Anda di halaman 1dari 13

Nilai:

LAPORAN PRAKTIKUM
KARAKTERISTIK BAHAN HASIL PERTANIAN
(Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian)

Oleh:
Nama : Abdul Cholik
NPM : 240110190040
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 22 September 2020
Waktu / Shift :B
Asisten Praktikum : 1. Dwita Putri Andina
2. Navidah Rakhma
3. Rivanka Al-Fajar
4. Rizka Fauziyah

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan-bahan hasil pertanian rentan terhadap kerusakan, hal ini dikarenakan
bahan-bahan hasil pertanian memiliki karakteristik fisik yang relatif lunak.
Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mekanis,
fisiologis, termis, kimia, dan biologis. Karakteristik fisik bahan pertanian pun
perlu diketahui karena bahan tersebut bersifat bulky atau memakan banyak tempat
sehingga luas media penyimpanan bahan tersebut dapat diperkirakan.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan praktikum kali ini adalah:
1. Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukutan,
kebundaran, dan kebulatan
2. Menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian
dengan volume dan luas permukaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sifat Fisik Bahan Hasil Pertanian


Karakteristik sifat fisik bahan pertanian adalah bentuk, ukuran, luas
permukaan, warna, penampakan, berat, porositas, densitas dan kadar air. Dengan
mengetahui karakteristik fisik suatu bahan maka kita dapat menentukan perlakuan
apa yang harus kita lakukan agar kualitasnya tetap terjaga (Pangaribuan,
Nuryawati, & Suprapto, 2016).

2.2 OHP (Overhead Projector)


Overhead Projector adalah sebuah alat untuk memproyeksikan dan
memperbesar gambar pada layar dengan menggunakan cahaya. OHP ini memiliki
prinsip kerja yang sama seperti proyektor LCD namun OHP memproyeksikan
gambar yang secara manual diletakkan pada meja OHP.
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Alat tulis
Digunakan untuk mencatat data
2. Jangka
Digunakan untuk membuat lingkaran pada kertas
3. Jangka sorong
Digunakan untuk mengukur diameter bahan
4. Kertas millimeter block
Digunakan sebagai media gambar
5. Over head projector (OHP)
Digunakan untuk memproyeksikan gambar
6. Penggaris
Digunakan untuk membuat garis lurus
7. Spidol warna
Digunakan untuk memberi tanda khusus.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Jeruk;
2. Kentang;
3. Mentimun;
4. Telur; dan
5. Wortel.

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Menentukan Kebundaran (Roundness) Telur dengan Menggunakan
OHP
Prosedur yang dilakukan dalam menentukan kebundaran (roundness) telur
dengan menggunakan OHP adalah:
1. Menempatkan bahan pada OHP sehingga bahan dapat diproyeksikan;
2. Menggambar proyeksi bahan pada kertas millimeter block;
3. Membuat lingkaran di dalam dan di luar proyeksi bahan pada ketas
millimeter block dengan menggunakan jangka; dan
4. Menghitung kebundaran (Roundness) bahan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Ap r₁²
Roundness (Rd) = Ac = r₂²

Dimana: r1 = Jari-jari dalam, r2 = Jari-jari luar


3.2.2 Menentukan Kebulatan (Sphericity) Jeruk
Prosedur yang dilakukan dalam menentukan kebulatan (Sphericity) jeruk
adalah:
1. Mengukur sumbu-sumbu dari bahan yang terdiri dari sumbu a (sumbu
terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahan/intermediet) dan c (sumbu
terpendek/minor); dan
2. Menghitung kebulatan (sphericity) bahan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
(a b c)^⅓
Sphericity = a

3.2.3 Menentukan Volume dan Luas Permukaan Teoritis Kentang,


Mentimun dan Wortel
1. Mengukur sumbu a, b dan c dari bahan;
2. Menentukan kemiripan bahan terhadap bentuk-bentuk geometri: bulat
memanjang (prolate spheroid), bulat membujur (oblate spheroid) dan
kerucut berputar atau silinder;
3. Menghitung volume dan luas permukaan teorotis bahan dengan
persamaan dibawah ini:
a. Bulat memanjang (prolate spheroid)
4
V = 3 (𝜋 a b)2
b
e = [1 − ( ) ²]1/2
a
ab
S = 2π b2 + 2π sin−1 e
e

Dimana: V = Volume
S = Luas permukaan
a = Sumbu memanjang elips (major axes)
b = Sumbu membujur elips (minor axes)
e = eksentrisitas
b. Bulat membujur (oblate spheroid)
4
V = 3 (𝜋 a b)2
b
e = [1 − (a ) ²]1/2
b² 1+e
S = 2π a2 + 2π ln (1−e)
e

c. Kerucut berputar atau silinder


𝜋
V = (3 ) h (r12 + r1 r2 + r22)

S = π (r1 + r2) [ h2 + (r1 - r2)2 ]1/2


Keterangan: r1 = Jari-jari bagian dasar kerucut
r2 = Jari-jari bagian puncak kerucut
h = Tinggi benda
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1 Tabel
Tabel 1. Hasil Pengukuran Kelompok 1
Pengamatan Bahan r1 r2 a b c h Rd Sp V (m3) S (m3)
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Roundness (Jeruk) 4,6 5,15 0,797
Sphericity (Telur) 60 43,7 43,6 0,80
Kemiripan BMP 162,5 57,35 861064 2,696
dengan (Kentang) ,077x1 x10-5
Geometri 0-9
BMB 132,5 42,05 3125 1,220
(Timun) x10-9 x10-4
KB 12,20 21,25 175 1,575 1,796
(Wortel) x10-4 x10-9

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kelompok 2


Pengamatan Bahan r1 r2 a b c h Rd Sp V (m3) S (m3)
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Roundness (Telur) 31 42,5 0.53
Sphericity (Jeruk) 63,05 56,45 45,75 0,866
Kemiripan BMP 54,2 53,3 6,2 x10- 1,07
4
dengan (Kentang)
Geometri BMB 125,6 38,6 2,5 x10- 1,35
3
(Timun)
KB 0,47 19,4 137,7 5,5 x10- 8,6 x10-3
5
(Wortel)

4.2 Perhitungan
Perhitungan Kelompok 1
1. Roundness (Kebundaran) Jeruk
𝑟₁2
𝑅𝑑 =
𝑟₂2
2. Sphericity (Kebulatan) Telur
3
√𝑎𝑏𝑐
𝑆𝑝 =
𝑎
3. BMP (Kentang)
4
a. V = (𝜋𝑎𝑏2 )
3

𝑏 2
b. 𝑒 = √1 − (𝑎)
𝑎𝑏
c. 𝑆 = 2𝜋𝑏2 + 2𝜋 sin−1 𝑒
𝑒

4. BMB (Timun)
4
a. 𝑉 = (𝜋𝑎²𝑏)
3

𝑏 2
b. 𝑒 = √1 − (𝑎)
𝑏² 1+𝑒
c. 𝑆 = 2𝜋𝑎2 + 2𝜋 ln (1−𝑒)
𝑒

5. KB (Wortel)
𝜋
a. 𝑉 = ℎ(𝑟₁² + 𝑟₁ 𝑥 𝑟₂ + 𝑟₂² )
3

b. 𝑆 = 𝜋(𝑟₁ + 𝑟₂)√ℎ² + (𝑟₁ − 𝑟₂)²

Perhitungan Kelompok 2
1. Roundness (Kebundaran) Telur
𝑟₁2
𝑅𝑑 = 2
𝑟₂
2. Sphericity (Kebulatan) Jeruk
3
√𝑎𝑏𝑐
𝑆𝑝 =
𝑎
3. BMP (Kentang)
4
a. 𝑉 = (𝜋𝑎𝑏2 )
3

𝑏 2
b. 𝑒 = √1 − (𝑎)
𝑎𝑏
c. 𝑆 = 2𝜋𝑏2 + 2𝜋 𝑒
sin−1 𝑒
4. BMB (Timun)
4
a. 𝑉 = (𝜋𝑎²𝑏)
3

𝑏 2
b. 𝑒 = √1 − (𝑎)
𝑏² 1+𝑒
c. 𝑆 = 2𝜋𝑎2 + 2𝜋 ln (1−𝑒)
𝑒

5. KB (Wortel)
𝜋
a. 𝑉 = 3 ℎ(𝑟 12 + 𝑟 1 𝑥 𝑟 2 + 𝑟 22 )

b. 𝑆 = 𝜋(𝑟₁ + 𝑟₂)√ℎ² + (𝑟₁ − 𝑟₂)²


BAB V
PEMBAHASAN
Bahan yang diuji pada percobaan kali ini yaitu telur, jeruk, mentimun,
kentang, dan wortel. Dari bahan-bahan tersebut dibuat dua kelompok yang
memiliki bahan-bahan yang sama. Setelah melakukan percobaan terhadap bahan
hasil pertanian di dua kelompok, terdapat pebedaan hasil kebulatan, kebundaran,
dan kemiripan dari kedua kelompok tersebut. Pada Tabel 1, kebundaran jeruk
yaitu 0.797, kebulatan telur yaitu 0.80, volume kentang dan luas permukaan
kentang yaitu 861,064.077 𝑥 10−9 𝑚3 dan 2.696 𝑥 10−5 𝑚2 , volume dan luas
permukaan timun yaitu 3,125 𝑥 10−9 𝑚3 dan 1.220 𝑥 10−4 𝑚2 , volume dan luas
permukaan wortel 1.575 𝑥 10−4 𝑚3 dan 1.796 𝑥 10−9 𝑚2 . Sedangkan pada Tabel
2, kebundaran telur yaitu 0.53, kebulatan jeruk yaitu 0.86, volume kentang dan
luas permukaan kentang yaitu 6.2 𝑥 10−4 𝑚3 dan 1.07 𝑚2 , volume dan luas
permukaan timun yaitu 2.5 𝑥 10−3 𝑚3 dan 1.35 𝑚2 , volume dan luas permukaan
wortel 5.5 𝑥 10−5 𝑚3 dan 8.6 𝑥 10−3 𝑚2 . Pada saat kedua tabel dibandingkan,
jeruk pada Tabel 1 memiliki nilai kebundaran mendekati angka satu daripada nilai
kebundaran telur di Tabel 2 dan nilai kebulatan jeruk di Tabel 2 memiliki nilai
mendekati angka satu daripada nilai kebulatan telur di Tabel 1. Volume dan luas
permukaan kentang pada Tabel 1 lebih besar daripada volume dan luas permukaan
kentang di Tabel 2. Volume dan luas permukaan timun di Tabel 1 lebih besar
daripada volume dan luas permukaan timun di Tabel 2. Volume wortel di Tabel 1
lebih besar daripada volume wortel di Tabel 2, namun luas permukaan wortel di
Tabel 1 lebih kecil daripada luas permukaan wortel di Tabel 2.
Faktor yang dapat membedakan hasil pengukuran yaitu ketidakseragaman
bahan hasil pertanian. Seperti yang kita tahu, bahwa bahan hasil pertanian tidak
akan sama atau seragam dalam ukuran dan bentuk. Ketidaseragam ini dapat juga
dipengaruhi dalam perlakukan bahan hasil pertanian pada proses prapanen.
Manfaat dari pengkuran fisik bahan hasil pengukuran dapat diterapkan
dalam memperhitungkan luas penyimpanan bahan tersebut. Dari data-data tabel di
atas, dapat ditentukan volume yang diperlukan bahan per kilogram sehingga luas
penyimpanan bahan tersebut dapat diprediksi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Jeruk lebih bundar jika dibandingkan dengan telur
2. Jeruk lebih bulat jika dibandingkan dengan telur
3. Luas permukaan timun lebih besar daripada luas permukaan kentang
dan wortel

6.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini adalah:
1. Penulis harus memperhatikan kembali penggunakan titik dan koma
dalam bilangan agar tidak menimbulkan kebingungan pada saat
pengolahan data
2. Penulis harus lebih teliti dalam melakukan perhitungan
DAFTAR PUSTAKA

Pangaribuan, S., Nuryawati, T., & Suprapto, A. (2016). Sifat Fisik dan Mekanik
Serta Pengaruh Penyosohan terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Biji Sorgum
Varietas KD 4 Physical and Mechanical Properties as well as The Effect of
Milling on The Physical and Mechanical Properties of Grain Sorghum
Varieties KD 4. (September), 81–86.
LAMPIRAN

Dokumentasi Praktikum

Gambar 1. Penjelasan Praktikum Gambar 2. Overhead Projector

Gambar 3. Proses Praktikum Gambar 4. Proses Praktikum

Anda mungkin juga menyukai