Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekonomi Mikro
Islam
Disusun Oleh:
Kelompok 8 (HES A/4)
Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya. Salam
dan salawat senantiasa kami harapkan agar tercurah kepada beliau, Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihiwasallam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pasar Persaingan
Sempurna.
Secara khusus, penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam pemuatan makalah ini. Penulis sangat menghargai kesabaran,
pengorbanan waktu dan kerjasama dari pihak terkait.
Selanjutnya, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna
dalam pembuatan makalah ini. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun guna perbaikan serta penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
KESIMPULAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar menurut Sadono Sukirno dalam bukunya yang dikutip oleh Novita Lidyana
dalam jurnalnya yang berjudul Pasar Persaingan Sempurna Dalam Islam, bahwa pasar
merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli
barang atau jasa. Dan menurut ilmu ekonomi, pasar itu berkaitan dengan kegiatannya,
bukan tempatnya. Karena ciri khas dari sebuah pasar itu dengan adanya kegiatan transaksi
atau jual beli.1
Pasar yang bersaing secara sempurna adalah impian setiap orang, karena dengan
begitu keadilan antara produsen dan konsumen akan tercipta. Adam Smith dalam
bukunya yang berjudul An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations
menyebutkan bahwa, semua rumah tangga dan perusahaan yang berinteraksi di pasar,
seolah-olah dibimbing oleh suatu kekuatan atau tangan yang tidak nampak (invisible
hand), sehingga interaksi pasar dapat mengarah pada hasil yang diinginkan. Teori ini
akan berhasil ketika dalam sebuah pasar tersebut tidak adanya kuasa pasar (market
power/monopolistc) yaitu kemampuan satu pelaku (atau sekelompok kecil pelaku)
ekonomi untuk mempengaruhi harga-harga yang berlaku di pasar.2
Dengan demikian, peranan ekonomi Islam dalam mekanisme pasar
menyumbangkan andil yang amat penting di tengah carut-marut kondisi perekonomian
bangsa Indonesia. Praktek pasar sejatinya harus ditampilkan nilai-nilai yang sesuai
dengan norma dan nilai yang dibenarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari pasar persaingan sempurna?
2. Bagaimana permintaan dan hasil penjualan dan pemaksismuman keuntungan?
1 Novita Lidyana, “Pasar Persaingan Sempurna Dalam Islam”, Jurnal Iqtishodiyah Vol. 2, No. 2 (Januari,
2016): 2.
2 Ni’matul Fitria Mukaromah, “Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Vol. 4, No. 2 (2020): 2.
1
3. Bagaimana operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang?
4. Bagaimana kurva penawaran industri dalam jangka panjang?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan sempurna?
6. Bagaimana pasar persaingan sempurna menurut perspektif islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perngertian dari pasar persaingan sempurna.
2. Untuk memahami lebih dalam mengenai permintaan dan hasil penjualan dan
pemaksimuman keuntungan.
3. Untuk memahami mengenai operasi perusahaan dan industri dalam jangka Panjang.
4. Untuk memahami lebih dalam mengenai kurva penawaran industry dalam jangka
Panjang.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan sempurna.
6. Untuk mengetahui mengenai pasar persaingan sempurna perspektif islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), 231.
4 Leni Evangalista Marliani, “Analisis Struktur Pasar Industri Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun
2015, Jurnal Semnas IIB Darmajaya (Oktober, 2017): 524.
3
4. Adanya mobilitas faktor-faktor produksi secara sempurna.Dalam pasar persaingan
sempurna faktor- faktor produksi bebas untuk bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Jadi, Definisi pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri dari banyak
perusahaan kedl yang memproduksi dan menjual barang yang hampir sarna atau standar.
Dalam pasar persaingan sempurna masing-masing perusahaan sangat kecil dalam
mempengaruhi harga. Contoh pruduksi gandum dan kapas.5
5 N. Oneng Nurul Bariya, “Meneropong Pasar Keuangan Dan Industri Di Indonesia”, Jurnal Keuangan Dan
Bisnis Vol. 2, No. 2 (2011): 63.
6 Abdurrohman Kasdi, “PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM MEMPENGARUHI PASAR (Studi
Kasus di Pasar Bintoro Demak)”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam Vol. 4, No. 2 (Desember, 2016): 21-22.
4
Sehingga dalam teori permintaan Islami membahas permintaan barang halal,
barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam permintaan
konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan. Permintaan
Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan ataukemenangan dunia juga akhirat, dan
akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang abadi setelah
kematian yaitu kehidupan akhirat setelah meninggalkan dunia, sehingga anggaran yang
ada harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat. Menurut Ibnu Taimiyah
(1263-1328) sebagaimana dikutip oleh Abdul Azhim Islahi, adanya keinginan terhadap
sesuatu (raghabat fi al-syai) merupakan salah satu faktor pertimbangan dari permintaan.
Harga barang yang diminta, tingkat pendapatan, jumlah penduduk, selera dan
perkiraan (spekulasi) harga barang di masa yang akan datang, dan harga barang lain atau
barang substitusi sangat mempengaruhi adanya permintaan. Besar kecilnya perubahan
permintaan ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Jika ini terjadi, maka berlaku
perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan dan berbanding lurus dengan
penawaran.
Seirama dengan hal itu, Ibnu Khaldun menyatakan apabila suatu daerah
mempunyai kota yang luas dan penduduknya banyak, maka harga kebutuhan murah dan
harga barang mewah menjadi mahal. Tidak dapat diragukan bahwa penduduk kota
memiliki makanan lebih dari kebutuhan mereka. Akibatnya, harga makanan sering
murah. Selanjutnya, bila suatu kota telah makmur, padat penduduknya, penuh dengan
kemewahan, maka akan muncul kebutuhan yang besar akan barang-barang mewah,
sehingga barang mewah akan semakin mahal harganya (Ibu Khaldun, 1983: 421).
C. Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang
Perencanaan operasional memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan
pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana strategi. Perencanaan ini bersifat
spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkret tentang bagaimana suatu
program atau proyek khusus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain
yang ditetapkan secara jelas sebelumnya. Itulah sebabnya rencana operasional ini telah
dijabarkan dan diterjemahkan ke dalam data kuantitatif yang dapat diukur dan biasanya
dipergunakan juga dimensi uang. Dengan demikian, rencana operasional mudah diukur,
5
peranan keberhasilan unit-unit mudah dibandingkan dan sekaligus dapat dijadikan ukuran
keberhasilan. Artinya, rencana operasional berfungsi sebagai instrumen yang cukup halus
dan tajam untuk mengenali keadaan waktu lampau dan bisa/akan dijadikan alat atau
teknik perencanaan berikutnya.7
Perencanaan operasional bisanya tidak mempergunakan pendekata integratif,
seperti halnya renstra. Oleh karena itu, beberapa kelemahan yang ditimbulkan dalam
rencana ini,diantara lain:
1. Satuan harga yang tidak pasti, karena sukar merancang harga yang pasti terutama
halhal yang spesifik.
2. Alat ukur sering berbeda-beda.
3. Pekerjaan adakalanya tertunda, staf yang berhenti.
4. Peranan dan konstribusi pemimpin terhadappencapaian tujuan jangka panjang tidak
diukur. Ke semua itu merupakan hambatan-hambatan sistema (Fattah, 2008: 58-59).
Perencanaan operasional disebut juga sebagai perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat
untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rencana
operasional. Perencanaan ini merupakan penjabaran dari rencana jangka menengah dan
jangka panjang. Perencanaan tahunan termasuk kategori perencanaan jangka pendek.
Perencanaan tahunan atau Anual Planning merupakan tahap-tahap dari repelita. Suatu
perencanaan tahunan umumnya mempunyai kaitan yang erat dengan apa yang telah
dilakukan pada tahun yang lalu dan yang direncanakan pada tahun berikutnya.
Dengan demikian, perencanaan tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari
rencana lima tahun, tapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu sendiri.Kegiatan
perencanaan tahunan yang dilakukan setiap tahun berlangsung selama satu tahun penuh.
Itulah sebabnya ada istilah siklus (lingkaran) perencanaan tahunan. Penyusunan
kebijaksanaan umum, yakni:
1. Penyusunan kebijaksanaan teknis.
2. Penyusunan rancangan penyesuaian kebijaksaan.
3. Penyempurnaan program (Reprograming).
4. Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek (UKOP).
7 Mappasaira, “Manajemen Strategik Dan Manajemen Operasional Serta Implementasinya Pada Lembaga
Pendidikan, Jurnal Idaarah Vol. 2, No. 1 (Juni, 2018): 79-82.
6
5. Identifikasi proyek.
8 Fakhrina Fahma, “Perancangan Model Supply Demand Kedelai Sebagai Dasar Pengembangan Industri
Berbasis Kedelai Di Kabpaten Grobongan Jawa Timur”, Jurnal Gema Teknik Majalah Ilmiah Teknik, Vol. 10, No.
7
Suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan kurva penawaran dari
perusahaan tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan tidak mungkin memperoleh
keuntungan luar biasa (melebihi normal. Karena keuntungan luar biasa ini akan menarik
perusahaan-perusahaan baru untuk masuk kedalam industri tersebut. Masuk nya mereka
akan menambah penawaran dan akhirnya akan menurunkan harga, sehingga perusahaan
memperoleh keuntungan normal.
Begitu juga apabila perusahaan mengalami kerugian, kerugian akan mendorong beberapa
perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut. Penawaran barang akan
berkurang dan harga akan semakin naik dan terus berlangsung sehingga perusahaan akan
mengalami keuntungan normal kembali.
1 (2007): 52-53.
8
1. Biaya jangka panjang yang tidak berubah
Kurva penawaran yang sejajar dengan sumbu datar, kurva penawaran seperti ini
terbentuk apabila biaya produksi tidak berubah.
9
keuntungan normal (normal profit), karena walaupun pada awalnya perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, namun perusahaan-perusahaan lain
dalam waktu singkat juga berbuat yang sama.
2. Persaingan sempurna dapat juga menimbulkan biaya sosial. Ditinjau dari sudut
pandangnan perusahaan, penggunaan sumber daya mungkin sangat efisien. Namun
ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan. Contohnya
dengan adanya pencemaran, dan sebagaiya.
3. Membatasi pilihan konsumen. Karena barang yang dihasilkan perusahaanperusahan
adalah sama semua, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan
barang yang akan dikonsumsinya.
4. Distribusi pendapatan tidak selalu rata. Pola permintaan akan menentukan bentuk
pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan
bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Jika distribusi
pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan
secara efisien) dapat saja akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan
kaya.
F. Pasar Persaingan Sempurna Perspektif Islam
Dalam Islam, umat muslim itu dianjurkan untuk berusaha apa saja selama masih
dalam lingkungan syariah, artinya selama usaha itu tidak melanggar ketentuan-ketentuan
yang disyariatkan Allah SWT. Demikian pula dalam hal melakukan kegiatan ekonomi,
semua boleh dilakukan asalkan tidak melanggar aturan-aturan tersebut. Salah satu
aktivitas ekonomi dapat terlihat dalam pasar, dimana bertemunya antara penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi atas barang atau jasa, baik dalam bentuk produksi
maupun penentuan harga. Transaksi jual beli dibolehkan dalam Islam selama tidak
mengandung riba dan hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak.
Mekanisme pasar yang dibangun dalam Islam berdasarkan norma ajaran Islam
yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi. Mekanisme pasar bukanlah suatu hal yang
sempurna atau baku sehingga dimungkinkan gagal dalam mencapai tujuan ekonomi.
10
Mekanisme pasar yang Islami menurut Ibnu Taimiyah haruslah memiliki kriteriakriteria
berikut:11
1. Orang-orang harus bebas untuk masuk dan keluar pasar. Memaksa penduduk menjual
barang tanpa ada kewajiban untuk menjualnya adalah tindakan yang tidak adil dan
ketidakadilan itu dilarang.
Dari pendapat Ibnu Taimiyah di atas tentang mekanisme pasar dalam Islam, kita
dapat melihat mekanisme-mekanisme tersebut mengarah pada karakteristik pasar
persaingan sempurna. Hal itu berarti bahwa pasar dalam Islam itulah yang dalam teori
konvensional disebut dengan pasar persaingan sempurna, dimana asumsi-asumsi yang
disebutkan oleh pakar ekonomi konvensional ada (ditemukan) dalam pasar yang Islami.
Salah satu contoh pasar persaingan sempurna dalam pasar Islam adalah yang terjadi
pada masa khalifah Umar bin Khattab RA. Pada saat itu Umar berjalan dipasar kurma,
Ketika itu Umar mendapati salah seorang pedagang yang menjual dibawah harga yang
ada di pasar tersebut. Umar memberikan dua pilihan pada penjual tersebut, yang pertama
naikkan harga sampai sama dengan harga yang ada di pasaran atau keluar dari pasar ini.
Kisah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sebuah pasar persaingan sempurna
harga yang ditawarkan adalah sama dengan harga yang ditawarkan oleh seluruh
pedagang dalam pasar tersebut jika barang dagangan tidak terdeferensiasi (berbeda).
11 Aam S. Rusydiana dan Kuni Afifah, “Pasar Persaingan Sempurna Perspektif Ekonomi Islam”: 7-8.
11
KESIMPULAN
Pertama, pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri dari banyak perusahaan kedl yang
memproduksi dan menjual barang yang hampir sarna atau standar. Dalam pasar persaingan
sempurna masing-masing perusahaan sangat kecil dalam mempengaruhi harga.
Ketiga, Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang. Perencanaan operasional
memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari
suatu rencana strategi. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan
petunjuk konkret tentang bagaimana suatu program atau proyek khusus dilaksanakan menurut
aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang ditetapkan secara jelas sebelumnya.
Keempat, Kurva Penawaran Industri Jangka Panjang. Hubungan jumlah penawaran dan
harga ini menimbulkan adanya hukum penawaran, yang menyatakan bahwa semakin tinggi harga
suatu barang, maka semakin jumlah barang tersebut yang akan ditawar oleh penjual.
Kelima, Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna salah satunya yaitu Penjual dan pembeli
bertindak bebas dalam transaksi. Pembeli bebas membeli barang yang dia inginkan dan dari
pabrik manapun yang dia inginkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rusydiana, Aam S dan Kuni Afifah, “Pasar Persaingan Sempurna Perspektif Ekonomi
Islam”: 7-8.
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010.
13