Anda di halaman 1dari 15

1

STATUS ANAK DAN HARTA BENDA AKIBAT PERKAWINAN CAMPURAN


ANTARA WARGA NEGARA INDONESIA DAN WARNA NEGARA
BELANDA.

Sintya Irawati
15.11.1001.1011.208
Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia

Abstract in force in both countries. The

The general public's countries of Indonesia and the

understanding of mixed marriages is Netherlands have rules regarding

still very minimal, especially mixed marriages and their respective

regarding the legal consequences that nationalities so it is very interesting

have arisen after the implementation to discuss. The source of law in

of mixed marriages. This thesis Indonesia is still very much adhering

discusses the effects of mixed to the Dutch Law Source so that the

marriages on the status of children rules of the two countries are not

and property acquired after mixed much different. The results of this

marriages especially those that occur study aim to educate the general

in Indonesian citizens and Dutch public and especially mixed

citizens. This research is descriptive marriages between Indonesian

in nature which refers to a legal citizens and Dutch citizens.

comparison between Indonesia and Abstrak

the Netherlands regarding mixed Pemahaman Masyarakat Umum

marriages. mengenai perkawinan campuran

The comparison are examined in masih sangat minim , terutama

terms of marital law and citizenship mengenai akibat hukum yang


2

ditimbulkan pasca terlaksananya Belanda sehingga aturan dari dua

perkawinan campuran. Skripsi ini negara tersebut tidak jauh berbeda.

membahas tentang akibat dari Hasil dari penilitian ini bertujuan

perkawinan campuran terhadap untuk mengedukasi masyrakat umum

status anak dan harta benda yang dan khusunya para pelaku

diperoleh setelah perkawinan perkawinan campuran antara Warga

campuran khusunya yang terjadi Negara Indonesia dan Warga Negara

pada Warga Negara Indonesia dan Belanda.

Warga Negara Belanda . Penelitian PENDAHULUAN

ini bersifat deskriptif yang mengacu A. Alasan Pemilihan Judul

kepada perbandingan hukum antara Perkawinan merupakan

Indonesia dan Belanda mengenai penyatuan dua individu yang

perkawinan campuran. saling berbeda menjadi seorang

Perbandingan tersebut dikaji dari suami istri dengan tujuan

segi hukum perkawinan dan mempererat rumah tangga dan

kewarganegaraan yang berlaku di mempererat persaudaraan antar

kedua negara. Negara Indonesia dan keluarga. ‘’Perkawinan di

Negara Belanda mempunyai aturan Indonesia dalam bentuk hukum

mengenai perkawinan campuran dan positif telah dirumuskan sebagai

kewarganegaraanya masing-masing aturan-aturan hukum dan

sehingga sangat menarik untuk dituangkan dalam Undang –

dibahas. Sumber Hukum di Undang Nomor 1 Tahun 1974

Indonesia masih sangat banyak tentang Perkawinan yang terdiri

menganut dari Sumber Hukum


3

dari 14 bab dan 67 pasal’’ 1, dan hanya pada ruang kehidupan

dikemas dalam bentuk masyarakat Internasional

Perundangan dengan tujuan melainkan juga ruang privat

untuk memberikan kemudahan kehidupan masyarakat tersebut.

pemahaman pada Masyarakat. Perkawinan adalah salah satu hal

Aturan hukumperkawinan  yang dimaksud dari ruang privat

sudah ditegaskan dengan sangat itu sendiri dan seiring derasnya

jelas berdasarkan Pasal 26 Kitab arus globalisasi telah banyak

Undang – Undang Hukum mempengaruhi tingkah laku dan

Perdata. ‘’Dalam pasal itu, pola pikir manusia dalam

dijelaskan bahwa perkawinan memaknai “perkawinan” dalam

adalah hukum perdata. Jadi, bentuk yang lebih luas. Makna

hanya mengatur soal hubungan perkawinan yang dimaksud lebih

pribadi antara pria dan wanita luas adalah kecenderungan

yang saling mengikat janji di masyarakat yang tidak hanya

kehidupan pernikahan.’’2 melakukan perdagangan antar

Era globalisasi memberikan warga negara yang berbeda

dampak yang sangat besar namun juga melakukan

terhadap tingkah laku manusia. perkawinan antar warga negara

Dampak globalisasi ini tidak yang satu dan warga negara

lainnya. Fenomena yang


1
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan. berkembang di masyarakat
2
http://repository.unimal.ac.id/1149/1/Buku
%20Ajar%20HUKUM Indonesia disebut “perkawinan
%20PERKAWINAN.pdf. ( Aceh : Unimal
Press). hlm. 87 . Jamaluddin, 2006, “Buku
Ajar Hukum Perkawinan” campuran”. Menurut pada
4

sejarah pendiri bangsa, berkewarganegaraan Indonesia.3

perkawinan campuran telah Dalam perihal perkawinan pun

berlangsung di Indonesia sejak aturan-aturan mengenai

dahulu kala. Dimulai dengan misi perkawinan campuran (karena

perdagangan “Indo Cina”, “Indo perbedaan warga negara) telah

Arab”, “Indo Belanda”. Hampir diatur dengan adanya hukum

sebagian besar masyarakat perdata Internasional yang

Indonesia kini tidak murni merupakan hukum yang

“pribumi” namun sudah ‘’mengatur hubungan perdata

bercampur dengan negara lain. antara para pelaku hukum

Hal ini bisa dilihat dengan perdata Internasional yang

adanya peraturan mengenai merupakan hukum yang

perkawinan. mengatur hubungan perdata

Perkawinan campuran antara para perlaku hukum

merujuk pada ketentuan Pasal 57 masing – masing tunduk pada

Undang-Undang Perkawinan hukum perdata yang berbeda,

Nomor 1 Tahun 1974, yang sehingga unsur asing menjadi

menyatakan bahwa : penting dalam hukum

“Perkawinan Campuran”, adalah Internasional.’’4

perkawinan antara dua orang Apabila membahas

yang di Indonesia tunduk pada mengenai perkawinan campuran,

hukum yang berlainan, karena merujuk kepada angka statistik

perbedaan kewarganegaraan dan 3


Ibid., Hal. 120.
4
Hasanudin, A.F, dkk, Pengantar Ilmu
salah satu pihak Hukum , Hal. 12.
5

pada periode tahun 1975-1999, rata-rata 320 setiap tahunya.

pasangan yang mengajukan ‘’Dari jumlah tersebut, 3634

permohonan perkawinan berkas disetujui, sehinga setiap

campuran terus mengalami tahunnya rata-rata 303 berkas

peningkatan. Pasangan calon mendapatkan pengesahan atau

mempelai yang mengajukan 94% pasangan calon mempelai

permohonan pencatatan dapat melangsungkan

perkawinan campuran beda perkawinan campuran beda

agama di luar Islam selama kurun agama tanpa mengalami

waktu 1975-1987 sebanyak 3114 hambatan yang berarti.’’5

berkas atau rata-rata 240 berkas Berbagai permasalahan

pertahunnya. Dari jumlah yang timbul setelah adanya

tersebut, permohonan yang perkawinan campuran yang

mendapat persetujuan dan di dilakukan adalah sebab dari suatu

proses di Kantor Catatan Sipil kondisi hubungan yang

sebanyak 2892 berkas atau rata- mengakibatkan adanya akibat

rata 222 berkas yang disetujui hukum baik dari diri pribadi,

setiap tahunnya. Kondisi yang anak maupun harta benda para

sama juga terjadi pada kurun pihak yang bersangkutan. Hal ini

waktu 1998-1999. Dalam kurun tentu menjadi persoalan pelik


5
Dasman Maningkam “Tentang
waktu 12 tahun, jumlah Perkawinan: Studi Kasus Pelaksanaan
Pencatatan Perkawinan Campuran Beda
permohonan perkawinan Agama di Kantor Catatan Sipil, Propinsi
DKI Jakarta”,
campuran beda agama di luar http://tesis.pdii.lipi.go.id/tesis.cgi?
daftar&1180419279&17 441, tanggal
diakses 15 Februari 2019 pukul 16.30
Islam sebanyak 2623 berkas atau Wita.
6

bilamana terjadi perselisihan hak, 1. Apa ketentuan hukum yang

yang terkadang tidak hanya berlaku pasca

meliputi persoalan anak semata, dilaksanakannya perkawinan

tetapi juga meliputi persoalan campuran ?

harta benda, baik merupakan 2. Seperti Apa status anak dan

harta bersama maupun harta harta benda yang dihasilkan

perolehan dan harta bawaan. dalam perkawinan

Atas dasar tersebut yang campuran?

melatar belakangi penulis C. Tujuan dan Kegunaan

membuat skripsi yang berjudul Penelitian

“Status Anak dan Harta Benda Penulisan ini bermaksud

Akibat Perkawinan Campuran memberikan suatu pemikiran

Antara Warga Negara dan menambah wawasan dalam

Indonesia dan Warna Negara pengembangan hukum perdata

Belanda”. internasional mengenai

B. Perumusan dan Pembatasan perkawinan campuran dan

Masalah hukum yang berlaku di

Berdasarkan uraian alasan Indonesia dan Belanda.

pemilihan judul diatas yang Adapun tujuan dalam

disampaikan oleh penulis, penulisan ini adalah sebagai

adapun perumusan dan berikut:

pembatasan masalah yang dibuat 1. Untuk mengetahui ketentuan

adalah sebagai berikut: hukum yang berlaku pasca


7

dilangsungkannya Undang No. 1 Tahun 1974

perkawinan campuran. tentang Perkawinan (Undang –

2. Untuk mengetahui status Undang Perkawinan) beserta

anak hasil dari perkawinan dengan peraturan

campuran. pelaksanaannya yaitu Peraturan

3. Untuk mengetahui status Pemerintah No. 9 Tahun 1975

harta benda yang diperoleh tentang Pelaksanaan Undang –

sesudah perkawinan Undang Perkawinan. Untuk

campuran dilangsungkan. perkawinan seperti ini Undang –

Undang Perkawinan
HASIL PENELITIAN DAN
menyebutnya sebagai
PEMBAHASAN
perkawinan campuran.
A. Ketentuan hukum yang
Dasar hukum perkawinan
berlaku pasca dilakukannya
perkawinan campuran antara campuran yang dilangsungkan
warga Negara Indonesia
di Indonesia adalah undang-
dengan warga Negara Belanda.
undang No. 1 Tahun 1974
Peraturan perundang-
tentang perkawinan (pasal 59
undangan yang mengatur
ayat 1). Pasal 60 Undang-
tentang perkawinan yang
Undang menjabarkan bahwa
dilakukan oleh dua orang yang
perkawinan campuran tidak
berbeda warga negara di
dapat dilaksanakan sebelum
Indonesia dan salah satu
terbukti bahwa syarat-syarat
pihaknya berwarganegaraan
perkawinan yang ditentukan
Indonesia adalah Undang –
oleh masing-masing telah
8

dipenuhi. Untuk membuktikan keputusan itu menjadi pengganti

bahwa syarat-syarat tersebut keterangan tersebut. Surat

telah dipenuhi dan karena itu keterangan atau keputusan

tidak ada rintangan untuk pengganti keterangan tidak

melangsungkan perkawinan mempunyai kekuatan lagi jika

campuran maka oleh mereka perkawinan itu tidak

yang menurut hukum yang dilangsungkan dalam masa 6

berlaku bagi pihak yang (enam) bulan.

berwenang mencatat Perkawinan yang

perkawinan, diberikan surat dilangsungkan di luar Indonesia

keterangan bahwa syarat-syarat antara seorang WNI dengan

telah dipenuhi. Jika pejabat yang seorang WNA adalah sah

bersangkutan menolak untuk bilamana dilangsungkan

memberikan surat keterangan, menurut hukum yang berlaku di

maka atas permintaan yang negara dimana perkawinan itu

berkepentingan, Pengadilan dilangsungkan. Dan bagi WNI

memberikan keputusan dengan tidak melanggar ketentuan

tidak ada beracara serata tidak Undang-Undang No.1 Tahun

boleh dimintakan banding lagi 1974 tentang Perkawinan,

tentang soal apakah penolakan sebagaimana diatur dalam pasal

pemberian surat keterangan itu 56 ayat 1 yang berbunyi:

beralasan atau tidak. Jika “Perkawinan di Indonesia


antara dua orang warganegara
Pengadilan memutuskan bahwa Indonesia atau seseorang
warganegara Indonesia dengan
penolakan tidak beralasan, maka warga negara Asing adalah sah
9

bilamana dilakukan menurut perkawinan berakhir karena


hukum yang berlaku di negara
dimana perkawinan itu perceraian dan atau sebagainya.
dilangsungkan dan bagi warga
negara Indonesia tidak Namun untuk sahnya
melanggar ketentuan Undang-
Undang ini”. perkawinan yang dilangsugkan

Apabila perkawinan di luar negeri tersebut menurut

campuran akan dilakukan di luar hukum Indonesia harus

Indonesia, tentunya harus dilakukan pencatatan dan

mengikuti aturan mengenai pelaporan pada Dinas

perkawinan yang berlaku di Kependudukan dan Catatan Sipil

negara tersebut dan selanjutnya di Indonesia dalam kurun waktu

dicatatkan pada insitusi Catatan satu tahun.

Sipil setempat. Selama para Apabila lewat dari waktu

pihak telah melaksanakan yang ditetapkan yang ditetapkan

pencatatan perkawinan di luar maka harus melalui Pengadilan

negeri sesuai hukum yang Negeri sesuai dengan domisili

berlaku di negara dimana yang bersangkutan dan akan

perkawinan tersebut dikenai sanksi denda sesuai

dilangsungkan, maka dengan Peraturan Daerah

perkawinan adalah sah dengan setempat juncto pasal 107

segala akibat hukumnya. Akibat peraturan Presiden No.25 Tahun

hukum di sini, misalnya status 2008 tentang Persyaratan dan

mengenai anak, harta Tata cara Pendaftaran penduduk

perkawinan, pewarisan, hak dan dan pencatatan sipil yang

kewajiban suami-istri bila berbunyi :


10

1. Denda administratif perkawinan campuran anatara


warga Negara Indonesia
sebagaimana dimaksud
dengan warga Negara Belanda
dalam Pasal 104 ayat (2),
Status hukum anak yang
Pasal 105 Ayat (2), pasal
dilahirkan antara dua orang yang
106 diatur dalam Peraturan
melakukan perkawinan
Daerah;
campuran memiliki keterikatan
2. Penetapan besaran denda
dengan orang tua atau dua orang
administratif sebagaimana
yang melakukan perkawinan
dimaksud pada ayat (1),
campuran tersebut. Status
dengan memperhatikan
hukum anak tentu tidak terlepas
Ketentuan Undang-Undang
dari persoalan mengenai
dan kondisi masyrakat di
“Kewarganegaraan”. Persoalan
daerah masing-masing;
tersebut diatur dalam hukum
3. Denda administratif
yang dikenal dengan istilah
sebagaimana dimaksud
“Hukum Kewargangaraan”.
pada ayat (1) merupakan
Sejatinya, hukum ini merupakan
penerimaan daerah
seperangkat kaidah yang
Kabupaten/Kota, dan bagi
mengatur tentang awal dan
Daerah Khusus Ibukota
akhirnya suatu hubungan antara
Jakarta merupakan
negara dan warga negara.
penerimaan daerah
Dengan kata lain, “hukum
provinsi;
kewarganegaraan mempunyai
B. Status anak dan harta benda
ruang lingkup cara-cara
yang dihasilkan dalam
11

memperoleh dan cara-cara kelahiran”.7 Dalam bab

kehilangan kewarganegaraan”.6 terahulu, penulis telah

1. Penjelasan Mengenai Status membahas asas

Anak Hasil Perkawinan kewarganegaraan berdasar

Campuran antara Warga perkawinan, maka dalam bab

Negara Indonesia dan ini penulis akan membahas

Warga Negara Belanda asas kewarganegaraan

“Pedoman yang menjadi berdasarkan kelahiran.

landasan kaidah tersebut 2. Penjelasan Mengenai Status

adalah asas-asas Harta Benda Perkawinan

kewarganegaraan. Asas Setelah Perkawinan

kewarganegaraan adalah Campuran Ditinjau dari

pedoman dasar bagi suatu Hukum di Indonesia

negara untuk menentukan Bab ini memaparkan

siapakah yang menjadi warga akibat hukum pasca

negaranya. Dalam dilakukannya perkawinan

menerapkan asas terhadap harta benda

kewarganegaraan dikenal dua perkawinan baik yang

pedoman, yaitu asas diperoleh sebelum

kewarganegaraan berdasarkan perkawinan maupun sesudah

perkawinan dan asas perkawinan para pihak.

kewarganegaraan berdasarkan Analisis pada bab ini menitik


6 7
Soetoprawiro, Koernianto., 1994, Azyumardi, Azra., 2003,
Hukum Kewarganegaraan Dan Pendidikan Kewarganegaraan (Civil
Keimigrasian Indonesia, Jakarta, Education), Jakarta, Prenada Media,
Gramedia Pustaka Utama, Hal. 9. Hal. 75.
12

beratkan pada perbandingan Golongan), sementara Intern

hukum antara Indonesia dan dari HATAH adalah Hukum

Belanda dengan mengacu Perdata Internasional”.8 Salah

kepada perkawinan campuran satu prinsip yang penting

antara warga Negara dalam Hukum Antar Tata

Indonesia dengan Warga Hukum (HATAH), baik

Negara Belanda. Analisis ini HATAH-Intern (Hukum

dimaksudkan untuk Antar Golongan, HAG),

mengetahui hukum mana maupun HATAH-Ekstern

yang akan digunakan apabila (Hukum Antar Perdata

timbul perselisihan mengenai Internasional, HPI) adalah

harta benda perkawinan prinsip yang dinamakan asas

campuran antara Warga persamarataan dari semua

Negara Indonesia dengan Stelsel Hukum. Menurut

Warga Negara Belanda. prinsip ini maka semua

Pembahasan dalam bab ini sistem-sistem hukum yang

merujuk kepada ketentuan dipertautkan dalam suatu

yang berlaku dalam Hukum peristiwa HATAH tertentu

Antar Tata Hukum. “Hukum mempunyai nilai yang sama.

tersebut dikelompokkan dua “Sistem-sistem hukum ini

kelompok, yakni Intern tidak ada yang lebih baik

(Terdiri dari Hukum Antar


8
http://unjalu.com/2011/03/hukum-antar-
Waktu, Hukum Antar tata-hukum, Sumber Ilmu, “Hukum
Antar Tata Hukum”, diakses pada
tanggal 13 Maret 2019, Pukul 19.00
Tempat, dan Hukum Antar Wita.
13

daripada yang lain, semua 1. Ketentuan hukum perkawinan

sistem sesuai dengan campuran antara Indonesia

pribahasa adalah “berdiri dengan Belanda, tunduk pada

sama tinggi, duduk sama hukum masing-masing Negara.

rendahnya”. Artinya tidak hal ini tentunya berdampak

ada suatu hukum yang lebih pada akibat hukum yang

unggul daripada yang lain, ditimbulkan adanya

karena semua adalah setaraf. perkawinan. Selanjutnya, baik

Tidak ada yang lebih Negara Indonesia maupun

berharga, semua nilainya Negara Belanda memlikiki

sama”.9 kebijakan hukum yang sama

PENUTUP mengenai perkawinan

A. Kesimpulan dikarenakan sejarah asal mula

Berdasarkan hasil analisis hukum perkawinan di

normatif Hukum Perkawinan Indonesia sebagian besar

dengan Hukum Kewarganegaraan menganut Hukum Perkawinan

antara Indonesia dengan Belanda Belanda.

mengenai perkawinan Campuran, 2. Status anak dalam perkawinan

maka ada beberapa hal yang dapat campuran negara – negara

disimpulkan oleh penulis : yang menganut sistem Civil

Law seperti Indonesia dan


9
http://krismawannurdianto.blogspot.com/
2019/04/hukum-perdata- Belanda berpegang pada
internasional.html, Krisnawan Nur
Dianto, “hakekat hukum Perdata prinsip Nasionalitas (Ius
Internasional Sebagai Tertib Hukum
Nasional”,diakses pada tanggal 13 Maret
2019, Pukul 19.10 Wita. Sanguinis) sehingga dalam
14

penentuan status hukum anak Berdasarkan kesimpulan

hasil perkawinan campuran tersebut, maka saran yang

tidak memiliki perbedaan yang dikemukakan oleh penulis

signifikan dalam implementasi adalah sebagai berikut:

hukumnya terhadap status Mayarakat umum yang hendak

kewarganegaraan anak akibat melakukan perkawinan berbeda

dari perkawinan campuran kewarganegaraan , agar terlebih

antara Warga Negara Indonesia dahulu memahami benar hukum

dan Warga Negara Belanda. nasional masing-masing Negara

3. Status Harta benda dalam yang terkait dengan perkwainan

Perkawinan Campuran tersebut. Hal ini dikarenakan

berdasarkan Hukum Indonesia Perkawinan campuran yang

dan Belanda yang sama-sama dilangsungkan akan membawa

menganut system Civil Law akibat hukum, tidak hanya bagi

sehingga tidak banyak status mereka setelah menikah,

perbedaan dalam penerapan tetapi juga berakibat pada status

hukumnya. Persoalan anak dan harta benda setelah

pembagian harta benda dalam perkawinan tersebut

perkawinan baru muncul berlangsung.

apabila ada peristiwa berupa

cerai mati, cerai hidup maupun

poligami.

DAFTAR PUSTAKA
B. Saran
15

Buku Bacaan Nur Dianto, “hakekat hukum


Perdata Internasional Sebagai
Azyumardi, Azra., 2003, Pendidikan Tertib Hukum Nasional”,diakses
Kewarganegaraan (Civil pada tanggal 13 Maret 2019,
Education), Jakarta, Prenada Pukul 19.10 Wita.
Media, Hal. 75.

Hasanudin, A.F, dkk., 2004,


Pengantar Ilmu Hukum, Jakarat:
PT. Pustaka Al Husna Baru.

Djasadin Saragih., 1994, Dasar-


dasar Hukum Perdata
Internasional, Jilid 1 , Bandung:
Alumni.

Soetoprawiro, Koernianto., 1994,


Hukum Kewarganegaraan Dan
Keimigrasian Indonesia, Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama.

Perundang - Undangan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun


1974 Tentang Perkawinan.

Internet

Dasman Maningkam “Tentang


Perkawinan: Studi Kasus
Pelaksanaan Pencatatan
Perkawinan Campuran Beda
Agama di Kantor Catatan Sipil,
Propinsi DKI Jakarta”,
http://tesis.pdii.lipi.go.id/tesis.cgi
?daftar&1180419279&17 441,
tanggal diakses 15 Februari 2019
pukul 16.30 Wita.

http://unjalu.com/2011/03/hukum-
antar-tata-hukum, Sumber Ilmu,
“Hukum Antar Tata Hukum”,
diakses pada tanggal 13 Maret
2019, Pukul 19.00 Wita.

http://krismawannurdianto.blogspot.c
om/2019/04/hukum-perdata-
internasional.html, Krisnawan

Anda mungkin juga menyukai