Memilih Pemimpin
Oleh:
Zulkarnaini
ABSTRACT
Before discussing the provisions concerning choosing and appointing leaders, it is necessary to
disclose that the Islamic ummah needs a leader. This can be seen from at least two sides. First,
this provision is understood from the texts of the Qur'an and Sunnah which contain demands
that the Islamic ummah adhere to and advise their leaders. The two provisions contained in the
Islamic Shari'ah are many which can only be implemented if Muslims have a legitimate
government from the Muslim ummah themselves. This includes provisions concerning the
settlement and application of criminal law. The Islamic ummah is obliged to obey criminal law as
determined by Allah in the Qur'an and explained by the Prophet in his Sunnah. In addition, every
Muslim is required to be sincere and give advice to their leaders.
ABSTRAK
Sebelum membicarakan ketentuan tentang memilih dan mengangkat pemimpin, perlu
diungkapkan bahwa ummat Islam itu memerlukan pemimpin. Hal ini setidaknya dapat dilihat
dari dua sisi. Pertama ketentuan ini dipahami dari nash Al-Qur`an dan Sunnah yang berisi
tuntutan agar ummat Islam mematuhi dan menasehati pemimpin mereka. Kedua ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam syari’at Islam banyak yang hanya bisa dilaksanakan apabila
umat Islam memiliki pemerintahan yang sah dari kalangan ummat Islam sendiri. Termasuk
dalam hal ini ketentuan yang menyangkut penyelesaian dan penerapan hukum pidana. Ummat
Islam wajib mematuhi hukum pidana sebagaimana yang telah ditetapkan Allah dalam Al-Qur`an
dan dijelaskan oleh Nabi dalam Sunnahnya. Di samping itu setiap muslim dituntut untuk
bersikap tulus dan memberikan nasehat kepada para pemimpin mereka.
kerajaan atau kekuasaan yang اذا أمن االمام فأمنوا فانه من وا فق تأمينه تأمي ن
dipegang oleh orang yang diberi غفر له ما تقدم من ذنبه,المالئكة
kewenangan untuk itu disebut ملك Apabila imam telah mengucapkan
(mulk). Dalam Al-Qur`an amin, ucapkan pulalah amin!
disebutkan beberapa orang yang Karena siapa berbarengan
pernah memegang kekuasaan aminnya denga amin para
(raja) seperti Thalut (surat al- malaikat, diampuni dosa-dosanya
Baqarah ayat 247), Daud (surat yang telah lalu.
Saba` ayat 13 dan Shad ayat 31), Selanjutnya penggunaan kata
Sulaiman (surat al-Baqarah ayat imam dalam arti pemimpin
102, surat al-Naml ayat 16 s/d 44 politik, antara lain dapat dilihat
dan surat Saba` ayat 12, 13 dan dalam teks hadis yang
14) dan raja yang tidak disebutkan menjelaskan tentang tujuh
namanya, seperti raja yang kelompok manusia yang bakal
menguasai Mesir di masa Nabi mendapatkan naungan atau
Yusuf (surat Yusuf, ayat 43 dan perlindungan Allah di hari
50) dan raja yang punya akhirat, pada saat tidak ada lagi
kegemaran mengoleksi perahu naungan selain naungan Allah.
indah, meskipun untuk Dalam beberapa riwayat
mendapatkannya dengan cara disebutkan bahwa kelompok yang
merampas milik nelayan (surat al- menempati urutan pertama
Kahfi, ayat 79). . adalah ( امام عادلpemimpin yang
adil). ((H.R al-Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah. Lihat, al-Nawawi,
B. PEMIMPIN DALAM LITERATUR Riyadh al-Shalihin : 228. ,al-Bukhari,
SUNNAH op. cit.: 84)
orang kafir seperti Yahudi dan orang- terjadi kekacauan di muka bumi dan
orang munafik menjadi pemimpin dan kerusakan yang besar.
teman kkusus selain orang-orang
Yang dimaksud dengan apa yang telah
mukmin. (Ahmad Mushthafa al-Maraghi, :
diperintahkan Allah itu dalam surat al-
44)
Anfal ayat 73 di atas adalah keharusan
Hai orang-orang yang beriman, adanya persaudaraan yang teguh antara
kaum muslimin sebagaimana terdapat
janganlah kamu mengambil orang-orang
dalam ayat sebelumnya pada surat yang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin- sama. (Dewan Penterjemah DEPAG, op. cit.,
pemimpin(mu); sebahagian mereka 273)
adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. barangsiapa diantara kamu
Dalam sejumlah hadis terdapat pesan
mengambil mereka menjadi pemimpin,
(tuntutan) kepada ummat Islam untuk
Maka Sesungguhnya orang itu termasuk
mematuhi pemimpin ummat Islam. Di
golongan mereka. Sesungguhnya Allah
antara hadis-hadis tersebut adalah
tidak memberi petunjuk kepada orang-
sebagai berikut: (Al-Nawawi, op. cit., 321.
orang yang zalim.
,Muslim, op. cit., : 527. , Al-Bukhari, op. cit., :
Dalam surat al-Nisa` ayat 59 terdapat 851)
perintah untuk patuh / taat kepada Allah
قال رسول هلال: عن أبي هريرة رضي هلال عنه قال
dan Rasul serta para pemimpin di antara
orang-orang mukmin. Ayat tersebut
, من أطاعني فقد أطاع هلال: صلى هلال عليه وسل م
sebagai berikut. ومن يطع األمير فقد, ومن يعصني فقد عصى هلال
متفق. (ومن يعصى األمير فقد عصاني, أطاعني
Hai orang-orang yang beriman,
)عليه
taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian Dari Abu Hurairah RA ia berkata:
jika kamu berlainan pendapat tentang Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada mentaatiku berarti ia ta’at kepada Allah
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), dan siapa yang durhaka kepadaku berarti
jika kamu benar-benar beriman kepada ia durhaka kepada Allah dan siapa yang
Allah dan hari kemudian. yang demikian mentaati pemimpin berarti ia mentaatiku
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik dan siapa yang durhaka kepada pemimpin
akibatnya. berarti ia durhaka kepadaku.
Dari uraian di atas dapat ditarik Tirmidzi, Al-, Sunan al-Tirmidzi, (Beirut:
kesimpulan, sekaligus sebagai jawaban Dar Ibn Hazm, 1422 H / 2002 M)
dari batasan masalah yang telah
dikemukakan pada bab pendahuluan.
Pertama, dalam Al-Qur`an dan Sunnah
terdapat ketentuan tentang memilih
pemimpin. Kedua, agar terlaksananya
ketentuan syari’at Islam secara
menyeluruh, wajib hukumnya bagi
ummat Islam mengangkat pemimpin.
Ketiga, ummat Islam wajib memilih
pemimpin yang muslim dan haram
memilih non muslim.