Anda di halaman 1dari 2

Sharing aja.. tambahan buat QC data di field..

 
 
Diambil dari bukunya Shell :
 
LOG GAMMA RAY
Prinsip          :  Mengukur tingkat radiokatif (biasanya dicirikan oleh mineral K/Potashium sebagai
penciri mineral lempung). Pentrasi kedalaman 6 inchi dan vertical depth investigasinya 3 ft
Kegunaan    : Penentuan jenis litologi (sand/shale/coal), korelasi kedalaman, shale indicator
Cek                                :
1.       Nilai API 0 tidak ditemukan di lingkungan deltaic, biasanya API 0 ditemukan pada sikuen evaporit
2.       Pembacaan log GR pada first reading dan repeat section mungkin tidak persis sama, karena adanya
variasi statistic di radiasi sinar gamma
3.       Pembacaan akan dipengaruhi oleh kecepatan run logging (makin cepat, maka makin scatter karena
sedikitnya perulangan sinar gamma yang diterima sensor di tools)
4.       Pembacaan nilai GR akan menurun pada formasi yang dipengaruhi barit. Jika ada barit di mud
system, tulis dalam remark header log
5.       Pembacaan nilai GR di akan meningkat pada mud Kcl/Mika (karena kandungan potasiumnya). Jika
digunakan Kcl agar dicatat konsentrasi Kcl dalam remark header-log
Display          : biasanya 0-150 API, linear, trek ada di kiri
Catatan        : GR adalah tool log yang jarang mengalami masalah.
 
 
 
 
SP (Spontaneous Potential)
Prinsip          : Mengukur perbedaan electrical potential formation
Kegunaan    : Menghitung salinitas air formasi (Rw) pada Rmf dan temperature tertentu
Cek                                :
1.       Cek kestabilan pembacaan SP sebagai static tools  pada waktu sudah berada di open hole,
lakukan pembacaan SP dengan kondisi kabel berhenti sekitar 1 menit
2.       Jika salinitas air formasi dan mud filtrate mirip/sama, SP akan flat/datar.
3.       Jika ada pembacaan spike, cek apakah ada pekerjaan welding di sekitar unit logging.
Masalah Umum:
Log SP adalah log yang banyak memiliki masalah, diantaranya:
a.       Magetis yang ada di dalam  transmisi unit truk , masalah ini akan berhenti pada waktu kabel
stop. Pastikan saat run logging, semua transmisi magnetis di dalam unit dimatikan
b.      Telluric current : pengaruh sinar matahari, pembacaan log SP akan sangat lambat, dan kadang acak.
Running log malam hari akan mereduce masalah ini
c.       Gangguan elektronis : adanya pekerjaan elektronis seperti welding, generator set.
d.      Cable noise : disebabkan putusnya bimetallic cell antara cable armor dan casing. Solusinya adalah
dengan menempatkan “fish” pada jarak tertentu dari rig sehingga mencegah kabel terganggu oleh
peralatan metal di permukaan (rotary table)
Catatan : SP adalah log konvensional, log ini hanya memiliki vertical resolution 5m (pada lapisan
tebal), sehingga agak sulit untuk menentukan identifikasi litologi melalui log ini. Log ini biasanya
gratis, jadi jika harus memperpendek konfigurasi alat logging karena kondisi lubang yang buruk
(seperti di Bunyu), log SP akan menjadi log pertama yang tidak akan diikutkan dalam akusisi.
 
 
SONIC LOGGING
Prinsip                  : Mengukur akustik travel time (berdasarkan first arrival dari sinyal akustik)
Kegunaan            : Indikasi porositas dan overpressure/undercompaction zone. Digunakan juga
sebagai korelasi kedalaman data seismic dalam bentuk synthetic seismogram
Cek                        :
1.       Pembacaan log sonic dalam casing selalu dibawah 57 πsec/ft
2.       Maksimum pembacaan sonic di air dan mud adalah 185-189 πsec/ft. jika pembacaan log sonic
sekitar angka tersebut dan membentuk garis lurus maka sonic hanya membaca mud saja
3.       Perhatikan pola spike di sonic (cycle skip, irung petruk). Jika terdapat satu atau lebih pola spike
pada jarak 200 feet (50 m) kurangi kecepatan logging
Display                  : disajikan dalam skala linear 40-140 πsec/ft. Pada zona dekat permukaan atau
pada kondisi formasi yang tidak terkompakan, sebaiknya disajikan dalam skala yang lebih tinggi
seperti 90-190 πsec/ft atau 40-240 πsec/ft
Masalah umum :
Spike “irung petruk” : Jika penerimaan sonic sangat pelan atau sinyal yang diterima sangat lemah,
sonic hanya akan menerima first break pada random noise sebagai sinyal dan kemudian
mengkonversikannya menjadi travel time. “kesalahan” ini mengakibatkan pembacaan log yang tajam
(spike/irung petruk) pada track cepat, yang menandakan bahwa first break diterima lebih cepat
daripada aktual. Jika penerimaan sinyal first break lebih lambat daripada aktual, maka pembacaan
log akan menjadi tajam pada track yang lambat. Untuk mengatasinya turunkan kecepatan saat
logging, Jika masih terjadi, POOH peralatan kemudian ganti konfigurasi setting alat (bow spring dan
stand-off)
Catatan : Log sonic adalah log yang cukup mumpuni dan tidak terlalu sensitive pada kondisi lubang
bor atau ganguan elektronis. Untuk mengidentifikasi porositas log ini dalam pembacaannya harus
dikombinasikan dengan log lain (GR atau density)
 
RESISTIVITY LOG
 
Prinsip                  : Log ini menggunakan hukum OHM sebagai dasar. Jika dalam suatu formasi dialiri
listrik akan menghasikan arus listrik yang terukur. Arus listrik kemudian akan menghasilkan turunan
hambatan listrik (resistivity). Hasil paling baik dari log resitivity adalah jika resistivity formasi dan
resistivity mud perbandingannya sangat jauh
Penggunaan       : Untuk melihat isi fluida (gas/minyak/air) secara langsung di formasi. Dapat juga
digunakan dalam menghitung diameter flushed zone di sekitar lubang bor, permeability, dan
parameter lainnya.
Cek                        :
1.       Pastikan pembacaan repeat section dan first reading pada log listrik (deep resistivity) di pay
zone/interest zone itu sama karena log resistivity ini tidak dipengaruhi oleh variasi statistic seperti
log radioaktif. Log shallow resistivity akan sangat dipengaruhi kondisi lubang bor (rugosity).
2.       Apabila Rmf/Rw “=” atau “>” 2, maka digunakan induction log (oil based mud),
Apabila Rmf/Rw < 1, maka digunakan lateral log (water based mud)

Anda mungkin juga menyukai