Banyak masalah dalam sains, teknik dan matematika, dimana pada operator linier T:VV diberikan,
dan perlu menentukan skalar dimana Tx=x yang memiliki solusi bukan nol, dalam hal ini
disebut nilai eigen, sedangkan x adalah vektor eigen yang berhubungan dengan nilai eigen . Pada
bab ini akan dibahas masalah nilai dan vektor eigen dan beberapa penerapannya.
Pemahaman nilai-nilai eigen dan vektor-vektor eigen, mampu menentukan nilai-nilai dan vektor eigen
serta memahami sifat-sifat diagonalisasi dan orthogonalisasi vektor-vektor eigen.
Definisi:
Jika A adalah matriks nxn, maka ada sebuah vektor x bukan nol dalam ruang Rn yang disebut sebuah
vektor eigen dari A jika Ax adalah perkalian skalar pada x, yaitu:
Ax=x
untuk beberapa skalar . Skalar disebut nilai eigen dari A dan x disebut vektor eigen yang
berhubungan dengan kepada .
Kata “eigen” sendiri yang dalam dalam bahasa Jerman berarti “proper (tepat)”; berarti “nilai eigen”
berarti “nilai yang tepat”, atau oleh beberapa penulis diartikan sebagai “nilai karakteristik”, atau
“akar-akar laten”
Contoh 4.1.
1 3 0
x= adalah vektor eigen dari matriks A= berhubungan dengan vektor eigen =3 karena
2
8 1
3 0 1 3
Ax= 3x.
8 1 2 6
Nilai-nilai eigen dan vektor vektor eigen memiliki interpretasi geometrik dalam ruang R 2 dan R3. Jika
adalah nilai eigen dari A berhubungan dengan vektor eigen x maka Ax=x, sehingga perkalian
dengan A menggeser x, atau mendilatasi x, atau membalikan arah dari x bergantung nilai .
x=Ax x x
x x=Ax
x=Ax
Gambar 4.1. (a) Dilasi untuk 1, (b) Konstraksi untuk 01, (c) Reversal untuk 0.
Untuk menentukan nilai-nilai eigen dari matriks A nxn kita menulis kembali Ax = x sebagai
Ax = Ix
atau
(I-A)x = 0.
Agar menjadi nilai eigen, maka akan ada solusi bukan nol dari sistim persamaan di atas. Dan
persamaan itu memiliki solusi bukan nol jika dan hanya jika:
det(I-A )= 0
Persamaan ini disebut dengan persamaan karakteristik dari A; skalar-skalar yang memenuhi
persamaan tersebut adalah nilai-nilai eigen dari A. Jika kita mengembangkan determinan det(I-A)
sebagai polinomial dalam maka polinomial ini disebut polinomial karakteristik dari A.
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 78
Contoh 4.2.
3 2
Tentukan nilai-nilai eigen dari matriks A= .
1 0
Jawab:
1 0 3 2 3 2
Karena I-A = , maka polinomial karakteristik dari A adalah
0 1 1 0 1
3 2
det(I-A) = 1
= 2-3+2 = 0. Sehingga solusinya adalah 1 = 1 dan 2 =2 adalah nilai-
nilai eigen dari matriks A.
Contoh 4.3.
Tentukan nilai-nilai eigen dari matriks
2 1
A= .
5 2
Jawab:
1 0 1 1 2 1
Karena (I-A) = , maka polinomial karakteristik dari A
0 1 5 2 5 2
adalah det(I-A) = 2+1 = 0. Nilai-nilai eigen haruslah memenuhi persamaan 2+1 = 0. Karena
solusinya adalah bilangan imajiner 1=i dan 2=-i, dan karena solusinya umumnya haruslah bilangan
real (kecuali untuk kasus-kasus tertentu), maka A tidak memiliki nilai-nilai eigen.
Contoh 4.4.
Tentukan nilai-nilai eigen dari matriks:
1 1 0
A 0 0 1
4 17 8
Jawab:
Dengan mengikuti langkah-langkah seperti contoh soal 2 s/d 3, maka det (I-A) = 0:
1 0
0 1 =0
4 17 8
3-82+17-4=0,
(-4)(2-4+1) = 0.
3 2 0
A 2 3 0
0 0 5
Jawab:
Persamaan karakteristik dari matriks di atas adalah: (-1)(-5)= 0 (periksa hal ini!). Sehingga nilai-
nilai eigen adalah 1 = 1, dan 2=3 = 5. Dari definisi
x1
x x 2
x3
adalah sebuah eigen vektor A berhubungan dengan nilai eigen jika dan hanya jika x memiliki solusi
nontrivial dari (I-A)x=0, yaitu bahwa Ax = x atau
3 2 0 x1 0
2
3 0 x 2 0
0 0 5 x 3 0
2 2 0 x1 0
2 2 0 x 0
2
0 0 0 x 3 0
Dengan menyelesaikan persamaan ini akan didapat: x1=-s, x2=s dan x3=t.
Sehingga vektor-vektor eigen A berhubungan dengan nilai eigen =5 adalah vektor-vektor bukan nol
dalam bentuk:
s s 0 1 0
x s s 0 s 1 t 0
t 0 t 0 1
1 0
1
Karena dan 0 tidak bergantung sama lain, maka vektor-vektor ini merupakan basis untuk
0
1
ruang eigen berhubungan dengan nilai eigen =5.
Jika =1, maka persamaan Ax=x menjadi:
2 2 0 x1 0
2 2 0 x 2 0
0 0 4 x 3 0
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 80
Dari hubungan di atas didapat solusi x 1=t, x2=t dan x3=0. Sehingga vektor-vektor eigen berhubungan
dengan =1 adalah
t 1
x t t 1
0 0
1
sehingga 1 merupakan basis untuk ruang eigen berhubungan dengan =1.
0
4.2 Diagonalisasi
Matriks bujursangkar A disebut dapat didiagonalisasi jika ada sebuah matrik yang invertibel P
sehingga bahwa P-1AP adalah diagonal; matriks P disebut mendiagonalisasi A. Dengan kata lain, jika
A adalah matriks nxn, maka pernyataan berikut berlaku: A dapat didiagonalisasi, dan A memiliki
vektor-vektor eigen yang tidak bergantung sama lain.
Contoh 4.6.
Tentukan sebuah matriks P yang mendiagonalisasi matriks
3 2 0
0
A= 2 3
0 0 5
Jawab:
Dari contoh soal 5, nilai-nilai eigen adalah =1 dan =5, sehingga didapat vektor eigen untuk nilai-
nilai eigen tersebut:
1 0 1
1
P= 1 0
0 1 0
1 1
2 2
0 3 2 0 1 0 1
P AP 0
1
0 1 2 3 0 1 0 1
1 1
0 0 0 5 0 1 0
2 2
5 0 0
0 5 0
0 0 1
Dimana elemen-elemen diagonalnya adalah semua nilai-nilai eigen. Urutan penempatan vektor-vektor
eigen untuk masing-masing nilai eigen dalam P tidak jadi masalah, sehingga jika P adalah:
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 81
1 1 0
0
P= 1 1 ,
0 0 1
maka
5 0 0
0
P AP = 0
-1 1
0 0 5
dimana urutan vektor eigen hanya mempengaruhi urutan nilai eigen dalam matriks diagonal tersebut.
Contoh 4.7.
Perhatikan bahwa matriks:
2 1 0
A 3 2 0
0 0 4
memiliki 3 nilai eigen yang berbeda yaitu = 4, =2+3, =2-3. Sehingga A terdiagonalisasi
dengan:
4 0 0
P AP 0
1
2 3 0
0 0 2 3
Sebuah matriks A disebut terdiagonalisasi secara orthogonal jika ada sebuah matriks P yang
orthogonal sehingga bahwa P-1AP (=PtAP) adalah diagonal; matriks P disebut mendiagonalisasi A
secara orthogonal.
Ada dua pertanyaan yang perlu dipertimbangkan. Pertama, matriks-matriks mana saja yang
terdiagonalisasi secara orthogonal; dan kedua, bagaimana menentukan matriks P untuk melakukan
diagonalisasi orthogonal sebuah matriks yang terdiagonalisasi secara orthogonal? Perhatikan teorema
berikut:
Matriks yang terdiagonalisasi secara orthogonal, maka matriks tersebut memiliki sifat: A=A t. Maka
matriks A disebut simetris. Perhatikan teorema berikut:
Jika A matriks simetris, maka vektor-vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda akan orthogonal.
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 82
1 4 5
A 4 3 0
5 0 7
Berikut ini adalah prosedur untuk mendiagonalisasi sebuah matriks simetris secara orthogonal:
Langkah 1: Tentukan basis untuk masing-masing ruang eigen dari A.
Langkah 2: Terapkan proses Gram-Schmidt untuk masing-masing basis tersebut untuk mendapatkan
basis orthonormal untuk masing-masing ruang eigen.
Langkah 3: Bentuk matriks P yang kolom-kolomnya merupakan basis vektor yang dibentuk pada
langkah 2; matriks ini mendiagonalisasi A secara orthonormal.
Contoh 4.8.
Tentukan sebuah matriks orthonormal P yang mendiagonalisasi matriks
4 2 2
A 2 4 2
2 2 4
Jawab:
Persamaan karakteristik dari A adalah
4 2 2
2 =(-2)2(-8)=0
det(I-A)=det 2 4
2 2 4
Sehingga nilai-nilai eigen dari A adalah =2 dan =8. Basis ruang eigen untuk nilai eigen =2 adalah
1 1
u1 1
dan 2 0
u
0 1
Dengan menerapkan proses Gram-Schmidt bagi {u1,u2} didapat vektor-vektor eigen yang orthonormal
(lihat catatan tambahan berikut untuk proses Gram-Schmidt)
1
1
2 6
v1
1 1
dan v 2
2 6
0 2
6
1
u3 1
1
1
3
1
v 3
3
1
3
Akhirnya, dengan menggunakan v1, v2, dan v3, sebagai vektor-vektor kolom kita peroleh
1 1 1
2 6 3
1 1 1
P
2 6 3
2 1
0
6 3
dimana P mendiagonalisasi A secara orthogonal. Untuk memeriksanya kita dapat memeriksa bahwa
PtAP adalah matriks diagonal.
Sekumpulan vektor inner product space disebut himpunan orthogonal jika semua pasangan dengan
vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan itu adalah orthogonal. Sebuah himpunan orthogonal
dimana masing-masing vektor memiliki normalitas (magnitudo) 1 disebut orthonormal.
u2 projw1u2 u u2, v1 v1
v2 2
| u2 projw1u2 | | u2 u2, v1 v1 |
u2-projw1u2
u2
v2
w1
v1 projw1u2
Langkah 3: Membentuk vektor v3 dengan norm 1 yang orthogonal pada v1 dan v2 dengan cara:
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 84
u3 proj w2u3 u u3 , v1 v1 u3 , v2 v2
v3 3
| u3 proj w2u3 | | u3 u3 , v1 v1 u3 , v2 v2 |
u3-projw2u3
u3
V3
v2
v1
projw2u3
Contoh soal: Gunakan proses Gram-Schmidt untuk mentransformasi vektor u1=(1,1,1), u2=(0,1,1),
u3=(0,0,1) ke dalam basis orthonormal.
Langkah 1:
u1 (1,1,1) 1 1 1
v1 , ,
| u1 | 3 3 3 3
Langkah 2:
u2-projww1u2=u2-<u2,v1>v1
2 1 1 1 2 1 1
= (0,1,1)- , , , ,
3 3 3 3 3 3 3
Sehingga
u2 u2, v1)v1 3 2 1 1 2 1 1
v2= , , , ,
| u2 u2, v1)v1 | 6 3 3 3 6 6 6
Langkah 3:
u3-projw2u3=u3-<u3,v1>v1-<u3,v2>v2
1 1 1 1 1 2 1 1
(0,0,1) , , , ,
3 3 3 3 6 6 6 6
1 1
0, ,
2 2
Sehingga
u3 proj w 2u3 1 1 1 1
v3 = 2 0, , 0, ,
| u3 proj w 2u3 | 2 2 2 2
Sehingga:
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 85
1 1 1
v 1 , , ,
3 3 3
2 1 1
v 2 , , ,
6 6 6
1 1
v 3 0, ,
2 2
Teorema:
(a) Persamaan karakteristik dari matriks simetris A hanya memiliki akar-akar real.
(b) Jika sebuah nilai eigen dari matriks simetris A diulangi k kali sebagai akar dari persamaan
karakteristik, maka ruang eigen (eigenspace) berhubungan dengan adalah dimensi-k.
Contoh 4.9.
Persamaan karakteristik dari matriks simetris
3 1 0 0 0
1 3 0 0 0
A 0 0 2 1 1
0 0 1 2 1
0 0 1 1 2
adalah (-4)2(-1)2(-2)=0, sehingga nilai-nilai eigen adalah =4, =1, dan =2, dimana =4 dan =1
berulang dua kali dan =2 hanya satu kali. Sehingga ruang eigen berhubungan dengan =4 dan =1
memiliki dimensi-2 dan ruang eigen berhubungan dengan =1 adalah dimensi-1.
Jika A adalah matriks nxn, maka vektor x bukan nol dalam R n disebut sebuah vektor eigen dari A
jika Ax adalah perkalian skalar dari x; yaitu Ax=x untuk beberapa nilai skalar . Skalar disebut
nilai eigen dari A dan x adalah vektor eigen berhubungan dengan nilai .
Jika A adalah matriks nxn, maka hal-hal berikut benar (a) adalah nilai eigen dari A, (b) Sistim
persamaan (I-A)x=0 memiliki solusi nontrivial, (c) Ada vektor x bukan nol dalam R n sehingga
Ax=x, (d) adalah solusi real dari persamaan karakteristik det(I-A)=0.
Matriks bujursangkar A disebut terdiagonalisasi jika ada sebuah matriks P yang invertibel sehingga
P-1AP adalah diagonal; matriks P disebut mendiagonalisasi A.
Jika A adalah matriks nxn, maka pernyataan berikut ekuivalen: (a) A terdiagonalisasi, (b) A
memiliki vektor vektor eigen bebas secara linier.
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 86
Matriks bujursangkar A disebut terdiagonalisasi orthogonal jika ada matriks P orthogonal sehingga
P-1AP (PtAP) adalah diagonal; matriks P disebut mendiagonalisasi A secara orthogonal.
Jika A adalah matriks nxn, maka pernyataan berikut ekuivalen: (a) A terdiagonalisasi secara
orthogonal, (b) A memiliki himpunan orthonormal dari n vektor eigen.
Soal-soal latihan
3 0 10 9
(a) (b)
8 1 4 2
0 3 2 7
(c) (d)
4 0 1 2
0 0 1 0
(e) (f)
0 0 0 1
4 0 1 3 0 5
(a) 2 1 0 (b) 1 / 5 1 0
2 0 1 1 1 2
2 0 1 1 0 1
(c) 6 2 0 (d) 1 3 0
19 5 4
4 13 1
5 0 1 5 6 2
(e) 1 1 0 (f) 0 1 8
7 1 0
1 0 2
0 0 2 0 10 9 0 0
1 0 1 0 4 2 0 0
(a) (b)
0 1 2 0 0 0 2 7
0 0 0 1 0 0 1 2
10. Buktikan bahwa =0 adalah nilai eigen dari matriks A jika dan hanya jika A tidak invertibel.
11. Buktikan bahwa bagian konstanta dalam polinomial karakteristik dari matriks A nxn adalah (-
1)ndet(A). (Petunjuk: bagian konstanta adalah nilai dari polinomial karakteristik bilamana =0.)
12. Tunjukkan bahwa jika adalah nilai eigen matriks A, maka 2 adalah nilai eigen dari matriks A 2;
atau lebih umum, tunjukkan bahwa n adalah nilai eigen dari An jika n adalah positif integer.
13. Gunakan hasil dari soal 11 dan 12 untuk menentukan nilai-nilai eigen dari A 9, dimana
1 3 7 11
0 1 3 8
A
0 0 2 4
0 0 0 2
3 0 0
2 0 2 3
(a) (b) (c) 0 2 0
1 2 1 1
0 1 2
1 0 1
(d) 1 3 0
4 13 1
14 12 1 0
(a) (b)
20 17 6 1
1 0 0 2 0 2
(c) 0 1 1 (d) 0 3 0
0 1 1 0 0 3
19 9 6 1 4 2
(a) 25 11 9 (b) 3 4 0
17 9 4 3 1 3
5 0 0
(c) 1 5 0
0 1 5
17. Misalkan A adalah matriks nxn dan P adalah matriks nxn yang invertibel. Tunjukkan:
(a) (P-1AP)2=P-1A2P
(b) (P-1AP)k=P-1AkP (k adalah integer positif)
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 88
18. Berdasarkan soal 17, gunakan fakta itu untuk menolong menghitung A 10, dimana
1 0
A
1 3
a b
19. Misalkan A , tunjukkan bahwa:
c d
(a) A terdiagonalisasi jika (a-d)2+4bc>0
(b) A tidak terdiagonalisasi jika (a-d)2+4bc<0.
20. Gunakan teorema yang ada untuk menentukan dimensi dari eigenspaces dari matriks-matriks
simetris berikut.
1 1 1
1 1
(a) (b) 1 1 1
1 1
1
1 1
1 4 2 8 0 0
(c) 4 1 2 (d) 0 3 3
2 2 2 0 3 3
4 4 0 0 10 / 3 4/3 0 4 / 3
4 4 0 0 4/3 5/3 0 1/ 3
(e) (f)
0 0 0 0 0 0 2 0
0 0 0 0 4 / 3 1/ 3 0 5 / 3
21. Tentukan matriks P yang mendiagonalisasi A secara orthogonal untuk matriks-matriks A berikut,
dan tentukan P-1AP.
3 1 7 24
(a) (b)
1 3 24 7
2 0 36
5 3 3
(c) (c) 0 3 0
3 3 1
36 0 23
1 1 0 2 1 1
(d) 1 1 0 (e) 1 2 1
0 0 0
1 1 2
3 1 0 0 5 2 0 0
1 3 0 0 2 2 0 0
(f) (g)
0 0 0 0 0 0 5 2
0 0 0 0 0 0 2 2
22. Tentukan sebuah matriks yang mendiagonalisasi matriks berikut secara orthogonal
Bab 4. Vektor dan nilai eigen 89
a b
b a
dimana b0.