Anda di halaman 1dari 8

Nama : Meyrizka Salsabila

NIM : 1904101010130

Manajemen Proyek

Siklus Hidup Proyek Konstruksi


Proyek adalah suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuan dan sasaran yang jelas,
berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu.

Dari pengertian di atas terlihat bahwa ciri pokok proyek adalah sebagai belikut.

1. Memiliki tujuan dan sasaran berupa suatu produk akhir.


2. Proyek memiliki sifat sementara, yaitu telah ielas titik awal mulai dan selesai.
3. Biaya, waktu, dan mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut telah ditentukan.
4. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung menyebabkan
proyek memiliki sifat nonrepetitif, atau tidak berulang.

Proyek konstruksi merupakan proyek yang berkaitan dengan pembangunan suatu bangunan
dan infrastruktur yang umumnva mencakup pekerjaan pokok yang termasuk dalam bidang teknik
sipil dan arsitektur. Selain itu, juga melibatkan bidang ilmu lainnya, seperti teknik industri,
mesin , elekltro, geoteknik, lanskap.

Tahapan proyek konstruksi dimulai sejak munculnya prakarsa pembangunan, vang


selanjutnya ditindaklanjuti dengan survei dan seterusnva, hingga konstruksi benar-benar berdiri
dan dapat dioperasikan sesuai dengan tuiuan fungsionalnya.

Suatu proyek dibagi meniadi beberapa tahapan untuk menjaga kesesuaian hubungan pada
kegiatan operasional pihak-pihak vang terkait clalarm pelaksanaannya. Hal tersebut terintegrasi
meniadi suatu bentuk siklus kehidupan proyek yang mencakup:

 What - Teknik apa yerng dilakukan.


 When - Kapan deliverables dicapai dan bagaimana ditinjau, divalidasi.
 Who - Siapa yang terlibat.
 How - Bagaimana mengontrol & rnenyetujui.

Grafik yang menggambarkan tahapan proyek tersebut dapat terlihat pada gambar berikut ini.
Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Awal.
2. Tahap Menengah.
3. Tahap Akhir.

Bagian-bagian kegiatan pada setiap tahap tersebut dijelaskan pada gambar berikut ini.

Tahap awal (initial phase) dimulai dari pembentukkan ide, lingkup pekerjaan, tim
manajemen proyek. Tahap menengah (intermediate phase) terdiri dari kegiatan perencanaan,
acuan dasar, progres kegiatan, dan hasil. Sementara tahap akhir (final phase) melingkupi
persetujuan dan penyerahterimaan proyek sebagai hasil akhir produk kepada pemilik atau
penyandang dana.
Dalam dunia konstruksi, tahapan yang terjadi dalam pembangunan proyeknya tidak jauh
berbeda. Hanya pembagian tahapan yang bisanya disebut sebagai siklus hidup proyek konstruksi
(construction project life cycle) dibuat menjadi lebih terperinci walaupun dasar dari tahapan
proyek, yaitu tahap awal, menengah, dan akhir tetap dapat terlihat dalam sikrus hidup tersebut.

Siklus hidup proyek


Siklus hidup proyek adalah tahap-tahap perkembangan proyek dari awal gagasan hingga proyek
dinyatakan selesai dimana tiap tahap memiliki pola tertentu.
Tahap-tahap siklus hidup proyek
Tahap-tahapan pada siklus hidup proyek kontruksi dibagi menjadi 4 secara garis besar :

1. Tahap konsepsi

A. Tahap konsepsi ada dua bagian, yakni:

a. Tahap Inisiasi (Initiation Phase)


Tahap ini merupakan tahap dimana masih berupa tahap pengenalan suatu proyek yang
akan dikerjakan yaitu berupa tahap konseptual atau pengenalan identitas suatu proyek. Biasanya
pada tahap ini masih dilakukan suatu survei terhadap proyek yang akan direncanakan ke depan
dan pengumpulan informasi yang dilakukan oleh suatu manajemen panitia, sehingga dapat
memberikan suatu gambaran umum dari proyek yang akan dikerjakan. Tahap ini merupakan
tahap untuk dilanjutkannya suatu studi kelayakan atau tidak, bisa saja pada tahap ini jika hasil
survei dilapangan tidak memungkinkan dilaksanakan proyek maka proses selanjutnya tidak akan
dilakukan. 

b. Tahap studi Kelayakan Proyek (Feasibility Project)


Setelah melalui tahap konseptual atau pengenalan dari suatu proyek yang akan dilakukan
maka tahap ini menganalisis apakah suatu proyek dapat dilaksanakan atau tidak (Feasible or
Infeasible). Sehingga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika proyek tersebut dinyatakan
layak. Pada tahap ini umumnya dilakukan suatu pembentukan tim gugus untuk melakukan suatu
analisis studi kelayakan dari proyek yang akan digarap, tim ini biasanya terdiri dari beberapa
disiplin ilmu mulai dari tim teknis, ekonomi, finansial, lingkungan, legal, dsb. Kemudian hasil
dari laporan studi kelayakan tersebut berupa rekomendasi kepada pemilik proyek apakah proyek
ini layak dikerjakan atau sebaliknya. 

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, antara lain:

a) memformulasikan gagasan;
b) studi kelayakan yang mencakup berbagai aspek termasuk biaya, risiko, dan poleksosbud;
c) pembuatan strategi perencanaan.

B. Proposal Proyek
Pembuatan proposal proyek adalah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum suatu proyek
didapatkan. proposal proyek bisa juga dibuat atau diajukan tanpa terlebih dulu ada permintaan
dari user tetapi berdasarkan penawaran. Proposal Proyek memerlukan biaya dan waktu tersendiri
dan dibuat oleh tim manajemen puncak. Secara ringkas proposal proyek harus mengandung
beberapa hal pokok sebagai berikut:
1. Surat Pengantar
Merupakan bagian penting dari proposal yang secara ringkas memuat kualifikasi,
pengalaman dan minat kontraktor terhadap proyek.
2. Ringkasan Eksekutif
Berisi ringkasan yang dapat digunakan user untuk melihat relevansinya terhadap
kebutuhan user dan kontribusinya terhadap penyelesaian masalah. Isi pokok: deskripsi
singkat proyek, tujuan, kebutuhan secara keseluruhan, hambatan dan area masalah.
3. Bagian Teknis
Berisi penjelasan tentang lingkup proyek dan pendekatan yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah-masalah dalam proyek dab pekerjaan-pekerjaan yang ada.
Bagian ini harus dibuat detail untuk menghindari kesalahpahaman.
4. Manfaat dan Keuntungan yang Diperoleh
Berisi gambaran keuntungan/ manfaat realistis dengan cukup detail terkait proyek.
5. Jadwal
Berisi skedul penyelesaian proyek.. penyusunannya didasarkan pada struktur pemecahan
pekerjaan dan tahapan proyek.
6. Bagian Keuangan
Berisi penjelasan mengenai biaya langsung, biaya tidak langsung sesuai beban tenaga
kerja dan bahan yang digunakan, sistm kontrak dan pembayaran.
7. Bagian Legal
Berisi masalah-masalah perubahan/ penghentian  yang mungkin muncul berikut prosedur
untuk menangani perubahan atau penghentian proyek.
8. Kualifikasi Manajemen
Berisi latar belakang organisasi kontraktor, pengalaman yang dimiliki, prestasi yang
dicapai, situasi keuangan, susunan tim dan orang-orang kunci yang ada dalam organisasi.
Dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

C. Pemilihan Proposal Proyek

Proposal yang diterima selanjutnya akan dievaluasi untuk penseleksian. Secara umum
evaluasi proposal proyek meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Evaluasi administratif
Evaluasi ini untuk menentukan apakah proposal proyek telah memenuhi ketentuan-
ketentuan administratif  yang disyaratkan misalnya aspek hukum, bidang pekerjaan, dan
aspek finansial
2. Evaluasi isi proposal proyek
Pada tahap ini proposal proyek dievaluasi dalam hal misalnya personel,
metodologi/teknis, performansi,/kualitas, harga dan jadwal. Kriteria yang digunakan
bergantung pada jenis proyek.
D. Negosiasi Kontrak

Negosiasi anatara pemilik proyek (user) dengan calon kontraktor yang terpilih dimaksudkan
untuk  menyamakan posisi kedua belah pihak dalam masalah-masalah utama, khususnya
masalagh teknis dan persetujuan dalam hal waktu, jadwal dan performansi.

Bagi pemilik proyek (user) sasaran negosiasi yang dilakukan pada umumnya untuk
mendapatkan persyaratan yang paling menguntungkan, penekanan harga dan mencegah
persyaratan yang membatasi ruang gerak.

Sedang dari sisi kontraktor berusaha untuk mengurangi risiko dan menekan biaya dengan
mengusulkan beberapa penyimpangan dari persyaratan.

2. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan

1. Penyiapan rencana proyek secara detail


Isi rencana proyek biasanya meliputi hal-hal sbb:
a. Jadwal pekerjaan
b. Anggaran dan sistim pengendalian biaya
c. Work Breakdown Structure secara rinci
d. Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan sulit serta rencana antisipatif untuk
mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi
e. Rencana sumberdaya manusia dan penggunaannya
f. Rencana pengujian hasil proyek
g. Rencana dokumentasi
h. Rencan peninjauan pekerjaan
i. Rencana pelaksanaan hasil proyek

Semua rencana-rencana tersebut di atas harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user.

2. Penentuan spesifikasi proyek secara rinci


Ada dua macam jenis spesifikasi yakni
a. Spesifikasi kebutuhan user.
Spesifikasi ini akan berhubungan dengan hasil yang diinginkan oleh user secara umum.
Spesifikasi kebutuhan user akan menentukan apakah hasil proyek dapat diterima atau
tidak.
b. Spesifikasi kebutuhan proyek
Spesifikasi kebutuhan proyek merupakan terjemahan teknis dari kebutuhan user.
Terjemahan ini bisa dalam bentuk, ukuran, kapasitas, kecepatan, dll.

3. Tahap Eksekusi
      
Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan-pekerjaan seperti:Desain, pengembangan,
pengadaan, konstruksi,/ produksi, dan pelaksanaan. Tahap-tahap dalam eksekusi adalah :

1. Desain
Dalam tahap ini spesifikasi diterjemahkan ke dalam maket, diagram atau skema.

2. Pengadaan
Pada tahap ini dilakukan fasilitas-fasilitas pendukung maupun material.

3. Produksi
Setelah fasilitas dan bahan tersedia, maka dilakukan pelaksanaan produksi berikut
pengawasan dan pengendalian sumberdaya yang digunakan dan progress report.

4. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan penyerahan hasil akhir proyek. Penyerahan dapat disertai dengan
training untuk user,

4. Tahap Serah Terima/Operasional


Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam proyek konstruksi setelah pelaksanaan pembangunan
terjadi. Pada tahap ini dilakukan, antara lain:

a. Serah terima proyek;


b. Perawatan bangunan hingga jangka waktu yang disepakati;
c. Operasional bangunan.

Tahap ini terdiri dari masa perawatan dan serah terima. Proses serah terima umumnya dibagi dua
tahap, tahap pertama setelah pekerjaan konstruksi selesai dan siap digunakan dan selanjutnya
setelah masa perawatan selesai. Output dari tahap ini adalah final dokumen yang berisikan semua
dokumen kontrol dalam tahap konstruksi, gambar final (as built drawing), manual operasi dan
berita acara serah terima atau penyelesaian proyek yang merupakan tahap akhir dari sebuah
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204105007-3-BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai