LANDASAN TEORITIS
2.1 sosial media
Social media atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan media sosial merupakan media yang
dirancang untuk memfasilitasi interaksi sosial interaktif atau dua arah. Cindy Rizal mengatakan
bahwa media berbasis teknologi internet telah mengubah pola penyebaran informasi. Media sosial
adalah sebuah media untuk kehidupan sosial yang memanfaatkan teknologi internet untuk
memudahkan penggunanya dalam berpartisipasi, menciptakan, dan berbagi isi melalui jejaring
sosial,blog, forum dan dunia virtual. Dengan kata lain media sosial adalah sebuah wadah yang
mampu menghasilkan berbagai bentuk komunikasi dan menyebarkan berbagai macam informasi bagi
semua kalangan masyarakat. Beberapa media sosial yang sudah akrab ditelinga kita dan sering
digunakan oleh pemuda adalah Facebook, Instagram, WhatsApp, Line dan Twitter, Youtube, Tik
Tok. Walau terlihat sama namun media sosial ini sangat berbeda dalam cara dan kegunaannya dan
popularitas nya di kalangan penggunanya. Aplikasi penyedia media sosial ini juga terus berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi dan banyak
aplikasi dari cina seperti Tik Tok yang juga bisa menyamai youtube namun aplikasi yang diciptakan
pemuda Indonesia belum terlihat dalam dipakai oleh bangsanya sendiri. Perkembangan media sosial
ini akan terus menerus (sustainable) karena kaitannya yang erat dengan unsur komersil atau uang.
Kita menyaksikan bagaimana para pemilik aplikasi media sosial (facebook, whatsapp, youtube, dil]
menjadi milyarder baru yang mengalahkan pemilik perusahaan besar yang sudah berpuluh tahun ada.
Pemanfaatan Media Sosial tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet yang merupakan tren
di berbagai kalangan, tidak terkecuali kalangan pemuda, di mana dengan menggunakan media sosial
dapat berkomunikasi lebih menarik. Teknologi internet yang berkembang saat ini sangat luar biasa
yang memungkinkan data dalam media sosial terkirim dengan sangat cepat dalam hitungan detik.
Allah telah menganugerahkan manusia dalam menemukan teknologi digital 4G yang membuat
internet bisa lebih mudah diakses dan data lebih cepat dikirimkan tanpa ada jeda. Saat ini kita sudah
bersiap menghadapi datangnya teknologi digital 5G yang Jaringan generasi kelima atau yang biasa
dikenal dengan 5G, diproyeksi bakal bisa mulai diimplementasikan pada tahun 2020 mendatang. Uji
coba implementasi jaringan 5G terus dilakukan operator telekomunikasi beserta penyedia jaringan di
Indonesia untuk mempersiapkan ekosistem yang lebih matang. Keunggulan jaringan 5G
dibandingkan teknologi sebelumnya menurut Yessie D, Yosetya, Direktur / Chief Service
Management XL Axiata, adalah antara lain speed 5G menghasilkan kapasitas 1,000 kali lebih besar
dan 100 kali lebih cepat dibandingkan jaringan 4G LTE yang ada saat ini. Sebagai gambaran saat ini
kecepatan jaringan 4G adalah 150Mbps sementara 5G bisa mencapai kecepatan koneksi hingga 20
Gbps. Secara sederhana dapat dicontohkan bila mau mengunduh film dalam video dengan ukuran
10GB, maka waktu tunggu yang dibutuhkan hanya 3 detik saja. Selain itu, 5G juga memiliki latency
yang sangat rendah, yaitu kurang dari 1 milisecond (ms) end-to-end latency. Ini lebih rendah
ketimbang latensi yang dihasilkan oleh 4G sekitar 40ms. Latensi di 5G lebih cepat latensi yang
dihasilkan oleh 4G sekditar 40ms. Latensi di 5G lebih cepat ketimbang kita mengedipkan mata.
Selain latensi atau delay 1ms, jaringan 5G juga mampu menyediakan koneksi simultan hingga kurang
lebih 2000 Pengguna aktif. Selanjutnya, teknologi jaringan tercanggih ini juga unggul pada
pemakaian daya atau baterenya, bahkan hingga 1000x lebih efisien dibandingkan yang ada saat ini.
Dengan semua kehebatan itu, maka memungkinkan adanya layanan-layanan digital inovatif,
Misalnya mobil tanpa supir yang sudah mulai diuji coba di beberapa negara maju. Kelebihan 5G juga
akan mampu mendukung inovasi digital di berbagai bidang, termasuk kedokteran, kerohanian,
pendidikan, politik, pemasaran, industri robotik dan otomasi dan seluruh bidang kehidupan manusia.
Tantangan terbesar yang akan dihadapi para operator dalam pengembangan 5G adalah keterbatasan
rentang spektrum frekuensi tinggi. Sebab untuk menggelar 5G dibutuhkan antena dan infrastruktur
yang cukup banyak. Beberapa operator telekomunikasi sudah mempersiapkan jawaban untuk ini yaitu
dengan memaksimumkan pemanfaatan spektrum, konvergensi jaringan dengan menerapkan teknologi
Network Functions Virtualization (NFV), memperluas jaringan tulang punggung (back bone) fiber
optik yang menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, dan juga secara aktif mendorong pemanfaatan
akses Internet Wireless to the home kepada masyarakat. Pemanfaatan Media Sosial di Indonesia
sangat luas dan terus tumbuh. Hal ini dimonitor oleh perusahaan survei HootSuite yang merupakan
sebuah situs layanan manajemen konten (content management) yang menyediakan layanan media
daring yang terhubung dengan berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook, Youtube, Whatsapp, Fb
Messenger, Weixin / Wechat, Instagram, Qq, Qzone, Douyin sina Weibo, Twitter, Reddit, Douban,
Linkedin, Baidu Tieba, skype, Snapchat, Viber, Pinterest, dan Line. Hootsuite secara berkala
menyajikan data dan tren yang dibutuhkan untuk memahami internet, media sosial, mobile, dan
perilaku e-commerce di tiap tahunnya. Biasanya, Hootsuite menerbitkan data dan tren tentang internet
dan media sosial pada bulan pertamna setiap tahunnya." Seperti pada tahun ini, tahun 2019. Hootsuite
mengeluarkan data tren tentang internet dan media sosial pada akhir Januari 2019.
Rangkuman/resume data tren internet dan media sosial tahun 2019 di Indonesia :
1. Total Populasi (jumlah penduduk): 268.2 juta (naik 1% atau sekitar 3 juta populasi dari tahun
2018)
2. Pengguna Mobile Unik: 355:5 juta (turun 19% atau sekitar 83 juta dari tahun 2018)
3. Pengguna Internet: 150 juta (naik 13% atau sekitar 17 dan tahun 2018)
4. Pengguna Media Sosial Aktif: 150 juta (naik 15% atau sekitar 20 dari tahun 2018]
5. Pengguna Media Sosial Mobile: 130 juta (naik 8.3% atau sekitar 10 dari tahun 2018)
6. Media Sosial yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet yang menggunakan setiap
platform berbasis survei adalah Youtube, Whatsapp, Facebook dan Instagram.
2.2 Youtube
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) yang populer dimana para
pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis. Didirikan pada bulan
februari 2005 oleh 3 orang mantan karyawan PayPal, yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed
Karim. Umumnya video-video di YouTube adalah video klip film, TV, serta video buatan para
penggunanya sendiri. (Tjanatjantia. Widika, 2013). Salah satu layanan dari Google ini, memfasilitasi
penggunanya untuk mengupload video dan bisa diakses oleh pengguna yang lain dari seluruh dunia
secara gratis. Bisa dikatakan YouTube adalah database video yang paling populer di dunia internet,
atau bahkan mungkin yang paling lengkap dan variatif. Pada awalnya YouTube memang bukan
Jurnal Komunikasi oleh Google, tapi Google mengakuisinya lalu kemudian menggabungkannya
dengan layananlayanan Google yang lain.
Youtube adalah situs web yang menyediakan berbagai macam video mulai dari video klip sampai
film, serta video-video yang dibuat oleh pengguna youtube sendiri. Youtube memiliki beberapa
manfaat bagi penggunanya. Youtube bisa menjadi sumber belajar dan media pembelajaran yang bisa
memenuhi tuntutan kebutuhan generasi digital. Youtube bisa meningkatkan minat dan mendukung
gaya belajar generasi digital. Youtube juga menawarkan pengalaman pembelajaran dengan teknologi
yang baru yang akan berguna saat mereka lulus(Burke, Snyder, & Rager, 2009).
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/9566