Pengaruh PH Terhadap Perkecambahan Kecambah
Pengaruh PH Terhadap Perkecambahan Kecambah
Kecambah
Kelompok 4
XII IPA 2
SMAN JOGOROTO
2018/2019
Achmad Ilham Dwi P.
Meri Handayani L.
Nindya Ihza Wadha H.
Adjik Yuandika
Miftahul Yulandari
I. Judul
Kami mengangkat judul karya tulis ini sesuai dengan percobaan yang sedang kami
lakukan yaitu “Pengaruh pH Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau”
II. Tujuan
- Mempelajari dan mengetahui pengaruh pH terhadap perkecambahan kacang hijau
- Mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan kacang hijau pada media
yang memiliki pH berbeda.
IV. Variabel
a. Variabel bebas : peredaan pH
b. Variabel terikat : perkecambahan kacang hijau
c. Variabel kontrol : air, cahaya, berat kapas
V. Hipotesis
Kadar pH sangat berpengaruh terhadap perkecambahan kacang hiaju.
B. Basa
Dalam satuan cm.
Kacang Hari ke-
ke-
1 2 3 4 5 6 7 Rata-
rata
1 0 0 0 0,4 0,4 0,7 0,7 0,03
2 0 0 0 0 0 0,7 0,7 0,02
3 0 0 0 0,6 0,6 0,6 0,4 0,03
4 0 0 0 0 0 0,7 0,7 0,02
5 0 0 0 0 0 0,5 0,5 0,01
6 0 0 0 0,6 0,6 0 0 0,01
7 0 0 0 0,7 0,7 0,5 0,3 0,03
8 0 0 0 0,5 0,5 0,7 0,7 0,03
9 0 0 0 0,4 0,4 0,7 0,7 0,03
10 0 0 0 0,6 0,6 0,7 0,7 0,03
C. Netral
Dalam satuan cm
0.7
0.6
0.5
hari ke-1
0.4 hari ke-2
hari ke3
hari ke-4
0.3
hari ke 5
hari ke-6
0.2 hari ke-7
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a. Gelas asam
b. Gelas basa
0.8
0.7
0.6
0.1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Gelas Netral
14
12
10
hari ke-1
8 hari ke-2
hari ke-3
hari ke-4
6 hari ke-5
hari ke-6
4 hari kr-7
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X. Dasar Teori
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.
1. Perkecambahan Epigeal
Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas
permukaan tanah. Hal ini dikarenakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas
batang di bawah kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan
tanah. Perkecambahan tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae,
contoh pada kacang hijau dan kacang kedelai.
1. Perkecambahan Hipogeal
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pola-pola pertumbuhan seperti berikut :
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal.
Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yang mengakibatkan
akar dan batang tumbuh memanjang. Meristem apikal terdapat pada ujung batang dan
ujung akar. Meristem apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan,
pemanjangan (elongasi), dan diferensiasi.
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk
sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah
pertumbuhan yaitu tudungb akar (kaliptra), meristem, daerah pemanjangan sel, dan
daerah diferensiasi.
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik
tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah deferensiasi. Meristem apikal pada batang
dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut
kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki
jarak sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan,dan pemanjangan sel terjadi di dalam
internodus.
1. Pertumbuhan Sekunder
Kambium vaskuler terletak di antara xilem floem. Aktivitas kambium ini mengakibatkan
pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk
floem.pertumbuhan ke arah dalam lebih besar sehingga xilem yang dihasilkan lebih
yebal dari pada floem. Pembentukan xilem dan floem dipengaruhinoleh musim. Pada
musim hujan, lapisan yang terbentuk lebih tebal dari pada musim kemarau. Perbedaan
pertumbuhan ini mengakibatkan terbentuknya lingkaran tahun.
1. Faktor Internal
. Faktor Intraseluler
Faktor intraseluler terdapat di dalam sel tumbuhan, contohnya gen. Gen merupakan kode
genetik yang akan diterjemahkan menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagai
pembentuk enzim yang memengaruhi reaksi metabolisme.
. Faktor Interseluler
Faktor interseluler yang dilepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan yaitu hormon. Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon. Bebrapa
fitohormon pada tumbuhan yaitu : Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam
Absisat, Asam Traumalin (Hormon Luka), dan Kalin.
2. Faktor Eksternal
1). Air
Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena air termasuk senyawa utama yang sangat
penting bagi tumbuhan untuk melakukan berbagai fungsi.
3). Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan
air dan unsur hara meningkat.
4). Nutriea
Tumbuhan memerlukan nutriea sebagi sumber energi dan sintesis berbagai komponen
sel. Apabila kekurangan nutriea maka tumbuhan akan mengalami difisiensi
(menghambat pertumbuhan dan mengakibatkan kematian).
Pada umumnya, tumbuhan mebutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik. Suhu berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan
reproduksi.
6). Oksigen
Oksigen diperlukan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan
dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Jika kekurangan oksigem maka
tumbuhan akan mati.
7). Nilai pH (Tingkat Keasaman)
Nilai pH dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini karena
pH menentukan kemampuan tumbuhan dalam mengambil unsur hara dalam tanah. Jika
pH tidak sesuai, tanaman dapat mengalami keracunan.
XI. Kesimpulan
Dari hasil analisa yang diperoleh dari data yang terdapat pada tabel pengamatan serta
grafik pertumbuhan kecambah tersebut, dapat kita lihat bahwa pertumbuhan kecambah
pada gelas 3 dengan pH netral memperlihatkan pertumbuhan yang lebih cepat jika
dibandingkan dengan kecambah yang terdapat pada gelas 1 dengan pH asam dan gelas 2
dengan pH basa.
Dengan hasil pengamatan tersebut, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa pH
tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dalam hal ini yaitu pertumbuhan
kecambah kacang hijau. Pertumbuhan kecambah yang lebih cepat adalah pada tanah
yang memiliki pH tidak terlalu asam dan juga tidak terlalu basa.
XII. Lampiran