Kelompok3.golongan Ia Terapan
Kelompok3.golongan Ia Terapan
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Unsur yang dibina oleh
Oleh :
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.2 Kalium
Kalium merupakan salah satu logam alkali yang berupa padatan putih
keperakan dalam kondisi alaminya. Kalium sangat reaktif terhadap air, dan memudar
dengan cepat ketika terkena udara. Sangat ringan, lunak, logam dengan massa atom
39,0983, titik leleh 146,08 0F, dan titik didih 1398 0F. Kalium terdapat di alam sekitar
1,5 % dari berat kerak bumi dan merupakan salah satu dari tujuh unsur dasar. Oleh
karena unsur ini bersifat sangat elektropositif, logam kalium sulit untuk diperoleh dari
mineralnya. Unsur ini tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam.
Penggunaan umum dari kalium antara lain dalam produksi garam natrium
rendah, deterjen cair, pupuk , dan sebagai superoksida dalam alat pernapasan. Saat ini
kalium juga digunakan dalam produksi kaca, sabun, bahan peledak, obat-obatan, dan
kembang api. Kalium juga termasuk diantara mineral yang paling penting yang
diperlukan tubuh manusia secara berkala. Oleh karena kalium sangat penting bagi
kehidupan manusia maka diperlukan pengkajian mendalam mengenai teknik isolasi
kalium sehingga dapat memisahkan kalium murni dari senyawanya.
Terdapat 2 reaksi utama yang terjadi pada proses steam reforming, yaitu (Mohsin,
2011):
Reaksi reforming merupakan reaksi endotermis yang terjadi pada suhu tinggi
menggunakan katalisator.
Shift reaction merupakan reaksi eksotermis yang bertujuan untuk mengontrol
kuantitas produk yang diinginkan. Kemudian dilanjutkan dengan proses penghilangan
CO2 dan pemurnian hidrogen.
Proses konvensional steam reforming, terjadi pada reaktor kimia yang disebut
reformer pada suhu sekitar 800-900ºC. Untuk mengoperasikan proses endotermis
suhu tinggi, kebutuhan panas dipasok dengan membakar bahan bakar fosil sebagai
sumber energi panas. Efisiensi termal proses steam reforming bisa mencapai 85%. Ide
pemanfaatan panas nuklir adalah menggantikan bahan bakar fosil yang dibakar
sebagai sumber panas dengan memanfaatkan panas nuklir suhu tinggi. Penggantian
ini menguntungkan ditinjau dari sisi penghematan bahan bakar fosil, yang
berimplikasi langsung pada pengurangan laju emisi gas rumah kaca.
Pelarutan logam kedalam larutan asam yang menghasilkan garam dan gas hidrogen
Reaksi ini sangat mudah dan akan terjadi secara alami dalam kondisi ruangan. Hanya
saja, harga logam dan asam di pasaran jauh lebih mahal dari harga garam dan gas
hidrogen yang akan terbentuk. Seringkali hidrogen dibuat dalam laboratorium oleh
kerja larutan encer asam kuat dengan logam yang sedang-sedang kereaktifannya.
Persamaan yang mewakili:
Zn + 2HCl ZnCl2 + H2
2Al + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2
berlimpah untuk prosesnya seperti energi matahari. Beberapa hasil penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa mikroalga,cyanobakteria,dan Escherichia coli merupakan
salah satu mikroorganisme yang memiliki potensi untuk menghasilkan gas hydrogen.
Escherichia Coli
Dengan memodifikasi sifat genetis bakteri Escherichia coli, sel yang telah dimodifikasi
gennya itu memproduksi hidrogen 140 kali lebih banyak dibanding proses normal.
Bakteri ini bisa diolah menjadi sumber energi yang kelak dapat menghidupkan kendaraan
bermotor dan penerangan di rumah-rumah.
Cyanobakteria
Cyanobakteria mampu menghasilkan gas hidrogen dengan memanfaatkan enzim
nitrogenase dan hidrogenase. Teknik skrining untuk karakterisasi cyanobakteria yang
memiliki potensi sebagai penghasil gas hidrogen telah dilakukan dengan cara mengukur
pembentukan hidrogen dari cyanobakteria menggunakan metoda pengukuran seperti (a)
elektroda jenis Clark; (b) kromatografi gas; (c) skrining kemokromik. Ketiga cara
tersebut memiliki beberapa kekurangan seperti waktu pengukuran yang relatif lama (30-
60 menit) untuk teknik elektroda, biaya yang cukup mahal untuk menggunakan
kromatografi gas dan ketidak stabilan pembentukan film pada skrining kemokromik.
Pengukuran gas hidrogen dilakukan berdasarkan reaksi redoks menggunakan pereaksi
resazuri dengan katalis PdCl2.
Proses fusi nuklir deutorium-tritium yang dijelaskan sebelumnya merupakan proses yang
efisien, namun hal ini belum dianggap menguntungkan karena proses tersebut akan
bergantung pada ketersediaan inti litium yang digunakan untuk mensintesis tritium. Oleh
karena itu, reaksi fusi yang ideal adalah yang melibatkan deutorium-deutorium dengan
alasan ketersediaan deutorium di alam yang relatif besar. Permasalahannya adalah reaksi
fusi deutorium-deutorium lebih sulit untuk dilakukan, diperlukan energi yang sangat besar
untuk menginisiasi reaksi, sehingga total energi yang dihasilkan dan yang dibutuhkan akan
saling meniadakan.
Reaksi fusi terjadi dimana dua inti atom atau lebih saling bergabung membentuk inti
yang lebih berat. Proses ini juga dapat melepaskan energi dan juga bisa menyerap energi,
bergantung pada berat inti yang terbentuk. Awalnya dibutuhkan energi yang besar untuk
menggabungkan dua inti atom,meskipun atom itu adalah hidrogen. Tetapi hasil dari reaksi
fusi ini selain menghasilkan atom produk yang lebih berat, juga menghasilkan partikel
neutron. Partikel ini kemudian melepaskan energi yang cukup besar untuk membuat kedua
inti atom itu untuk bergabung. Kemudian akan diproduksi lebih banyak neutron sehingga
akan terjadi reaksi fusi yang berlangsung dengan sendirinya. Energi yang dihasilkan dari
reaksi fusi ini sangat besar jika dibandingkan dengan reaksi kimia. Ini dikarenakan energi
ikatan yang membuat inti atom saling bergabung lebih besar dari energi ikat antara elektron
dengan inti atom. Sebagai contoh, energi ionisasi dari hidrogen adalah 13,6 ev. Bandingkan
dengan energi yang dilepaskan dari reaksi fusi deuterium dan tritium yaitu sebesar 17MeV.
2.3 Pemanfaatan Gas Hidrogen sebagai Sumber Energi yang Diterapkan dalam Kendaraan dan
Pembangkit Listrik (Prasetyo, 2011):
Sebagai bahan bakar kendaraan
Dalam hal ini, bahan bakar hydrogen telah diaplikasikan pada kendaraan BMW
melalui model yang dinamai BMW Hydrogen 7. Hidrogen yang digunakan adalah
hidrogen cair sebagai sumber energi yang paling tepat bagi aplikasi otomotif.
Dibandingkan dengan gas hidrogen yang bertekanan sangat tinggi, hidrogen cair yang
bersifat cryogenic menawarkan kepadatan energi yang jauh lebih tinggi karena dapat
membakar 10 kali lebih cepat dari pada bahan bakar konvensional.
Keuntungan bahan bakar hidrogen :
- efisiensinya cukup tinggi
- tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
- relatif cukup aman mengingat hasil pembakarannya adalah uap air
- pengurangan emisi karbon dan sebagainya.
Kerugian :
- tingginya biaya manufaktur
- sulitnya penyimpanan gas hydrogen dimana gas hydrogen sangat reaktif
- dan sulitnya untuk memindahkan hydrogen dari satu tempat ke tempat
yang lain.
Reaksi Pembakaran :
Reaksi Gasifikasi :
2.2. Metode yang paling efektif dan efisien untuk mengisolasi kalium
Adapun metode yang paling tepat untuk mengisolasi kalium adalah elektrolisis. Logam
kalium disiapkan dengan elektrolisis leburan kalium hidroksida atau campuran dari kalium
klorida dan kalium florida.
Langkah-langkah untuk metode ini meliputi (Anonymous, 2011):
1. Kalium klorida dilelehkan dalam bejana pembakar gas (gas fired pot) dan dimasukkan
dalam kolom pertukaran pada pabrik logam kalium dengan cara termokimia.
2. Lelehan kalium klorida mengalir turun melalui cincin baja dalam kolom. Kemudian
direaksikan dengan uap natrium yang naik dari gas fired reboil.
3. Kesetimbangan diatur antara kalium klorida dan uap natrium, sehingga menghasilkan
natrium klorida dan logam kalium sebagai produknya.
Melalui proses ini, kalium dengan 99,5% dapat diproduksi secara kontinyu, dimana reaksi
keseluruhannya adalah (Anonymous, 2011):
Na(g) + KCl(l) NaCl(s) + K(s)
Elektrolisis merupakan teknik yang paling efektif dan efisien digunakan untuk mengisolasi
kalium murni dari garam abu atau kalium karbonat karena hasil yang diperoleh dari teknik
ini cukup optimal.
DAFTAR PUSTAKA
JOB DESCRIPTION
1. Agung : Pencari referensi, penyusun makalah, pembuat slide presentasi
2. Aprilya : Pencari referensi, penyusun makalah, pembuat pertanyaan dan jawaban
3. Dewinta : Pencari referensi, penyusun makalah, pembuat pertanyaan dan jawaban
4. Enggar : Pencari referensi, pembuat pertanyaan dan jawaban, penyunting makalah