Perencanaan Dinding Penahan
Perencanaan Dinding Penahan
BAB I
PENDAHULUAN
Dinding penahan tanah merupakan salah satu bagian dari pelajaran Teknik
Pondasi yang berfungsi sebagai dinding penahan tanah / tebing agar tidak terjadi
kelongsoran atau keruntuhan yang diakibatkan oleh gaya lateral tanah (gaya
horizontal).
Adapun penggunaan dari dinding penahan tanah adalah :
1. Digunakan pada tebing jalan atau halaman di bukit.
2. Pada tebing saluran, baik saluran dalam maupuna saluran buatan pada
tempat-tempat di anggap perlu.
3. Pangkal jembatan
4. Deramaga
Tekanan tanah
Jangkar
D
BAB II
DESAIN DINGDING PENAHAN TANAH
q
D
d
C
Keterangan :
H = Tinggi konstruksi dinding dari dasar pondasi
B = Lebar pondasi ( 0,5H- 0,7H )
d = Tinggi tumit ( H/8 – H/6 )
D = Tebal dinding bagian atas, min 300 mm
E = Lebar tumit depan bagian atas, ( ½ D- D )
D = Tinggi tanah pasif
q = Berat beban merata (t/m1)
BAB III
PERHITUNGAN DINDING PENAHAN TANAH
3. 1 Dimensi
Untuk menentukan dimensi penahan tanah, yaitu dengan ketentuan-
ketentuan sesuai dengan tipe atau jenis dinding penahan tanah yang
digunakan, berdasarkan kedalaman tanah ( H ). Dimaksudkan agar dapat
menahan gaya-gaya yang terjadi sehingga konstruksi tetap aman dan
stabil.
3. 2 Data-data
Data-data yang ada seperti :
a. Berat jenis tanah (γt )
b. Sudut geser dalam ( θ )
c. Berat jenis dinding (γ pasangan)
d. Kedalaman tanah dasar ( H )
e. Lebar dasar dinding ( B )
f. Kohesi tanah ( c )
g. Beban merata ( q )
2
cos θ
Ka=
( 1+
√ sin θ .sin (θ−δ )
cos δ )
Fakultas Teknik UKRIM -Teknik Sipil Page 4
Dinding Penahan Tanah (Cantilever Wall)
2
cos θ
Kp=
( 1+
√ sin θ .sin (θ+δ)
cos δ )
Mencari gaya lateral tanah pasif ( EP )
Ep = ½ . d2 . γ . Kp
ΣV 6.e
σmin=
B.L ( 1−
B )
>0
3. 8 Kekuatan konstruksi
H v v
Ea2
v v
Ea1
I I I O I
II III
Ea2 = H1 . q . Ka
b. Perhitungan Gaya Vertikal
- Berat dinding
W = luas penampang x (γ pasangan)
- Gaya –gaya lateral aktif arah vertikal
Eav = Ea x Sin δ
c. Perhitungan momen, ditinjau terhadap titik pusat berat (o) :
- Momen oleh gaya lateral tanah aktif (Ea)
ΣV 6.e
σmax=
B.L
1+ (B )
< σ tanah izin maks
ΣV 6.e
σmin=
B.L (
1−
B )
>0
3. 9 Tegangan Geser
a. Mencari gaya lintang (D) :
D = ΣH
= ( Ea1 . Cos δ ) + ( Ea2 . Cos δ )- Ep
b. Tegangan yang terjadi :
M
σ Desak=
1
. b .(h)2
6
M
¿ <σ desak izin
W
−M
σ tarik = <σ tarik izin
W
8 D
τ= . ≤ τ tarik izin
2 b .h
3. 10 Drainase
Pembuatan drainase dimaksudkan untuk menghindari terjadinya gaya
lateral yang ditimbulkan akibat adanya air pada lapisan tanah. Saluran-
D15( filter )
>4
D15 (soil)
2. Untuk menghindari penggerusan partikel-partikel dari tanah
D15 ( filter)
a. <5
D85( soil)
D 50 ( filter)
b. <25
D50( soil)
D15 (filter )
c. < 20
D 15 ( soil)
dimana : D15 , D50 , D85 , dan seterusnya adalah 15 % , 50 % dan 80 %
berat butir yang lewat saringan ( tergantung dari distribusi ukuran
butir tanah hasil dari sieve analysis ).
3. Untuk menghindari penggerusan bahan filter kedalam lubang-lubang
pipa drainase atau sambungan-sambungan.
D 85 (filter)
>1,4
lebar saluran
D 85 (filter)
>1,2
lebar saluran
4. Untuk menghindari regresi, ukuran filter kurang dari atau sama
dengan 75 mm.
5. Untuk menghindari pengerusan butir-butir halus dari filter, maka filter
tidak boleh mengandung dari 50 % partikel kurang dari 60 mm.
BAB IV
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
q = 1,8 t/m
4.0°
6.00
0.40
1.20
0.80
Data - data :
Tanah belakang : Ø = 26º
γ = 1,75 T/m2
Tanah dasar : Ø = 30º
σ́ = 2 kg/cm2
ΔH =1,3m×tg 4=0,09 m
H 1=H +ΔH =6m+0,09 m=6,09 m
2
Cos φ
Ka =
[√ 1+
Cos 26
Sin φ Sin (φ−δ )
Cos δ ]
2
=
[√Sin 26 Sin (26−4)
1+
Cos 4
= 0,408
]
φ
Kp = Tg 2 45+ ( 2 )
26
=Tg 2 ( 45+
2 )
=2, 56
1
Pp = ⋅d 2⋅γ⋅Kp
2
1
= ⋅1,22⋅1 ,75⋅2 ,56
2
=3 ,22
1
Pa1 = ⋅H 2⋅γ⋅Ka
2 1
1
= ⋅6 , 092⋅1 , 75⋅0 , 408
2
=13 , 24
Pa2 = H 1⋅q⋅Ka
= 6, 09⋅1,8⋅0 ,408
=4 ,47
Pa = Pa1 +Pa 2
= 13,24 + 4,47
= 17,71
q = 1,8 t/m
7
6
4.0°
H1 H1
Momen Guling =Pa1 ⋅cosδ⋅ + Pa2 ⋅cos δ⋅
3 2
6 , 09 6 , 09
¿13 ,24 cos4⋅ + 4 , 47⋅cos4 .
3 2
¿40 , 39
Momen Lawan
Safty Factor =
Momen Guling
108,55
=
40,39
=2,68 > 1,5...........................Ok !!!
Safty Factor F
=
Pa
25,48
=
14 ,44
=1,76> 1,5.................Ok !!!
ΣM= ML−MG
= 108,55−40, 39
= 68,15
ΣM 68 ,15
x= = =1 , 54m
ΣV 44 ,14
B 4 B
e=x− =1, 54− =−0 , 45 m < = 0,6 .. ... .. .. . .. .. . Ok !!
2 2 6
ΣV 6e
σ max =
B ×L
× 1+
B ( )
44 , 14 6×0 , 45
=
4×1
× 1+
4 ( )
=18 , 580 T /m =1 , 8580 Kg / cm2 < 2 Kg/cm 2 .. .. Ok !!
2
ΣV 6e
σ min =
B ×L
× 1−
B ( )
44 , 14 6×0 , 45
=
4×1
× 1− (
4 )
=3 , 49 T /m =0 ,349 Kg/cm2 ≥0 Kg/cm2 . .. .. . Ok !!
2
5.20
2
0.90 1.10
H =5,2 m
1
Pp= ×d 2 ×γ× Kp
2
1
¿ ×0,4 2 ×1 ,75×2 ,56
2
¿ 0 , 36Ton
1
Pa= × H 2× γ × Ka
2
1
¿ ×5,4 2 ×1, 75×0 , 408
2
¿ 9 , 65Ton
No. Momen
Berat (ton) Lengan ke titik 0
Pias (Tm)
1 2
1
2 x 0,9 x 5,2 x 2,5 = 5,85 ( )
−1+ ×0,9 =−0,4
3
-2,34
1
2 1,1 x 5,2 x 2,5 = 14,3 ( )
1− ×1,1 =0 ,45
2
6,43
ΣV =20,15 ΣM=4,09
Momen pada titik tengah
H d
(
M I = Pa×cos δ×
3
−Pp×
3 )
5,2 0,4
(
¿ 9 ,65×cos 4×
3
−0 , 36×
3)
¿ 16 , 62
M I −I =M 1−ΣM
¿ 16 , 62−4 , 09
¿ 12 ,52
M I −I
x=
ΣV
12 ,52
¿
20 ,15
B
¿m > =0 , 62
6
b
e= x−
2
2
=0 , 62−
2
B
=0 , 378 > = 0 ,333
6
2⋅ΣV
σ des=
B
3 L× ( )
2
−e
2⋅20 , 15
=
2
3×1× −0 ,62
2 ( )
= 35 , 35T /m2
¿ 3 ,535 Kg/ cm2 < σ d =20 Kg/cm2 .. .. . .. .. . Aman !!
2 6 ,6 6
1,14
6 2 ,0 1
3 5 ,3 5
0,86
X =σ tar= y−35 , 35
σ tar=26 , 66 t /m 2
= 2 , 666 kg /cm2<σt=6 kg/cm 2. .. . Aman !!!(Ok )
Tegangan Geser
D=Pa−Pp
=9 , 65−0 , 36
=9 , 29
8 D
τ= ×
7 B×h
8 9 , 29
= ×
7 2×0,8
2
=6 , 63 T /m
2 2
¿ 0 , 663 Kg/cm < 5 Kg/cm .. . .. .. . .. .. . .. . Aman !!!
Pada Beton
Q 2 =γ⋅h
¿ 2,5⋅0,8
¿ 2 T / m2 0,8 Q2 = 2 t/m2
Total Q
Q 1 +Q 2 =0,7 + 2 0,7
¿ 2,7 T / m 2
σ max
( B−F
3,49
q=σ min +
B )×( σ max −σ min )
4−0,7
= 3 , 49+ ( )×( 18 ,58−3 , 49 )
4
18,58
=15 , 93 T / m2
qa=18 , 58−2,7=15 , 88 T /m2
qb=15 ,93−2,7=13 ,23 T /m2 Qb=13,23
Qa=15,88
Gaya Lintang
1
×(15 , 88+13 ,23 )×0,7
D= 2 = 12,57
Q 2=γ⋅h
=1 , 75⋅5,2
2
=9,1 T /m
Pada Beton
Q 3 =γ⋅h
¿ 2,5⋅0,8
¿ 2 T / m2
Q2 = 9,1 t/m
Qtotal=Q 1 +Q 2 +Q3
¿ 1,8+9,1+2
¿ 12 ,9 T /m2
x ( 18 , 58−3 , 49 )
=
0,8 4
( 18 , 58−3 , 49)×0,8
x=
4 Q1 = 2 t/m
x=3 , 06
Q jepit =σ min + x 1,3
¿ 3 , 49+3 , 06
¿ 6 , 54 T /m2 3,49
Qa = 6,36
Qb = 9,42
=
( 12 ×6 ,36×0,8 )+( 12 ×(9 , 42−6 , 36)× 23 ×1,3 )
2 2
= 3 ,75 Tm
Gaya Lintang
1
×(9 ,42+6, 36 )×0,8
D= 2 = 6,31
M 3 ,75
σ Tarik =− =− =−27 , 043 T /m2
W 1
×1,3×0,8 2
6
=−2 , 70 Kg /cm < 6 Kg/cm2 .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . ok !!!
2
8 D
τ= ×
7 B×h
8 6 , 31
= ×
7 1,3×0,8
2
=6 , 934 T /m
2 2
¿ 0 , 6934 Kg/cm < 5 Kg/cm .. .. . .. .. . .. .. . Aman !!!
q = 1,8
1,1 m
t/m 4°
6m
0,4 m
1,2 m
0,8 m
Pasangan Beton
SKALA 1 : 50
q = 1,8
t/m
Drainase
SKALA 1 : 50
1,33 m
6m
Pipa PVC D 2,5" 1,3 m
0,8 m
2,5 m 2,5 m
Tampak Depan
SKALA 1 : 50
2,5 m
2,5 m
Tampak Atas
SKALA 1 : 50
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perencanaan dinding penahan tipe kantilever, dapat
diketahui :
1. Stabilitas guling (FSguling) dinding penahan tanah memenuhi faktor
keamanan. Kecenderungan nilai FSguling semakin bertambah seiring dengan
bertambahnya pula lebar alas dinding penahan tanah tersebut.
Saran
Untuk pengembangan perencanaan selanjutnya sebaiknya dilakukan juga
perhitungan pada tulangan, berhubung Tipe kantilever diharuskan adanya
tulangan sebagai pendukung kekuatannya. kemudian mengetahui sejauh mana
pengaruh Tulangan tersebut agar stabil terhadap guling, geser, dan keruntuhan
daya dukung tanah.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Yustina Dakhi, (2017). Tugas Besar Teknik Pondasi 1. Universitas Kristen Immanuel
Yogyakarta
Irwan Soewandy, 2012.Tugas Akhir Studi Efisiensi Lebar Alas Dinding
Penahan Tanah Tipe Kantilever Pada Perumahan The Mutiara. Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.