Anda di halaman 1dari 3

KU PAKAI JILBABKU UNTUK AYAH

Karya : ELDINA AULIA

Banyak orang bilang bahwa aku adalah seorang anak tak tahu diri,malas dan suka keluar
malam. Namaku Atika Sari, aku hidup sederhana bersama Ayah. Sedangkan ibuku telah meninggal
sesudah melahirkanku. Aku adalah anak semata wayang Ayahku. Ayah hanya bekerja sebagai supir
bajaj. Tapi sejujurnya aku muak akan hidup ini,mengapa aku tidak seperti teman-temanku yang lain
yang bisa membeli apa yang mereka inginkan. Aku merasa iri pada mereka pada orang tua mereka
yang mampu membahagiakan anaknya. Tapi aku? Ah sudahlah,rasanya itu tidak mungkin terjadi
padaku.
Aku selalu diejek dan dihindari oleh teman-temanku karena aku tergolong orang yang miskin
. Sejak saat itu aku menjadi semakin benci pada ayah. Hal itu yang memyebabkan aku frustasi dan
akhirnya aku menjadi anak yang sering keluar malam tanpa arah dan tujuan. Bagiku,rumahitu serasa
aku berada di dalam neraka.saat itu ,ayah sudah pulang kerja sekitar jam 18.47 aku hanya diam di
kamar,dan tak lama ayah memanggilku dan aku pun keluar dengan wajah melas dan merenggut.”ini
bapak belikan nasi nak,makanlah”katanya dengan wajah lelahnya sambil meyodorkan sebungkus
yang berisi nasi dan lauk pauk. Mendengarnya telinga ku kembali panas,aku mengambil sebungkus
-nasi itu dari tangan nya lalu aku banting ke lantai hingga nasi dan lauknya berserakan kemana-
mana. Lalu aku kebali kekamarku.Aku benci,sampai kapanpun aku benci padanya.benci karena dia
tidak bisa membahagiakan aku.
Untuk apa aku dirumah? Sedangkan aku selalu muak melihat wajahnya.Aku pun keluar
malam hari,aku pergi dengan berjalan kaki tak tentu arah.Aku melihat segerombolan lelaki dan
perempuan meda tengah asik berbincang-bincang di sana.Akupun mendekati,aku tadinya sempat
berpikir bahwa aku akan mendapat hinaan karena pakaianku yang lusuh ini.Tapi ternyata mereka
baik,mereka ramah tak memilih-milih teman.Akupun ikut duduk bersama mereka.Sejak saat itu aku
selalu keluar malam setiap hari untuk berkumpul bersama mereka.Aku sering di berikan baju oleh
mereka terutama para perempuan.
“Nih,gue bawain baju buat lo,di pake ya” kata Riri sambil memberikan baju dan sepatu hak tinggi itu.
“Waw,makasih ya.lo orang nya baik banget deh” jawabku bahagia.
Baju-baju yang sering mereka berikan padaku selalu aku pakai setiap aku berkumpul dengan mereka
tiap malam di taman.Baju yang sangat menarik bagiku,bahkan sekarang aku suka memakai pakaian
seksi yang tak layak aku pakai.Saat itu ayah melihatku pergi dengan pakaian yang baginya tak
senonoh. “Tika,mau kemana kamu nak malam-malam begini? Jangan keluar nak,itu berbahaya bagi
kamu.Dan jangan memakai pakaian itu nak,Berpakaian lah dengan sopan”Ujar ayahku.

“Udah deh pak,bapak gak usah sok nasehatin aku.aku ini udah gede pak,bukan anak kecil lagi yang
selalu bapak atur,aku muak di rumah ini pak.Lebih baik aku pergi bersama teman-temanku! bapak
jangan pernah ngatur hidup aku!” kata ku sambil aku menutup pintu keluar dengan keras.
Aku kembai berkupul dengan teman-temanku.Dan itu membuatku semakin liar.Bahkan ak pernah
tak pulang kerumah hingga esok hari.Aku terhanyut dalam suasana kegelapan malam yang bagiku itu
adalah kebahagiaanku. Hingga pada akhirnya kesucianku pun hilang,hilang akibat efek malam hari
yang membuat hidupku merasa nyaman berada dalam suasana itu.Ayahkupun tak tahu bahwa aku
telah menjadi anak yang nakal sekali,tetapi ayah selalu berkata padaku “sebaiknya kamu memakai
jilbab agar auratmu tertutup” ucapannya yang selalu membuatku bising,aku malah semakin tak mau
melihatnya lagi karena aku malas mendengar ucapan itu.selalu,selalu, dan bahkan setiap hari ayah
berkata itu padaku.aku hanya merenggut dan selalu menjawab perkataan nya dengan amarah.
Hari ini adalah hari ulang tahun ku.aku berharap pacarku akan memberikan kado.Tetapi,kenyataan
tak seindah yang ak bayangkan ,aku malah di putuskan oleh pacarku.dan bilang bahwa dia punya
pengganti lain yang lebih cantik dari aku.Hatiku sakit sekali,ini semua karena ulah ayahku,karena
ayahku miskin sehingga tidak ada satupun orang yang benar-benar manyayangiku.
Saat itu aku tengah menyebrang jalan mrnuju pulang karena jam sekolah telah usai,aku
melihat ayah di sebrang sana sambil melambai-lambaikan tangannya sambil membawa sebuah kotak
kecil berselimut kertas kado.Aku hanya terdiam,ayah mulai menyebrang dan mendekat
kearahku.Tetapi saat ia sudah berada di tengah jalan,terdapat mobil kijang dari arah berlawanan
melaju kencang dan menabrak ayahku.Tak ada yang dapat menghntikan kejadian itu ,ayahku
terkapar berlumuran darah tetapi ia tetap menggenggam kado itu dengan erat.Aku terkejut dan
medekati ayahku dan orang-orang disekitarku pun hingga menghampiri membentuk lingkaran.Aku
tertunduk,aku menangis terisak-isak,aku menjerit .Saat dalam keadaan menangis,ayah berkata
padaku sangat pelan seperti bisikan.
“Tika,maafkan bapak karena tidak bisa membahagiakan mu.bapak hanya bisa memberikan ini pada
mu nak.bapak sayang kamu nak” kata ayahku dalam keadaan makin lemah sambil menggerakkan
kado itu yang artinya ia memberikannya pada ku.Seketika itu ayahku menghela nafas terakhirnya
dengan mengeluarkan setetes air mata.
“Bapak,jangan tinggalin tika pak.Tika ga punya siapa-siapa lagi selain bapak.maafin tika pak,maafin
semua salah tika yang membuat bapak sakit hati terhadap tika.pak,tika minta maaf pak,bangun
pak.Tika sayang bapak” kataku dengan linangan air mata yang semakin menjadi jadi
Kemudian jasad ayahku di mandikan lalu di sholatkan.Aku menangis tiada henti di hadapan jasad
ayaku.Saat sedang di kuburkan, aku semakin memberontak,hati sesak ada beribu-beribu penyesalan
yang aku rasakansaat itu
Saat pemakaman seleai,aku pulang bersama tetanggaku yang mengantarkan,saat sudah sampai di
rumah,aku membuka kado pemberian ayahku yang ternyata berisi jilbab dan mukenah serta
selembar surat itu perlahan dan mulai membacanya.
”Nak,maafkan bapak tidak bisa membahagiakanmu,maafkan bapak atas segala kekurangan
bapak.Maafkan bapak telah membuatmu menjadi bahan hinaan orang.Maafkan bapak nak,Bapak
pun sudah terlalu tua dan lelah dalam menasehatimu ,Bapak tidak berharap apa-apa nak,bapak
hanya ingin kamu menjadi anak yang baik,pakailah jilbab ini sebagai penutup auratmu nak dan
gunakan mukenah ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.Maafkan bapak tidak bisa memberi
mu yang lebih dari ini.Bapak sangat menyayangi mu nak,setiap kamu pergi malam hari bapak
menangis,bapak tidak bisa mendidik kamu dengan baik.Tapi ketahuilah nak,setip keringat lelah yang
bapak keluarkan,itu semua krena ingin berjuangan membahagiakan mu nak.Tapi maafkan bapak jika
bapak tidak dapat membahagiakanmu seumur hidup bapak nak.BAPAK SAYANG TIKA”
Tak terasa bulir-bulir air yang jatuh dari mtaku menuju kertas putih itu keluar.Ak memeluk
kertas,jilbab dan mukenah itu,aku menangis tiada henti.
Sekeji inikan aku terhadap ayahku ya Allah? Sungguh aku sangat menyesali perbuatanku,aku ingin
melihat wajah ayahku lagi,aku masih ingin di berikan perhatian oleh ayahku lagi.
“aku berjanji pak,aku akan memenuhi permintan bapak.bapak adalah pria terhebat yang Tuhan
titipkan untuk menjaga ku . Bapak,maafkan aku pak,maafkan aku telah membuatmu terluka
pak.SEMOGA BAPAK DI TEMPATKAN DI SISI_NYA”
END

Anda mungkin juga menyukai