Anda di halaman 1dari 2

CARA/ KEGIATAN POSYANDU PADA BALITA YANG DILAKUKAN DI

MASYARAKAT
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran Panjang badan/tinggi badan pada balita
Melakukan pemantuan pertumbuhan balita tiap bulan yang dilakukan oleh kader
2. Penentuan status pertumbuhan
Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan akan dicatat pada KMS (kartu menuju
sehat) yang akan menilai status gizi dan mendeteksi secara dini jika terjadi gangguan
pertumbuhan.
3. Penyuluhan dan konseling
penyuluhan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader kepada ibu/keluarga balita
4. Pemberian makanan tambahan (PMT) lokal
5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan
deteksi dini tumbuh kembang.
TEKNIK UNTUK MEMPERKUAT POSYANDU
A. METODE PENDEKATAN
Revitalisasi posyandu merupakan gerakan masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan
khususnya anak dan balita. Kegiatan revitalisasi posyandu menggunakan beberapa metode
pendekatan
1. Pendekatan berbasis kelompok kader. Kader sebaiknya berasal dari warga masyarakat
setempat yang memahami wilayah kerjanya dan dinilai mampu bekerja secara sukarela
mengelola posyandu.
2. Metode kedua, yaitu komprehensif, seluruh rangkaian kegiatan revitalisasi posyandu
secara berkesinambungan diarahkan untuk perbaikan kualitas pelayanan posyandu, mulai
dari penyiapan SDM dan penyediaan kelengkapan sarana prasarana pendukung.
3. Metode ketiga, yaitu berbasis empowering (pemberdayaan), kegiatan pengabdian
masyarakat ini berupaya menggali potensi masyarakat untuk diberdayakan sebagai kader
kesehatan.
B. Kegiatan Pelatihan Pada Kader Posyandu
Melalui pelatihan, kader diberikan materi terkait informasi tentang program pokok
posyandu, dan pemantauan tumbuh kembang balita termasuk pemeriksaan fisik balita
(Iskim Luthfa, 2019)
C. Peran Stakeholder (Pemangku Kepentingan)
1. memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk penyelenggaraan posyandu
2. mengkoordinasikan pergerakan masyarakat untuk hadir pada kegiatan posyandu
3. melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan posyandu secara teratur
4. menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan posyandu
5. menaungi dan membina kegiatan posyandu
6. mengkoodinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan posyandu

MEDIA
Dalam kegiatan sosialisasi di posyandu dapat menggunakan media DVD interaktif dan Video
sehat seimbang untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu. Dan juga dapat
menggunakkan leaflet saat melakukan konseling dengan ibu/orang tua balita.

Sumber :
1. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu tahun 2006
2. Iskim Luthfa (2019) ‘Revitalisasi Posyandu sebagai upaya peningkatan kesehatan anak
dan balita di Posyandu Manggis Kelurahan Karang Roto Semarang’, Indonesian Journal
of Community Services, 1, pp. 202–209.

Anda mungkin juga menyukai