Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh pH Terhadap Perkecambahan

Kecambah

Kelompok 4
XII IPA 2
SMAN JOGOROTO
2018/2019
Achmad Ilham Dwi P.
Meri Handayani L.
Nindya Ihza Wadha H.
Adjik Yuandika
Miftahul Yulandari

I. Judul
Kami mengangkat judul karya tulis ini sesuai dengan percobaan yang sedang kami
lakukan yaitu “Pengaruh pH Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau”

II. Tujuan
- Mempelajari dan mengetahui pengaruh pH terhadap perkecambahan kacang hijau
- Mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan kacang hijau pada media
yang memiliki pH berbeda.

III. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh pH terhadap perkecambahan kacang hijau?
2. Pada gelas apa kacang hijau mengalami perkecambahan paling cepat? Mengapa
demikian?

IV. Variabel
a. Variabel bebas : peredaan pH
b. Variabel terikat : perkecambahan kacang hijau
c. Variabel kontrol : air, cahaya, berat kapas

V. Hipotesis
Kadar pH sangat berpengaruh terhadap perkecambahan kacang hiaju.

VI. Alat Dan Bahan


Alat : -3 buah gelas aqua Bahan : -Bijikacanghijau
-3 lembar kapas -Air
-Pengaris -Air Cuka
-Alat tulis -Air Sabun
-Kertas lakmus
- Suntik
-Kertas label
- Gunting
- Timbangan

VII. Cara Kerja


1. Pertama, timbang kapas dengan berat 0,5 gr menggunakan timbangan.
2. Kedua siapkan tiga buah gelas aqua lalu potonglah dengan ukuran 4 cm dari dasar
gelas agar memudahkan saat sedang mengukur.
3. Ketiga, letakan kapas pada masing-masing gelas aqua.
4. Keempat, siapkan biji kacang hijau, lalu pilihlah biji kacang hijau yang memiliki
tampilan yang baik.
5. Kelima, bagikan 10 biji disetiap gelas aqua.
6. Keenam, berilah nomor urut biji kacang hijau tersebut.
7. Ketujuh, ukurlah larutan cuka sebanyak 8 ml, lalu masukan kedalam salah satu
gelas aqua.
8. Kedelapan, ukurlah air sabun sebanyak 8 ml, lalu masukan kedalam salah satu
gelas aqua.
9. Kesembilan, ukurlah air sebanyak 8 ml, lalu masukan kedalam salah satu gelas
aqua.
10. Kesepuluh, cek lah pH masing-masing gelas menggunakan kertas lakmus,
kemudian ukurlah pH pada tia-tiap gelas.
11. Kesebelas, beri label pada setiap gelas.
12. Kedua belas, siramlah tiap-tiap gelas aqua menggunakan larutan cuka, air sabun,
dan air sesuai dengan label gelas dengan ukuran yang sama menggunakan suntik
kemudian catatlah setiap pertumbuhan kecambah.

VIII. Hasil Pengamatan


A. Asam
Dalam satuan cm.

Kacang Hari ke-


ke-
1 2 3 4 5 6 7 Rata-
rata
1 0 0 0,1 0,1 0,1 0,1 0 0,57
2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0,6 0,08
4 0 0 0 0,3 0,2 0,2 0 0,1
5 0 0 0 0 0 0 0,5 0,07
6 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0,5 0,07
8 0 0 0 0,2 0,4 0,4 0,4 0,02
9 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0

B. Basa
Dalam satuan cm.
Kacang Hari ke-
ke-
1 2 3 4 5 6 7 Rata-
rata
1 0 0 0 0,4 0,4 0,7 0,7 0,03
2 0 0 0 0 0 0,7 0,7 0,02
3 0 0 0 0,6 0,6 0,6 0,4 0,03
4 0 0 0 0 0 0,7 0,7 0,02
5 0 0 0 0 0 0,5 0,5 0,01
6 0 0 0 0,6 0,6 0 0 0,01
7 0 0 0 0,7 0,7 0,5 0,3 0,03
8 0 0 0 0,5 0,5 0,7 0,7 0,03
9 0 0 0 0,4 0,4 0,7 0,7 0,03
10 0 0 0 0,6 0,6 0,7 0,7 0,03

C. Netral
Dalam satuan cm

Kacang Hari ke-


ke-
1 2 3 4 5 6 7 Rata-
rata
1 0 0 0,5 1 4,7 10 11,4 3,94
2 0 0 0 0 0 0 1 0,14
3 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 1,6 2 3,2 3 1,4
5 0 0 0 0 2 3 11,5 2,35
6 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 2 3 5 5 2,14
8 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 2 2,4 3 4 1,62
10 0 0 0 0 0 0 0 0
IX. Analisis Data

0.7

0.6

0.5
hari ke-1
0.4 hari ke-2
hari ke3
hari ke-4
0.3
hari ke 5
hari ke-6
0.2 hari ke-7

0.1

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Gelas asam

b. Gelas basa

0.8

0.7

0.6

0.5 hari ke-1


hari ke-2
hari ke-3
0.4
hari ke-4
hari ke-5
0.3 hari ke-6
hari ke-7
0.2

0.1

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Gelas Netral

14

12

10
hari ke-1
8 hari ke-2
hari ke-3
hari ke-4
6 hari ke-5
hari ke-6
4 hari kr-7

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

X. Dasar Teori

Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan perkecambahan


biji. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Perkecambahan dapat terjadi
apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi. Masuknya air ke biji melalui proses
imbibisi. Air yang masuk akan memacu embrio dalam biji untuk melepaskan hormon
giberelin. Hormon ini mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis
makanan cadangan sehingga terbentuk energi. Energi ini digunakan untuk proses awal
pertumbuhan dan perkembangan embrio dalam biji. Struktur yang pertama muncul dan
menyobek selaput biji adalah radikula. Radikula merupakan calon akar primer. Radikula
adalah bagian dari hipokotil. Selanjutnya, pada bagian ujung sebelah atas tumbuh
epikotil (calon batang).

Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.

1. Perkecambahan Epigeal
Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas
permukaan tanah. Hal ini dikarenakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas
batang di bawah kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan
tanah. Perkecambahan tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae,
contoh pada kacang hijau dan kacang kedelai.

1. Perkecambahan Hipogeal

Ciri utama tipe perkecambahan hipogeal ditandai dengan tertinggalnya kotiledon di


dalam tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami pemanjangan
adalah ruas batang di atas kotiledon atau disebut epikotil sehingga bakal daun atau
plumula menembus tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal
terjadi pada biji tumbuhan Monocotyledoneae, contohnya pada jagung dan padi, serta
beberapa jenis tumbuhan Dicotyledoneae, contohnya kacang kapri.

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pola-pola pertumbuhan seperti berikut :

1. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal.
Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yang mengakibatkan
akar dan batang tumbuh memanjang. Meristem apikal terdapat pada ujung batang dan
ujung akar. Meristem apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan,
pemanjangan (elongasi), dan diferensiasi.

1).        Pertumbuhan Primer pada Akar

Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk
sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah
pertumbuhan yaitu tudungb akar (kaliptra), meristem, daerah pemanjangan sel, dan
daerah diferensiasi.

 . Pertumbuhan Primer pada Batang

Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi  daerah pertumbuhan (titik
tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah deferensiasi. Meristem apikal pada batang
dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut
kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki
jarak sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan,dan pemanjangan sel terjadi di dalam
internodus.

1. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan


meristem sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan
akar bertambah besar. Ada dua macam meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan
kambium gabus.

Kambium vaskuler terletak di antara xilem floem. Aktivitas kambium ini mengakibatkan
pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk
floem.pertumbuhan ke arah dalam lebih besar sehingga xilem yang dihasilkan lebih
yebal dari pada floem. Pembentukan xilem dan floem dipengaruhinoleh musim. Pada
musim hujan, lapisan yang terbentuk lebih tebal dari pada musim kemarau. Perbedaan
pertumbuhan ini mengakibatkan terbentuknya lingkaran tahun.

Kambium gabus merupakan jaringan pelindung yang mengganti fungsi jaringanepidermis


yang rusak/mati. Pada lapisan peridimis jaringan kambium gabus terdapat felogen yang
bersifat meristematis. Aktivitas falogen mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam
membentuk feloderma dan ke arah luar membentuk felem.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.

 . Faktor Intraseluler

Faktor intraseluler terdapat di dalam sel tumbuhan, contohnya gen. Gen merupakan kode
genetik yang akan diterjemahkan menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagai
pembentuk enzim yang memengaruhi reaksi metabolisme.

 . Faktor Interseluler

Faktor interseluler yang dilepaskan oleh sel untuk mengatur pertumbuhan dan
perkembangan yaitu hormon. Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon. Bebrapa
fitohormon pada tumbuhan yaitu : Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam
Absisat, Asam Traumalin (Hormon Luka), dan Kalin.

2. Faktor Eksternal

1).        Air

Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena air termasuk senyawa utama yang sangat
penting bagi tumbuhan untuk melakukan berbagai fungsi.

2).        Cahaya

Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis.


Cahaya juga memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (hormon
pertumbuhan). meskipun demikian, intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan
tidak boleh kurang atau berlebihan.

3).        Kelembapan

Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga penyerapan
air dan unsur hara meningkat.

4).        Nutriea

Tumbuhan memerlukan nutriea sebagi sumber energi dan sintesis berbagai komponen
sel. Apabila kekurangan nutriea maka tumbuhan akan mengalami difisiensi
(menghambat pertumbuhan dan mengakibatkan kematian).

5).        Suhu

Pada umumnya, tumbuhan mebutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik. Suhu berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan
reproduksi.

6).        Oksigen

Oksigen diperlukan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan
dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Jika kekurangan oksigem maka
tumbuhan akan mati.
7).        Nilai pH (Tingkat Keasaman)

Nilai pH dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini karena
pH menentukan kemampuan tumbuhan dalam mengambil unsur hara dalam tanah. Jika
pH tidak sesuai, tanaman dapat mengalami keracunan.

XI. Kesimpulan

Dari hasil analisa yang diperoleh dari data yang terdapat pada tabel pengamatan serta
grafik pertumbuhan kecambah tersebut, dapat kita lihat bahwa pertumbuhan kecambah
pada gelas 3 dengan pH netral memperlihatkan pertumbuhan yang lebih cepat jika
dibandingkan dengan kecambah yang terdapat pada gelas 1 dengan pH asam dan gelas 2
dengan pH basa.

Dengan hasil pengamatan tersebut, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa pH
tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dalam hal ini yaitu pertumbuhan
kecambah kacang hijau. Pertumbuhan kecambah yang lebih cepat adalah pada tanah
yang memiliki pH tidak terlalu asam dan juga tidak terlalu basa.

XII. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai