Anda di halaman 1dari 17

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekonomi Mikro
Islam

Dosen Pengampu : Syaeful Bakhri, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 8 (HES A/4)

1. Wulan Suci. R (1908202007)


2. A’isyah (1908202013)
3. Ahmad Abi Nizar (1908202026)

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH


NURJATI CIREBON FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH 2021 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya. Salam
dan salawat senantiasa kami harapkan agar tercurah kepada beliau, Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihiwasallam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pasar Persaingan
Sempurna.
Secara khusus, penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam pemuatan makalah ini. Penulis sangat menghargai kesabaran,
pengorbanan waktu dan kerjasama dari pihak terkait.
Selanjutnya, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna
dalam pembuatan makalah ini. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun guna perbaikan serta penyempurnaan makalah ini.

Cirebon, 23 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

A. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna..................................................................................3

B. Permintaan dan Hasil Penjualan, Pemaksimuman Keuntungan..............................................4

C. Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang.......................................................5

D. Kurva Penawaran Industri Jangka Panjang.............................................................................7

E. Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna...................................................................................9

F. Pasar Persaingan Sempurna Perspektif Islam........................................................................10

KESIMPULAN............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar menurut Sadono Sukirno dalam bukunya yang dikutip oleh Novita Lidyana
dalam jurnalnya yang berjudul Pasar Persaingan Sempurna Dalam Islam, bahwa pasar
merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli
barang atau jasa. Dan menurut ilmu ekonomi, pasar itu berkaitan dengan kegiatannya,
bukan tempatnya. Karena ciri khas dari sebuah pasar itu dengan adanya kegiatan transaksi
atau jual beli.1
Pasar yang bersaing secara sempurna adalah impian setiap orang, karena dengan
begitu keadilan antara produsen dan konsumen akan tercipta. Adam Smith dalam
bukunya yang berjudul An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations
menyebutkan bahwa, semua rumah tangga dan perusahaan yang berinteraksi di pasar,
seolah-olah dibimbing oleh suatu kekuatan atau tangan yang tidak nampak (invisible
hand), sehingga interaksi pasar dapat mengarah pada hasil yang diinginkan. Teori ini
akan berhasil ketika dalam sebuah pasar tersebut tidak adanya kuasa pasar (market
power/monopolistc) yaitu kemampuan satu pelaku (atau sekelompok kecil pelaku)
ekonomi untuk mempengaruhi harga-harga yang berlaku di pasar.2
Dengan demikian, peranan ekonomi Islam dalam mekanisme pasar
menyumbangkan andil yang amat penting di tengah carut-marut kondisi perekonomian
bangsa Indonesia. Praktek pasar sejatinya harus ditampilkan nilai-nilai yang sesuai
dengan norma dan nilai yang dibenarkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari pasar persaingan sempurna?
2. Bagaimana permintaan dan hasil penjualan dan pemaksismuman keuntungan?

1 Novita Lidyana, “Pasar Persaingan Sempurna Dalam Islam”, Jurnal Iqtishodiyah Vol. 2, No. 2 (Januari,
2016): 2.
2 Ni’matul Fitria Mukaromah, “Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Vol. 4, No. 2 (2020): 2.

1
3. Bagaimana operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang?
4. Bagaimana kurva penawaran industri dalam jangka panjang?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan sempurna?
6. Bagaimana pasar persaingan sempurna menurut perspektif islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perngertian dari pasar persaingan sempurna.
2. Untuk memahami lebih dalam mengenai permintaan dan hasil penjualan dan
pemaksimuman keuntungan.
3. Untuk memahami mengenai operasi perusahaan dan industri dalam jangka Panjang.
4. Untuk memahami lebih dalam mengenai kurva penawaran industry dalam jangka
Panjang.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan sempurna.
6. Untuk mengetahui mengenai pasar persaingan sempurna perspektif islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna menurut Sadono Sukirnp merupakan struktur pasar
yang paling ideal, karena dianggap sebagai sistem pasar yang memiliki struktur pasar
yang akan menjamin terwujudnya kegiatan meproduksi baranf dan jasa yang tinggi
efisiensinya.3
Pasar persaingan sempurna ditandai dengan tidak adanya sama sekali persaingan
yang bersifat pribadi (rivalry) diantara perusahaan-perusahaan individu yang ada
didalamnya dan memiliki ciri- ciri sebagai berikut:4
1. Terdiri dari banyak penjual dan pembeli, hal ini mengakibatkan bahwa masing-masing
penjual hanya menawarkan barang yang relatif sedikit dibandingkan dengan seluruh
barang yang ada di pasar. Demikian halnya dengan pembeli, masing-masing pembeli
secara individu tidak dapat menguasai pasar. Dalam struktur pasar ini baik penjual
maupun pembeli secara individual tidak dapat mempengaruhi harga yang berlaku.
2. Produk yang diperjualbelikan bersifat homogen. Secara fisik barang yang dijual adalah
identik, sehingga barang tersebut memiliki substitusi sempurna, dengan demikian
konsumen tidak memiliki alasan sedikitpun untuk lebih memilih barang yang satu
terhadap barang yang lain.Berdasarkan ciri ke satu dan ke dua di atas maka masing-
masing produsen di pasar persaingan sempurna bertindak sebagai pengambil harga
(price taker).
3. Masing-masing produsen bebas untuk keluar dari/ masuk ke pasar. Dalam pasar
persaingan sempurna dianggap tidak ada hambatan bagi produsen untuk keluar dari/
masuk ke pasar.

3 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), 231.
4 Leni Evangalista Marliani, “Analisis Struktur Pasar Industri Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun
2015, Jurnal Semnas IIB Darmajaya (Oktober, 2017): 524.

3
4. Adanya mobilitas faktor-faktor produksi secara sempurna.Dalam pasar persaingan
sempurna faktor- faktor produksi bebas untuk bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya.

5. Produsen dan konsumen memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.


6. Tidak memerlukan promosi/ pengiklanan.

Jadi, Definisi pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri dari banyak
perusahaan kedl yang memproduksi dan menjual barang yang hampir sarna atau standar.
Dalam pasar persaingan sempurna masing-masing perusahaan sangat kecil dalam
mempengaruhi harga. Contoh pruduksi gandum dan kapas.5

B. Permintaan dan Hasil Penjualan, Pemaksimuman Keuntungan


Permintaan (demand) adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu. Permintaan dalam Islam tentunya memperhatikan syariat yang
mengajarkan bahwa kita tidak boleh serakah dan mengeksploitasi sesuatu secara
berlebihan karena akan berdampak buruk kepada kita, dan Allah SWT pun senantiasa
tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.Pilihan seorang Muslim dalam hal
permintaan dibangun atau kebutuhan akan mashlahah, baik mashlahah yang diterima di
dunia ataupun di akhirat.6
Permintaan dalam Islam menilai suatu komoditas tidak semuanya bisa dikonsumsi
maupun digunakan, masih perlu dibedakan antara yang halal dan yang haram. Allah telah
berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa – apa yang
baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang–orang yang melampaui batas. Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al–Maidah: 87 – 88).

5 N. Oneng Nurul Bariya, “Meneropong Pasar Keuangan Dan Industri Di Indonesia”, Jurnal Keuangan Dan
Bisnis Vol. 2, No. 2 (2011): 63.
6 Abdurrohman Kasdi, “PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM MEMPENGARUHI PASAR (Studi
Kasus di Pasar Bintoro Demak)”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam Vol. 4, No. 2 (Desember, 2016): 21-22.

4
Sehingga dalam teori permintaan Islami membahas permintaan barang halal,
barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam permintaan
konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan. Permintaan
Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan ataukemenangan dunia juga akhirat, dan

akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang abadi setelah
kematian yaitu kehidupan akhirat setelah meninggalkan dunia, sehingga anggaran yang
ada harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat. Menurut Ibnu Taimiyah
(1263-1328) sebagaimana dikutip oleh Abdul Azhim Islahi, adanya keinginan terhadap
sesuatu (raghabat fi al-syai) merupakan salah satu faktor pertimbangan dari permintaan.
Harga barang yang diminta, tingkat pendapatan, jumlah penduduk, selera dan
perkiraan (spekulasi) harga barang di masa yang akan datang, dan harga barang lain atau
barang substitusi sangat mempengaruhi adanya permintaan. Besar kecilnya perubahan
permintaan ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Jika ini terjadi, maka berlaku
perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan dan berbanding lurus dengan
penawaran.
Seirama dengan hal itu, Ibnu Khaldun menyatakan apabila suatu daerah
mempunyai kota yang luas dan penduduknya banyak, maka harga kebutuhan murah dan
harga barang mewah menjadi mahal. Tidak dapat diragukan bahwa penduduk kota
memiliki makanan lebih dari kebutuhan mereka. Akibatnya, harga makanan sering
murah. Selanjutnya, bila suatu kota telah makmur, padat penduduknya, penuh dengan
kemewahan, maka akan muncul kebutuhan yang besar akan barang-barang mewah,
sehingga barang mewah akan semakin mahal harganya (Ibu Khaldun, 1983: 421).
C. Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang
Perencanaan operasional memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan
pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana strategi. Perencanaan ini bersifat
spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkret tentang bagaimana suatu
program atau proyek khusus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain
yang ditetapkan secara jelas sebelumnya. Itulah sebabnya rencana operasional ini telah
dijabarkan dan diterjemahkan ke dalam data kuantitatif yang dapat diukur dan biasanya
dipergunakan juga dimensi uang. Dengan demikian, rencana operasional mudah diukur,

5
peranan keberhasilan unit-unit mudah dibandingkan dan sekaligus dapat dijadikan ukuran
keberhasilan. Artinya, rencana operasional berfungsi sebagai instrumen yang cukup halus
dan tajam untuk mengenali keadaan waktu lampau dan bisa/akan dijadikan alat atau
teknik perencanaan berikutnya.7
Perencanaan operasional bisanya tidak mempergunakan pendekata integratif,
seperti halnya renstra. Oleh karena itu, beberapa kelemahan yang ditimbulkan dalam
rencana ini,diantara lain:
1. Satuan harga yang tidak pasti, karena sukar merancang harga yang pasti terutama
halhal yang spesifik.
2. Alat ukur sering berbeda-beda.
3. Pekerjaan adakalanya tertunda, staf yang berhenti.
4. Peranan dan konstribusi pemimpin terhadappencapaian tujuan jangka panjang tidak
diukur. Ke semua itu merupakan hambatan-hambatan sistema (Fattah, 2008: 58-59).
Perencanaan operasional disebut juga sebagai perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat
untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rencana
operasional. Perencanaan ini merupakan penjabaran dari rencana jangka menengah dan
jangka panjang. Perencanaan tahunan termasuk kategori perencanaan jangka pendek.
Perencanaan tahunan atau Anual Planning merupakan tahap-tahap dari repelita. Suatu
perencanaan tahunan umumnya mempunyai kaitan yang erat dengan apa yang telah
dilakukan pada tahun yang lalu dan yang direncanakan pada tahun berikutnya.
Dengan demikian, perencanaan tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari
rencana lima tahun, tapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu sendiri.Kegiatan
perencanaan tahunan yang dilakukan setiap tahun berlangsung selama satu tahun penuh.
Itulah sebabnya ada istilah siklus (lingkaran) perencanaan tahunan. Penyusunan
kebijaksanaan umum, yakni:
1. Penyusunan kebijaksanaan teknis.
2. Penyusunan rancangan penyesuaian kebijaksaan.
3. Penyempurnaan program (Reprograming).
4. Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek (UKOP).
7 Mappasaira, “Manajemen Strategik Dan Manajemen Operasional Serta Implementasinya Pada Lembaga
Pendidikan, Jurnal Idaarah Vol. 2, No. 1 (Juni, 2018): 79-82.

6
5. Identifikasi proyek.

6. Penyusunan Pra-DUP (Daftar Usulan Proyek).


7. Penyusunan DUP Depdikbud.
8. Pembahasan DUP, antara Depdikbud, Bappenas dan Departemen Keuangan
(cq.Direktorat Jendral Anggaran).
9. Penyusunan UKOP.
10. Penyusunan Pra-DIP (Daftar Isian Proyek).
11. Pembahasan Pra-DIP, antara Depdikdud, Bappenas dan Dirjen Anggaran.
12. Penyempurnaan UKOP.
13. Penyelesaian DIP dari konsep DIP yang telah disetujui (Fattah, 2008: 60-61).
Manajemen sering dipandang sebagai suatu cara untuk mengendalikanorganisasi
secara efektif dan efisien, sampai kepada tahap implementasi dan evaluasinyanya
sedemikian rupa, sehingga tujuan dan sasarannya tercapai.Sedangkan konsep-konsep
manajemen strategik dan manajemen operasional sendiri selalu memberi perhatian
serius terhadap perumusan tujuan dan sasaran organisasi, faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahannya, serta peluang-peluang dan tantangan yang senantiasa
dihadapi oleh setiap organisasi.
Analisis mengenai faktor-faktor ini sangat berguna dalam merumuskan
alternatifalternatif yang akan memudahkan para pengambil keputusan terutama
kepala sekolah dalam setiap memilih alternatif terbaik. Setelah memperhitungkan
konsekuensi konsekuensi yang akan timbul apabila salah satu alternatif dipilih dan
dilakasanakan.
D. Kurva Penawaran Industri Jangka Panjang
Teori penawaran menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah
penawaran dan harga. Hubungan jumlah penawaran dan harga ini menimbulkan adanya
hukum penawaran, yang menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, maka
semakin jumlah barang tersebut yang akan ditawar oleh penjual. Sebaliknya semakin
rendah harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan
oleh penjual. 8

8 Fakhrina Fahma, “Perancangan Model Supply Demand Kedelai Sebagai Dasar Pengembangan Industri
Berbasis Kedelai Di Kabpaten Grobongan Jawa Timur”, Jurnal Gema Teknik Majalah Ilmiah Teknik, Vol. 10, No.

7
Suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan kurva penawaran dari
perusahaan tersebut. Dalam jangka panjang perusahaan tidak mungkin memperoleh
keuntungan luar biasa (melebihi normal. Karena keuntungan luar biasa ini akan menarik
perusahaan-perusahaan baru untuk masuk kedalam industri tersebut. Masuk nya mereka
akan menambah penawaran dan akhirnya akan menurunkan harga, sehingga perusahaan
memperoleh keuntungan normal.

Begitu juga apabila perusahaan mengalami kerugian, kerugian akan mendorong beberapa
perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut. Penawaran barang akan
berkurang dan harga akan semakin naik dan terus berlangsung sehingga perusahaan akan
mengalami keuntungan normal kembali.

Perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva


penawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang,
kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga
bentk yaitu:

1 (2007): 52-53.

8
1. Biaya jangka panjang yang tidak berubah
Kurva penawaran yang sejajar dengan sumbu datar, kurva penawaran seperti ini
terbentuk apabila biaya produksi tidak berubah.

2. Biaya jangka panjang yang semakin meningkat


Kurva penawarannya naik dari kiri bawah ke kanan atas, ini menggambaarkan bahwa
dalam jangka panjang semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin tinggi
biaya produksi per unit.
3. Biaya jangka panjang yang semakin menurun
Berlakunya penurunan biaya produksi disebabkan oleh kemajuan teknologi dalam
industri tersebut dan perbaikan di industri lain yang menghasilkan bahan mentah
kepada industri tersebut.
E. Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna9
1. Tidak ada persaingan di pasar ini karena produk yang dijual homogen atau serupa.
2. Dalam pasar yang bersaing sempurna, penjual tidak perlu memasang iklan untuk
promosi.
3. Harga barang dan jasa yang dijual ditentukan oleh semua penjual dan pembeli secara
bersamaan dan umumnya harga cenderung stabil.
4. Harga didasarkan pada transaksi tawar-menawar antara penjual dan pembeli.
5. Penjual dan pembeli bertindak bebas dalam transaksi. Pembeli bebas membeli barang
yang dia inginkan dan dari pabrik manapun yang dia inginkan.
6. Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. Dengan jumlah produsen atau penjual
yang banyak, maka produsen akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu barang
yang dijualnya.
Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna10
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi. Dalam pasar persaingan sempurna
teknologi dapat dicontoh dengan mudahnya oleh perusahaan lain, sehingga tidak ada
insentif bagi perusahaan untuk mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi
yang baru. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa
9 Ni’matul Fitria Mukaromah dan Temmy Wijaya, “Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan Tidak
Sempurna Dalam Perspektif Islam”, 7.
10 Posma Sariguna Johnson Kennedy, Modul Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna (Jakarta:
Universitas Kristen Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2018), 16-17.

9
keuntungan normal (normal profit), karena walaupun pada awalnya perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, namun perusahaan-perusahaan lain
dalam waktu singkat juga berbuat yang sama.

2. Persaingan sempurna dapat juga menimbulkan biaya sosial. Ditinjau dari sudut
pandangnan perusahaan, penggunaan sumber daya mungkin sangat efisien. Namun
ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan. Contohnya
dengan adanya pencemaran, dan sebagaiya.
3. Membatasi pilihan konsumen. Karena barang yang dihasilkan perusahaanperusahan
adalah sama semua, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan
barang yang akan dikonsumsinya.
4. Distribusi pendapatan tidak selalu rata. Pola permintaan akan menentukan bentuk
pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan
bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Jika distribusi
pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan
secara efisien) dapat saja akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan
kaya.
F. Pasar Persaingan Sempurna Perspektif Islam
Dalam Islam, umat muslim itu dianjurkan untuk berusaha apa saja selama masih
dalam lingkungan syariah, artinya selama usaha itu tidak melanggar ketentuan-ketentuan
yang disyariatkan Allah SWT. Demikian pula dalam hal melakukan kegiatan ekonomi,
semua boleh dilakukan asalkan tidak melanggar aturan-aturan tersebut. Salah satu
aktivitas ekonomi dapat terlihat dalam pasar, dimana bertemunya antara penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi atas barang atau jasa, baik dalam bentuk produksi
maupun penentuan harga. Transaksi jual beli dibolehkan dalam Islam selama tidak
mengandung riba dan hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak.
Mekanisme pasar yang dibangun dalam Islam berdasarkan norma ajaran Islam
yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi. Mekanisme pasar bukanlah suatu hal yang
sempurna atau baku sehingga dimungkinkan gagal dalam mencapai tujuan ekonomi.

10
Mekanisme pasar yang Islami menurut Ibnu Taimiyah haruslah memiliki kriteriakriteria
berikut:11
1. Orang-orang harus bebas untuk masuk dan keluar pasar. Memaksa penduduk menjual
barang tanpa ada kewajiban untuk menjualnya adalah tindakan yang tidak adil dan
ketidakadilan itu dilarang.

2. Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan pasar dan barang-barang


dagangan adalah perlu.
3. Unsur-unsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar sehingga segala bentuk kolusi
antara kelompok para penjual dan pembeli tidak diperbolehkan.
4. Homogenitas dan standardisasi produk sangat dianjurkan ketika terjadi pemalsuan
produk, penipuan dan kecurangan-kecurangan dalam mempresentasikan
barangbarang tersebut.
5. Setiap penyimpangan dari kebebasan ekonomi yang jujur, seperti sumpah palsu,
penimbangan yang tidak tepat, dikecam oleh ajaran Islam.

Dari pendapat Ibnu Taimiyah di atas tentang mekanisme pasar dalam Islam, kita
dapat melihat mekanisme-mekanisme tersebut mengarah pada karakteristik pasar
persaingan sempurna. Hal itu berarti bahwa pasar dalam Islam itulah yang dalam teori
konvensional disebut dengan pasar persaingan sempurna, dimana asumsi-asumsi yang
disebutkan oleh pakar ekonomi konvensional ada (ditemukan) dalam pasar yang Islami.

Salah satu contoh pasar persaingan sempurna dalam pasar Islam adalah yang terjadi
pada masa khalifah Umar bin Khattab RA. Pada saat itu Umar berjalan dipasar kurma,
Ketika itu Umar mendapati salah seorang pedagang yang menjual dibawah harga yang
ada di pasar tersebut. Umar memberikan dua pilihan pada penjual tersebut, yang pertama
naikkan harga sampai sama dengan harga yang ada di pasaran atau keluar dari pasar ini.
Kisah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sebuah pasar persaingan sempurna
harga yang ditawarkan adalah sama dengan harga yang ditawarkan oleh seluruh
pedagang dalam pasar tersebut jika barang dagangan tidak terdeferensiasi (berbeda).

11 Aam S. Rusydiana dan Kuni Afifah, “Pasar Persaingan Sempurna Perspektif Ekonomi Islam”: 7-8.

11
KESIMPULAN

Pertama, pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri dari banyak perusahaan kedl yang
memproduksi dan menjual barang yang hampir sarna atau standar. Dalam pasar persaingan
sempurna masing-masing perusahaan sangat kecil dalam mempengaruhi harga.

Kedua, Permintaan dan Hasil Penjualan, Pemaksimuman Keuntungan. Permintaan


(demand) adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan
tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Ketiga, Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang. Perencanaan operasional
memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari
suatu rencana strategi. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan
petunjuk konkret tentang bagaimana suatu program atau proyek khusus dilaksanakan menurut
aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang ditetapkan secara jelas sebelumnya.

Keempat, Kurva Penawaran Industri Jangka Panjang. Hubungan jumlah penawaran dan
harga ini menimbulkan adanya hukum penawaran, yang menyatakan bahwa semakin tinggi harga
suatu barang, maka semakin jumlah barang tersebut yang akan ditawar oleh penjual.

Kelima, Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna salah satunya yaitu Penjual dan pembeli
bertindak bebas dalam transaksi. Pembeli bebas membeli barang yang dia inginkan dan dari
pabrik manapun yang dia inginkan.

Keenam, Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna. Membatasi pilihan konsumen. Karena


barang yang dihasilkan perusahaanperusahan adalah sama semua, konsumen mempunyai pilihan
yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bariya, N. Oneng Nurul. “Meneropong Pasar Keuangan Dan Industri Di Indonesia”.


Jurnal Keuangan Dan Bisnis Vol. 2, No. 2 (2011).
Fahma, Fakhrina. “Perancangan Model Supply Demand Kedelai Sebagai Dasar
Pengembangan Industri Berbasis Kedelai Di Kabpaten Grobongan Jawa Timur”. Jurnal Gema
Teknik Majalah Ilmiah Teknik Vol. 10, No. 1 (2007).
Kasdi, Abdurrohman. “PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM
MEMPENGARUHI PASAR (Studi Kasus di Pasar Bintoro Demak)”. Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam Vol. 4, No. 2 (Desember, 2016).
Kennedy, Posma Sariguna Johnson. Modul Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna.
Jakarta: Universitas Kristen Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2018.
Lidyana, Novita. “Pasar Persaingan Sempurna Dalam Islam”. Jurnal Iqtishodiyah Vol. 2,
No. 2 (Januari, 2016).
Mappasaira. “Manajemen Strategik Dan Manajemen Operasional Serta Implementasinya
Pada Lembaga Pendidikan. Jurnal Idaarah Vol. 2, No. 1 (Juni, 2018).
Marliani, Leni Evangalista. “Analisis Struktur Pasar Industri Perbankan Syariah Di
Indonesia Tahun 2015. Jurnal Semnas IIB Darmajaya (Oktober, 2017).
Mukaromah, Ni’matul Fitria. “Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Tidak
Sempurna Dalam Perspektif Islam”. Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Vol. 4, No. 2 (2020).

Rusydiana, Aam S dan Kuni Afifah, “Pasar Persaingan Sempurna Perspektif Ekonomi
Islam”: 7-8.
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010.

13

Anda mungkin juga menyukai