agar ³6HODPDW SDJL %DSDN ,EX´ 3 'LVS 3GKO 1
dapat melanjutkan sekolah kembali. Harapan BTP terkait (Ucapan sapaan dari BTP untuk membuka pidatonya)
pendidikan di Jakarta bila SD seribu, SMP juga harus
seribu begitu pun dengan SMA. Dalam berpidato memang tidak pernah lepas dari
salam pembuka (sapaan), Secara sistematis setelah
Dari konsep di atas, dapat diketahui bahwa adanya salam pembuka, maka akan dilanjut dengan
konsep dari beberapa program kerja yang dibawa dan pembahasan awal atau kita kenal dengan pendahuluan.
dipakai merupakan bukti dari kesamaan tema dari setiap
Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

Berikut kutipan data tentang pendahuluan dari pidato BTP ³.RQWUDNWRU MXJD EHEHUDSD EDQ\DN \DQJ EODFNOLVW
saat kampanye di Rumah Lembang. tapi masih dapat proyek, satu tahun ini dimainkan
makanya saya sekarang lagi potong ini, lalu mereka
QJDQFDP ³ LQL VHNRODK PDQJNUDN ORK QDQWL EDSDN
³VHPXD \DQJ GXGXN GL EDZDK LQJDWNDQ VD\D VDPD
PDOX´ QGDk ndak malu ngapain malu. Lebih baik
dosen saya, saya kan saya kuliah geologi itu
bapak ibu mau nggak perbaikan rumah bapak ibu
pakainya pasti kotak-kotak atau biru panjang
dapat kontraktor jelek satu tahun hancur atau nunda
digulung sampai sini pakai celana jeans. Jadi kalau
setahun tapi dapat kontraktor yang bisa 20 tahun
ditanya dari dosen-GRVHQ ND\D JLQL ³NDSDQ FHODQD
EDJXV´ 3 'LVS 3HUQ 1
jeDQV DQGD GL FXFL"´ PDVD MDUDQJ FXFL NDQ NRWRU
melulu kan? Cucinya ketika sampai pantatnya udah
gatel, ya kan kalau pantatnya uda gatel mesti dicuci Konsep di atas merupakan konsep pendidikan
katanya. Nah hari ini kagak bicara dosen. Saya mau yang menjelaskan terkait kebiasaan lama proyek rehab
cerita kenapa waktu saya kuliah di geologi Trisakti sekolah yang notabene itu merupakan permainan proyek.
itu kami kan nggak bisa, dulu kan bank susah ya Bahkan masih banyak kontraktor yang masuk daftar
NLULP XDQJ EDSDN VD\D XDQJQ\D SDV´DQ VHEHWXOQ\D blacklist tetapi masih mendapatkan proyek. Sehingga BTP
SDV´DQ NHQDSD" .DUHQD KRELQ\D EHUDQWHP DPD memotong mereka agar tidak bisa melanjutkan proyeknya,
pejabat bapak saya sebetulnya. Jadi kalau mau kirim
namun mereka mengancam BTP yang notabene dia
XDQJ SDV´DQ \D WHUSDNVD QHQWHQJ NRQWDN MDGL NDODX
misalkan hari ini batas akhir mau ujian, saya kalau adalah pejabat publik. Sehingga dengan mudah merayu
mau ujian itu pasti belum dapat nomor. Karena ³ELOD VHNRODK LQL PDQJNUDN PDND EDSDN VHQGLUL \DQJ DNDQ
belum dapat nomor, kita belum bayar. Saya mesti PDOX´ QDPXQ UD\XDQ WHUVHEXW WLGDN EHUSHQJDUXK EDJL
tunggu kalau bapak saya telat datang, saya pinjam BTP. Sehingga disini BTP meyakinkan pendukungnya
uang sama tante saya. Hari itu bayar, lalu dikasih GHQJDQ NDOLPDW ³OHELK EDLN QXQGD VHWDKXQ WDSL GDSDW
tahu ruangan mana tesnyD VD\D PHVWL ODUL´ WXK FDUL NRQWUDNWRU \DQJ ELVD WDKXQ EDJXV´
UXDQJDQ WHV ´ 3 'LVS 3GKO 1
Di dalam Dispositio atau sistematika penyusunan
Data tersebut merupakan bentuk BTP dalam menyapa dalam berpidato terdapat bagian isi yang merupakan
warganya yang hadir di rumah Lembang untuk pernyatan, argumen dan penutup. Berikut ini kutipan
menyampaikan pidato atau kampanye terkait program terkait argumen dari pidato BTP dalam kampanye rakyat
kerjanya, dari situlah kepiawaian BTP untuk membangun Daerah Khusus Ibukota Jakarta di rumah Lembang.
suasana yang hangat. Setelah itu pada data di atas disebut Konsep yang pertama terkait pendidikan, pidato
dengan pembukaan pada pidato. Sebelum ke bagian inti, BTP memiliki argumen yang mendukung isi dari pidato
BTP memberi gambaran situasi maupun bercerita akan yang dia sampaikan, berikut kutipan argumen dari BTP
pengalaman sebelumnya dalam menjabat guna membuat dalam konsep pendidikan.
program kerja yang efisien dan membangun suasana ³,QL SHQJDODPDQ PDNDQ\D VD\D SLNLU SURJUDP VD\D
ELODQJ VDPD JXUX´ NDVLK WDKX VHPXD DQDN GDUL 6'
kampanye lebih hangat. Dalam berpidato seseorang tidak
belajar yang rajin kalau bapak emakmu tidak
hanya harus pandai berbicara melainkan pandai pula dipercayai uang yang besar tidak jadi orang kaya,
dalam mengatur suasana, sehingga dalam menyampaikan kamu percaya pada pemerintah yang kaya yang akan
gagasan dalam pidatonya, pendukung tidak sepenuhnya PHPELD\DL 6XSD\D LWX VHPDQJDW WLGDN MDWXK ´
jenuh melainkan semakin antusias untuk mengetahui akan (017/P1/Disp/Arg/23/N)
gagasan apa yang selanjutnya akan disampaikan, dengan
begitu kesan pertama dalam pembangunan materi ada Dari pengalaman BPT, terkait konsep pendidikan
pada sapaan dan pendahuluan sehingga dengan begitu bahwa pendidikan tidak harus milik orang kaya. BTP
BTP mampu mempengaruhi pendukungnya. menghimbau kepada semua guru untuk memberi
informasi dan motivasi bahwa semua anak dari SD di
Bagian Utama (isi) harapkan belajar yang rajin, jika orang tua mereka tidak
Pada bagian ini menjelaskan tentang isi yang memliki uang yang banyak maka percayalah pada
dikemukakan BTP dalam Kampanye Pemilihan Kepala pemerintah yang kaya dan akan membiayai
Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 2017 pada pidato- pendidikanmu. Dengan begitu diharapkan semangat dari
pidatonya. Isi tersebut meliputi Pernyataan, Argumen, dan generasi muda di Jakarta tidak jatuh karena mereka
Pembuktian. Berikut Kutipan pernyataan pidato BTP meyakini akan dukungan dari pemerintah Jakarta.
dalam Kampanye Pemilihan Kepala Daerah Khsusus Begitulah argumen dari BTP terkait pendidikan, yang
Ibukota Jakarta. dapat mempengaruhi pendukungnya.

9
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

Argumen dari BTP menjelaskan tentang peran warga Jakarta ketahui bahwa dulu aturannya masih harus
aktifnya dan bentuk apresiasi pemerintah dalam lulus SMA atau sarjanah, namun hal tersebut tidak berlaku
mendukung kesenian di Jakarta. Termasuk dunia untuk saat ini karena BTP sudah mencoret semua
perfilman nasional, hal tersebut didukung dari argumen peraturan tersebut, dan BTP lebih memfokuskan pada
BTP bahwa di Balai Kota yang merupakan tempat atau keterampilannya karena yang dibutuhkan adalah sertifikat
pusatnya pemerintahan Jakarta digunakan untuk memutar keterampilan..
film, bahkan BTP tidak sendirian dia mengajak jajarannya
untuk menonton film nasional. Sehingga diharapkan Penutup
langkah tersebut mampu dicontoh oleh walikota guna Penutup pada umunya terdiri dari rangkuman,
meningkatkan kualitas dunia perfilman nasional. tindakan kongkret yang harus dijalankan, tuntutan dan
Sistematika selanjutnya yakni tentang harapan.
pembuktian, hal ini dilakukan untuk menanamkan Berikut kutipan dari Pidato kampanye BTP:
pengaruh kepada masyarakat, sehingga BTP mampu ³%DLN NDPL PXODL UDQFDQJNDQ MXDO UE VHNLOR
membawa konsep-konsepnya dengan baik dan daging sapi untuk menaikkan KJP Boleh beli
berdasarkan data maupun fakta. sebulan sekali termasuk ayam 10rb. Nah saya lagi
coba mau telur segala macem, nah saya mau
Konsep pertama tentang pendidikan, BTP
kembalikan termasuk akhir tahun. Kita akan punya
memberikan pembuktian dari hasil kinerjanya saat perkulakan di terminal Bandar Tuban. Februari akan
menjabat di periode sebelumnya. Seperti kutipan berikut. di keramat Jati jadi pemegang KJP, yang gaji UMP,
orang dengan gaji UMP semua boleh beli barang
³<D VD\D NLUD LWX 3HQGidikan kita, saya yakin akan kebutuhan hidup harga distributor, supaya mereka
sangat baik kita akan mulai atur, lalu bagaimana PR bisa cukup gizinya, nah dengan demikian saya yakin
RUDQJ´ \DQJ SXWXV VHNRODK MDGL ZDNWX NDPL PDVXN orang Jakarta ke depan ini punya daya saing yang
kita minta data dari bank dunia 40% anak usia sama dengan seluruh dunia. Baik target kita S yang
sekolah tidak sekolah, dan mereka kami masuk nggak urutan 30 tadi akan bisa tercapai, nah saya kira itu
mau masuk sekolah lagi kan udah beberapa tahun bisa saya bagi ke bapak ibu, saya harap bapak ibu
tidak sekolah ya. Putus SD sekarang dia lagi umur kalau Tanya soal pendidikan, bapak ibu sudah bisa
SMP, SDnya telat. Atau dia putus SMA usianya menjawab, ya nanti kalau ada yang bilangin konsep
sudah 20an, baik kami lagi siapkan mulai dicari lurah pendidikan ahok nggak jelas, emang ahoknya
kaya pemerhati ada RT plus segala macem, kami kurang jelas kok orangnya, tapi yang penting bapak
akan lancarkan banyak program ABC termasuk di R ibu harus jelas. Jadi bapak ibu harus jelas
petra- R petra ruang publik terpadu ramah anak menjawabnya gitu ya, Kalau saya jelas uda nggak
VXSD\D PHQ\LDSNDQ DQDN´ LQL XQWXN PHQJDPELO SDNHW dipanggil Breskrim nggak jadi tersangka. Justru
A, B, atau C ijazah. Sehingga nanti semua orang ini kurang jelas pernyataan saya, nah berhubung bapak
akan kita perbaiki punya kesempatan yang sama. ibu ada di sini menjadi penyambung lidah saya
Bahkan kami mulai membuat balai latihan kerja XQWXN PHQ\DPSDLNDQ \D´ 3 'LVS 3HQ 1
kami, dulu aturannya masih lulus SMA, sarjanah
sekarang saya coret semua peraturan itu, yang tidak
lulus sekolah pun boleh masuk balai latihan RT, Pada data di atas merupakan salah satu gambaran
NDUHQD \DQJ NLWD EXWXKNDQ NDQ VHUWLILNDW ´ penutup dari BTP tertanggal 23 November 2016, kedua
(023/P1/Disp/Pbk/23/N)
tertanggal 28 November 2016, ketiga tertanggal 29
November 2016, keempat tertanggal 5 Desember 2016,
Pendidikan di Jakarta memang masih menjadi
kelima tertanggal 21 Desember 2016, keenam tertanggal
tugas besar bagi pemerintah. Fokus BTP disini lebih
23 Desember 2016 yang masing-masing pidato memiliki
kepada nasib mereka yang putus sekolah, hal tersebut
harapan dan tindakan konkrit, karena setiap pidato
didukung dengan usaha BTP saat meminta data dari bank
memiliki satu tema dan konsep yang berbeda satu sama
dunia bahwa hampir 40% anak usia sekolah tidak sekolah.
lain.
Hal tersebut dikarenakan kesenjangan usia, sehingga
beberapa lebih memilih untuk melanjutkan sekolah. Dari
BTP menggunakan skema di atas untuk
masalah tersebut BTP dan pemerintah mulai mencari
menyusun dan menggunakan bagian atau bahan dari teks
lurah pemerhati untuk melancarkan program-program
secara tepat , sehingga mampu menciptakan keserasian
yang telah digagas oleh pemerintah. Satu di antaranya
antar paragraf serta lebih teratur. Sebagaimana unsur
menyiapkan anak-anak untuk mengambil paket A, B, atau
tematik dengan superstruktur ini merupakan satu kesatuan
C. Sehingga dengan demikian mampu memberikan
yang berurutan dan padu. Dalam arti, apa yang diutarakan
kesempatan yang sama. Program pemerintah selanjutnya
dalam bagian pertama akan diikuti dan dikuatkan dalam
yakni mulai membuat balai latihan kerja, yang seperti
bagian berikutnya. Skema ini digunakan Ahok sebagai
Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

strategi untuk mendukung topik yang ingin disampaikan kemarau tiba mereka selalu nguruk/menimbun tanah, hal
dengan cara mengorganisir bagian teks lebih sistematis. tersebut dilakukan untuk membuat rumah sewaan di tanah
Kematangan BTP dalam berpidato ditunjang dari yang kosong.
kepaduan penyusunan, di awali dengan salam pembuka Asindeton
untuk menanamkan suasana ramah dan hangat, lalu Suatu gaya yang berupa acuan, bersifat padat dan
dimulai dengan pendahuluan untuk menggiring mampat yang mana beberapa kata, frasa, atau klausa yang
pendukungnya masuk ke dalam suasana yang di buat oleh sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung.
BTP dengan memberikan gambaran situasi sebelum Bentuk-bentuk itu biasanya dipisahkan saja dengan koma,
masuk ke bagian inti atau isi yang akan dibahas, seperti ucapan terkenal dari Julius Caesar: Vini, vidi, vici,
kemudian masuk ke inti pembahasan yang di dalamnya ³VD\D GDWDQJ VD\D OLKDW VD\D PHQDQJ´
terdapat pernyataan, argumen dan pembuktian dari BTP . ³NDUHQD KDPSLU VHPXD RUDQJ SLQJLQ NH PRQDV VDQJDW
setelah itu dilanjut dengan gambaran rangkuman dari KLMDX VDQJDW EHUVLK VDQJDW DPDQ ´ 3 (OF $V 1
pidato BTP yang masing-masing pidato memiliki harapan
dan tindakan konkrit, karena setiap pidato memiliki satu Berdasarkan data di atas terdapat gaya bahsa asindeton
tema dan konsep yang berbeda satu sama lain. Dengan yang memiliki kepadatan dari beberapa kata, frasa, atau
begitu BTP mampu memberikan pidatonya dengan baik. klausa yang sederajat dan tidak dihubungkan dengan kata
sambung. Biasanya hanya dipisahkan dengan tanda koma.
Elocutio (Gaya) Pada data tersebut terdapat kepadatan dari beberapa kata,
Pada hukum ketiga ini menekankan pada IUDVD DWDX NODXVD VHSHUWL ³PRQDV VDQJDW KLMDX VDQJDW
pemilihan kata-kata dan penggunaan bahasa yang tepat bersih, sangat amDQ´ 0DNQD \DQJ WHUNDQGXQJ GDODP GDWD
untuk mengemas pesannya. Penggunaan bahasa dalam tersebut adalah Jakarta akan dikelola menjadi kota wisata
retorika umum digunakan oleh semua elemen yang dengan penataan kota yang selalu ditingkatka
berkecimpung dalam dunia politik. Penggunaan bahasa sepertihalnya Monas, yang sekarang ini sudah sangat
dilakukan dengan cara pemilihan kata secara khusus hijau, bersih, dan aman.
sehingga mampu menarik dan mempengaruhi pihak lain Eufemismus
agar percaya, dengan ide-ide atau gagasan politik yang Kata eufemisme atau eufemismus diturunkan
disampaikan penutur. BTP merupakan satu di antara dari kata Yunani euphemizein yang berarti
tokoh retorika, hal tersebut dilihat dari pengalaman beliau ³PHPSHUJXQDNDQ NDWD-kata dengan arti yang baik atau
dalam berkecimpung di dunia politik dengan GHQJDQ WXMXDQ \DQJ EDLN´ VHEDJDL JD\D EDKDVD
kepiawaiannya berbicara dan kemampuannya dalam eufemisme adalah semacam acuan berupa ungkapan-
menyampaikan gagasan. ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang, atau
Dalam retorika memang penggunaan bahasa ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan
sangat diperhatikan, karena dengan kepiawaiannya dalam acuan-acuan yang mungkin dirasa menghina,
membawakan bahasa yang sesuai dengan khalayak menyinggung perasaan atau mensugestikan sesuatu yang
sehingga tidak terkesan menyinggung. Penggunaan gaya tidak menyenangkan. Seperti pada data berikut.
bahasa dapat dijelaskan pada data berikut. ³.LWD VDODK VDWX 1HJDUD \DQJ %HUWXKDQ \DQJ 0DKD
(VD´ 3 (Oc/euf/23/N)
Gaya bahasa eufemismus merupakan gaya
Aliterasi bahasa yang memiliki tujuan yang baik dengan ungkapan
Gaya bahasa yang berwujud perulangan yang tidak menyinggung perasaan orang. Gaya tersebut
konsonan yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, terdapat dalam 11 data di atas. Makna yang terkandung
kadang-kadang dalam prosa, untuk perhiasan atau untuk dalam data tersebut adalah bahwa Negara kita ini
penekanan Dapat dilihat pada data berikut. merupakan Negara yang berpedoman pada sila pertama
³NHPDUDX NDQ DLUQ\D &XPD GL VLQL RUDQJ ODQJVXQJ yakni Ketuhanan yang Maha Esa, tidak menyebutkan
QJXUXN QJXUXN QJXUXN EXDW UXPDK VHZDDQ´ mayoritas tetapi semua rata, warga negara yang
(001/P3/Elc/Al/29/N) berketuhanan.
Perulangan bunyi konsonan selalu terjadi pada Litotes
gaya bahasa aliterasi, perulangan tersebut diterapkan Semacam gaya bahasa yang dipakai untuk
untuk menimbulkan efek penekanan dalam kalimat yang menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri.
disampaikannya. Seperti pada data nomor di atas dalam Sesuatu hal dinyatakan kurang dari keadaan sebenarnya.
data tersebut terdapat perulangan bunyi konsonan ng. Atau suatu pikiran dinyatakan dengan menyangkal lawan
Makna yang terdapat dalam data tersebut adalah katanya. Seperti kutipan berikut.
penekanan bahwa penduduk di area pinggiran sungai bila

11
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

³1DQWL PDVLK VHWHQJDK MDP ODJL SRNRNQ\D DKRN Gaya yang mirip dengan pleonasme, yaitu
QJRPRQJ DSDSXQ VDODK ´ 3 (OF OLW 1 mempergunakan kata lebih banyak dari yang diperlukan.
Litotes merupakan gaya bahasa yang dipakai Perbedaannya terletak dalam hal bahwa kata-kata yang
untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan berlebihan itu sebenarnya dapat diganti dengan hanya satu
diri. Pada data tersebut terdapat kalimat yang menyatakan kata saja.
merendahkan diri dan tidak sesuai dengan sebenarnya,
VHSHUWL ³SRNRNQ\D DKRN QJRPRQJ DSDSXQ VDODK´ 0DNQD ³MDGL NDODX VD\D VLGDQJ MXJD PHVWL GLOLSXW VXSD\D
yang terkandung pada data tersebut adalah bentuk sindiran orang bisa liat,ada nggak niat saya menista atau menghina
bahwa setiap kali BTP berucap selalu disitu akan ada yang DJDPD´ 3 (OF 3HU '
menggugat sehingga kalimat tersebut muncul di saat
beliau berkampanye. Gaya bahasa yang menggunakan kata lebih
Pleonasme dan Tautology banyak namun sebenarnya dapat diganti dengan satu kata
Pada dasarnya plonasme dan tautology adalah saja. Pada data tersebut gaya bahasa perifrasis terletak
acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak SDGD ³MDGL NDODX VD\D VLGDQJ MXJD PHVWL GLOLSXW VXSD\D
daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran orang bisa liat,ada nggak niat saya menista atau menghina
atau gagasan. Walaupun secara praktis kedua istilah itu DJDPD´ 0DNQD \DQJ WHUNDQGXQJ DGDODK LQJLQ DGDQ\D
disamakan saja, namun ada yang ingin membedakan ³WUDQVSDUDQVL´ NH SXEOLN WHUNDLW NDVXV SHUVLGDQJDQQ\D
keduanya. Suatu acuan disebut pleonasme bila kata yang
berlebihan itu dihilangkan, artinya tetap utuh. Sebaliknya, Prolepsis
acuan itu disebut tautology kalau kata yang berlebihan itu Semacam gaya bahasa di mana orang
sebenarnya mengandung perulangan dari sebuah kata mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata
yang lain. Misalnya: sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya Misalnya dalam mendeskripsikan peristiwa kecelakaan
sendiri. dengan pesawat terbang, sebelum sampai kepada
Saya telah melihat kejadian itu dengan mata kepala peristiwa kecelakaan itu sendiri, penulis sudah
saya sendiri. mempergunakan kata pesawat yang sial itu. Padahal
Ungkapan di atas adalah pleonasme karena semua kesialan baru terjadi kemudian.
acuan itu tetap utuh dengan makna yang sama, walaupun
dihilangkan kata-kata: dengan telinga saya, dengan mata ³NDPX FRED OLDW DQDN¶ 6' LWX LQL NHOXDU VHPXD EXWXK
kepala saya NHUMDDQ MDGL VHPXD EXWXK NHUMDDQ ´ 3 (OF 3UR 1
Ia tiba jam 20.00 malam waktu setempat
Globe itu bundar bentuknya. Gaya bahasa prolepsis merupakan gaya bahasa
Acuan di atas disebut tautology karena kata berlebihan yang dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-
itu sebenarnya mangulang kembali gagasan yang sudah kata atau sebuah kata sebelum peristiwa yang sebenarnya
disebut sebelumnya, yaitu malam sudah tercakup dalam terjadi. Hal tersebut seperti pada kelima data di atas. Pada
jam 20.00, dan bundar sudah tercakup dalam globe. data tersebut terdapat gaya bahasa prolepsis yakni pada
³6D\D kalau nggak lulus SD, misalnya kalau dulu ³MDGL VHPXD EXWXK NHUMDDQ´ 0DNQD \DQJ WHUNDQGXQJ SDGD
QDVLE VD\D QJJDN OXOXV 6'´ 3 (OF 3OH 1 data tersebut adalah setiap anak SD kalau lulus nanti pasti
semua membutuhkan pekerjaan.
³NDODX WDQ\D WHPHQ´ PHGLD KXMDQ GLNLW NLULPDQ
bogor, pasti Tv udah pasang tiap pagi saya nonton tv aduh Erotesis
XGDK GUDPD VLQHWURQ ODJL ´ 3 (OF 7DX 1 Semacam pertanyaan yang dipergunakan dalam
Pleonasme ialah bila kata yang berlebihan itu pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek
dihilangkan, artinya tetap utuh. Dari data di atas terdapat yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan
data pleonasme. Data tersebut termasuk pleonasme karena sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
GDWD ³NDODX GXOX QDVLE VD\D QJJDN OXOXV 6'´ GLUDVD Gaya ini biasanya dipergunakan sebagai salah satu alat
berlebihan dan walaupun dihilangkan maknanya tetap yang efektif oleh para orator. Dalam pertanyaan retoris
XWXK \DNQL ³WLGDN OXOXV 6'´ Sebaliknya, acuan itu disebut terdapat asumsi bahwa hanya ada satu jawaban yang
tautology kalau kata yang berlebihan itu sebenarnya mungkin.
mengandung perulangan dari sebuah kata yang lain seperti
pada data yang kedua. Pada data tersebut terdapat gaya ³.DUHQD GLD EHUSLNLU NDQ VD\D NDQ SHMDEDW SXEOLN
bahasa tautologi yakni terletak SDGD ³GUDPD VLQHWURQ ODJL´ apalagi dekat Pilkada pengennya kan kelihatan cepat kan,
Perifrasis ya dong, kalau tahun ini sak prima sekolah saya bisa
Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

QJJDN EHUHVLQ VHOXUXK NRQWUDNWRU QJHUMDLQ"´ paling penting untuk kesuksesan si pembicara dalam
(034/P1/Elc/Ero/23/N) menyampaikan pidatonya di depan khalayak karena tahap
ini ingatan sangat mempengaruhi isi pembicara dalam
Pertanyaan yang tak perlu sebuah jawaban yang menyampaikan pidatonya.
harus diberikan pada saat pidato berlangsung. Sebenarnya Berikut inilah contoh kutipan dari memori BTP dalam
jawaban dari pertanyaan tersebut sudah diketahui oleh berkampanye:
pendukungnya bahwa BTP bisa beresin seluruh kontraktor ³-DGL ZDNWX LWX KDELV MDGL EXSDWL VD\D VHQJDMD NLULP
untuk ngerjain. anak kuliah di trisakti lewat beasiswa, apa yang
GLVDPSDLNDQ EDSDN VD\D LWX EHWXO ,3 PHUHND UDWD´
3,85. IP saya berapa? 2,8 aja. Kata dosen saya jadi
Koreksio
menghibur yang IPnya kaya saya gitu ya, yang IP 3,85
Suatu gaya yang berwujud, mula-mula menegaskan LWX NHPEDOL MDGL GRVHQ MDGL SURIHVVRU ´
sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Gaya bahasa (001/P1/Mem/23/N)
satu ini lebih bersifat pembenaran saat pembicara
melakukan kesalahan dalam berbicara. Seperti kutipan Dari data di atas dapat diketahui bahwa
berikut. ingatan/memori BTP merujuk pada pengalaman-
³QDK PDNDQ\D NLWD MXJD ODJL PHUDSLNDQ WURWRDU \DQJ pengalaman beliau saat menjabat diperiode sebelumnya.
lebar, jalanan itu kalau misalnya 4 meter, e 4 jalur untuk Pada kampanye tersebut pidato BTP menjadikan
PDVXN NH VHPDQJJL ´ 3 (OF .RU 1 pengalaman-pengalamannya sebagai program kerja dan
Gaya bahasa berikut ini merupakan gaya bahasa memperbaiki kembali program kerja yang dirasa kurang
yang mula-mula menegaskan sesuatu namun kemudian efisien di periode sebelumnya. Berikut Program kerja
memperbaikinya kembali. Pada data tersebut letak yang diusung oleh BTP untuk membangun Jakarta pada
NRUHNVLR WHUOHWDN SDGD GDWD ³ PHWHU H MDOXU´ 0DNQD 2017 seperti pendidikan, pembangunan kota wisata dan
yang terkandung ialah bahwa BTP ingin menegaskan pemberdayaan seniman, mengatasi banjir dengan
terkait adanya 4 jalur, namun dalam ucapannya menjadi 4 dilakukannya penataan perumahan, keadilan sosial, dan
meter maka dari itu beliau memperbaikinya kembali. kegunaan BUMD, serta terkait kesenian Jakarta. Hal ini
dapat dibuktikan pada data yang terkait Pendidikan seperti
Hiperbola pada data di atas.
Semacam gaya bahasa yang mengandung suatu Pronuntitio (Penyampaian)
pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan Hukum ini adalah hukum terakhir, dimana si
sesuatu hal. pembicara mulai mengeksekusikan empat hukum
sebelumnya, yang telah dibuat maupun diingatnya
³-DGL MXJD WXUXQ NDODX KXMDQ SHORWRWLQ SDVWL NDQ GLKDGDSDQ NKDOD\DN VHFDUD OLVDQ $GD WLJD ³UXNXQ´
akhirnya ketemulah banyak kabel. Pernah kejadian penyampaian pidato: kontak, penggunaan suara, dan
di TVRI, tenggelem depan TVRI mana ada cerita penggunaan isyarat dan gerak tubuh.
TVRI di selatan, hujan begitu di suruh cek ada kano
Dalam hukum ini kontak merupakan bagian
perahu kano di dalam saluran. Aku juga bingung tuh
kano jaman Nabi Musa kali ya saya pikir Kapan pertama atau rukun pertama dalam menyampaikan pidato.
PDVXNQ\D´ 3 (OF +LS 1 Dalam menyampaikan pidato kontak terbagi menjadi dua
yakni kontak mata dan kontak mental, kedua hal tersebut
Pernyataan yang melebih-lebihkan terlihat jelas merupakan satu diantara rukun yang harus dipenuhi,
pada pidato BTP dalam kampanyenya. Hal tersebut dapat karena rukun tersebut memiliki hubungan langsung
dibuktikan pada data di atas. Data tersebut terdapat gaya kepada khalayak. Tidak mungkin kita dalam
bahasa hiperbola yakni melebih-OHELKNDQ SDGD GDWD ³NDQR menyampaikan pidato harus melihat khalayak satu per
MDPDQ 1DEL 0XVD NDOL \D´ 3DGD GDWD WHUVHEXW %73 satu, melainkan semua hadirin layak untuk dipandang
mengutus orang atau pekerja untuk melihat dimana letak guna menjalin interaksi. Berikutnya bagian kedua dalam
sumbatan berada, akhirnya ditemukan dan di dalamnya rukun ini yakni olah vokal. Mekanisme olah vokal
banyak sekali kabel dan saat di depan TVRI sewaktu di mengubah bunyi menjadi kata, ungkapan, atau kalimat.
cek ternyata ada perahu kano tersumbat di dalam saluran Tetapi cara kita mengeluarkan suara memberikan makna
dan BTP bingung dan berucap kano jaman Nabi Musa tambahan atau bahkan membelokkan makna kata,
kali ya beliau pikir kapan masuknya. ungkapan, atau kalimat.
Memoria (memori) Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam olah
Dalam tahap ini pembicara harus mengingat apa vokal yakni kejelasan (intelligibility), keragaman
yang ingin disampaikannya, dengan mengatur bahan- (variety), dan ritma (rhythm). (Rahmat, 2012:80).
bahan pembicaraannya. Tahap ini adalah tahap yang Kemudian bagian ketiga yakni olah visual, dalam olah

13
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

visual diperlukan gerak baik tubuh maupun mimik untuk keadilan sosial dan aksesnya, fungsi BUMD, dan
mempengaruhi emosi pendengar. Ada macam-macam kesenian Jakarta.
gerak tubuh seperti 1) gerak seluruh torso (misal anda 2) Pada hukum yang kedua yakni dispositio
berjalan dari satu tempat ke tempat lain), 2) gerak (Penyusunan) ditemukan sistematika susunan
sebagian tubuh anda (misalnya gerak tangan, kaki, bahu), pidato yang digunakan oleh BTP, antara lain
3) ekspresi wajah, 4) posture posisi pembicara ketika pendahuluan, pernyataan dan argumen, serta
duduk atau berdiri. Berikut kutipan data dari pidato BTP. epilog. Kematangan BTP dalam berpidato
³6HODPDW 3DJL EDSDN ,EX VHPXD \DQJ GXGXN GL EDZDK ditunjang dari kepaduan penyusunan, di awali
ingatkan saya sama dosen saya, saya kan saya kuliah dengan salam pembuka untuk menanamkan
geologi itu pakainya pasti kotak-kotak atau biru suasana ramah dan hangat, lalu dimulai dengan
SDQMDQJ GLJXOXQJ VDPSDL VLQL SDNDL FHODQD MHDQV ´
pendahuluan untuk menggiring pendukungnya
(001/P1/Pron/23/N)
masuk ke dalam suasana yang di buat oleh BTP
Dalam melaksanakan kampanye di rumah lembang dengan memberikan gambaran situasi sebelum
selalu menggunakan kemeja kotak dengan bawahan gelap masuk ke bagian inti atau isi yang akan dibahas,
atau hitam, hal tersebut guna menarik perhatian kemudian masuk ke inti pembahasan yang di
pendukungnya. Dalam video tersebut BTP mampu dalamnya terdapat pernyataan, argumen dan
menciptakan kontak mata dengan baik sehingga audiens pembuktian dari BTP . setelah itu dilanjut
tertarik untuk memperhatikannya di saat dia dengan gambaran rangkuman dari pidato BTP
menyampaikan pidato terkait program pendidikan, yang masing-masing pidato memiliki harapan
pariwisata dan kebudayaan, penganan banjir dengan dan tindakan konkrit, karena setiap pidato
penataan perumahan, keadilan sosial beserta aksesnya, memiliki satu tema dan konsep yang berbeda
BUMD, dan kesenian atau kebudayaan di Jakarta. Selain satu sama lain. Dengan begitu BTP mampu
itu BTP melakukan kontak mental dengan audiens yakni memberikan pidatonya dengan baik.
di saat dia melihat ada kondisi yang kurang kondusif 3) Pada hukum ketiga yaitu elocutio (Gaya), dalam
seperti banyak pendukung yang ingin duduk di depan hukum ini pembicara menggunakan bahasa yang
panggung dengan lesehan, dan disaat itulah BTP lugas dan tepat sasaran. Hal tersebut sudah
mengambil sikap dengan menyesuaikan situasi yang dibuktikan dan peneliti mengambil dari sudut
sedang terjadi. Dengan kondisi yang kurang kondusif gaya bahasa yang tertuang dalam pidato si
tersebut, BTP pun segera mengambil sikap dengan pembicara, berikut data terkait elocutio. Dalam
menggunakan situasi yang ada seperti pada data di atas. pidato BTP terdapat 11 gaya bahasa seperti
Aliterasi, Asindeton, Eufemismus, Litotes,
pleonasme, tautologi, perifrasis, prolepsis,
erotesis, koreksio dan hiperbola. Dalam
pidatonya didominasi oleh gaya bahasa erotesis
PENUTUP
sejumlah 25 data, karena pada dasarnya erotesis
Simpulan atau pertanyaan retoris adalah semacam
Retorika BTP dalam kampanye pemilihan pertanyaan yang dipergunakan dalam pidato atau
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2017 ini di kaji tulisan dengan tujuan mencapai efek yang lebih
dengan teori dari Aristoteles yakni lima hukum retorika mendalam dan penekanan yang wajar dan sama
(The Five Canons of Rhetoric). Berdasarkan hasil sekali tidak menghendaki adanya jawaban, gaya
penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa retorika tersebut memang merupakan alat yang cukup
BTP yang merujuk pada pidato-pidatonya saat efektif dalam menyampaikan pidatonya.
kampanye di rumah lembang terbukti menggunakan 4) Pada hukum keempat yakni memoria (ingatan),
hukum retorika yang dikemukakan oleh Aristoteles. dalam memoria atau ingatan BTP merujuk pada
Lima hukum tersebut yakni, pengalaman-pengalamannya saat menjabat
1) inventio (penemuan) unsur pertama yang diperiode sebelumnya. Pada kampanye tersebut
memiliki fungsi sebagai penggali tema atau pidato BTP menjadikan pengalaman-
topik. Dalam inventio ditemukan kesamaan pengalamannya sebagai ajang untuk
konsep dari tema kampanye pemilihan Kepala menyampaikan program kerja dan memperbaiki
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Konsep yang kembali program kerja yang dirasa kurang
ditemukan dalam keenam pidato tersebut efisien di periode sebelumnya. Berikut Program
menjelaskan tentang pendidikan, pembangunan kerja yang diusung oleh BTP untuk membangun
kota wisata, banjir dan penataan perumahan, Jakarta pada 2017 seperti pendidikan,
Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di Rumah Lembang 2017(Kajian Retorika Aristoteles)

pembangunan kota wisata dan pemberdayaan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta putaran yang
seniman, mengatasi banjir dengan dilakukannya pertama.
penataan perumahan, keadilan sosial, dan
kegunaan BUMD, serta terkait kesenian Jakarta. Saran
5) Pada hukum kelima yaitu Pronontitio Dalam penelitian ini secara umum peneliti
(Penyampaian), hukum ini merupakan tombak berusaha untuk mendeskripsikan retorika BTP dalam
bagi para retoris untuk menyampaikan kampanye rakyat pemilihan Kepala Daerah Khusus
gagasannya dengan baik. seperti yang dilakukan Ibukota Jakarta di rumah Lembang tahun 2017. Secara
oleh BTP, dalam pidatonya dia khusus penelitian ini mendeskripsikan terkait teori yang
menyampaikannya dengan tiga rukun yakni digunakannya yakni lima hukum retorika dari
memandang audiens, mengolah vokal, dan Aristoteles. Oleh karena itu disarankan untuk hukum
mengolah visual. Hal tersebut dilakukan untuk yang pertama terkait inventio (penemuan) yang
membangun interaksi emosi bagi pendengar, memiliki fungsi sebagai penggali tema atau topik
seperti disaat kontak mata terjadi audiens ikut diharapkan lebih mampu menggali informasi yang
tertarik kedalam suasana yang dbangun oleh dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga pidato yang
BTP. Begitupun disaat kondisi kurang kondusif dibahas akan lebih menarik simpatis dari masyarakat.
beliau segera menggunakan kontak mental guna Hukum kedua tentang Dispositio (Penyusunan), dalam
menarik kembali perhatian audiens. Selain itu berpidato diharapkan lebih menekankan kepada isi
untuk membangun suasana yang hidup Basuki pidato yakni pembuktian untuk meningkatkan
Tjahja Purnama sering memberikan candaan atau kepercayaan publik terhadap pidato yang
gurauan dalam pidatonya, Dalam menyampaikan disampaikannya. Hukum ketiga yakni Elocutio (Gaya),
pidatonya BTP lebih tertata karena dia dalam hukum ini seorang retoris harus terlihat
menggunakan data faktual dari pengalaman- meyakinkan dengan pembawaan bahasa yang mudah
pengalamannya saat menjabat sebelumnya. dipahami dan menggunakan dominasi gaya bahasa
Selain menggunakan kontak, Basuk pun erotesis dengan begitu diharapkan mampu mepersuasi
menggunakan olah vokal dan dari keenam video audiens yang hadir. Kemudian untuk hukum keempat
tersebut BTP dalam menyampaikan pidatonya yakni memoria (ingatan), dalam hukum ini diharapkan
begitu jelas, dengan artikulasi dan intonasi yang sebelum berpidato perlu disusun sebuah naskah untuk
baik dan selalu menggunakan penekanan pada lebih meningkatkan daya ingat dan kesiapan dalam
setiap pernyataannya, ketegasan yang dia miliki berpidato. Hukum terakhir yakni pronountitio
didukung dengan volume suara yang tinggi. (penyampaian), disini merupakan tonggak utama
Begitu pula dengan olah visual yang dia gunakan seseorang dalam berpidato, sehingga dalam
dalam menyampaikan pidatonya, baik ekspresi menyampaikan pidato ke audiens perlu menguasai 3
wajah maupun gerak tubuh senantiasa mengikuti rukun yakni memandang audiens, mengolah vokal dan
setiap gagasan atau pernyatan-pernyataan yang mengolah visual, dengan begitu diharapkan persiapan
disampaikan oleh beliau. Hal tersebut dilakukan dari hukum pertama hingga keempat dapat terjalin
untuk mendukung pidatonya agar lebih mendapat dengan baik sehingga mampu membuat suasana dalam
emosi bagi pendengarnya. berpidato lebih diminati audiens. Dengan demikian
diharapkan penelitian selanjutnya mampu menganalisis
Teori lima hukum retorika menjadi tahapan yang lebih mendalam terkait retorika. Hal tersebut perlu
tidak dapat dipisahkan dari proses penyusunan retorika dilakukan agar bisa memberikan dampak dan manfaat
dan sadar atau tidak tahapan tersebut selalu dilakukan bagi pengembangan teori kebahasaan yang cukup luas,
oleh para retoris sepertihalnya BTP, dimulai dari serta mampu memberikan dampak dalam mendalami
menyusun hingga menampilkan materi atau topik yang dan memahami terkait kemampuan berbicara
akan dibahas. Tahapan-tahapan tersebut harus masyarakat pada dewasa ini.
dilakukan secara berurutan dan sistematis, karena lima
hukum tersebut adalah satu kesatuan sistem yang DAFTAR PUSTAKA
mampu membawa dampak bagi mereka yang
menerapkannya. Berdasarkan lima hukum tersebut Arikunto, Auharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
pidato yang dikemukakan oleh BTP mampu memberi Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta
dampak signifikan terhadap kesuksesannya dalam
memperoleh kepercayaan publik dan juga FULL Kampanye Pak Ahok Di rumah lembang rabu 23
meningkatkan presentase kemenangan dalam Pemilihan November2016.

15
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

https://www.youtube.com/watch?v=ZYvta9Nj2 Pidato Dasyat AHOK Saat Kampanye di Rumah


uU&t=1433s (Diakses 3 April 2017) Lembang (21 Desember 2016).
https://www.youtube.com/watch?v=f8ieVeqU46
FULL KAMPANYE PAK AHOK-DJAROT HARI INI 8&t=185s (diakses pada 3 April 2017)
28 NOVEMBER 2016.
https://www.youtube.com/watch?v=12n__WDB Rahmat, Jalaludin. 2011. Retorika Modern Pendekatan
tgg&t=330s (Diakses 19 april 2017) Praktis. Bandung: Rosdakarya.

Full Kampanye Pak ahok hari ini di rumah lembang 29 Sixmansyah, Leiza. 2014. Retorika Dakwah K.H.
November 2016. Muchammad Syarif Hidayat. Skripsi tidak
https://www.youtube.com/watch?v=yzCVI33gO diterbitkan. Jakarta. Jurusan Komunikasi dan
o k&t=8s (Diakses 2 April 2017) Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
FULL Kampanye AHOK Hari Ini 23 Des 2016 Makin
Ramai =DHQXGGLQ $KPDG ³+DVLO +LWXQJ &HSDW $KRN 0HQDQJ
Aja..!!https://www.youtube.com/watch?v=Awc36 3LOJXE -DNDUWD 3XWDUDQ ´ KWWS WLUWR LG KDVLO-
zYxIS0&t=969s (Diakses 2 April 2017) hitung-cepat-ahok-menang-pilgub-jakarta-
putaran-1-cjbP. (diakses pada 7 Agustus 2018)
+DVDQXGGLQ $ + 5KHWRULND 'D¶ZDK 3XEOLVWLN .
dalam Kepemimpinan. Surabaya: Usaha
Nasional

Hendrikus, DoriWuwur. 1991. Retorika terampil


Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,
Berorganisasi. Yogyakarta: Kanisinus

+XWDEDUDW 3DOWL ³0DNQD 3HQWLQJ .HPHQDQJDQ $KRN-


Djarot Di putaran Pertama
´KWWSV VHZRUG FRP SROLWLN PDNQD SHQWLQJ-
kemenangan-ahok-djarot-di-putaran-SHUWDPD ´
(di akses pada 7 Agustus 2018)

Keeraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama

Live Kampanye Pak Ahok hari ini 05 Desember 2016.


https://www.youtube.com/watch?v=pnuZUl8EC
h&t=201s (Diakses 3 maret 2017)

Maharany, Resti. 2013. Retorika Teks Pidato Adolf


Hitler Menjelang Perang Dunia Ke II. Skripsi
tidak diterbitkan. Surabaya. Jurusan Bahasa dan
sastra Jerman Fakultas Bahasa dan Seni
Unesa

Mahsun, M.S. 2012. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan


Strategi, metode dan Tekniknya Edisi
Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada..

Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta:


Ar-Ruzz Media

Anda mungkin juga menyukai