1. TUJUAN
2. DASAR TEORI
1. Rangkaian Pembagian Tegangan
Rangkaian pembagi tegangan / voltage divider adalah sebuah rangkaian elektronik
sederhana yang merubah tegangan besar ke tegangan yang lebih kecil, Rangkaian tersebut
cukup berupa 2 resistor yang di rangkai secara seri.
Rangkaian pembagi tegangan adalah rangkaian yang membagi tegangan dengan nilai
tertentu, yang sebanding dengan nilai resistor resistor yang menyusunnya. Jadi umumnya
rangkaian pembagi tegangan tersusun dari minimal 2 buah resistor.
2. Sensor RTD
Resistance Temperature Detector adalah sensor suhu yang pengukurannya
menggunakan prinsip perubahan resistansi atau hambatan listrik logam yang dipengaruhi
oleh perubahan suhu.RTD adalah salah satu sensor suhu yang paling banyak digunakan
dalam otomatisasi dan proses kontrol.
Pada tipe elemen wire-wound atau tipe standar, RTD terbuat dari kawat yang tahan
korosi, yang dililitkan pada bahan keramik atau kaca, yang kemudian ditutup dengan
selubung probe sebagai pelindung. Selubung probe ini biasanya terbuat dari logam
inconel (logam dari paduan besi, chrom, dan nikel). Inconel dipilih sebagai selubung dari
RTD karena tahan korosi dan ketika ditempatkan dalam medium cair atau gas, selubung
inconel cepat dalam mencapai suhu medium tersebut.
Resistance Temperature Detector merupakan sensor pasif, karena sensor ini
membutuhkan energi dari luar. Elemen yang umum digunakan pada tahanan resistansi
adalah kawat nikel, tembaga, dan platina murni yang dipasang dalam sebuah tabung guna
untuk memproteksi terhadap kerusakan mekanis. Resistance Temperature Detector
(PT100) digunakan pada kisaran suhu -200 0 C sampai dengan 650 0 C
Prinsip kerja dari RTD (PT100) yang digunakan untuk pengukuran minyak ini adalah,
ketika RTD pada tangki crystalizer menerima panas dari minyak, maka panas tersebut
akan dikonversikan oleh RTD ke dalam bentuk besaran listrik yaitu tahanan. Panas yang
dihasilkan berbanding lurus dengan tahanan dari jenis elemen logam platina yang ada
pada sensor RTD, kemudian bentuk tahanan tersebut diterima oleh Tranduser kemudian
tranduser merubahnya menjadi sinyal fisi dan mengirimnya ke TRC.
3. Langkah Percobaan
I. Olahlah dan Input data mentah yang terdapat pada soal
II. Input menggunakan table di aplikasi MS Excel
III. Setelah menginput data lalu masukkan data menggunakan rumus untuk Vin,Va dan
Vab
IV. Setelah data data terpenuhi maka lakukan pembuatan Grafik menggunakan tipe
Scatter
V. Setelah terbentuk, ubah garis menjadi polynomial dan menggunakan pangkat 2.
VI. Tambahkan keterangan grafik dan x serta y nya.
1. Hasil
R1 R3 R4
NO T(oC) RRTD (ohm) Vin (V) Va (V) Vb (V) Vab (V)
(ohm) (ohm) (ohm)
1 -90 391.24 1000 4700 2200 5 1.41 1.59 -0.19
2 -80 410.73 1000 4700 2200 5 1.46 1.59 -0.14
3 -70 431.26 1000 4700 2200 5 1.51 1.59 -0.09
4 -60 431.82 1000 4700 2200 5 1.51 1.59 -0.09
5 -50 475.42 1000 4700 2200 5 1.61 1.59 0.02
6 -40 499.06 1000 4700 2200 5 1.66 1.59 0.07
7 -30 523.74 1000 4700 2200 5 1.72 1.59 0.12
8 -20 549.46 1000 4700 2200 5 1.77 1.59 0.18
9 -10 576.21 1000 4700 2200 5 1.83 1.59 0.23
10 0 604 1000 4700 2200 5 1.88 1.59 0.29
11 10 632.13 1000 4700 2200 5 1.94 1.59 0.34
12 20 660.97 1000 4700 2200 5 1.99 1.59 0.40
13 30 690.52 1000 4700 2200 5 2.04 1.59 0.45
14 40 720.79 1000 4700 2200 5 2.09 1.59 0.50
15 50 751.77 1000 4700 2200 5 2.15 1.59 0.55
16 60 783.45 1000 4700 2200 5 2.20 1.59 0.60
17 70 815.86 1000 4700 2200 5 2.25 1.59 0.65
18 80 848.97 1000 4700 2200 5 2.30 1.59 0.70
19 90 882.79 1000 4700 2200 5 2.34 1.59 0.75
20 100 917.33 1000 4700 2200 5 2.39 1.59 0.80
21 110 952.58 1000 4700 2200 5 2.44 1.59 0.85
22 120 988.54 1000 4700 2200 5 2.49 1.59 0.89
23 130 1025.2 1000 4700 2200 5 2.53 1.59 0.94
24 140 1062.6 1000 4700 2200 5 2.58 1.59 0.98
25 150 1100.7 1000 4700 2200 5 2.62 1.59 1.03
26 160 1139.5 1000 4700 2200 5 2.66 1.59 1.07
27 170 1179 1000 4700 2200 5 2.71 1.59 1.11
28 180 1219.3 1000 4700 2200 5 2.75 1.59 1.15
29 190 1260.2 1000 4700 2200 5 2.79 1.59 1.19
Table 0.1
600
400
200
0
-150 -100 -50 0 50 100 150 200 250
SUHU (°C)
Grafik 1.0
Hubungan V dengan T
250
200
f(x)
150= 20.56 x² + 178.27 x − 54.16
SUHU (°C)
100
50
0
-0.40 -0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40
-50
-100
-150
TEGANGAN (V)
Grafik 1.1
2. Pembahasan
Pada praktikum ini dapat di temukan keluaran hubungan antara Hambatan dan Suhu
Dimana mendapatkan regresi y = 0,0038x2 + 2,7439x + 604,61 dan pada hubungan Suhu
dan Tegangan mendapatkan regresi y = 20.556x2 + 178.27x - 54.163
Sehingga dapat dibandingkan 2 data tersebut bahwa makin tinggi suhu maka nilai
hambatannya akan semakin besar, begitu pula hubungan antara suhu dengan tegangan
adalah berbanding lurus. Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi tegangan yang
diperoleh.
2. Saran
Dalam melakukan praktikum ini alangkah baiknya memahami cara pembacaan
resistor yang digunakan serta harus mengetahui tahapan rumus apa saja yang
digunakan untuk mendapatkan keluaran yang dicari.
6. Referensi
https://teknikelektronika.com/rumus-rangkaian-pembagi-tegangan-voltage-divider-
resistor
https://media.neliti.com/media/publications/116706-ID-sistem-pengendalian-suhu-pada-
tungku-bak.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28656/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y