BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
a) Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah,
atau konsentrasi hemoglobin, turun di bawah nilai cut-off (batas) yang telah
Remaja putri lebih rentan terkena anemia disebabkan oleh beberapa hal,
seperti remaja pada masa pertumbuhan membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi
termasuk zat besi, adanya siklus menstruasi yang menyebabkan remaja putri
banyak kehilangan darah, banyaknya remaja putri yang melakukan diet ketat,
lebih banyak mengonsumsi makanan nabati yang kandungannya zat besi sedikit,
terpenuhi dan asupan gizinya tidak seimbang. Setiap hari manusia kehilangan zat
besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses (tinja). Remaja putri
mengalami haid tiap bulan, dimana kehilangan zat besi 1,25 mg perhari,
sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada pria. Penyebab paling umum
dari anemia secara global adalah anemia defisiensi besi. (Tim Poltekkes Depkes
Jakarta, 2012)
Status besi WUS pranikah adalah faktor yang sangat penting untuk
saat kehamilan. Oleh karena itu, pendeteksian anemia harus dilakukan sedini
mungkin dan anemia harus diputus mulai dari masa prakonsepsi sehingga tidak
4
antara berat dan tinggi badan yang biasa digunakan untuk mengklasifikasikan
status gizi seseorang. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan
IMT= -----------------------------------
2006) Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat ukur yang sederhana untuk
mikronutrien termasuk zat besi. Pada wanita dengan IMT kurang, asupan
protein, zat besi, asam folat, vitamin C, vitamin B12, vitamin A, zinc dan
(Sukarno, 2016; Sumarni; 2016; Wu,2016; Triyonate dan Apoina, 2015; Ridwan,
2012) Selain itu, overweight dan obesitas juga berkaitan dengan anemia.
jaringan adiposa. Penimbunan lemak ini yang dapat menurunkan penyerapan zat
Interleukin-6 (IL-6) dan Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α). ( McClung and Karl,
hepsidin dari hati dan jaringan adiposa. Hepsidin adalah regulator utama dari
terganggu, maka terjadilah defisiensi besi. (McClung and Karl, 2008 ; Lopez et
al, 2011) Timbunan lemak pada hati dapat memicu pembentukan peroksida lipid
yang pada akhirnya akan mempengaruhi proses metabolisme besi sehingga akan
terjadi radikal bebas. Hal ini menyebabkan sintesis Hb tidak dapat berjalan
dengan sempurna. Pada tahap akhir, hemoglobin menurun jumlahnya dan eritrosit
peroksidasi lipid. Stres oksidatif ini terutama terbentuk pada membran. Spesies
oksigen reaktif ini dapat bisa merusak membran sel darah merah dan melepaskan
spesies oksigen reaktif ke pembuluh darah. Kerusakan membran sel darah merah
B. Etiologi
6
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan
akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik,
1. Perdarahan hebat
2. Akut (mendadak)
3. Kecelakaan
4. Pembedahan
5. Persalinan
8. Perdarahan hidung
9. Wasir (hemoroid)
C. Patofisiologi
pertama yaitu penipisan simpanan besi yang ditandai dengan penurunan kadar ferritin
serum. Pada tahapan ini, sekresi hepsidin akan ditekan sehingga terjadi peningkatan
transportasi besi oleh ferroportin ke dalam plasma sehingga cadangan besi akan
berkurang. Tahap kedua disebut sebagai defisiensi besi pada fase eritropoiesis yang
transferrin serum, peningkatan Red Cell Distribution Width (RDW) dan pengurangan
Mean Corpuscular Volume (MCV). Tahapan ketiga yaitu anemia defisiensi besi yang
hemoglobin dan isi sel prekursor eritrosit sehingga terjadi penurunan kadar hemoglobin.
(Cairo et al, 2014; ed.Gibney, 2009; Kwapisz et al, 2009; Ganz and Nemeth, 2012;)
D. Manifestasi klinis
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem
dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang
8
serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas
pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah
mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala
ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung(Sjaifoellah, 1998).
E. Komplikasi
anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau gampang
terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus
memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani
dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir
dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ
F. Pemeriksaan penunjang
2. Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
4. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia,
9
misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih
pendek.
5. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin
15. Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
16. Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam
(aplastik).
G. Penatalaksanaan Medis
10
Anemia defisiensi besi. Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan
makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur. Pemberian preparat fe,
sehabis makan.
4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian cairan
Zat besi dalam hemoglobin dapat keluar dari tubuh melalui pendarahan,
menstruasi, dan keringat/urin. Sisanya dibawa ke bagian tubuh lain yang membutuhkan
dan disimpan sebagai protein ferritin dan hemosiderin di dalam hati (30%), sumsum
tulang belakang (30%), dan selebihnya di dalam limfa dan otot (Nawal S, 2014).
Suplementasi tablet Fe akan meningkatkan oksigenasi dalam sel menjadi lebih baik,
metabolisme meningkat dan fungsi sel akan optimal sehingga daya serap makanan
menjadi lebih baik. Oleh karena itu, asupan tablet Fe yang rendah merupakan salah satu
penyebab defisiensi besi. Pada saat persediaan berkurang maka lebih banyak besi yang di
absorpsi. Besi yang dicerna diubah menjadi besi ferro di dalam lambung dan duodenum
oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat
11
Pengertian
Langkah-langkah :
secara keseluruhan
III. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
Jurnal 1
Judul : Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kejadian Anemia pada Wanita Usia
Isi : Wanita Usia Subur (WUS) merupakan kelompok usia dengan prevalensi
maternal dan neonatal saat kehamilan. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan
12
asupan mikronutrien yang berhubungan dengan anemia. Pada studi lain, berat
Tujuan : Menganalisis hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kejadian anemia pada
WUS pranikah
terbesar (66,7%) yang ditemukan pada kelompok anemia. Tidak terdapat hubungan antara
IMT dengan kejadian anemia dengan nilai p 0,7 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini
Jurnal 2
persalinan
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui asupan zat besi dan pengaruh pemberian
menderita anemia ringan mengalami penurunan dari 42% menjadi 22,6%, yang