Anda di halaman 1dari 2

Kasus Pelecehan Bendera Merah Putih sebagai Lambang Negara Indonesia

Pada hari Senin, 16 Januari 2019 telah terjadi demo oleh ribuan orang dari massa Front Pembela
Islam (FPI). Dalam demo tersebut terdapat sejumlah tuntutan yang disodorkan kepada Polri, di
antaranya pencopotan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan, terkait bentrokan GMBI
dengan FPI di Bandung, Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Kalimantan Barat

Sayangnya dalam aksi yang terjadi di depan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
tersebut diwarnai pencoretan bendera merah putih yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI).
Perbuatan tersebut dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan tidak menghargai jasa para pejuang.

Pada bagian merah di bendera yang dibawa pria itu terdapat kalimat syahadat laa Illaha Illallah
yang artinya tiada Tuhan selain Allah. Sementara di sisi putih bendera terdapat gambar dua
pedang yang tersilang.

Peraturan yang mengatur tentang Bendera Merah putih

Dalam UU 24 No. 2009 tercantum tentang penggunaan Bendera Merah Putih, Bahasa, Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan. Beleid itu mengatur sejumlah larangan terkait penggunaan
bendera negara.

Sanksi pidana terhadap pelanggaran tersebut yakni penjara paling lama 1 tahun atau denda paling
banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Pendapat menurut para ahli mengenai kasus diatas diantaranya

1. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian


“Yang pertama untuk masalah bendera itu kita kembalikan pada aturan hukum. Negara
kita Negara hukumm kalau itu tidak diatur dalam undang-undang ya paling masalahnya
moralitas dan masalah sosial tapi yang kita lihat ada aturan undang-undang. aturan
undang-undang cara memperlakukan kepada lambang Negara termasuk bendera.
Kemudian bendera merah putih itu juga tidak boleh untuk diperlakukan yang tidak baik
termasuk diantaranya membuat tulisan-tulisan diatas bendera merah putih dan lain-lain
itu ada undang-undangnya”

2. Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul
"Dalam perspektif Polri, itu suatu tindak pelanggaran,"
"Jadi tidak bisa sembarangan menulisi, mencoret-coret. Bendera itu kan merupakan
lambang negara, merah-putih kecil sekalipun," kata Martinus. Martinus mengimbau agar
masyarakat tidak sembarangan menggunakan bendera merah putih untuk atribut apapun.
Apalagi menggunakannya untuk aksi-aksi yang bertentangan dengan norma Pancasila.
Hal tersebut dikhawatirkan membuat masyarakat resah dan memicu masalah baru.
"Jangan sampai kegiatan yang kita lakukan menimbulkan pendapat yang berbeda," kata
Martinus.

https://nasional.kompas.com/read/2017/01/19/17090721/kasus.penghinaan.bendera.mera
h.putih.polisi.akan.libatkan.para.ahli
https://www.liputan6.com/news/read/2831882/memburu-dalang-pencoretan-sang-merah-
putih

Anda mungkin juga menyukai