Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

2.1.1 Pengetahuan

Menurut Suriasumantri (2003:4) “Pengetahuan adalah segenap apa yang diketahui manusia
tentang suatu objek tertentu termasuk didalamnya ilmu yang akan memperkaya khasanah mentalnya
baik secara langsung ataupun tidak langsung.” Pengetahuan diartikan juga sebagai suatu kumpulan
berbagai macam pengalaman, nilai-nilai dan informasi yang saling berkaitan. Di dalamnya terkandung
juga berbagai gagasan para ahli dan informasi baru yang berkaitan dengan objek pengetahuan tersebut.
Dalam kelangsungannya, pengetahuan tersebut tidak hanya disimpan sebagai ingatan, tetapi juga
dilibatkan dalam berbagai proses terapan.

Pengetahuan yang diperoleh merupakan informasi yang ditangkap oleh panca indra manusia.
Informasi tersebut kemudian dikembangkan melalui bahasa dan kemampuan berpikirnya. Pengetahuan
merupakan suatu hasil dari proses tindakan manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan yang berupa
kesadaran dalam menghadapi objek yang dikenal. Kesadaran dalam hubungannya dengan proses
mengetahui adalah mengolah atau memproses segala rangsangan yang muncul dari objek yang ingin di
kenal. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan akal. Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi
dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya; Pendidikan, Media dan Keterpaparan informasi.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behaviour). Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan
(Notoatmodjo, 2014), yaitu:

1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke
dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek
yang diketahui, dan dapat mengintrepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap obyek atas materi dapat mnejelaskan, menyebutkan 11 contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
pengguanaan hukum-hukum, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau yang lain.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
bentuk kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang baru
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justfikasi atau penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan
sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

a Umur

Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
bekerja dari segi kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang yang
belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman jiwa (Nursalam, 2011).

b. Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
semakin pendidikan yang kurang akan mengahambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai
yang baru diperkenalkan (Nursalam, 2011).

c. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan
kehidupan keluarganya (Menurut Thomas 2007, dalam Nursalam 2011). Pekerjaan bukanlah sumber
kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan berulang dan
banyak tantangan (Frich 1996 dalam Nursalam, 2011).

2.2 Konsep Dasar Buku Kesehatan Ibu dan Anak

2.2.1 definisi

Nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. Nifas dibagi dalam :

1. Peurperium dini : masa 40 hari pasca persalinan


2. Peurperium intermedial : masa 6-8 minggu pasca persalinan
3. Remote peurperium : keadaan sehat sempurna pasca persalinan

Variable independen variable bebas

Dafpus
http://repository.unib.ac.id/id/eprint/532 KORELASI PENGETAHUAN ALAT
PRAKTIKUM FISIKA DENGAN KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA DI SMA
NEGERI q KOTA BENGKULU (pengetahuan pargaraf 1)
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/geografi/article/view/87 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN
SIKAP PELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU WISATAWAN DALAM MENJAGA
KEBERSIHAN LINGKUNGAN (pengetahuan paragraph 2)
http://eprints.umpo.ac.id/4549/1/BAB%202.pdf (tingkat pengetahuan)

Anda mungkin juga menyukai