Dalam kegiatan
“Sadar Nutrisi, Sadar Me-Mainstreamkan Makan Belalang Kayu di Karanganyar”
yang tinggi....................................................................
9. Kesimpulan...............................................................
1. Sejarah berdiri
Singkat cerita=
Berdiri pada tanggal 22 Januari 2015, CIK Walang adalah jelmaan dari mimpi seorang
anak manusia untuk bisa membangun sebuah peternakan yang bermanfaat bagi banyak orang.
Ide yang saya cari dari SD itu memang saya yakini keajaibannya, karena ide ini tak mungkin
datang kecuali dari Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Saya Arie Setiawan, dari SD kelas 5
entah kenapa dipanggil ‘pitik’ oleh teman sekelas waktu itu, lanjut SMP masih dijuluki julukan
yang sama, hingga saat SMA saya mendapat ilham untuk membuat Facebook dengan nama Arie
CIK, sampai pada saat saya kuliah, ‘CIK’ adalah panggilan akrab saya. Pada saat saya
mematangkan ide untuk membuat sebuah produk yang mungkin akan menggemparkan
masyarakat Karanganyar, saya menamai usaha saya dengan ‘CIK Walang’
Saya sengaja mengadakan kegiatan makan belalang gratis bertajuk ‘Sadar Nutrisi, Sadar
Me-Mainstreamkan Makan Belalang Kayu di Karanganyar’ untuk memperkenalkan kepada
masyarakat Karanganyar bahwa belalang adalah makan yang ajaib, Trust me. Banyak penelitian
di berbagai negara di seluruh dunia membuktikan bahwa belalang kaya akan kandungan nutrisi
penting untuk tubuh kita, bahkan gizinya bolehlah diadu dengan sumber nutrisi lain seperti
ayam, ikan, daging sapi,dll. Dan tentunya kandungan lemak yang sangat rendah di bandingkan
sumber nutrisi lain, menjadikan belalang tidak menimbulkan resiko penyakit-penyakit orang
kaya seperti obesitas, serangan jantung, stroke,dll. Do you realize this? Trust me i believe
because it does. Dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan sumber nutrisi lain,
menjadikan belalang makanan yang merakyat.
Kenapa harus belalang? Kenapa tidak jenis serangga lainnya? Pertama, belalang itu
sudah sangat jelas kehalalannya. Kedua, belalang sangat bergizi. Ketiga, belalang mudah
dijumpai dimana saja
Namun, ada 2 masalah yang menjadi hambatan dalam kegiatan ini, yaitu : orang dengan
keturunan alergi panganan tinggi protein (seperti udang, seafood, dll); dan rasa ‘jijik’ terhadap
belalang untuk memakannya. Untuk hambatan pertama, saya sarankan untuk tidak
mengkonsumsi belalang atau boleh makan belalang namun disesuaikan dengan alergi yang anda
hadapi. Untuk hambatan kedua, hal tersebut adalah alasan saya hadir didepan anda agar dapat
menikmati secara Cuma-Cuma belalang saya agar anda semuanya terbiasa untuk memakan
belalang. Happy eating those delicious grasshoppers :D
2. Kandungan nutrisi dalam walang kayu
Jangan Sepelekan Kandungan Gizi Belalang
Selasa, 6 November 2012 | 06:39 WIB
Nutrisi belalang
REPUBLIKA.CO.ID, Ada dua binatang yang dikecualikan oleh syariat Islam dari kategori
bangkai, yaitu belalang, ikan dan berbagai macam binatang yang hidup di dalam air. Rasulullah
SAW ketika ditanya tentang masalah air laut, beliau menjawab, "Laut itu airnya suci dan
bangkainya halal." (HR Ahmad dan ahli sunnah).
Dan firman Allah yang mengatakan, "Dihalalkan bagi kamu binatang buruan laut dan
makanannya." (QS al-Maidah: 96). Umar berkata, “Yang dimaksud shaiduhu, yaitu semua
binatang yang diburu; sedang yang dimaksud tha'amuhu (makanannya), yaitu barang yang
dicarinya.” Dan kata Ibnu Abbas pula, bahwa yang dimaksudthaamuhu, yaitu bangkainya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdullah
diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengirimkan satu pasukan, kemudian mereka
mendapatkan seekor ikan besar yang sudah menjadi bangkai. Ikan itu kemudian dimakan selama
20 hari lebih.
Setelah mereka tiba di Madinah, diceriterakanlah hal tersebut kepada Nabi, maka jawab
Nabi, “Makanlah rezeki yang telah Allah keluarkan untuk kamu, berilah aku kalau kamu ada
sisa.” Lantas salah seorang diantara mereka ada yang memberinya sedikit. Kemudian Nabi
memakannya.” (HR Bukhari)
Yang termasuk dalam kategori ikan yaitu belalang. Dalam hal ini Rasulullah SAW
memberikan izin untuk memakannya walaupun sudah menjadi bangkai. Sebab, tidak mungkin
menyembelih belalang.
Ibnu Abi Aufa berujar, “Kami pernah berperang bersama Nabi tujuh kali peperangan,
kami makan belalang bersama beliau.” (HR Jamaah, kecuali Ibnu Majah)
(sumber=http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/14/03/04/n1wr1y-hukum-
makan-ikan-dan-belalang)
Panduan Makanan (2): Makanan yang Diharamkan dalam Al Qur’an
Serangga juga bisa memberikan penghasilan lebih bagi banyak orang. Di Afrika sebanyak empat
botol air besar yang berisi belalang bisa terjual seharga $ 20 atau sekitar Rp 180.000. Beberapa
spesies ulat di Afrika Selatan dan telur semut di Asia Tenggara dianggap sebagai hidangan lezat
dan dijual dengan harga tinggi.
(sumber=http://food.detik.com/read/2013/05/16/143145/2247830/297/atasi-kelaparan-di-
dunia-pbb-promosikan-makanan-serangga)
Kamis, 04/09/2014 15:34 WIB
PBB Rekomendasikan Konsumsi Serangga untuk Atasi Kerawanan Pangan Dunia
Maya Safira – detikFood
Mungkin tak semua orang bisa menyantap serangga seperti belatung, kumbang, jangkrik,
dan ulat. Namun laporan PBB menyebutkan serangga-serangga ini dapat menjadi sumber makanan
di masa depan. Lewat buku 'Edible Insects: Future Prospects for Food and Feed Security' yang
terbit tahun lalu, PBB mempromosikan santapan serangga sebagai usaha memerangi kelaparan.
Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, konsumsi serangga dapat
membantu peningkatan gizi dan mengurangi polusi.
Pada tahun 2030, PBB memprediksi lebih dari 9 juta orang perlu diberi makan, bersama
dengan miliaran hewan yang dibesarkan tiap tahun untuk sumber makanan dan peliharaan.
Sementara itu, tanah dan polusi air dari produksi ternak memicu degradasi hutan sehingga
berkontribusi pada perubahan iklim.
Meski masih kurang dimanfaatkan sebagai makanan manusia ataupun ternak, PBB
mengatakan bahwa peternakan serangga bisa menjadi salah satu cara mengatasi kerawanan pangan.
Bagi hewan ternak, serangga dapat menjadi pelengkap pakan tradisional seperti kedelai, jagung,
biji-bijian, dan lainnya."Pemeliharaan serangga dapat membantu mempertahankan populasi
serangga sekaligus membantu kerawanan gizi dan meningkatkan mata pencaharian. Pertanian
serangga memiliki potensi global sangat besar bagi pakan ternak dan produksi pangan," sebut Afton
Halloran, konsultan untuk FAO Edible Insect Programme, seperti dilansir dari UN News
Centre (13/05/2013).
Serangga dianggap mudah ditemui, perkembangbiakannya cepat, pertumbuhan tinggi,
pakannya tidak rumit, dan ramah lingkungan. Selain itu serangga kaya akan nutrisi dengan
kandungan protein, lemak, dan mineral tinggi. Makanan ini bisa menjadi suplemen makanan bagi
anak-anak kurang gizi.
Tidak hanya itu, serangga juga sangat efisien dalam mengonversi pakan menjadi daging
yang dapat dimakan. Contohnya jangkrik membutuhkan pakan 12 kali lebih sedikit dibanding
hewan ternak untuk menghasilkan jumlah protein yang sama. Sebagian besar serangga juga
menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan lebih minim dibanding ternak
lainnya. (sumber=http://food.detik.com/read/2014/09/04/153418/2681442/294/2/pbb-
rekomendasikan-konsumsi-serangga-untuk-atasi-kerawanan-pangan-dunia).
Rabu, 21/05/2014 15:32 WIB
Ahli Pangan Promosikan Serangga sebagai Pangan Ramah Lingkungan
Fitria Rahmadianti – detikFood
Konferensi 'Serangga sebagai Pangan Dunia' telah digelar 14-17 Mei lalu. Lebih dari 450
peneliti dan delegasi dari lembaga internasional mengikuti acara yang digelar di Ede, Belanda, ini.
Menurut Arnold van Huis, profesor di Wageningen University, Belanda, ada 2.000 jenis serangga
yang bisa dikonsumsi. "Serangga adalah peluang dan pasar besar," ujarnya, seperti
ditulis AFP (14/05/2014). Mei tahun lalu, Badan Pangan dan Pertanian (FAO) PBB mengatakan
bahwa serangga bukan hanya penting sebagai sumber vitamin dan asam amino, tapi juga
berdampak baik bagi lingkungan.
Belalang, semut, cacing, ulat, dan jenis serangga lain bisa jadi langkah yang aman dan
murah untuk memberi makan jutaan orang di dunia di tengah kerusakan lingkungan dan
meledaknya populasi. FAO memperkirakan, dunia perlu meningkatkan produksi pangan hingga
70% pada 2050 untuk memenuhi kebutuhan populasi global sebanyak 9 miliar jiwa.
Produksi pakan hewan kini bersaing dengan makanan manusia dan produksi bahan bakar dalam
memperebutkan sumber daya alam seperti lahan dan air. Namun, 70% lahan agrikultur di dunia
sudah diperuntukkan secara langsung maupun tak langsung untuk produksi daging.
Serangga sudah mulai digunakan sebagai pakan ternak. Satu ton tepung lalat black soldier hanya
menghabiskan biaya $1.000 (Rp 11,5 juta) dibanding pakan ikan seharga $13.000 (Rp 149,5 juta).
Di beberapa restoran, seranggapun mulai dijadikan konsumsi manusia.
Namun, kata van Huis, ini baru permulaan. Ketertarikan masyarakat kini berkembang sangat
cepat. "Bicara soal pakan ternak, serangga akan segera menjadi populer. Namun untuk konsumsi
manusia, butuh 5-10 tahun," ujarnya.
Paul Vantomme yang menangani program konsumsi serangga di FAO menilai perlunya
diversifikasi pangan. Pasalnya, 90% produksi kedelai bergantung pada Argentina, Brazil, dan
Amerika Serikat. Sementara itu, setiap tahun 12 juta ton ikan dikeruk dari lautan sebelum diolah
menjadi pakan ternak. Langkah ini tentu tak berkelanjutan bagi lingkungan. Di lain pihak, serangga
hanya menyumbang jejak yang sangat sedikit dalam emisi karbon dan penggunaan air jika
dibandingkan sumber makanan konvensional. Risiko serangga menularkan penyakit ke manusia
juga lebih rendah dibanding beberapa jenis hewan ternak.
Serangga memiliki efisiensi konversi pangan yang tinggi karena berdarah dingin. "Rata-rata
serangga bisa mengonversi dua kg pakan menjadi satu kg massa serangga, sedangkan hewan ternak
memerlukan delapan kg pakan untuk menghasilkan satu kg pertambahan berat badan hewan," jelas
FAO. (sumber=http://food.detik.com/read/2014/05/21/153248/2588537/297/2/ahli-pangan-
promosikan-serangga-sebagai-pangan-ramah-lingkungan)
Jumat, 31/10/2014 11:59 WIB
Pertama Kali Keripik dan Burger Serangga Dijual oleh Supermarket Belanda
Maya Safira - detikFood
Roti, susu, telur dan keju tentu sering dilihat dalam jajaran produk makanan di
supermarket. Namun di Belanda, salah satu jaringan supermarket terbesar akan meluncurkan
produk makanan dari serangga untuk pertama kalinya minggu ini.
Sejak Jumat (31/10), pelanggan supermarket Jumbo di Groningen dan Haren bisa
menambahkan produk dari belalang ke dalam keranjang belanjanya. Mulai dari 'buggy
balls', 'buggy crisps' hingga 'buggy burger'.
"Serangga tidak hanya sehat, tetapi juga alternatif berkelanjutan dan memberi
kesempatan untuk menambah sumberdaya pangan," kata juru bicara Jumbo, Laura Valks, seperti
dilansir dari AFP (31/10).
Meskipun beberapa makanan berbasis serangga sudah tersedia secara komersial di
Belanda, namun Jumbo menjadi supermarket nasional pertama yang menyediakan di rak-rak
toko. Menurut Laura, produk tersebut dibuat dari mealworm, buffalo worm, dan larva ngengat.
Ada berbagai tambahan rasa untuk produk makanan serangga. Seperti buggy
crisps merupakan larva ngengat yang digoreng renyah dengan tambahan pilihan rasa garam atau
paprika.
Makanan dari serangga dijual dengan harga antara 5.95 euro (Rp 90.000) dan 6.79 euro
(Rp 103.000) per porsinya. Rencananya produk makanan berbahan serangga akan dipasarkan ke
400 gerai Jumbo di seluruh Belanda pada awal tahun depan.
Belanda sempat menjadi tempat konferensi 'Serangga sebagai Pangan Dunia' pada Mei
lalu. Profesor Arnold Van Huis dari Wageningen University Belanda menyebutkan serangga
adalah peluang dan pasar besar karena ada 2.000 jenis serangga yang bisa dikonsumsi.
(sumber=http://food.detik.com/read/2014/10/31/115959/2735368/294/pertama-kali-keripik-
dan-burger-serangga-dijual-oleh-supermarket-belanda)
Serangga Lebih Sehat dari Daging, Lebih Ramah Lingkungan Pula
Serangga mulai dikonsumsi dibeberapa negara seperti New England, Thailand dan
masyarakat Eropa. Di Chinakini serangga dikonsumsi sebagai makanan sehat.
Menurut sebuah laporan, konsumsi serangga sebagai makanan sehari-hari juga dapat
ditemukan dalam literatur Alkitab. Namun sayangnya masih banyak masyarakat barat yang tabu
pada makanan yang dianggap menjijikan ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim penelitian pertanian dan lembaga
pembangunan di seluruh dunia, termasuk UNFAO, serangga sudah diketahui bisa dikonsumsi
dan bukan menjadi pilihan makanan baru.
Sejak berabad-abad lamanya serangga seperti larva kumbang dan semut dimakan oleh
suku asli di Afrika dan Australia, bahkan menjadi makanan yang populer. Begitu juga dengan di
Thailand yang umum mengonsumsi belalang dan kumbang goreng yang renyah.
Lebih dari 1.900 spesies serangga telah dikonsumsi miliaran orang di seluruh dunia,
terutama negara-negara tropis. Kelompok serangga yang paling sering dikonsumsi yaitu ulat,
lebah, kumbang, semut, belalang, jangkrik, wereng, rayap, capung dan lalat.
Jenis serangga ini diyakini sebagai makanan sehat dan menjadi alternatif makanan
bergizi. Sama halnya seperti daging ayam, sapi dan ikan yang biasa dijumpai dan dikonsumsi.
Selain bisa diperoleh dengan dibeli, serangga juga bisa diternak seperti hewan lainnya. Tidak
perlu punya lahan yang luas untuk menernak serangga.
Gao Wiwu, ahli entomologi di Chinese Agricultural University, mengatakan jika China
menjadi slaah satu negara pemakan serangga terbesar. Bahkan nilai ekonomis juga bisa
dirasakan jika mengonsumsi serangga. Tak heran jika sejak tahun 2003, FAO telah gencar
mempromosikan konusmsi serangga di banyak negara.
Lain halnya dengan di China yang mulai mempromosikan serangga sebagai makanan
sejak tahun 1996. Saat itu promosi inipun disetujui oleh China Food and Drug Administration
and the National Health and Family Planning Commission. Sekitar 30 produk kesehatan di
China menggunakan semut sebagai bahan utamanya.
(sumber=http://food.detik.com/read/2013/10/06/064414/2378993/297/serangga-kini-jadi-
alternatif-makanan-sehat-di-china)
Saya akan menambahkan tips cara agar bisa mengalahkan rasa jijik saat pertama kali memakan
belalang:
TEMPO.CO, Yogyakarta - Lain ladang lain belalang. Tiap daerah memiliki adat kebiasan
sendiri. Di Gunung Kidul, Yogyakarta, ada kebiasaan menjadikan belalang sebagai santapan.
Jika Anda sedang berkunjung ke kabupaten di ujung selatan timur Yogyakarta itu, tak ada
salahnya mencicipi makanan itu.
Hewan bernama latin Dissosteria Carolina itu biasa dimasak dengan cara digoreng dan
dibacem. Bumbunya sederhana, rasanya gurih dan asin. "Kalau dibacem rasanya manis," kata
Sutina, pengelola warung Pari Gogo, di Semanu, Gunungkidul, Kamis, 22 Maret 2013.
Di warung itu, perempuan 32 tahun itu tersebut menawarkan belalang goreng sebagai
pelengkap sajian utama, nasi merah. Belalang dihidangkan bersama lauk daging, ayam goreng,
dan sayur lombok ijo, yang isinya irisan cabai hijau dan tempe.
Bagi yang doyan makanan ini, tampilan belalang goreng mirip udang goreng. Dengan
sekujur badan berwarna kemerahan, rasanya gurih dan renyah. Namun, bagi yang tidak suka,
melihat bentuknya, orang langsung teringat kecoak.
Sri Raharto, warga yang lain, mengatakan belalang dikenal sebagai sumber protein.
Namun, bagi yang alergi terhadap sejumlah makanan, jangan mencoba. "Kaya protein, tapi
kalau alergi bisa gatal-gatal," kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul itu.
Menurut dia, sejak lama warga memiliki kebiasaan menyantap belalang. Daerah Gunung
Kidul yang panas cocok untuk perkembangbiakan pohon jati. Biasanya belalang banyak
dijumpai di pohon itu. "Warga memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia," kata dia.
ANANG ZAKARIA
(Sumber=http://www.tempo.co/read/news/2013/03/25/201469219/Belalang-Kriuk-Kaya-
Protein)
7CBF7688
setiaarie12@gmail.com
Arie Setiawan (Arie Cik) (searching di facebook pakai alamat email saja)
@arieshobir
www.cikwalang.blogspot.com
Buka jam 9-4 sore, namun untuk anda yang berniat membeli diluar jam operasional, beri tahu
saya, karena saya akan mem berikan solusi alternatif kepada anda.
8. Quote CIK Walang
Quote bagi saya sangat penting, karena quote adalah nilai-nilai fundamental bagi saya
dalam menjalankan bisnis CIK Walang, sehingga muncul hubungan mutualisme (saling
menguntungkan) diantara saya dan anda sekalian, here we go:
“anda kesini pakai sandal jepit, sepatu pantofel,atau nyeker sekalipun,anda tetap saya layani;
begitu pula apabila anda menginginkan membeli dalam satuan apapun bahkan seribu rupiah,
anda tetap raja dan ratu bagi saya” Arie Setiawan-CIK
“saya membutuhkan anda, anda membutuhkan saya, akan sampai saya dan anda tiba pada suatu
titik hubungan bernama ‘persahabatan’ “ Arie Setiawan-CIK
“lebih baik saya mendengar anda mengatakan hal buruk tentang produk saya, karena saya lebih
suka kejujuran daripada apapun di dunia ini” Arie Setiawan-CIK
“kenapa saya menggunakan sebutan ‘saya’ untuk mengartikan pelaku usaha ini, bukan ‘kami’ yg
berarti banyak orang? Karena saya tidak ingin orang lain menghalangi saya untuk berkenalan
dengan anda, bahkan apabila nantinya saya mempunyai karyawan sekalipun” Arie setiawan-
CIK
9. Kesimpulan
Bisa saya simpulkan, belalang adalah harta karun terpendam nutrisi untuk masyarakat
indonesia, maka dari itu saya mengibarkan bendera untuk memasyarakatkan belalang untuk ada
di setiap meja makan masyarakat untuk mendukung pemenuhan nutrisi masyarakat
Indonesia,khususnya Karanganyar.